Kaskus

Story

kukuhpribadiAvatar border
TS
kukuhpribadi
Flo..
Flo..

Prolog

Quote:


Bagian-Bagian

Bagian Pertama
Bagian Kedua
Bagian Ketiga
Bagian Keempat
Bagian Kelima
Bagian Keenam | Serangan Pembuka
Bagian Ketujuh | Komandan Budi
Bagian Kedelapan | Dia
Bagian Kesembilan | Dia 2
Bagian Kesepuluh | Jarum dan Jerami
Diubah oleh kukuhpribadi 23-08-2016 22:45
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
8.3K
59
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
kukuhpribadiAvatar border
TS
kukuhpribadi
#27
Bagian Kelima

Sebelum benar-benar meninggalkan kampus yang mulai lengang, aku menyempatkan diri duduk sebentar di taman tengah gedung fakultas tempatku mengajar, bersantai sejenak sembari mengecek rute bus yang harus aku naiki, mengecek beberapa notifikasi sosial media, instant mesagging, headline berita yang beredar dan beberapa hal lain yang tidak perlu, seperti mengecek kapasitas baterai misalnya heuheu, sungguh secara sadar atau tidak kita cenderung melakukannya di saat senggang seperti ini. Aku melangkah meninggalkan kampus, sambil berangan-angan topik pembicaraan apa yang harus aku buka dalam obrolan nanti tanpa sadar aku tersenyum-senyum kecil membayangkan apa yang terjadi.

Di sisi lain

Ruangan tampak tenang bahkan cenderung sunyi, hanya bunyi cpu yang meningkahi suasana, semua seolah tampak dalam pikirannya masing-masing, layar besar yang menjadi dekorasi utama ruangan nampak menampilkan grafik dan angka yang tampak rumit, suhu dingin cenderung menggigil menambah kesan muram suasana ruangan berdinding tebal berlapis peredam suara itu. Nampak seseorang dengan seragam layaknya prajurit melangkah ke depan, berusaha meminta perhatian ke seisi ruangan dengan mengetuk ujung microphone.

“bagaimana tahap 1 sudah siap?” tanyanya kepada sekitar 20an orang berwajah tegang yang berada di ruangan tersebut.
“on process, 90% dan akan segera siap, tinggal menunggu jalur audio berfungsi sempurna” jawab seseorang yang berada di balik sebuah mesin besar dengan tombol-tombol yang bisa digeser keatas dan kebawah.
“oke.. semua stand by, segera kita launch tahap 1” jawabnya sambil menatap layar besar
“5.. 4.. 3.. 2.. mulai..” jawabnya mengomando,
layar besar berubah tampilan menjadi kotak-kotak kecil berwarna hitam putih, masing-masing dengan kode CH1, CH2, CH3 dan seterusnya, tampak masing masing kotak menampilkan live feed video dari sebuah restoran yang ramai dikunjungi pelanggan, semua tampak jelas menggambarkan pelayan yang sibuk melayani pelanggan, koki yang sibuk memasak, tawa pengunjung, keluar masuk kendaraan, semua nampak detail dan jelas.
“channel 12 zoom, channel 03 arahkan lebih wide ke pintu masuk, munculkan audio di channel 07” perintahnya, suasana menjadi sedikit ramai dan ribut di lokasi tersebut, perintah-perintah diberikan secara simultan dan detail,
“lapor komandan, 15 menit lagi musang masuk kandang” lapor seorang petugas kepada komandan di depan,
“baik semua stand by, waspada, saya ingin tampilan penuh semua tindakannya, jangan sampai kehilangan satupun moment, mengerti?” kata komandan
“siappp.. mengerti” jawab mereka serentak.

Apartemen Adi

Apa sih ekspetasi ketika diajak makan malam cewek? Makan malam diawali dengan ritual menunggu sang cewek selesai berdandan kemudian cewek tersebut akan keluar dengan pakaian terbaiknya, selanjutnya berangkat ke tempat makan malam dengan sesantai mungkin agar bisa mengobrol lebih lama, kemudian selanjutnya makan malam di tempat yang tenang sambil diiringi musik romantis dan cahaya temaram, namun apa yang terjadi malam ini? Aku tak bisa menahan tawa..
“hei, kenapa di? Kok senyum-senyum sendiri?” tanya flo dengan cueknya, tampak dia masih memakai setelan kerja, bahkan nametagnya masih terpasang dengan rapinya di saku blazernya,
“heheh ga sih, agak ga sesuai ekspetasi aja sih, kukira kamu bakalan muncul dengan gaun, atau long dress gitu.. lha ini baru balik kantor langsung berangkat heheh..” kataku sambil tertawa
“hidihh.. dikira kita mau ngedate gitu kayak anak-anak muda? Inget umur di.. inget umur hahaha” jawab flo enteng sambil berlalu
“hahaha iya sih, udah umur segini juga, makan dimana kita?” tanyaku
“restoran jepang depan sana aja tuh” kata flo sambil menunjuk kearah jalan raya,
“itu mah bukan restoran, warung ituu” kataku
“kok bisa warung? Restoran itu”
“lha mejanya kotak-kotak, kalau restoran itu bulat-bulat mejanya”
“ya suka-suka restorannya lah.. mau pake bangku panjang juga terserah..” sungut flo sambil mendelik kesal ke arahku
“no no.. kalau bangku panjang malah bukan warung makan”
“apaan dong?” tanya flo penasaran
“itu burjo..” jawabku
“waseem hahahahah” tawa flo keras sambil berusaha mencubit pinggangku
“Lhoh bener kan? Haha jadi makan ga nih kita?”
“jadilah.. yuk jalan” selanjutnya setelah 15 menit menghabiskan waktu berjalan ke restoran sambil berdebat perbedaan restoran, warung makan dan burjo, sampailah kami di tempat yang dituju.

Tempatnya lumayan ramai dikunjungi konsumen, dengan tata ruang yang simpel dan terang membuat restoran ini tak seromantis ekspetasi awalku, namun dengan melihat menu masakan yang dijual sepertinya ini tempat yang pas untuk menikmati makan malam,

“duduk dimana nih?” tanya flo
“Deket jendela situ aja” kataku sambil menuju meja dekat jendela restoran

Selanjutnya kami memesan makanan sesuai selera, namun sejak pertama kali duduk, rasanya seperti ada mata yang mengawasiku, namun ku tengok kiri kanan tak tampak seseorangpun yang dengan sengaja mengawasiku, mungkin hanya perasaanku saja, ujarku dalam hati...
Diubah oleh kukuhpribadi 16-11-2015 23:41
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.