Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#81
Chapter 5. Wanita yang Mengerikan


“Tinggal ngangkat barang-barang kita yang ada di sekret deh.” Ucap steffy puas.

“Kalau gitu biar saya aja yang ngangkatin semua barang-barangnya.” Ucap gue menawarkan diri, seraya untuk membayar rasa bersalah gue tadi.

“Memang rencananya nyuruh kalian buat bawa, sekalian ngurusin badan.” Potong adelia yang saat itu duduk santai diatas sofa yang susah payah gue bersihin tadi.

“Sial nih cewe, pinter banget buat orang ngedown. Udah ngatain gue seenaknya sekarang malah asik duduk-duduk. ITU SOFA GUE YANG BERSIHIN WOI.!!!” Umpat gue pelan, tapi sepertinya umpatan gue itu terdengar oleh bobby yang ada disamping gue. Dia memukul bahu gue dan memberi isyarat ke gue agar gue ngalah aja.

Gue, Kipli, Bobby Steffany dan Helen mulai memindahkan barang-barang mereka dari sekret lama ke ruangan baru itu, meskipun hanya cowo-cowo yang kerja sedangkan kedua cewe itu cuma menjadi mandor yang kerjanya hanya nyuruh-nyuruh mengangkat barang yang harus diambil. Ruangan lama mereka yang digabung dengan sekret OSIS benar-benar berantakan, pengap dan penuh dengan kardus dan kertas-kertas, lebih buruk dari kamar gue. Pantes aja kelukuan anak-anak OSIS pas MOS kemaren rada-rada stres, ruangan kerjanya aja kayak gini, pikir gue saat itu. Tanpa menunggu lagi kami lalu mengangkut semua barang-barang mereka yang isinya kebanyakan barang-barang yang nggak penting banget menurut gue, contohnya boneka teddy bear coklat yang ukurannya sebesar bantal, poster westlife & Backstreet Boys dan bantal-bantal kecil.

Setelah semua barang mereka kami pindahkan ternyata ruangan tersebut setengahnya telah bersih dan terlihat sangat lega untuk ditempati.

“Pantesan ketua OSISnya kemarin kayaknya seneng banget ya sama langsung ngerestui mereka. Barang-barangnya banyak makan tempat gini.” bisik Bobby sambil meringis

“Gue yakin besok pasti anak-anak OSIS pada syukuran.” Balas kipli sambil tertawa.

“kira-kira syukurannya tumpengan atau potong kambing ya pli?” timpal gue

“Potong Jem*ut.” Ucap kipli sambil tertawa

“Sial lo.” Umpat gue sambil ikut-ikut tertawa.

Akhirnya PC yang gue angkut ini menjadi barang terakhir, ternyata cape banget mindahin ini semua. Gue lihat kearah sofa yang empuk itu ada tempat kosong dipingginya, tepat disebelah kanan Helen, gue berjalan pelan-pelan menuju sofa itu sambil membayangkan empuk dan nyamannya sofa itu. Saat pantat gue baru mau gue turunin diatas sofa itu, tiba-tiba steffany datang dan mendorong gue dengan kuat sehingga gue terjatuh kesamping LUCKY… ucapnya saat dia menduduki sofa itu.

BAJIGUR..!!! ceplos gue saat itu, tapi steffy hanya melihat kearah gue sambil menjulurkan lidahnya.

Gue lalu mencoba bangkit tetapi bahu kanan gue tiba-tiba ditahan Bobby dengan tangan kirinya, bobby melihat gue lalu memejamkan matanya dan dua kali menggelengkan kepalanya dengan pelan, entah kenapa saat itu badan gue seperti mematuhi perintah bobby meskipun otak gue menentangnya dan kipli hanya bisa tertawa tanpa suara melihat kejadian itu seakan meledek ketidakberdayaan gue saat itu.

Akhirnya gue melupakan kejadian itu lalu mengambil dua buah meja, menaruhnya disamping tembok dan gue satukan sampai menjadi sebuah tempat yang bisa buat gue pakai untuk tiduran.

“Ruangan baru ini nyaman ya, atapnya tinggi, sejuk dan luas banget. Bikin betah deh.” celoteh Helen

“Lebih enak lagi kalau misalnya kamu beliin kita snack sama minuman Len.” Ucap Selvi.

“Males ah, cape itu suruh aja steffy buat beli dia kan bawa mobil.” Jawab Helen

“Enak aja, aku cape tau tadi habis bawain barang-barang.” Ucap Steffany, gue yang mendengar itu hanya bisa ngebatin “WHAAAT.!!!! Cape apaan lo, yang bawa semuanya cowo semua gitu. Lo tinggal nyuruh-nyuruh doang !!!”

“Adel aja tuh yang pergi, dia juga kan bawa mobil.” Ucap steffany

“Males ah cape. Kenapa nggak suruh cowo-cowo aja yang pergi.” Ucap adelia sambil memeluk boneka teddy bear.

“Buntelan kentut, beliin jajanan dong.” Ucap steffany sambil membalikkan badannya kebelakang.

“Males.”jawab gue singkat sambil membalikkan badan gue membelakangi mereka. Namun tiba-tiba gue mendapatkan lemparan sebuah bantal kecil dari belakang yang entah siapa yang melemparkan, karena gue lagi males buat debat gue ambil bantal itu dan gue pakai.

“Udah ah, diundi aja deh biar adil.” Ucap selvi sambil mengambil kertas dan pena yang ada didalam tas Helen.

“Andree..kamu mau ikut nggak?” tanya selvi.

“Nggak~” jawab gue singkat

“Beneran nih nggak mau? Dibayarin lho padahal.” Ucap adelia mencoba untuk menggoyahkan gue

“Ikut deh.” Jawab gue langsung. “Yang namanya rejeki itu haram kalau ditolak.”pikir gue.

“Saya juga ikut.” Teriak kipli dan bobby sesaat setelah muncul dari balik tembok.

“Jadi semuanya ikut ya.” ucap selvi sambil menulis nama kami disebuah kertas kecil dan menggulungnya.

“Ok, hasilnya udah keluar. Yang kebagian tugas beli snack adalah….” Ucap selvi sambil membuka secarik kertas yang digulungnya tadi.

“Steffany….yeee.” ucapnya girang.

Gue yang mendengarnya saat itu ikut girang “ Sukurin…sukurin…sukurin, emang enak.” Ucap gue tanpa bersuara dari jauh, tapi ternyata steffany menyadari apa yang gue katakan saat itu, dia memandang tajam kearah gue sambil memanyunkan bibirnya. Buru-buru gue balik badan dan pura-pura tidur.

“Selamat ya steff. “ ucap adelia sambil tertawa.

“Masa aku sendirian sih, nggak mau ah. Sel kocok lagi dong satu orang buat bantuin aku.” ucap Steffany

“Gimana nih? Ditambah nggak?”

“Tambah aja sel, kasian juga steffy nggak ada yang bantuin.” Ucap Helen.

Selvi kemudian mengocok kembali gulungan kertas-kertas itu sampai akhirnya muncul satu gulungan kertas. “Ok, orang yang beruntung selanjutnya adalah…” ucap selvi sambil membuka kertas perlahan-lahan yang membuat suasana saat itu tiba-tiba hening, sepertinya semua pada berdoa agar tidak kebagian tugas itu. Tapi gue berani taruhan kalau bobby dan kipli berdoa sebaliknya.

ANDREE…!!!!” ucap selvi yang diiringi dengan suara riuh dari para cewe-cewe dan dumelan dari bobby dan kipli,

WHAAAAT…!!!” teriak gue kaget. “Kipli aja deh yang gantiin gue .” Ucap gue sambil menunjuk kipli dan kipli pun dengan senang hati segera bangkit dari tempat duduknya.

“Eh, nggak bisa gitu dong. Curang itu namanya.” Protes Adelia

“Ih, jadi cowo kok kayak gitu. Be gentle dong.” Umpat Helen.

Steffany terlihat senang dengan hasil undian itu, dia menatap gue dengan tersenyum “ Came on babby, came here..” Ucap steffany sambil menggerakkan jari telunjuknya. “Sial…sial..sial.” umpat gue lirih sambil berjalan menuju pintu, dikuti oleh steffany.

“Kena karma kan kamu.” Ucap steffy sambil mencubit perut gue. “Nih kamu yang bawa.” Ucapnya sambil melemparkan sebuah kunci ke gue.

“Aku nggak bisa nyetir.” Jawab gue sambil melemparkan kembali kunci ke steffany.

“Payah ih.” Ucapnya.
Diubah oleh kesshou 25-12-2015 23:00
dedearianto
khodzimzz
khodzimzz dan dedearianto memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.