- Beranda
- Stories from the Heart
The " X " Boss
...
TS
IlyasCool
The " X " Boss
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh IlyasCool 06-02-2016 19:45
khodzimzz dan 7 lainnya memberi reputasi
6
720.8K
2.2K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#406
Part 11
" Gee..
jemput aku yah tolong
"
" I... Iya non... " Kata gue
Gue yang mendengar pun jadi was was kenapa bisa Xena nangis. Sesuatu telah terjadi sama dia. Gue pun tanpa siap-siap langsung menuju mobil. Dengan terburu-buru gue mengeluarkan mobil dari area rumah. Karena pak ahmed sama Vivi belum pulang dari kantor, gue pun pergi tanpa pamit/izin dari mereka.
Gue memacu mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi padahal jam segini biasanya jam - jam orang pulang kantor. Semoga saja didepan tidak terjadi kemacetan yang begitu parah. Untungnya gue cukup tau daerah di Jakarta ini jadinya gue bisa mencari jalan pintas yang cepat dan tidak terhalang oleh kemacetan.
Begitu gue tiba disana, gue buru-buru memarkirkan mobil. Sebelum sempat turun dari mobil gue mencoba untuk menelfon Xena, tetapi telpon gue di angkat oleh dia. Maksud gue menelpon adalah untuk menanyakan dimana dia berada. Kan ni taman cukup luas areanya. Akhirnya gue pun memutuskan untuk turun dan mencari dia. Gue mencari ke beberapa sisi taman.
Duhh non dimana sih...
Gue pun tetep berkeliling dan akhirnya gue melihat dia sedang duduk dengan menundukkan kepalanya dan menutup wajahnya. Gue berlari menuju nyamperin dia disana.
" Non... "
"
" Terdengar suara tangisan
" Non pulang yuk.. " Ajak gue sambil memegang bahunya dari belakang
"
... "
Gue menjadi merasa kasihan dan akhirnya munculah inisiatif dari diri gue sendiri untuk membuatnya tenang. Gue lalu duduk di bangku di sebelah dia.
" Non.. Kenapa nangis..? " Tanya gue
"
Dia jahat
" Lirihnya pelan.
" Non tenang dulu ya.. pelan pelan non ceritain deh ke saya, ada masalah apa " Kata gue mengelus bahunya
Dia pun mulai terlihat tenang dan mulai menghentikan tangisnya.
" Aku habis berantem sama Fian
dia mutusin aku
dia juga udah selingkuh dari aku gee
" Kata Xena
" Sabar ya non... "
" Aku sedih banget gee.. aku tuh kurang apa coba dimata dia, sampe sampe dia bisa selingkuh dan tega mutusin aku gee... Awalnya doang dia bilang sayang ke aku, tapi akhirnya, aku malah dibuang kaya gini.. "
" Sudah sudah non gausah dipikirin lagi.. Biar nanti dia kena karma baru tau. Yang jelas sekarang Non ga boleh sedih lagi.. Masih banyak cowo di luar sana yang lebih baik dari si Fian ini. " Kata gue
" Gee... aku kecewa banget sama dia..gee... Nyesek banget ge.. Udah hampir 1 tahun aku pacaran sama dia, tapi bukannya berakhir dengan bahagia, tapi malah dengan kehancuran
" Tiba tiba dia menyandarkan kepalanya di bahu gue :kagets
" Eh non... " Kata gue kaget..
" Kenapa ya ge... di saat saat seperti ini gaada satupun temen aku yang support aku beberapa dari mereka tadi aku coba hubungin pada gak diangkat semua, mereka dateng ke aku kalo ada perlu doang, Aku ngerasa kaya ga punya temen gitu.. " Kata dia
" Saya mau kok non jadi temen non
"
"
Thx ya ge..." Kata dia yang masih bersender di bahu gue.
" Iya non , jadi temen non nambah yak sekarang hehe.. "
" Iya ge.. " Kata dia beranjak dari bahu gue
" Yaudah sekarang ke mobil yuk , udah mau magrib, tadi dicariin loh sama ayah.. "
" Yuk
"
" Nah gitu non , jangan nangis lagi.. udah lupain aja itu si Fian.. paling bentar lagi nyesel dia hahaha.. "
Gue pun berjalan dengan Xena ke arah mobil sambil menikmati hembusan angin sore ini
" Gee kenapa tadi ngangkat telfon nya lama? " Tanya dia yang terlihat sudah mulai tenang
" Oh itu, tadi pas non nelfon itu , saya lagi solat ashar non.. ya kali ngangkat telfon pas lagi solat non.."
" Maaf ya udah ngeganggu tadi.. " Kata dia
" Gapapa non hehe
"
Gue dan Xena kemudian masuk kedalam mobil dan tak berselang lama, Adzan maghrib berkumandang.
" Non, udah maghrib nih, saya ijin bentar ya.. mau ke mesjid deket sini.., non tunggu di mobil aja ya.. " Kata gue
" Iya ge..
" Kata Xena mulai tersenyum
" Gee..
jemput aku yah tolong
"" I... Iya non... " Kata gue
Gue yang mendengar pun jadi was was kenapa bisa Xena nangis. Sesuatu telah terjadi sama dia. Gue pun tanpa siap-siap langsung menuju mobil. Dengan terburu-buru gue mengeluarkan mobil dari area rumah. Karena pak ahmed sama Vivi belum pulang dari kantor, gue pun pergi tanpa pamit/izin dari mereka.
Gue memacu mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi padahal jam segini biasanya jam - jam orang pulang kantor. Semoga saja didepan tidak terjadi kemacetan yang begitu parah. Untungnya gue cukup tau daerah di Jakarta ini jadinya gue bisa mencari jalan pintas yang cepat dan tidak terhalang oleh kemacetan.
Begitu gue tiba disana, gue buru-buru memarkirkan mobil. Sebelum sempat turun dari mobil gue mencoba untuk menelfon Xena, tetapi telpon gue di angkat oleh dia. Maksud gue menelpon adalah untuk menanyakan dimana dia berada. Kan ni taman cukup luas areanya. Akhirnya gue pun memutuskan untuk turun dan mencari dia. Gue mencari ke beberapa sisi taman.
Duhh non dimana sih...
Gue pun tetep berkeliling dan akhirnya gue melihat dia sedang duduk dengan menundukkan kepalanya dan menutup wajahnya. Gue berlari menuju nyamperin dia disana.
" Non... "
"
" Terdengar suara tangisan" Non pulang yuk.. " Ajak gue sambil memegang bahunya dari belakang
"
... "Gue menjadi merasa kasihan dan akhirnya munculah inisiatif dari diri gue sendiri untuk membuatnya tenang. Gue lalu duduk di bangku di sebelah dia.
" Non.. Kenapa nangis..? " Tanya gue
"
Dia jahat
" Lirihnya pelan." Non tenang dulu ya.. pelan pelan non ceritain deh ke saya, ada masalah apa " Kata gue mengelus bahunya
Dia pun mulai terlihat tenang dan mulai menghentikan tangisnya.
" Aku habis berantem sama Fian
dia mutusin aku
dia juga udah selingkuh dari aku gee
" Kata Xena" Sabar ya non... "
" Aku sedih banget gee.. aku tuh kurang apa coba dimata dia, sampe sampe dia bisa selingkuh dan tega mutusin aku gee... Awalnya doang dia bilang sayang ke aku, tapi akhirnya, aku malah dibuang kaya gini.. "
" Sudah sudah non gausah dipikirin lagi.. Biar nanti dia kena karma baru tau. Yang jelas sekarang Non ga boleh sedih lagi.. Masih banyak cowo di luar sana yang lebih baik dari si Fian ini. " Kata gue
" Gee... aku kecewa banget sama dia..gee... Nyesek banget ge.. Udah hampir 1 tahun aku pacaran sama dia, tapi bukannya berakhir dengan bahagia, tapi malah dengan kehancuran
" Tiba tiba dia menyandarkan kepalanya di bahu gue :kagets" Eh non... " Kata gue kaget..
" Kenapa ya ge... di saat saat seperti ini gaada satupun temen aku yang support aku beberapa dari mereka tadi aku coba hubungin pada gak diangkat semua, mereka dateng ke aku kalo ada perlu doang, Aku ngerasa kaya ga punya temen gitu.. " Kata dia
" Saya mau kok non jadi temen non
" "
Thx ya ge..." Kata dia yang masih bersender di bahu gue." Iya non , jadi temen non nambah yak sekarang hehe.. "
" Iya ge.. " Kata dia beranjak dari bahu gue
" Yaudah sekarang ke mobil yuk , udah mau magrib, tadi dicariin loh sama ayah.. "
" Yuk
"" Nah gitu non , jangan nangis lagi.. udah lupain aja itu si Fian.. paling bentar lagi nyesel dia hahaha.. "
Gue pun berjalan dengan Xena ke arah mobil sambil menikmati hembusan angin sore ini
" Gee kenapa tadi ngangkat telfon nya lama? " Tanya dia yang terlihat sudah mulai tenang
" Oh itu, tadi pas non nelfon itu , saya lagi solat ashar non.. ya kali ngangkat telfon pas lagi solat non.."
" Maaf ya udah ngeganggu tadi.. " Kata dia
" Gapapa non hehe
"Gue dan Xena kemudian masuk kedalam mobil dan tak berselang lama, Adzan maghrib berkumandang.
" Non, udah maghrib nih, saya ijin bentar ya.. mau ke mesjid deket sini.., non tunggu di mobil aja ya.. " Kata gue
" Iya ge..
" Kata Xena mulai tersenyumjunti27 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
