Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#166
Entah kenapa akhir-akhir ini wajah diandra selalu terbayang dipikiran gue. Sewaktu gue rebahan dikasur sambil menatap langit-langit rumah terbayang wajah diandra. Saat makan terbayang wajah diandra diatas piring. Bahkan saat gue buang air besar di wc pun gue masih melamunkan diandra, sampai akhirnya gue tersadar saat mendengar suara sebuah benda jatuh kedalam air. PLUUNG…!!

Hal tersebut selalu terjadi selama tiga hari ini, dan selama itulah gue nggak pernah bertemu dengan diandra lagi. Entah apa yang dikerjakan sampai-sampai jarang kumpul-kumpul dan mengobrol-ngobrol lagi bersama gue, kipli, bobby dan gang 4 gadis ajaib itu. Gue mulai nggak nyaman dengan keadaan yang seperti ini karena gue jadi nggak bisa konsentrasi untuk belajar, seperti hari ini. Disaat guru menjelaskan didepan gue tangan dan pikiran gue malah menulis perasaan gue di selembar kertas. Alhasil gue pun dihukum karena nggak bisa mengerjakan soal didepan, kena lagi deh gue dihukum berdiri diluar kelas. Tapi gue nggak nyesel karena saat itu gue bisa melihat wajah diandra yang sedang belajar lewat kaca ruang kelasnya, sesekali dia melihat kearah gue sambil memberikan kode dengan tangan dan mulutnya meskipun gue nggak ngerti apa maksudnya yang akhirnya gue cuma senyam senyum sambil melambaikan tangan kearahnya.

“Ngapain kamu senyum-senyum.!” Bentak bu Nelva yang ternyata sudah berada disamping gue.

“Ma…maa..maaf bu.” ucap gue tertunduk lemas.
“Kamu ini, udah nggak memperhatikan pelajaran di kelas, ngerjain soal nggak bisa, dihukum malah senyam-senyum nggak jelas bukannya instropeksi. Ya sudah, ibu udah cape sama kelakuan kamu. Besok kamu nggak usah masuk ke kelas ibu lagi, nilai kamu ibu kosongkan.” Ucapnya sambil berjalan meninggalkan gue

“Jangan dong bu, bu…ibu nelvaa..” Ucap gue mengejar bu Nelva dan memohon-mohon. Namun sepertinya ibu nelva sangat tersinggung dengan kelakuan gue tadi, dia tetap berjalan dan memasuki ruangan guru dan menutup pintu. Geu bener-bener pusing harus bagaimana lagi agar bu Nelva memaafkan gue. Kacau banget kalau sampai gue nggak naik kelas gara-gara satu mata pelajaran.

Dengan langkah gontai gue menuju ke lapangan basket belakang, saat itu gue bener-bener pengen menyendiri dan kebetulan juga jam sekolah sudah berakhir. Pikiran gue kacau banget memikirkan apa yang akan terjadi kalau bener ibu Nelva tidak memberikan gue nilai dan kalaupun itu benar-benar terjadi gue bakal ngulang kelas terus ketemu lagi sama ibu itu terus kalau ibu itu masih dendam sama gue berarti gue nggak akan naik kelas selamanya dan mau nggak mau gue harus pindah sekolah terus gue nggak akan bisa ketemu diandra lagi dong

“Arrrghh…GUE NGGAK MAU PINDAH” teriak gue sambil membuang kertas hasil coretan gue dikelas tadi.

“Memangnya siapa yang mau pindah?”

“E….eh..diandra, kamu ngapain disini?” ucap gue kaget melihat diandra sudah berada disamping gue.

“Mau nyari kucing.” ucapnya tegas sambil duduk disamping gue.

“Oh..aku bantuin deh kalau gitu. Ciri-ciri kucingnya kayak apa?” tanya gue

“Ciri-cirinya gendut, warnanya putih agak kecoklatan gitu. Terus suka makan nasi telur sama suka minum es jeruk.” ucap diandra.

“Unik juga kucing yang kamu cari. Memangnya dia tadi lari kemana?”

“Iih…bego banget sih kamu. Mana ada kucing yang doyan es jeruk, aku kesini nyari-nyari kamu tau.” Ucap diandra sambil mencubit perut gue dengan sekuat tenaga, sampai gue menjerit.

“Aww…sakit tau dian. Aku kan nggak tau, kepalaku lagi pusing nih jadi nggak bisa buat mikir lagi.”

“Kamu sakit?”

“Nggak, cuma lagi mikirin anceman bu Nelva tadi aja.”

“Memangnya tadi bu Nelva ngancem apa ke kamu ndre?”

“Tadi bu Nelva marah-marah sama aku terus ngancem nggak akan ngasih nilai. Aku pusing dian, gimana kalau ibu itu bener-bener nggak ngasih nilai ke aku?”

“Ya nggak naik kelas.”

“Ck…ni cewe nggak enak bener buat diajakin curhat, gue gini juga kan gara-gara lo -_- .” batin gue

“Aku becanda ndre.” Ucapnya sambil tersenyum “ Coba besok kamu minta tolong sama wali kelas kamu, siapa tau aja bakalan dibantu.”

“Bener juga ya, nggak kepikiran sampai situ aku.”

“Huu..kamu sih cuma mikirin makanan kan?”

“Enak aja.”

Sejenak gue merasa tenang kembali mendengar masukan dari diandra tadi dan juga bisa melihat senyumnya lagi setelah sekian lama.

“Thank ya dian.” ucap gue

Diandra pun hanya tersenyum membalas ucapan terima kasih gue. Tiba-tiba dia mengeluarkan kertas yang digulung-gulung menyerupai bola yang ada disamping tempat dia duduk, dengan perlahan dia membuka gulungan kertas itu dan membacanya.

“Lagi baca apa sih? Serius banget wajahnya.” Ucap gue penasaran.

“Ooh..ini lagi baca kertas yang tadi kamu lempar.” Ucap diandra sambil membaca isi yang tertulis di kertas itu.

“WHAT..!! ” gue bener-bener kaget, buru-buru gue merebut kertas yang dipegang oleh diandra tapi rupanya tangan diandra lebih cepat dari tangan gue sehingga kertas itu masih berada ditangannya.

“Kamu kenapa sih ndre.?!”

“Balikin dong dian kertasnya. Itukah punya aku.”

“Iya nanti aku balikin tapi tunggu sampai aku selesai bacanya ya.”

“JANGAN..!!!!” ucap gue sambil merebut kertas yang ditanganya. Namun usaha gue sia-sia, diandra bener-bener lincah kayak belut susah banget ngerebutnya. Kertas itu dibaca dengan keras sambil menghindari serangan gue.

“Romantis banget kata-katanya.” Ejek diandra sambil tetap membaca lanjutan tulisan di kertas itu dengan keras dan akhirnya gue pun menyerah dan duduk dilantai saat mendengar coretan gue itu dibaca mendekati akhir.

“Aku nggak nyangka lho, kamu bisa merangkai kata-kata seperti ini. Ha..ha..ha” ejeknya sambil mendekati gue

“…” gue hanya diam dan menunduk malu, gue bingung mau ngomong apa.

“Kamu lagi jatuh cinta sama siapa ndre? Kasih tau dong, nanti aku bantuin deh.” Ucap diandra sambil mencolek-coleh pipi gue.

“Mbak adelia ya? atau Mbak Steffy? Eh..apa mbak Helen? Wah kalau mereka sih, kayaknya berat tuh ndre. “

“…”gue masih terdiam, seolah ada sebuah benang yang menutup bibir gue sehingga sangat sulit bagi gue untuk membukanya.

“Apa anak kelas sepuluh? Ndre…jawab dong..kok diem sih.” Ucap diandra sambil menusukkan jarinya ke perut samping gue.

“I…i..iya. A..a.aku la..lagi su..su..su…suka sama seseorang.” Ucap gue gugup sambil tetap menunduk malu.

“Siapa…siapa..siapa?” tanya diandra antusias sambil mendekatkan wajahnya

“Kaa…ka..mu.” ucap gue lirih.

“Hah..? Sama siapa ndre? Ngomongnya agak dikerasin dong, nggak kedengeran tadi.”

“A..a..AKU SUKA SAMA KAMU DIAN !!!!” ucap gue dengan suara agak keras.

“…” diandra sepertinya kaget mendengar pengakuan dari gue itu, giliran dia yang terdiam setelah mendengar ucapan dari gue.

“IYA..AKU SUKA SAMA KAMU, AKU CINTA SAMA KAMU, AKU SAYANG SAMA KAMU DIAN.” teriak gue sambil menatap wajahnya. Tanpa berkedip diandra terus menatap ke gue dan diam seribu bahasa, sampai akhirnya diandra pun tiba-tiba berlari pergi meninggalkan gue tanpa berkata apapun.

Ee…..EHH……!!! emoticon-Cape d...
Diubah oleh kesshou 07-12-2015 19:12
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.