- Beranda
- Stories from the Heart
The " X " Boss
...
TS
IlyasCool
The " X " Boss
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh IlyasCool 06-02-2016 19:45
khodzimzz dan 7 lainnya memberi reputasi
6
720.8K
2.2K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#778
Part 19
Perjalanan menuju kampung halaman cukup lancar, walaupun sempat terjadi beberapa kemacetan yang membuat mobil travel ini harus menunggu untuk jalan diantara banyak para kendaraan yang memiliki tujuan yang sama. Setibanya di Kota Bandung, gue melihat jam tangan gue yang ternyata sudah pukul 9 malam. Sesuai dengan perjanjian antara supir travel, kalo gue akan diantar sampai rumah sakit tempat bapak gue dirawat.
Sebelum gue sampe ke Rumah sakitnya, gue sengaja untuk mengabari abang gue bahwa gue dengan mendadak pulang ke Bandung malam ini.
" Halo Assalamualaikum mas "
" Ya Waalaikumsalam dek , ada apa.. " Ucap abang gue
" Ini aku mau ngasih tau aja mas, malem ini aku udah sampe di Bandung dan lagi perjalanan menuju rumah sakit. "
" Kamu mendadak banget ge bilangnya.. "
" Iya maaf mas tadi kelupaan mau ngabarin mas pas mau berangkat " Kata gue
" yaudah yaudah mas tunggu ya dek.. "
Akhirnya sampailah gue disebuah rumah sakit, gue turun dan tak lupa memberikan uang tip buat supir travelnya. Gue lihat Abang gue sedang menunggu di depan pintu rumah sakit sambil menghisap sebatang rokok. Gue menghampirinya disana yang terlihat sedang menunggu kedatangan gue.
" Mas.. " Kata gue lalu salim kepada dia
" Eh dek.. ayo masuk" kata dia lalu membuang puntung rokoknya ke tempat sampah
Gue pun berjalan masuk kedalem mengikuti abang gue, sebut saja Ghaly ke ruangan dimana bapak gue dirawat.
" Keadaan bapak gimana mas "
" Alhamdulillah, bersyukur gaada yang fatal, cuman tangan kiri bapak patah, terus luka-lukanya yang banyak sih. "
" Syukurlah Mas, tapi bapak apa udah sadar? "
" Belum dek.. kita ga boleh jenguk dulu malem ini kata dokternya, jadi ya kita cuma boleh ngeliat dari luar ruangan dulu. "
Setelah itu, gue dan bang Ghaly tiba di ruangannya bapak, di balik jendela, terlihat bapak masih terbaring lemah dan belum sadarkan diri, Alat hirup oksigen turut dipasang agar bapak dapat bernafas dengan baik.
" Jadi gimana Mas kejadian bapak bisa kecelakaan gini." Tanya gue
" Kejadiannya ya pas sebelum jumatan, bapak naik motor ke mesjid, kata orang yang tadi nganter bapak kesini itu, bapak di tabrak sama mobil dari belakang yang ngebuat bapak jatuh dari motornya. "
" Astagfirullah ngeri banget itu dari belakang "
Bang Ghaly kemudian melanjutkan ceritanya hingga ke masalah pelaku dari kejadian ini. Gue bersyukur kepada Allah karena bapak gue selamat dari musibah ini.
Waktupun semakin berjalan, kini sudah mendekati pukul 10 malam. Gue yang masih menemani Bang Ghaly di rumah sakit merasa kasian kepada Bang Ghaly, mengingat, di rumah Bang Ghaly juga sudah punya istri dan anak.
" Mas, kalo mau pulang, pulang aja gapapa kok, biar aku yang jaga disini aja. Lagian gak enak juga sama Mbak Santi.. "
" Udah gapapa ge, mas aja yang jaga bapak disini, kamu ke rumah Ibu saja, kamu pasti capek kan udah jauh jauh kesini. Lagian mas juga udah bilang ke Santi. "
" Bener gapapa nih mas? "
" Iya gapapa.. dek, besok baru deh kesini lagi sama yang lain "
" Yaudah , kalo gitu aku pamit dulu ya mas.. "
" Ya hati hati "
Setelah melihat kondisi bapak, gue menuju luar rumah sakit dan mencari tumpangan untuk menuju ke rumah Ibu gue. Rumah ibu gue terletak di daerah Buahbatu. Sampe di rumah Ibu gue, gue mengetuk dengan pelan pelan karena memang waktu juga sudah malam.
" Assalamualaikum " Kata gue sambil mengetuk pintu
Tak lama kemudian terdengar suara cewek dari dalam rumah yang berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu rumahnya
" Waalaikumsalam " Kata cewe tersebut
Ia pun kaget melihat gue yang malem-malem dateng kesini
" Ya ampun gegee... kok ga bilang-bilang sih mau ke Bandung... "
" Ini juga gara-gara bang Ghaly ngabarin kalo bapak kecelakaan ya, langsung kesini lah. Tadi juga abis dari rumah sakit.. "
" Ohh gitu, ayo masuk atuh ge.."
" Iya kak
.. "
Pas gue masuk kedalem dan melihat seisi rumah, ternyata tetap gak berubah dari dulu. Sama saja, hanya yang berbeda dari cat saja. Membuat gue jadi keinget masa kecil dulu disini.
" Buu Buuu.... Ada Gerry ini baru nyampe, mana ga bilang - bilang lagi kesini!! " Kata kakak gue memanggil ibu gue yang berada di kamar.
Tak lama ibu gue keluar dengan mata sembab seperti habis menangis, gue pun langsung salim kepada beliau dan meminta maaf karena gue dateng ga ngabarin sebelumnya.
" Maaf bu.. gerry ga bilang-bilang dulu mau kesini "
" Iya gapapa ge.. "
" Tadi juga aku abis dari rumah sakit sih ngeliat bapak, cuman ya belum boleh masuk gitu ke ruangannya bu.. "
" Besok baru boleh ge.. besok nanti kita sama-sama kesana. "
" Yang sabar ya bu.. " kata gue
" Iya nak, yaudah ibu mau istirahat dulu ya ge, kamu juga istirahat ge, udah jauh-jauh kesini pasti capek.."
" Iya bu.. "
Ibu gue pun beranjak dari duduknya dan kembali ke kamarnya beliau. Lalu tiba-tiba saja kakak gue dateng duduk bareng gue. Namanya Ghita, usianya 2 tahun lebih tua dari gue dan sudah menikah. Yang bikin gue aneh sekarang, kenapa ni kakak gue yang cantik satu ini
nginep di rumah Ibu.
" Makin ganteng ajah adekku ini hahaha " Kata dia lalu seperti biasa mencubit pipi gue
" Hahaaha apaan sih kak Ghita nih.. "
" Gimana udah dapet gandengan belom dek... " Tanya Kak Ghita
" Belomm kakakku yang cantikkkk hahaha
"
" Jiaahhh kasian yaaa "
" Taulah yang pengantin baru mah ahahha " Ledek gue
" Hahahha... makanya cepet nyusul atuh gee... "
" Iyeeee...kakak -_-, eh mas bagas gak ikut kesini ? " Kata gue menanyakan suaminya Kak Githa
" Dia kan lagi tugas ge di Luar negeri 2 bulan, makanya aku tinggal dulu disini sementara "
" Jiahahaha... kacian
"
Obrolan pun berlanjut sampe akhirnya Kak Ghita sudah merasa ngantuk dan masuk ke kamarnya untuk tidur. Gue pun kalo mau tidur , disuruh tidur di kamar gue dulu. Kamar yang membuat gue rindu akan kenangan masa kuliah dulu
.
Di Kamar gue belum bisa tidur gara-gara masih memikirkan kondisi bapak gue. Tapi itu semua terhenti gara-gara hape gue berdering, gue langsung mengecek hape dan melihat " XENA " menelepon.
" Assalamualaikum Gege.. " Salamnya dengan suara yang begitu halus
" Waalaikumsalam Xena, eh tumben banget nelfon saya na.. "
" Ya gapapa dong ge, kamu udah nyampe? Gimana kondisi ayah kamu? " Tanya dia
" Alhamdulillah gaada yang parah non..
, udah si tadi dari jam 9an nyampe "
" Ohh syukurlah.. "
" Eh Biasanya jam segini Xena udah masuk kamar kan yak haha.. "
" Iya masuk kamar, tapi bukan berarti aku tidur gee!!!
" semprotnya ke gue
" Jadi ngapain dong di kamar.. "
" Ya ini lagi telfonan sama kamu " Kata dia
" Ohh belum ngantuk emang? " Tanya gue
" Belum laah.. Kamu sendiri ge? "
" Dikit sih hehe
"
" Huu!! Dasar!! "
" Besok rencana malem mingguan kemana nih "
" Gatau! Paling dirumah!!
" Kata dia terdengar seperti sedang bete
Kata dia berusan terdengar seperti Bete banget karena biasanya kalo malem minggu itu , gue nganter dia kemana-mana buat jalan, entah itu dia ngumpul sama temennya atau biasanya ngajak gue nongkrong bareng.
" Hahahhaha Gaada yang nganterin yak " Kata gue sambil tertawa
" Au ah!!
"
" Yaudah deh, saya mau tidur dulu yak, besok kalo mau ngabisin pulsa, telfon saya aja ya non ahhahah
"
" Hahaha ada ada aja kamu mah.. Ok deh, met istirahat ya..
"
" Iya, Non Xena istirahat juga atuh, biar nanti hari minggu bisa Fresh pas wisudanya
" Sepik dikit lah
" Iyaa... Gnight ge
"
" Gnight juga na..
"
Akhirnya telfon pun ditutup oleh dia, dan gue kemudian menaruh hape di meja, Setelah itu gue langsung tidur.
Perjalanan menuju kampung halaman cukup lancar, walaupun sempat terjadi beberapa kemacetan yang membuat mobil travel ini harus menunggu untuk jalan diantara banyak para kendaraan yang memiliki tujuan yang sama. Setibanya di Kota Bandung, gue melihat jam tangan gue yang ternyata sudah pukul 9 malam. Sesuai dengan perjanjian antara supir travel, kalo gue akan diantar sampai rumah sakit tempat bapak gue dirawat.
Sebelum gue sampe ke Rumah sakitnya, gue sengaja untuk mengabari abang gue bahwa gue dengan mendadak pulang ke Bandung malam ini.
" Halo Assalamualaikum mas "
" Ya Waalaikumsalam dek , ada apa.. " Ucap abang gue
" Ini aku mau ngasih tau aja mas, malem ini aku udah sampe di Bandung dan lagi perjalanan menuju rumah sakit. "
" Kamu mendadak banget ge bilangnya.. "
" Iya maaf mas tadi kelupaan mau ngabarin mas pas mau berangkat " Kata gue
" yaudah yaudah mas tunggu ya dek.. "
Akhirnya sampailah gue disebuah rumah sakit, gue turun dan tak lupa memberikan uang tip buat supir travelnya. Gue lihat Abang gue sedang menunggu di depan pintu rumah sakit sambil menghisap sebatang rokok. Gue menghampirinya disana yang terlihat sedang menunggu kedatangan gue.
" Mas.. " Kata gue lalu salim kepada dia
" Eh dek.. ayo masuk" kata dia lalu membuang puntung rokoknya ke tempat sampah
Gue pun berjalan masuk kedalem mengikuti abang gue, sebut saja Ghaly ke ruangan dimana bapak gue dirawat.
" Keadaan bapak gimana mas "
" Alhamdulillah, bersyukur gaada yang fatal, cuman tangan kiri bapak patah, terus luka-lukanya yang banyak sih. "
" Syukurlah Mas, tapi bapak apa udah sadar? "
" Belum dek.. kita ga boleh jenguk dulu malem ini kata dokternya, jadi ya kita cuma boleh ngeliat dari luar ruangan dulu. "
Setelah itu, gue dan bang Ghaly tiba di ruangannya bapak, di balik jendela, terlihat bapak masih terbaring lemah dan belum sadarkan diri, Alat hirup oksigen turut dipasang agar bapak dapat bernafas dengan baik.
" Jadi gimana Mas kejadian bapak bisa kecelakaan gini." Tanya gue
" Kejadiannya ya pas sebelum jumatan, bapak naik motor ke mesjid, kata orang yang tadi nganter bapak kesini itu, bapak di tabrak sama mobil dari belakang yang ngebuat bapak jatuh dari motornya. "
" Astagfirullah ngeri banget itu dari belakang "
Bang Ghaly kemudian melanjutkan ceritanya hingga ke masalah pelaku dari kejadian ini. Gue bersyukur kepada Allah karena bapak gue selamat dari musibah ini.
Waktupun semakin berjalan, kini sudah mendekati pukul 10 malam. Gue yang masih menemani Bang Ghaly di rumah sakit merasa kasian kepada Bang Ghaly, mengingat, di rumah Bang Ghaly juga sudah punya istri dan anak.
" Mas, kalo mau pulang, pulang aja gapapa kok, biar aku yang jaga disini aja. Lagian gak enak juga sama Mbak Santi.. "
" Udah gapapa ge, mas aja yang jaga bapak disini, kamu ke rumah Ibu saja, kamu pasti capek kan udah jauh jauh kesini. Lagian mas juga udah bilang ke Santi. "
" Bener gapapa nih mas? "
" Iya gapapa.. dek, besok baru deh kesini lagi sama yang lain "
" Yaudah , kalo gitu aku pamit dulu ya mas.. "
" Ya hati hati "
Setelah melihat kondisi bapak, gue menuju luar rumah sakit dan mencari tumpangan untuk menuju ke rumah Ibu gue. Rumah ibu gue terletak di daerah Buahbatu. Sampe di rumah Ibu gue, gue mengetuk dengan pelan pelan karena memang waktu juga sudah malam.
" Assalamualaikum " Kata gue sambil mengetuk pintu
Tak lama kemudian terdengar suara cewek dari dalam rumah yang berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu rumahnya
" Waalaikumsalam " Kata cewe tersebut
Ia pun kaget melihat gue yang malem-malem dateng kesini
" Ya ampun gegee... kok ga bilang-bilang sih mau ke Bandung... "
" Ini juga gara-gara bang Ghaly ngabarin kalo bapak kecelakaan ya, langsung kesini lah. Tadi juga abis dari rumah sakit.. "
" Ohh gitu, ayo masuk atuh ge.."
" Iya kak
.. "Pas gue masuk kedalem dan melihat seisi rumah, ternyata tetap gak berubah dari dulu. Sama saja, hanya yang berbeda dari cat saja. Membuat gue jadi keinget masa kecil dulu disini.
" Buu Buuu.... Ada Gerry ini baru nyampe, mana ga bilang - bilang lagi kesini!! " Kata kakak gue memanggil ibu gue yang berada di kamar.
Tak lama ibu gue keluar dengan mata sembab seperti habis menangis, gue pun langsung salim kepada beliau dan meminta maaf karena gue dateng ga ngabarin sebelumnya.
" Maaf bu.. gerry ga bilang-bilang dulu mau kesini "
" Iya gapapa ge.. "
" Tadi juga aku abis dari rumah sakit sih ngeliat bapak, cuman ya belum boleh masuk gitu ke ruangannya bu.. "
" Besok baru boleh ge.. besok nanti kita sama-sama kesana. "
" Yang sabar ya bu.. " kata gue
" Iya nak, yaudah ibu mau istirahat dulu ya ge, kamu juga istirahat ge, udah jauh-jauh kesini pasti capek.."
" Iya bu.. "
Ibu gue pun beranjak dari duduknya dan kembali ke kamarnya beliau. Lalu tiba-tiba saja kakak gue dateng duduk bareng gue. Namanya Ghita, usianya 2 tahun lebih tua dari gue dan sudah menikah. Yang bikin gue aneh sekarang, kenapa ni kakak gue yang cantik satu ini
nginep di rumah Ibu. " Makin ganteng ajah adekku ini hahaha " Kata dia lalu seperti biasa mencubit pipi gue
" Hahaaha apaan sih kak Ghita nih.. "
" Gimana udah dapet gandengan belom dek... " Tanya Kak Ghita
" Belomm kakakku yang cantikkkk hahaha
"" Jiaahhh kasian yaaa "
" Taulah yang pengantin baru mah ahahha " Ledek gue
" Hahahha... makanya cepet nyusul atuh gee... "
" Iyeeee...kakak -_-, eh mas bagas gak ikut kesini ? " Kata gue menanyakan suaminya Kak Githa
" Dia kan lagi tugas ge di Luar negeri 2 bulan, makanya aku tinggal dulu disini sementara "
" Jiahahaha... kacian
"Obrolan pun berlanjut sampe akhirnya Kak Ghita sudah merasa ngantuk dan masuk ke kamarnya untuk tidur. Gue pun kalo mau tidur , disuruh tidur di kamar gue dulu. Kamar yang membuat gue rindu akan kenangan masa kuliah dulu
.Di Kamar gue belum bisa tidur gara-gara masih memikirkan kondisi bapak gue. Tapi itu semua terhenti gara-gara hape gue berdering, gue langsung mengecek hape dan melihat " XENA " menelepon.
" Assalamualaikum Gege.. " Salamnya dengan suara yang begitu halus
" Waalaikumsalam Xena, eh tumben banget nelfon saya na.. "
" Ya gapapa dong ge, kamu udah nyampe? Gimana kondisi ayah kamu? " Tanya dia
" Alhamdulillah gaada yang parah non..
, udah si tadi dari jam 9an nyampe "" Ohh syukurlah.. "
" Eh Biasanya jam segini Xena udah masuk kamar kan yak haha.. "
" Iya masuk kamar, tapi bukan berarti aku tidur gee!!!
" semprotnya ke gue" Jadi ngapain dong di kamar.. "
" Ya ini lagi telfonan sama kamu " Kata dia
" Ohh belum ngantuk emang? " Tanya gue
" Belum laah.. Kamu sendiri ge? "
" Dikit sih hehe
" " Huu!! Dasar!! "
" Besok rencana malem mingguan kemana nih "
" Gatau! Paling dirumah!!
" Kata dia terdengar seperti sedang beteKata dia berusan terdengar seperti Bete banget karena biasanya kalo malem minggu itu , gue nganter dia kemana-mana buat jalan, entah itu dia ngumpul sama temennya atau biasanya ngajak gue nongkrong bareng.
" Hahahhaha Gaada yang nganterin yak " Kata gue sambil tertawa
" Au ah!!
"" Yaudah deh, saya mau tidur dulu yak, besok kalo mau ngabisin pulsa, telfon saya aja ya non ahhahah
"" Hahaha ada ada aja kamu mah.. Ok deh, met istirahat ya..
"" Iya, Non Xena istirahat juga atuh, biar nanti hari minggu bisa Fresh pas wisudanya
" Sepik dikit lah" Iyaa... Gnight ge
"" Gnight juga na..
"Akhirnya telfon pun ditutup oleh dia, dan gue kemudian menaruh hape di meja, Setelah itu gue langsung tidur.
Diubah oleh IlyasCool 04-12-2015 05:31
junti27 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
