- Beranda
- Stories from the Heart
Sometimes Love Just Ain't Enough
...
TS
jayanagari
Sometimes Love Just Ain't Enough
Halo, gue kembali lagi di Forum Stories From The Heart di Kaskus ini 
Semoga masih ada yang inget sama gue ya
Kali ini gue kembali lagi dengan sebuah cerita yang bukan gue sendiri yang mengalami, melainkan sahabat gue.
Semoga cerita gue ini bisa berkenan di hati para pembaca sekalian

Semoga masih ada yang inget sama gue ya

Kali ini gue kembali lagi dengan sebuah cerita yang bukan gue sendiri yang mengalami, melainkan sahabat gue.
Semoga cerita gue ini bisa berkenan di hati para pembaca sekalian


*note : cerita ini sudah seizin yang bersangkutan.
Quote:
Quote:
Diubah oleh jayanagari 24-04-2016 00:40
Dhekazama dan 8 lainnya memberi reputasi
9
421.2K
1.5K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
jayanagari
#748
PART 31
Begitulah. Kami berdua akhirnya mendatangi kampus Sherly, yang sangat jarang kami kunjungi sebelumnya. Paling cuma lewat doang, atau numpang parkir. Selebihnya, kami belum pernah ada urusan disana. Kami berdua celingukan dan mencari mahasiswa nganggur yang bisa ditanya-tanyain seputar Sherly. Dua kali kami bertanya ke mahasiswi, ternyata dia gak kenal yang namanya Sherly, karena dia angkatan baru. Mahasiswa-mahasiswa senior semi bangkotan macem kami ini emang udah langka di kampus, entah karena matakuliah yang diambil udah tinggal sedikit, atau mayoritas memilih kelas siang-sore.
Kami udah mulai menyerah bertanya-tanya ke mahasiswa dan memutuskan untuk duduk-duduk di sebuah meja bulat dengan payung peneduh di kantin kampus kami. Sambil menghabiskan minuman dingin yang kami pesan di kantin dan sebatang rokok di tangan gue, kami mencoba menyusun lagi keping-keping puzzle tentang sosok Sherly yang berantakan.
Gue termenung, entah berapa lama sebelum suara Bas menyadarkan gue.
Gue menoleh, dan melihat ada dua orang cewek datang dari arah kampus Sherly menuju ke arah kami. Bas melambaikan tangan, memanggil mereka berdua untuk mendekat ke meja kami. Dua cewek itu cekikikan ketika mereka ketemu si Bas, sambil gelendotan.
Tita dan Melly kemudian duduk bersama kami, untung meja bundar kecil itu muat menampung kami berempat.
Tita terdiam, sepertinya dia sedang berusaha mengingat-ingat sesuatu tentang Sherly. Sementara itu kami bertiga, gue, Bas dan Melly, masih meneruskan ngobrol. Setelah beberapa saat, Tita nyeletuk pelan.
Kami berempat mendadak terdiam, hanyut dalam kebisuan. Kemudian gue mendengar Bas nyeletuk.
Quote:
Begitulah. Kami berdua akhirnya mendatangi kampus Sherly, yang sangat jarang kami kunjungi sebelumnya. Paling cuma lewat doang, atau numpang parkir. Selebihnya, kami belum pernah ada urusan disana. Kami berdua celingukan dan mencari mahasiswa nganggur yang bisa ditanya-tanyain seputar Sherly. Dua kali kami bertanya ke mahasiswi, ternyata dia gak kenal yang namanya Sherly, karena dia angkatan baru. Mahasiswa-mahasiswa senior semi bangkotan macem kami ini emang udah langka di kampus, entah karena matakuliah yang diambil udah tinggal sedikit, atau mayoritas memilih kelas siang-sore.
Kami udah mulai menyerah bertanya-tanya ke mahasiswa dan memutuskan untuk duduk-duduk di sebuah meja bulat dengan payung peneduh di kantin kampus kami. Sambil menghabiskan minuman dingin yang kami pesan di kantin dan sebatang rokok di tangan gue, kami mencoba menyusun lagi keping-keping puzzle tentang sosok Sherly yang berantakan.
Quote:
Gue termenung, entah berapa lama sebelum suara Bas menyadarkan gue.
Quote:
Gue menoleh, dan melihat ada dua orang cewek datang dari arah kampus Sherly menuju ke arah kami. Bas melambaikan tangan, memanggil mereka berdua untuk mendekat ke meja kami. Dua cewek itu cekikikan ketika mereka ketemu si Bas, sambil gelendotan.
Quote:
Tita dan Melly kemudian duduk bersama kami, untung meja bundar kecil itu muat menampung kami berempat.
Quote:
Tita terdiam, sepertinya dia sedang berusaha mengingat-ingat sesuatu tentang Sherly. Sementara itu kami bertiga, gue, Bas dan Melly, masih meneruskan ngobrol. Setelah beberapa saat, Tita nyeletuk pelan.
Quote:
Kami berempat mendadak terdiam, hanyut dalam kebisuan. Kemudian gue mendengar Bas nyeletuk.
Quote:
Diubah oleh jayanagari 27-11-2015 10:32
pulaukapok dan 2 lainnya memberi reputasi
3
: kapan terakhir kali lo liat dia?
: abis itu masih komunikasi gak?
: belom, gak kenal siapa-siapa gue.
: lo temenin gue yak? buat backup ntar kalo gue udah mulai gagap ngomongnya.
: eh itu ada temen gue kesini.
: lah malah gelendotan, berat ah, ‘Ta. Eh kenalin dulu nih temenku. 
: kejem amat sih, Beb, ngerusak image aku didepan orang lain.
: bab beb bab beb, emang bebek.... *Bas menoleh ke gue* dia ini temen SMA nya Anin, kebetulan udah kenal gue lama banget...