Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
869 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.fAvatar border
e.alifiandra.f
#3771
Pertemuan

Sebaliknya, Ristaa memaksa senyum baik tapi dimata gue semua itu terlihat sangat Kaku..Nggak masalah yang penting nggak mencari masalah duluan.. Kita berdua langsung aja gabung dengannya yang asik mainan Gadgetnya yang paling keren di Tahun ini..
Quote:

Yahhh walaupun sedikit marah tapi gue tau Rista itu gimana, mungkin yang ada dalam pikirannya itu tetaplah Gue, mau apapun gue dia tetap akan menerima, walau belum tau selanjutnya.. Dan kitapun memesan makanan, dan masih saling diam saat menunggu. Gue yang ditengah hanya berusaha memecah suasana saja.. Hmmmm…. Jadi membayangkan sisi buruknya, kalau mereka berdua jadi istri gue terus keadaannya kayak gini sih gimana ya? Apa mereka nggak berkelahi nantinya, Sitaa pasti kalah kalau dipukuli Rista, hahahaa, ahhh abaikan saja itu nggak baik, mending gue mikir enaknya aja saat meluk mereka dengan tangan kanan dan kiriku, emoticon-Big Grin..

Berlanjut makan bersama, masih belum ada obrolan antara mereka.. Gue tetap berusaha deketin semua aja, ngajak ngobrol asik.. Sitaa yang udah tau jadinya ikut memancing atau sekedar menghangatkan suasana saja, tapi Rista tetap dingin dan cuek, oke butuh proses.
Quote:

Hmm, mulai marah nih, tapi masih aman karena Sitaa tetap cuek aja dengan gadgetnya.. Sampai makan selesai, guepun mulai membahas satu demi satu apa yang ada dalam hati gue.. Biarlah semua dibuka disini, biar bagaimanapun gue bertaruh dan bertarung dengan semua ini. Titik aman gue hanya satu, tak mendapatkan Rista, gue masih mendapatkan Sitaa.. Tapi, Ristaa malah berubah diam, saat gue curhat banyak hal tentang sendiri, jadinya sedikit beralih topik.
Quote:

Rista narik tangan gue dan sedikit beranjak menjauh dari Sitaa..
Quote:

Hahaha sialan banget nih si Rista, tapi apa boleh buat, gue harus ngalah jadi harus ikuti apa maunya.. Gue samperin Sitaa, dan sedikit gue jelasin akhirnya dia nurut dan segera pulang..
Quote:

Sitaa beranjak pergi, pulang.. Gue tau perasaan dia sedikit terluka, sakit dan cemburu itu pasti. Saking tulusnya Sitaa ke gue, apapun itu dia bakalan nurut. Ini jadi PR buat gue, dimana gue harus bisa memposisikan dia sebagaimana mestinya..
Quote:

Sapa Rista cuek ke Sitaa, masih mending lah mereka masih saling senyum.. Kita berduapun kembali duduk, dan ngobrol hal yang sedang terjadi.. Sampai setengah jam berlalu kita masih saling cuek aja, padahal gue udah berusaha masuk ke obrolan, membahas pelan-pelan. Baru kali ini dia mau ngobrol..
Quote:

Rista diem, tapi dia malah mengalihkan Topik membahas soal cowok (yang gue rasa) pacaranya Rista itu.. Gue jadi bertanya balik ke dia.. Sampai bolak balik nggak jelas, gue bahas lagi soal mau apa enggak jadi istri gue, dia tetep aja muter-muter. Tak jarang jadi debat, adu mulut, bawa emosi.. Memang, lebih baik mengalah, dan sudahlah apa maunya dia dulu..
Quote:

Ahh ini anak malah nangis, hmm jadinya mulai bingung. Memang sih sorot mata dan perkataan Rista itu jujur dari dalam hatinya, dia masih dan terus masih punya rasa itu ke gue, sama lah kayak gue ke dia. Tapi masalahnya, gue udah memilih dengan Sitaa, dan otomatis akan memilih Rista pula sebagai tokoh utama kehidupan gue sejak dulu.. Perlahan ajak dia ngobrol lagi pelan-pelan, tapi Rista semakin nangis dan dia malah mau pergi..
Quote:

Rista memaksa pergi, gue kejar dia, walau susah dan sedikit memancing orang disekitar, dia menuju Mobilnya..
Quote:

Rista pergi, apa boleh buat.. Dia bukan ngamuk, tapi kecewa yang sangat dalam.. Gue balik ke meja tanpa bisa mengejarnya.. sampai setengah jam berlalu kembali, sms dari Rista..
Quote:

Akhirnya gue Call, tapi ternyata nomor udah nggak aktif semuanya.. Masih di tempat ini sampai menjelang malam, Jam 10an waktu Kota Jogja.. Perlahan gue beranjak, entah mau kemana.. (mungkin) harapan mendapatkan Rista itu semakin Tipis. Ada obrolan dengan Rista tadi yang sebenernya masih gue inget sampai sekarang. Mamanya TIDAK setuju kalau dia sama gue, Papanya juga sama. Dan sebenernya semua itu bisa diusahakan, tapi Rista udah enggan karena jelas dia udah tau Sitaa dan apa hubungannya sama gue.

Tanpa arah, gue naik Taxi ke sekitaran Jl. Magelang, pikiran gue tertuju ke sebuah Café (udah tau lah). Mabuk, iyaaa gue masuk lalu Mabuk sendiri, tak ada siapapun yang akrab, hanya beberapa yang kenal dan bersapa.. Menikmati malam sendiri, Rista masih belum aktif, Sitaa ada tapi diapun tak bisa kemana-mana.. Sampai dini hari, dan guepun pulang ke kontrakan, istirahat tanpa siapapun.. Gue lelah, dan harus gimana menghadapi Rista.. Apa caranya biar dia mau mengerti, memang gue akui mereka berdua itu tanpa perbedaan, dan akan gue fungsikan sebagai Istri dan tak mengenal pertama dan kedua. Mereka sama walau berbeda..

***

Senin, 29 September 2013

Beberapa minggu berlalu, Wake Me Up, When September End!! .. Hari-hari di minggu lalu, gue sibuk dengan urusan Kampus dan Bangunan Rumah.. Alhamdulillah progress Skripsi sampai di Bab IV, dan urusan Rumah udah sampai tahap 50%, Alhamdulillah karena Bata udah sampai atas, tinggal urusan Atap dan lainnya.. Pagi ini, masih subuh di jam 05.00, semalam gue ngerjain Project Skripsi sendiri tanpa siapapun, belum tidur pula, tentu yang menemani itu Sitaa, walau hanya lewat HP, telfon, itu cukup menyenangkan.. Dan, rencana pergi ke suatu tempat bersama Sitaa itu tinggal menghitung hari.

Berbeda dengan Rista, sampai detik ini dia entah dimana. Waktu kemaren gue pulang, gue dateng ke rumahnya, tapi hanya ada pembantu dan beberapa orang rumah. Mereka tidak tau Rista dimana dan kemana, apa dia ke Jakarta tempat Papanya? Atau kemana pula nggak ada yang ngasih tau. Minta kontaknya, nggak ada yang mau ngasih tau. Oke, gue nggak mau NGEMIS, walaupun gue sangat butuh dia.

Masih gue abaikan, akhrinya gue punya sebuah keputusan, awal yang terpaksa tapi gue akan berusaha jalani semua ini. Keputusan ini udah dipertimbangkan, antara gue, Sitaa, dan tentunya orangtua gue.. Hmmm, sudahlah, karena gue masih terus dan hanya bisa belajar IKHLAS.!

---------
Bersambung emoticon-Smilie
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.