Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#143



Suasana dalam kelas gue bener-bener kacau sesuai dengan dugaan gue. Meskipun begitu ternyata semua persiapan sudah hampir mendekati 100%, salut deh gue sama mereka. Apa ini yang namanya the power of kepepet? Sungguh luar biasa.

Jam dua lewat lima belas menit sebuah tirai besar terbuka, terlihat Erika berdiri dengan membawa sebuah kertas dan juga microphone, rupanya dia berperan sebagai narator cerita. Pertama-tama dia mengucapkan salam dan sambutan untuk para penonton yang sudah memadati ruangan, kemudian dia mulai membacakan prolog cerita dan dilanjutkan dengan akting drama dari para pemain. Diluar perkiraan, ternyata akting mereka bagus banget, bisa mendalami peran masing-masing. Karena terlalu mendalaminya, sampai-sampai Ine, Nadia, dan Sasha saat adegan menyiksa Tya aka cinderella seperti orang yang menyimpan dendam kesumat sekian lama yang dilampiaskan, sampai-sampai Tya benar-benar menangis tersedu-sedu. Gue curiganya sih memang kayaknya mereka ada dendam terselubung ke tya.

Tapi setelah selesai adegan tersebut mereka bertiga cepat-cepat memeluk dan meminta maaf ke Tya yang masih menangis di belakang panggung, mereka mengakui kalau tadi nggak sengaja memukul dengan emosi karena terlalu mendalami peran. Sebenarnya gue kasian sama Tya saat itu, sepertinya kesialan-kesialan dia masih belum habis. Seperti saat adegan Cinderella lari saat dikejar oleh pangeran, di adegan itu seharusnya cinderellanya pura-pura terpeleset, terjatuh dan meninggalkan sepatunya. Namun ternyata gaun yang dipakainya itu terlalu panjang sehingga tanpa sengaja dia menginjak ujung bawah gaunnya dan terjatuh dengan sangat keras sampai-sampai high heels yang dipakainya pun patah. Sampai-sampai kadek keceplosan mengucapkan Astagfirullah alazim padahal dia bukan muslim, ni cewe emang sedikit rada-rada aneh kalau janji atau kaget pasti ngomong Insya Allah atau istigfar.

Tapi Tya tetap memasang wajah yang tenang sambil meneruskan drama, dan sewaktu tirai ditutup dia menangis dengan histeris “SEPATU GUE RUSAK..!!!!” ucapnya sambil menangis. Rasanya gue nggak percaya melihat dia menangis histeris kayak gitu cuma gara-gara sepatunya rusak, padahal gue liat pergelangan tangannnya udah sedikit membiru gitu dan gue yakin kalau itu sakit banget rasanya. Gue bener-bener nggak ngerti jalan pikiran cewe.

Gue langsung berlari kekantin untuk meminta es batu setelah sebelumnya gue minta ke reza untuk ke uks mengambilkan obat pereda nyeri dan kain kasa. Sampai dibelakang panggung gue langsung membungkus es batu tersebut dengan handuk kecil dan menempelkannya diatas pergelangan tangan Tya yang terkilir itu.

“Lo ini aneh ya, tangan lo luka kayak gini. Malah nangis gara-gara sepatu rusak.” Ucap gue

“Sengaja tadi, soalnya kalau mereka tau gue luka gini pasti pada khawatir. Gue nggak mau aja ngeliat usaha mati-matian mereka buat pementasan ini harus gagal gara-gara soal ini doang.” Ucapnya sambil sedikit merintih kesakitan saat gue menekan lukanya itu.

“Sok kuat ah lo tya.” Ledek gue

“Biarin.” Ucapnya singkat

“Lo yakin bisa nahan nyerinya sampai drama selesai?” tanya gue khawatir

“Yakin lah, bukan Tya namanya kalau kalah sama kayak ginian.” Ucapnya tegas kemudian merintih lagi.

Selang beberapa menit reza kembali dengan membawa kain kasa dan satu buah obat pereda nyeri.

“Nih ndre, barang yang lo minta.” Ucap reza sambil menyerahkan kedua barang itu ke gue. Dia kaget melihat tangan Tya yang membiru itu
“Tangan lo kenapa Tya?” tanya reza.

“Cuma keseleo aja za.” Ucapnya santai

“Gila, sampe biru gitu.” Ucap reza

“Za, daripada lo ngobrol mending buruan cari air putih sana buat Tya minum obat. Lo nih bawa obat gini tapi nggak sekalian bawain minumnya.” ucap gue

“He…he..he. Lupa gue ndre. Bentar ya gue cari minum dikantin dulu.” ucapnya sambil berlari menuju kantin.

Gue lalu membalut pergelangan Tya dengan kain kasa yang dibawa oleh Reza tadi, sedangkan Tya cuma melihat tangannya yang gue perban.

“Nggak nyangka gue lo jago juga memperban kayak gini ndre.” Puji Tya

“Dulu waktu SMP hampir tiap minggu gue perban temen gue yang suka latihan mecah-mecahin genteng.” Ucap gue

Disaat gue sedang sibuk memperban tya sambil mengobrol, reza datang sambil membawa sebotol air mineral dan langsung diserahkan
kepada Tya dengan keadaan sudah dibuka.

“Nih tya airnya.” Ucap reza sambil menyerahkan sebotol air.

“Thank you za.” ucap tya sambil meminum obat dengan air yang dibawa oleh reza.

“Udah sedikit mendingan nih ndre.” Ucap tya

“Bagus deh, tapi nanti habis dramanya selesai lo harus cepet-cepet ke rumah sakit ya . Gue takut ntar tambah parah.” Ucap gue

“Iya-iya, udah deh tenang aja gue bakalan hati-hati kok.” Ucap Tya sambil bersiap-siap untuk masuk keadegan berikutnya.

Rasanya gue sedikit ngerasa bersalah gini, gara-gara semalem ngomongin tentang Tya. Padahal anaknya baik gini, ah sialan emang si agung ini.

Sesaat setelah drama berakhir tiba-tiba saja ada suara aneh yang keluar dari kaset itu. “KEMARIN GUE MIMPI BASAH GARA-GARA NGIMPIIN TYA.” Itulah sepenggal kata yang tiba-tiba saja keluar dari speaker itu, ternyata tanpa kami sadari gosip kami mengenai Tya di rumah reza kemarin itu sebagian terekam kedalam kaset dan nggak ada satupun dari kami yang menyadarinya. Dan Edo lah orang yang beruntung, karena cuma suaranya itu yang terdengar sebelum Agung mencabut colokan listrik speaker. Dengan cepat bagas mengambil kaset yang ada dalam tape itu dan membawanya pergi entah kemana. Memang mereka berdua ini bibit-bibit calon mafia. emoticon-Big Grin

Tya yang mendengar itu merasa sangat malu dan berlari meninggalkan panggung menuju kekelas. Kipli langsung menyeret tangan gue dan mengajak gue berlari meninggalkan aula itu menuju ke basecamp

“Gila, bakalan kena kasus nih kita.” Ucap kipli sambil duduk diatas sofa.

“Pasti, berdoa aja deh mereka pada kompak ngorbanin edo.” Ucap gue cekikikan

“Hahahaha…emang sial banget tuh edo, dari kita berdelapan cuma suara dia yang keputer. Tapi gue heran deh kok bisa ya kerekam?
Padahal gue yakin waktu itu tapenya udah mati lho ndre.” Ucap kipli.

“Nggak tau ah gue, sekarang ini dipikiran gue cuma satu. Semoga aja gue nggak dibawa-bawa sama mereka.” ucap gue.

“Gue juga ngarepin gitu, nggak kebayang deh hukuman apa yang dikasih guru BP ke kita kalau ketahuan.” Ucap kipli

“Jangan sampe deh.”
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.