Kaskus

Story

londo.046Avatar border
TS
londo.046
Antara Penjara dan Calon Mertua...
Ini adalah kisah hidup gw, tentang betapa nakal nya gw saat itu (sekarang juga masih), gw sadar gw bukan orang baik, hanya mencoba menjadi orang yang lebih baik... gw bukan ahli menulis, tapi gw berusaha menulis dengan baik, mengingat tiap detail dari semua peristiwa yang terjadi... Inilah kisah ku...

Gw lahir di kota dengan julukan kota kretek, kota kecil penuh pesona, kota yang menurut gw adalah tempat ternyaman dalam hidup gw (songongin kota sendiri)... Gw anak ke-2 dari 3 bersaudara, kakak cewek beda 3 tahun sama gw, dan adek cowok beda 4 tahun. Bapak seorang pengusaha dan Ibu gw seorang guru SMP, temen2 gw biasa panggil gw londo dan di rumah gw biasa dipanggil mas...

Di keluarga gw, bisa dibilang gw adalah yang paling ga bener hidup nya. Kakak gw sekarang dah nikah, pendidikan nya pun tinggi dan sekarang punya kerjaan mapan dan bisa banggain orangtua gw, adek gw pun sama, sekolah tinggi, lulus dengan prestasi dan kerja sebagai seorang QC di pabrik rokok punya orang paling tajir di negeri ini, gw??? Kuliah ancur2an, DO, mantan napi, tukang rusuh... ya itulah gw dulu, sekarang gw mulai nata hidup gw menjadi yang lebih baik, gw kadang suka nangis kalo inget kelakuan gw dulu... penyesalan tiada guna, yang bisa gw lakukan sekarang adalah belajar dari semua kesalahan gw... Inilah kisah gw dan dimulai dari...

Quote:
Diubah oleh londo.046 06-11-2015 19:45
coupotAvatar border
raffaelyugaAvatar border
mfwa126537Avatar border
mfwa126537 dan 51 lainnya memberi reputasi
44
2.2M
3.1K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
londo.046Avatar border
TS
londo.046
#2114
Side Story...
Namaku Ayu...

Ok... Karena kesibukan RL masih belum padat, meski ada kerjaan baru, gw post side story tentang istri gw... Seperti tentang lina, gw wawancara, ngobrol santai, dan juga ngobrol pasca perang (rasah meri mblo) gw akan tuliskan semua tentang Ayu...

Ayu... Itu nama tengah ku, dan nama panggilanku... Aku lahir di tengah keluarga yang tidak sama dengan kalian... Saat kalian mendapat kasih sayang seorang ibu, aku hanya mendapatkan di 2 tahun pertama ku... Aku bahkan tidak mengenalii wajah ibu ku, karena aku terlalu kecil saat beliau dipanggil oleh-Nya...

Benar, aku jadi piatu sejak umur 2 tahun, saat anak2 lain bahagia dengan keluarga lengkap mereka, aku hanya bisa menangis... Aku dibesarkan oleh Abah dan mbah uti (ibu abah) dari mereka lah aku mendapat kasih sayang... Kakak2 ku 4 orang... Yang pertama dia di panti asuhan, dia tidak tinggal bersama kami... Yang kedua, dirawat oleh keluarga almarhumah ibu di jepara, yang ketiga sam dirawat oleh keluarga ibu tapi di daerah lamongan dan kakak yang ke empat yang masih tinggal bersama ku...

Aku tidak tau pekerjaan pasti dari abah, saat aku tanya abah bilang sopir truk... Aku masih terlalu kecil untuk memahami apa pekerjaan abah sebenarnya... kadang abah pergi berhari-hari dan pulang hanya 1 atau 2 jam, lalu pergi lagi... Pahit itu lah yang aku alami... Tapi abah dan mbah uti selalu menasehati kami (aku dan kaka ke-4 ku) agar jangan putus asa, jadi orang baik, dan menguasai ilmu agama...

Aku masuk TK seperti anak2 lainya, kakak ku, sudah SD, tapi ada yang berbeda, teman2ku diantar ibu mereka... Aku??? Hanya mbah uti yang menemani ku... Setiap kali aku tanya di mana ibu mbah??? Mbah selalu jawab, "ibu mu sudah di surga nduk" aku sedih, dan pasti aku menangis... Mbah uti selalu punya cara agar aku berhenti menangis...

Keras nya hidup sudah aku lalui dari aku kecil, SD aku dan kaka ku sudah bantu2 mbah uti yang jualan pecel keliling... Aku biasa bantu iris sayuran, kaka goreng aneka gorengan... Jam setengah 4 pagi aku udah biasa bangun buat bantu2 mabh uti... Pulang sekolah pun sama saja, jika paginya mbah uti jualan keliling maka sore beliau jualan di madrasah, jajan anak2 gitu lah... Aku ikut sekolah ngaji, tapi setiap istirahat aku bantu... Sebelum berangkat aku bantu buat buka lapak nya dan setelah pulang aku bantu buat beres2 lapak nya, semua aku lakukan bareng kaka ku...

Kehidupan memang keras, tapi mbah uti selalu kasih nasehat, jangan menyerah, jangan ambil yang bukan hak kamu, dan selalu berpasrah pada Allah... Abah pun sama, selalu berpesan agar kami hati2 tidak mudah tergoda dengan yang ga bener dan kami di suruh mendalami agama, agar selamat di akhirat... Kadang aku bingung dengan kata2 abah "cukup abah mu ini yang rusak, kalian harus jadi orang baik, ahli agama" emang abah rusak kenapa??? Abah tidak menjawab dan hanya elus rambutku...

Selain sekolah, ngaji di sore hari, malam pun kadang aku ikut pengajian... Iya seperti itu memang hidup ku... Kadang aku pengen seperti anak2 lain pengen ini itu terpenuhi, bisa jalan2 sama keluarga mereka secara utuh, tapi itu sesuatu yang jelas mustahil untuk aku... Lebaran saat orang lain senang, aku pun senang, tapi entahlah seperti ada sesuatu yang kurang, seperti ada yang hilang... Aku mencoba mencari apa itu... Tapi selalu ga pernah aku temukan...

SD ku biasa2 saja prestasi juga gitu2 aja, ga ada yang istimewa... Aku masuk SMP, sama seperti anak SMP lainnya, aku mulai tahu apa itu cinta, apa itu perasaan kepada lain jenis... Banyak yang bilang aku cantik lah, aku ke bule2an lah, tapi aku merasa aku biasa aja... Banyak yang sok2an dekati aku, kirim kata2 manis ke aku, ajak jalan, tapi aku anggap angin... Sampai aku benar2 tertusuk oleh mata itu... Benar dia cinta pertama ku, sebut saja aryo... Ganteng, tinggi, pintar dan selalu goda aku... Entah sok2an umpetin buku ku, ambil kuncir rambut ku dan kenakalan kenakalan lain nya...

Aku ingat aku mas di kelas 2 saat dia nyatakan cinta, sebagai gadis lugu yang ga tau apa2 aku terima dia, kata orang status kami berubah, pacaran... Pacaran kami ga neko2 paling pergi jalan, makan juga jarang karena masih sama2 ga punya uang hehehehe... Aryo juga sering ke rumah ku setelah pulang sekolah, nungguin aku yang goreng aneka gorengan... Dan membantu mbah uti buka lapak nya...

Manis banget ya??? Hehehe gaya pacaran kami wajar2 saja, paling tinggi, dia cium kening ku, itu aja deg2an nya berhari-hari... Lulus SMP aku harus berpisah dengan dengan dia, dia lanjut sekolah di luar kota sepertinya magelang, dan aku ketiadaan biaya membuat aku berhenti sekolah... Aku memutuskan bantu2 mbah uti dan mencari kerja yang lain saja... Mbah uti sudah tua, aku kasihan jika beliau kerja terus, kaka ku sama, selepas SMP sudah kerja, jadi buruh di pabrik rokok...

Aku sempat terunta-luntau kalau anak sekarang galau, kerjaan belum dapat, dan ditinggal aryo pergi, kembali hanya tangis yang bisa membuat aku sedikit mengurangi beban ini...

Setelah terus berusaha, mencari2 dan akhirnya aku menemukan pekerjaan pertama ku... Iya aku kerja sekaligus belajar menjahit... Aku masih ingat tahun 2003 upah ku per hari 7500... Gapapa yang penting aku bisa penuhi kebutuhan ku dan bisa2 bantu2 mbah uti... Abah sudah jarang pulang, entah di mana... Malam jadi teman ku, selalu nyaris tiap malam aku berusaha untuk tidak putus bertahajud, bermunajat pada Allah, agar abah selamat, abah pulang, dan kami sekeluarga di beri rejeki yang halal dan barokah, meski cuma sedikit... Selalu ada air mata dalam doa setelah tahajud ku... Kadang aku merasa Allah tidak adil pada ku, mengapa kami diberi kehidupan seperti ini...

Hari2 ku selain kerja jahit aku juga sempat kan buat ngaji di tempat ustadzah di kampungku, iya hanya ngaji yang bisa jadi hiburan bagi ku...

Kisah cinta ku dengan aryo resmi putus, saat dia lulus SMA dan aku lihat dia bersama seorang wanita, bahkan ketika aku dan dia berpapasan pun dia seolah-olah tidak mengenalku... Sakit, hati ku benar2 sakit, mungkin itu yang dinamakan patah hati... Selama 3 tahun aku menjaga perasaan ku berharap suatu saat dia akan kembali, memang keluarganya di kampungku tinggal kakek dan nenek nya... Tapi saat dia kembali hanya getir cinta yang aku alami... Hanya sujud dan mengadu pada Allah yang bisa aku lakukan... Aku menangis di malam2 kelam di antara tahajud ku... "Ya Allah jika kau ijin kan aku punya jodoh berikan aku jodoh yang jujur, yang selalu bicara apapun meski pahit"

Doa yang beberapa tahun kemudian terkabul, iya aku ketemu laki2 dengan tatapan mata yang tajam, yang selalu menusuk kejujurannya... Dialah suami ku sekarang... Aku benar2 kecewa dengan aryo, kenapa dia tidak jujur saja, kenapa dia bohong dan ga mengakui aku...

Sejak hari itu, aku sudah ga percaya dengan laki2, dengan mulut laki2, banyak yang mencoba mendekat tapi aku acuhkan semua, paling mereka sama dengan aryo, yang dicari hanya enak nya saja, setelah ada yang dianggap lebih baik maka aku akan dibuang akan ditinggal...

Peristiwa kelam, menyapa ku, saat malam itu, puluhan polisi baik berseragam dan tidak mengepung rumah ku, abah yang dalam 3 hari di rumah, ditangkap... Entah apa salah abah hingga dia harus ditahan... Aku dan kaka2 ku ikuti proses sidang nya, badan ku lemas dan aku menangis saat mendengar abah di vonis, 3tahun penjara... Aku. Benar2 syokkk...

Nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terjadi... Aku hanya bisa lakukan yang terbaik buat abah, menjenguknya, sedikit meringankan beban nya dan kembali hanya sujud di malam2 ku yang jadi media buat aku mencurahkan semua keluh kesah ku...

Hari itu aku menjenguk abah, saat ku lihat dia bercengkrama akrab dengan pacarnya... Ya dia lah mas londo, yang kelak akan jadi ayah dari anak2 ku... Aku berfikir wanita cantik, modis bener2 deh, aku ga pernah lihat wanita semodis ini di kudus, dia yang ternyata mba Cathrine, ternyata bukan pacar mas londo... Si cewe pamit dan dengan pelukan dan ciuman dia pergi... Ah pasti pacarnya, dia melihat ku, dengan tatapan mata yang ga aku pahami, tapi tahu kah kamu apa yang aku rasa??? Aku gugup, aku deg2an... Apalagi setelah senyum manis itu dan dia berlalu... Oh Tuhan, apa ini...

Aku pulang tapi aku benar2 memikirkan laki2 itu... Apakah aku???????



(Lanjut ngko mblo, jumatan sek gen di sayang Allah)
Diubah oleh londo.046 27-11-2015 11:11
widi0407
Barsoom34
fabillillah
fabillillah dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.