Kalian tak tau rasanya Jadi aku

Mos di sekolahku ada dua macam pertama mos dari ketua osis yang dilakukan di jam sekolah dengan pernak pernik gak jelas wajib digunakan bak orang gila contohnya wanita menggunakan tali rapiah buat hiasan rambutnya untungnya gak sendirian. Kedua mos pramuka yang sedang kujalanin sekarang ini tak lepas dari insiden jatuh pingsan sebelumnya di lapangan basket kali ini kita akan berkemah di sekolah sebelah lapangan itu. lapangan hijau becek jika hujan tentu saja digunakan untuk bermain sepak bola dll yang berbau lapangan luas.

Rasanya tak ingin mengikuti mos pramuka ini tapi apa mau dikata karna sudah kewajiban kita siswa siswi baru untuk mengikutinya. Sama hal nya dengan mos sekolah, tak luput mos pramuka pun disuruh membawa ini itu dan pernak pernik yang gak jelas. Mau nya aku seh gak bawa apa apa tapi pasti akan kena hukuman. Entahlah mos pagi aja disuruh keliling lapangan dan katakan cinta depan orang banyak hemmmz skip.

Sebelumnya aku sudah dibuatkan grup wanita yang akan berkemah bersamaku. Memang tak jauh jarak sekolahku dengan rumahku sekitar berapa ratus meter intinya rumah-lap.Sd-Sd-Perempatan-SMA. Niatnya seh mau tidur dirumah tapi apa daya ada agenda malam yang harus dilakukan. Ini bakal ada kejadian yang tidak mengenakan karna harus tahan mental.

Awal mulanya aku dan temen temenku membuat tenda untuk tempat berteduh kita. sebelumnya memang aku sudah mengenali mereka karna dulu temen Satu sekolah dasar , TK atau teman main masa kecil. Tenda sudah jadi dan kamipun melaksanakan tugas lainnya yaitu memasak karna hari sudah hampir malam.

Kita memasak di tenda menggunakan kompor minyak kala itu emang ini sebagai alat untuk memasak, (tenda berada di lapangan sepak bola) letak tenda ku pas dibelakangnya terlihat seperti hutan, aslinya seh semak berlukar yang banyak pohonnya tidak ada rumah kecuali rumah dinas yang jaraknya berapa meter dari tendaku.

Sudah gelap kami masih melakukan tugas masing masing untuk membantu membuat makan malam. Aku yang kala itu di belakang tenda entah sedang mencuci sesuatu bertemu seorang nenek nenek. Dia menggunakan tongkat, dengan baju yang kuno dan terlihat gelap.

Memang kala itu perasaanku tidak enak tapi sudahlah diiringi bau kemenyan sosok nenek itu muncul dan menghampiriku. Sejujurnya aku tak pernah mengenali dia, saat itu aku berfikir aku jarang kenal orang apalagi yang tua mungkin dia tetangga atau apalah masih berfikir positif.

Dia berkata sambil berdehem... "ehmmmm" {intinya aja} Jangan kotor karna dia tidak suka. Akupun hanya mengiyakan dan sambil tersenyum sayang si nenek raut mukanya datar malah kelihatan mengerikan.

Seseorang temenku mengagetkanku, uly kamu ngomong ma siapa??? ia bertanya seperti itu, aku jawab sama nenek nenek. Dia langsung pucat, aku tanya kenapa mukamu pucat. Dia menjawab "Gak ada siapa siapa uly, tadi kamu kayak bicara sendiri makanya aku bertanya".

Eaaaaa kesialan pertama... fuuh gak mau bubuk di ujung tenda itu lah. Pantesan bau kemenyan demit toh, tapi emang akunya aja gak sadar lagian kok dia kesannya warning in kita biar gak kotor. mungkin kalau kotor bakal di ganggu .

Aku menceritakan kejadian itu kepada temanku, dia hanya berkata mengerikan tapi itu pesan yang baik uly untuk kita selalu ingat menjaga kebersihan. Percakapan pun berakhir dengan diakhiri makan malam. Skip ...

Agenda malam ini sebenarnya gak baik karna uji mental siswa siswi. Malam banget kita di haruskan berjalan malam malam melewati jalanan desa di akhiri dengan menutup mata menggunakan dasi pramuka.

memang tak hanya aku, karna aku mendengar suara suara temen temenku. Entahlah kegunaanya apa harus di plonco malam malam seperti ini. Kita dibawa kesuatu tempat satu persatu dengan kakak kelas yang jadi panitia mos atau pembina pembina muda disitu.

Aku merasakan hawa aneh setelah digiring seperti itu. Hawa ini aku yakin saat itu kuburan. Mataku tertutup dan aku sangat membencinya. Gelap... Gelap... gelap .

Si pembina ini mungkin tahu aku mempunyai sesuatu, entahlah aku di usilin saat itu. Jadi dia mengarahkanku kekanan kekiri kebelakang ini itu blah blah blah. hingga akhirnya dia mengarahkanku untuk menyentuh tanah dengan posisi jongkok aku yakin itu sebuah gundukan. Sial sial. . . perasaanku sudah tidak enak.

Lalu dia mengarahkanmu kesuatu benda, aku merasakan itu seperti kayu dan mungkin itu sebuah nisan pikiranku mengarah kesitu dan berasa kacau. Merasa yang aku pegang tadi sebuah kuburan akupun membaca baca beberapa ayat dalam hati agar rasa ketakutanku hilang.

Mataku masih tertutup tapi dengan sekejap berubah aku melihat sesuatu yang bener bener mengherankan. Banyak sekali gundukan gundukan tanah, dengan di tancapi kayu kayu itu. Iyah itu berupa nisan nisan pikirku bener bener makam. suara suara kakak pembina itu sudah tidak terdengar lagi, dan aku merasakan panas, pusing, lalu kembali gelap, dan terjatuh.

saat siuman, mataku tidak tertutup oleh dasi pramuka. Samar samar, aku berkata aku kenapa aku dimana. Mereka bilang syukurlah kamu sudah siuman, tadi kamu menangis lalu pingsan kata seorang kakak pembina.

Dengan masih kebingungan aku melihat keadaan sekitarku ahhh shit, aku dilapangan SD. pantas saja apa yang aku lihat tadi... dan aku bertanya siapa yang menggiringku, seorang pembina pramuka sebut saja kak Z. Memang dia punya hal berbau supranatural, bajingan pikirku.

Akupun bertanya pada mereka kakak kelas yang hadir mengelilingiku tugasnya kayak p3k.



Akupun kembali kelapangan SD ini, memang masih banyak hawa tak nyaman tapi aku niatkan gak takut lah rame gini juga. bergabunglah aku bersama anak anak lainnya. Ternyata acara ini di isi dengan renungan, ya ilaaah renungan di tempat angker... mantap emang ini pembina ma panitia mos.

Aku tidak fokus, mata mengarah kemana mana berharap ini selesai dan masih kesel ulah seseorang yang aku tau memang usil banget tuh pembina pramuka. Sialan.... aku di buat pingsan gara gara liat kuburan semua tapi serem dan jadul walau dengan mata tertutup. dan parahnya lagi aku menyentuh tuh gundukan tanah sama nisan kayu yang memang tidak ada kata p3K. jadi just me doang, Anjiirzzzzzzz. untuk nama saat aku lihat semua berubah menjadi lapangan kuburan gak tau dehhh lupa, yah nisan jaman dulu kayak gimana lah bentuknya susah juga baca namanya.

Renungan malam itu di akhiri dengan tangisan tangisan gak jelas. untukku??? gak nangis malah masih takut karna demit demit lagi merhatiin . T.T diisi dengan doa saja dan baca baca.

Selesai sudah renungan gak jelas itu dan agenda malam ploncoan yang bikin pingsan membawa kita pulang kembali ketenda masing masing untuk istirahat.

Istirahat??? kata yang ingin sekali aku lakukan tapi kenyataanya tidak. Suasana SMA, SD, Lapangan,Dan kejadian kejadian Wadafak yang aku alamin bikin susah tidur. Mana lagi harus ke toilet, lagi dan lagi gak jauh jauh dah dari demit.

Saat itu aku memang ingin pipis bersama teman berdua jalan ke toilet yang memang angker. Lampu aja redup gitu cahaya nya kurang. saat itu memang keadaan sepi ada beberapa kakak pembina, and panitia yang masih terjaga tapi mereka lebih memilih di dekat tenda dengan bermain catur atau kartu.

aku dan temenku menuju ke toilet yang juga tempat kamar mandi. Saat sampai di toilet suara seseorang mandi siapa juga mandi malam malam. karna kita tunggu lama akhirnya kita gedor gedor tuh toilet. eh malah berhenti suara mandinya, dan apa pintu nya kebuka gitu aja gak ada siapa siapa . yahhh trolling lagi demit nya. memang demit di toilet ini berupa kuntilanak yang jahil, sukanya mandi malam malam mungkin badannya bau pas malam makanya mandi deh dia .

Aku dan temenku pandang pandangan dan langkah seribu kita lakukan. Pipis??? ditahan sampai besok saat ramai siswa siswi yang bangun. sempat dimarahin kakak panitia tapi bodo amat yang penting nyampe tenda.

Sebenarnya mau pulang kerumah, tapi sama saja jalurnya lebih serem lewat SD.
Ini aja yang ane ceritakan tentang mos SMA Pramuka. semenjak itu aku dan temen temenku satu tenda yang tau cerita toilet kamar mandi sekolah akhirnya mandi di rumah ku. hahaha walau siang dan sore saat pramuka. kalau sekolah sih wajib berdua, kalau sendiri bahaya takutnya si kunti muncul.

Sampai sekarang masih ada namanya mos pramuka dan itu wajib. semoga peloncoan yang kayak ane rasain gak ada. walai ada next year dan ane jadi kakak panitianya tapi gak separah pas jaman ane ampe di bully si pembina. Haha sudahlah menyebalkan tuh orang.