- Beranda
- Stories from the Heart
Penjelajahan Mistis di Kampus UMM (Horror Complete Story)
...
TS
vigovampiro
Penjelajahan Mistis di Kampus UMM (Horror Complete Story)
ini cerita bukan sembarang cerita tetapi benar benar telah terjadi pada sekitar akhir tahun 2007 ketika eike masih jadi Maba di UMM Malang , 100 % true story tanpa rekayasa ,tanpa formalin dan tidak mengandung minyak babi , selain daripada itu cerita ini memang dirancang dengan alur yang dinamiz sesuai kronologiz dan tata bahasa yang dramatiz sehingga cocix buat dibaca sebelum agan agan bobox cantix
Quote:

Quote:

vigo , niken , pendik , steve , renggo , zul , memet , danang , rani

Quote:

Quote:

Quote:
Kuabaikan hawa udara kota Malang yang terasa begitu dingin walaupun aku sudah mengenakan jaket dan celana jeans , sementara laju motorku semakin kupercepat menyalipi kendaraan lain di sepanjang jalan ini…. aku masih melintasi daerah Sawojajar setelah tadi ngapel ke rumah Rista pacar baruku dan kini aku tergesa gesa mau pulang ke kosanku di daerah Tirto Utomo , seorang temanku asal Lombok yang bernama Zulkifli sudah menungguku sejak jam 8 malam tadi dan saat ini sudah nyaris jam 10 malam…. sejak kuliah siang tadi kami memang berencana akan melakukan sesuatu di malam ini , sesuatu yang seharusnya tak menarik bagi mahasiswa baru seperti kami , sesuatu yang bersifat mistis atau horror dan kami sudah tak sabar untuk melakukannya…. kami berencana akan menjelajahi komplek kampus kami yang konon katanya cukup angker , kami akan mencoba menyibak misteri gaib di balik kampus megah itu…. dan kampus itu adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Quote:
Waktu sudah menunjukkan hampir jam setengah 11 malam ketika aku tiba di kosanku , sementara kulihat si Zul sedang duduk di kursi teras sambil memainkan ponselnya , langsung saja kumasukkan motorku ke garasi lalu aku kembali ke teras untuk menemuinya.
Zul : ” kok lama amat kamu bro ? ”
Me : ” ahh biasalah namanya juga orang lagi ngapel , gimana kamu udah siap semuanya zul ? ”
Zul : ” udah bro , ini udah tak bawa semua , pokoknya komplit ”
Dengan bersemangat Zul menunjukkan ranselnya yang berisi peralatan dan juga logistik yang akan kami bawa , ada senter 2 buah , hio sebungkus , roti sisir 2 bungkus dan Sprite 2 botol plastik... aku memang menyuruhnya membawa semua itu biar kami siap tempur malam ini , untuk melakukan penjelajahan mistis memang butuh persiapan dan juga nyali yang harus benar benar tangguh.... buru buru aku masuk ke kosanku sebentar buat pipis , cuci muka dan ngomongin temen kosku si Donnie agar nanti membukakan pintu saat aku balik , tak lama kemudian aku keluar ke teras lagi dan meraih tas ransel yang dibawa si Zul , kugendong ransel ini di punggungku dan kamipun mulai beranjak meninggalkan kosan.... dengan langkah santai kami berjalan melintasi jalanan Tirto Utomo yang masih tampak ramai meskipun sudah jam setengah 11 malam , masih banyak penjual makanan yang buka dan juga para mahasiswa yang hilir mudik di sepanjang jalan ini.... memang letak daerah Tirto Utomo ini sangat dekat dengan kampus UMM dan sebagian besar mahasiswanya pada indekos di sini.
Zul : ” kok lama amat kamu bro ? ”
Me : ” ahh biasalah namanya juga orang lagi ngapel , gimana kamu udah siap semuanya zul ? ”
Zul : ” udah bro , ini udah tak bawa semua , pokoknya komplit ”
Dengan bersemangat Zul menunjukkan ranselnya yang berisi peralatan dan juga logistik yang akan kami bawa , ada senter 2 buah , hio sebungkus , roti sisir 2 bungkus dan Sprite 2 botol plastik... aku memang menyuruhnya membawa semua itu biar kami siap tempur malam ini , untuk melakukan penjelajahan mistis memang butuh persiapan dan juga nyali yang harus benar benar tangguh.... buru buru aku masuk ke kosanku sebentar buat pipis , cuci muka dan ngomongin temen kosku si Donnie agar nanti membukakan pintu saat aku balik , tak lama kemudian aku keluar ke teras lagi dan meraih tas ransel yang dibawa si Zul , kugendong ransel ini di punggungku dan kamipun mulai beranjak meninggalkan kosan.... dengan langkah santai kami berjalan melintasi jalanan Tirto Utomo yang masih tampak ramai meskipun sudah jam setengah 11 malam , masih banyak penjual makanan yang buka dan juga para mahasiswa yang hilir mudik di sepanjang jalan ini.... memang letak daerah Tirto Utomo ini sangat dekat dengan kampus UMM dan sebagian besar mahasiswanya pada indekos di sini.
Quote:
Sekitar 5 menitan kami berjalan dari kosan dan kini tibalah kami di gerbang masuk kampus UMM , dengan santai kami melangkahkan kaki melewati lapangan basket , jembatan dan portal yang dijaga satpam… kulihat pak satpam sedang asik menonton tv sambil menikmati rokok dan kopinya , dia sama sekali tak menyadari kedatangan kami berdua dan langsung saja kami menerobos portal di depan posnya , kini kamipun memasuki lapangan helipad kampus ini yang begitu luas…. di hadapan kami tampak terbentang tulisan 'Universitas Muhammadiyah Malang' yang disinari spotlight redup , sementara di kejauhan tampak menjulang gedung GKB 1 yang berlantai 6 , gedung itu terlihat terang benderang karena di balkon tiap tiap lantainya penuh dengan lampu neon yang menyala semua... di sanalah kami nantinya akan melakukan sesi penjelajahan mistis kami yang paling akhir , tepatnya di lantai 6 dimana kami anak anak jurusan Komunikasi dan fakultas FISIP melakukan kegiatan perkuliahan sehari hari , kata senior kami ada sosok kuntilanak merah di sana dan sejujurnya aku tak terlalu percaya jika belum membuktikannya sendiri.
Me : ” kita kemana dulu zul ? ”
Zul : ” terserah kamu aja vig ”
Me : ” enaknya kita ke taman dulu aja bro , duduk di sana dulu… capek aku soalnya ”
Zul : ” ya udah okelah kalo gitu ”
Kami bergegas menuju ke area taman dulu , lokasinya berada di pinggiran kolam yang ada di depan gedung GKB 1 , aku berniat untuk leyeh leyeh dulu di sana sambil memikirkan area mana yang akan dijelajahi duluan.
Me : ” kita kemana dulu zul ? ”
Zul : ” terserah kamu aja vig ”
Me : ” enaknya kita ke taman dulu aja bro , duduk di sana dulu… capek aku soalnya ”
Zul : ” ya udah okelah kalo gitu ”
Kami bergegas menuju ke area taman dulu , lokasinya berada di pinggiran kolam yang ada di depan gedung GKB 1 , aku berniat untuk leyeh leyeh dulu di sana sambil memikirkan area mana yang akan dijelajahi duluan.
Quote:
Suasana taman di pinggir kolam ini terasa sangat tenang , aku dan Zul duduk santai di gazebo sambil membuka logistik yang kami bawa… kumakan sepotong roti sisir lalu kuminum beberapa teguk Sprite , sekejap kemudian kunyalakan sebatang rokok mild sambil ngobrol sebentar dengan Zul.
Me : ” zul , kamu ngga nyadar ya ? ”
Zul : ” nyadar apaan ?!.. emang ada hantu ya di taman ini ?! ”
Me : " aduh ini bukan soal hantu , tapi soal cewe… si lydia itu lho zul ”
Zul : ” emangnya kenapa si lydia ? ”
Me : " dia kayaknya naksir kamu zul , kamu ngga nyadar ? ”
Zul : " ahh masak sih ?!.. kamu jangan ngasal dong ”
Me : ” beneran ini zul , dia kan suka ngasih sinyal sama kamu… kamu aja yang ngga peka ”
Zul : ” emangnya sinyal hape ya ?!.. ha.. ha.. ada ada aja kamu vig ”
Saat kami tengah asik ngobrol tiba tiba saja ponselku berdering , ringtone lagu ‘Baby Doll' nya Utopia seketika memecah kesunyian malam... kulihat nama teman sekelasku Ahmad alias Memet tampak tertera di layar ponselku , lekas saja kuangkat telepon darinya.
Me : ” halo bro ?!.. nyapo bengi bengi telpon ?! ”
(halo bro ?!.. ngapain malem malem telpon ?!)
Memet : " woe rung turu to kowe tibakno ?!… ayo ngopi neng lambala ! ”
(woe belum tidur kamu ternyata ?!... ayo ngopi di lambala !)
Me : " met , aku neng njero kampus iki karo zul , kowe reneo nek gelem ”
(met , aku di dalem kampus ini sama zul , kamu ke sini kalo mau)
Memet : " nyapo kowe neng kampus bengi bengi ? ”
(ngapain kamu di kampus malem malem ?)
Me : " iki aku karo zul arep uka uka , tenanan iki ”
(ini aku sama zul mau uka uka , beneran ini)
Memet : " mosok tho ?!.. kok wani kowe ? ”
(masak sih ?!.. kok berani kamu ?)
Me : " wes tho kowe nek gelem reneo melu aku , nek ora gelem yo wis sakarepmu ”
(udahlah kamu kalo mau ke sini ikut aku , kalo ngga mau ya udah terserah kamu)
Memet : " yo wis nek ngono , posisimu neng sebelah endi ? ”
(ya udah kalo begitu , posisimu di sebelah mana ?)
Me : ” aku lungguhan neng taman pinggir kolam ki , tak enteni neng kene nek kowe sido melu ”
(aku duduk di taman pinggir kolam ini , aku tunggu di sini kalo kamu jadi ikut)
Memet : ” iyo sek , ntenono tak salin klambi disek aku ”
(iya bentar , tungguin ganti baju dulu aku)
Percakapan di telpon berakhir dan kami mendapat tambahan personel baru yaitu si Memet , anak pejabat kaya asal Madiun yang tongkrongannya persis kayak Yadi Sembako dan culunnya minta ampun…. dia ngekos di perumahan Bukit Cemara Tujuh (BCT) yang letaknya berada tepat di seberang masjid kampus UMM , hanya butuh berjalan sebentar saja bagi si Memet untuk tiba di sini... sambil menunggu kedatangannya kami berdua melanjutkan obrolan tadi.
Me : ” zul , kamu ngga nyadar ya ? ”
Zul : ” nyadar apaan ?!.. emang ada hantu ya di taman ini ?! ”
Me : " aduh ini bukan soal hantu , tapi soal cewe… si lydia itu lho zul ”
Zul : ” emangnya kenapa si lydia ? ”
Me : " dia kayaknya naksir kamu zul , kamu ngga nyadar ? ”
Zul : " ahh masak sih ?!.. kamu jangan ngasal dong ”
Me : ” beneran ini zul , dia kan suka ngasih sinyal sama kamu… kamu aja yang ngga peka ”
Zul : ” emangnya sinyal hape ya ?!.. ha.. ha.. ada ada aja kamu vig ”
Saat kami tengah asik ngobrol tiba tiba saja ponselku berdering , ringtone lagu ‘Baby Doll' nya Utopia seketika memecah kesunyian malam... kulihat nama teman sekelasku Ahmad alias Memet tampak tertera di layar ponselku , lekas saja kuangkat telepon darinya.
Me : ” halo bro ?!.. nyapo bengi bengi telpon ?! ”
(halo bro ?!.. ngapain malem malem telpon ?!)
Memet : " woe rung turu to kowe tibakno ?!… ayo ngopi neng lambala ! ”
(woe belum tidur kamu ternyata ?!... ayo ngopi di lambala !)
Me : " met , aku neng njero kampus iki karo zul , kowe reneo nek gelem ”
(met , aku di dalem kampus ini sama zul , kamu ke sini kalo mau)
Memet : " nyapo kowe neng kampus bengi bengi ? ”
(ngapain kamu di kampus malem malem ?)
Me : " iki aku karo zul arep uka uka , tenanan iki ”
(ini aku sama zul mau uka uka , beneran ini)
Memet : " mosok tho ?!.. kok wani kowe ? ”
(masak sih ?!.. kok berani kamu ?)
Me : " wes tho kowe nek gelem reneo melu aku , nek ora gelem yo wis sakarepmu ”
(udahlah kamu kalo mau ke sini ikut aku , kalo ngga mau ya udah terserah kamu)
Memet : " yo wis nek ngono , posisimu neng sebelah endi ? ”
(ya udah kalo begitu , posisimu di sebelah mana ?)
Me : ” aku lungguhan neng taman pinggir kolam ki , tak enteni neng kene nek kowe sido melu ”
(aku duduk di taman pinggir kolam ini , aku tunggu di sini kalo kamu jadi ikut)
Memet : ” iyo sek , ntenono tak salin klambi disek aku ”
(iya bentar , tungguin ganti baju dulu aku)
Percakapan di telpon berakhir dan kami mendapat tambahan personel baru yaitu si Memet , anak pejabat kaya asal Madiun yang tongkrongannya persis kayak Yadi Sembako dan culunnya minta ampun…. dia ngekos di perumahan Bukit Cemara Tujuh (BCT) yang letaknya berada tepat di seberang masjid kampus UMM , hanya butuh berjalan sebentar saja bagi si Memet untuk tiba di sini... sambil menunggu kedatangannya kami berdua melanjutkan obrolan tadi.
Quote:
Malam semakin larut sementara aku dan Zul masih asik ngobrol sembari menunggu kedatangan Memet , kulihat waktu sudah nyaris jam setengah 12 malam dan suasana terasa begitu sunyi , namun samar samar terdengar suara langkah kaki seseorang yang sedang berlari " plak !.. plak !.. plak !... "spontan aku berdiri dan melihat ke arah jalan depannya perpustakaan... di tengah suasana remang tampak sesosok cowo pendek agak tambun yang sedang berlari menuju taman ini , dialah si Memet... langsung saja aku berteriak memanggilnya.
Me : ” woe met !!... aku neng kene !! "
(woe met !!... aku di sini !!)
Memet : ” wo iyo !!.. hah !.. hah !.. ”
(wo iya !!.. hah !.. hah !..)
Tak lama kemudian Memet telah tiba di hadapan kami , nafasnya tampak ngos ngosan dan mukanya agak berkeringat… lekas kusodorkan padanya sebotol Sprite yang tadi aku minum.
Me : ” nyoh ombenen ! ”
(nih minum !)
Memet : ” iyo , cleguk !.. cleguk !.. ”
Me : " kowe mau mlayu terus tho bro ? ”
(kamu tadi lari terus tha bro ?)
Memet : ” aku mau liwat parkiran peteng ndedet dadi yo mlayu ae ngasi teko kene , medeni vig ”
(aku tadi lewat parkiran gelap banget jadi aku lari saja sampai sini , serem vig)
Zul : " met , kamu kan penakut , yakin kamu mau ikutan ? ”
Memet : " aku sebenernya takut juga zul , tapi gak pa pa wes daripada nganggur di kosan , tak berani beraniin ae pokoke ”
Me : " tenane kowe wani ?!.. ngko kowe nek didulit demit piye ? ”
(beneran kamu berani ?!... ntar kamu dicolek demit gimana ?)
Memet : ” yo ojo tho vig , ojo ngeden ngedeni tho kowe ki “
(ya jangan dong vig , jangan nakut nakutin kamu ini)
Kami bertiga duduk di gazebo taman sambil merundingkan area mana yang akan dijejajahi duluan , sesuai kesepakatan kami akan menjelajahi area Dome… sebuah bangunan megah yang bentuknya melingkar dan beratap seperti piring terbang berwarna biru , di sanalah biasanya digelar acara wisuda , kegiatan kampus dan konser band band top tanah air... lekas saja kami beranjak meninggalkan taman ini dan kemudian bergegas menuju ke sana.
Me : ” woe met !!... aku neng kene !! "
(woe met !!... aku di sini !!)
Memet : ” wo iyo !!.. hah !.. hah !.. ”
(wo iya !!.. hah !.. hah !..)
Tak lama kemudian Memet telah tiba di hadapan kami , nafasnya tampak ngos ngosan dan mukanya agak berkeringat… lekas kusodorkan padanya sebotol Sprite yang tadi aku minum.
Me : ” nyoh ombenen ! ”
(nih minum !)
Memet : ” iyo , cleguk !.. cleguk !.. ”
Me : " kowe mau mlayu terus tho bro ? ”
(kamu tadi lari terus tha bro ?)
Memet : ” aku mau liwat parkiran peteng ndedet dadi yo mlayu ae ngasi teko kene , medeni vig ”
(aku tadi lewat parkiran gelap banget jadi aku lari saja sampai sini , serem vig)
Zul : " met , kamu kan penakut , yakin kamu mau ikutan ? ”
Memet : " aku sebenernya takut juga zul , tapi gak pa pa wes daripada nganggur di kosan , tak berani beraniin ae pokoke ”
Me : " tenane kowe wani ?!.. ngko kowe nek didulit demit piye ? ”
(beneran kamu berani ?!... ntar kamu dicolek demit gimana ?)
Memet : ” yo ojo tho vig , ojo ngeden ngedeni tho kowe ki “
(ya jangan dong vig , jangan nakut nakutin kamu ini)
Kami bertiga duduk di gazebo taman sambil merundingkan area mana yang akan dijejajahi duluan , sesuai kesepakatan kami akan menjelajahi area Dome… sebuah bangunan megah yang bentuknya melingkar dan beratap seperti piring terbang berwarna biru , di sanalah biasanya digelar acara wisuda , kegiatan kampus dan konser band band top tanah air... lekas saja kami beranjak meninggalkan taman ini dan kemudian bergegas menuju ke sana.
Quote:
Suasana di sekitar Dome tampak gelap dan sunyi senyap , yang terdengar hanyalah deru arus sungai Brantas yang mengalir di depan Dome.... kini kami bertiga sedang duduk di taman sebelah timurnya Dome yang tak jauh dari wall climbing , Zul dan Memet terus memainkan senter ke segala arah sementara aku mengeluarkan sebungkus hio dari dalam ransel , kuambil 3 batang dan kunyalakan satu persatu… semerbak bau wangi menyengat langsung tercium , segera saja kubagikan tiap batangnya kepada Memet dan Zul.
Me : ” nyoh met , cekelen iki ! ”
(nih met , pegang ini !)
Memet :” opo iki ?!.. koyok wong cino ae ”
(apa ini ?!.. kayak orang cina aja)
Me : ” iki nggo nyeluk demit , koyok neng filem vampir kae lho ”
(ini buat manggil demit , seperti di film vampir itu lho)
Memet : " tenane ?!.. mosok tho demite iso teko vig ?!.. ra percoyo aku ”
(yang bener ??.. masak tha demitnya bisa datang ?!.. ngga percaya aku)
Zul : " udah kamu liat aja ntar met , mau nongol apa ngga setannya ”
Kami duduk terdiam dengan tangan memegangi hio dan juga senter , sampai lewat jam 12 malam tak terjadi apa apa di sini , tak ada penampakan apa apa sama sekali…. akupun benisiatif mengajak teman temanku mengitari seluruh sisi area Dome ini.
Me : ” ayo kita jalan aja keliling ! ”
Zul : " gimana met berani ngga kamu keliling ? ”
Memet : ” ayoooohh !!... siapa takutt ! ”
Kini kami bertiga mulai berjalan mengitari area sekitar Dome yang gelap gulita , dengan langkah santai kami terus berjalan dan mengarahkan senter kesana kemari , tak lama kemudian kami tiba di sisi belakang Dome yang berbataskan tebing plengsengan…. hal buruknya adalah tepat di atas tebing ini terdapat pemakaman tua yang cukup luas , konon menurut selentingan kabar di area ini sering terjadi penampakan makhluk gaib , banyak yang bilang makhluk gaib itu berwujud pocong yang turun dari pemakaman di atas tebing…. kami sungguh merasa penasaran dan tertantang , rasa takut yang menghinggapi diri coba kami tepis dengan saling bergurau satu sama lain.
Me : ” met , kowe nek wedi mulio ae ”
(met , kamu kalo takut pulang saja)
Memet : ” ora , aku ra wedi kok "
(ngga , aku ngga takut kok)
Zul : ” vig , ntar kalo hantunya nongol kita langsung kabur aja , memet kita tinggalin di sini ”
Memet : ” jangan gitu dong zul , ngga setia kawan kamu ini ”
Me : ” opo kowe gelem njaluk ilmu pelet soko pocong ?!.. cintamu karo moniq lak bertepuk sebelah tangan tho ?!.. he.. he.. ”
(apa kamu mau minta ilmu pelet sama pocong ?!.. cintamu sama moniq kan bertepuk sebelah tangan tha ?!.. he.. he..)
Memet : " mosok tho iso njaluk pelet karo pocong vig ? "
(masak sih bisa minta pelet sama pocong vig ?)
Di saat kami bertiga masih asik bergurau tiba tiba saja ” bruukkk !!!! ” terdengar nyaring suara benda jatuh menghantam tanah , seketika kami tersentak kaget dan bertanya tanya… benda apakah itu dan jatuh dimana ?!?!
Memet : " waduh vig ?!.. suoro opo kuwi ?! "
Me : " mboh ra ruh aku met "
Zul : " kaget aku vig "
Ketika kami masih bingung dan kaget dengan suara benda jatuh tadi mendadak terdengar suara berikutnya secara bertubi tubi ” bruukk !!… bruukk !!… bruukk !!… ” kali ini saking paniknya kami bertiga langsung berlari kencang sambil berteriak , bahkan hio dan senter kami sampai terjatuh... dengan nafas tersengal sengal akhirnya kami tiba di beranda Dome yang terang benderang.
Zul : ” hah !.. hah !.. tadi itu apaan vig ?! "
Me : ” aku ngga tau.. hah !.. hah !... ”
Memet : " hah !.. hah !.. jancuk ndredek tenanan aku , opo tho vig sakjane ki mau ?! ”
(hah !.. hah !.. jancuk kaget beneran aku , apa sih vig sebenernya tadi ?!)
Me : ” mbuh ra ruh.. hah !.. hah !..”
(entahlah tak tahu.. hah !.. hah !..)
Dengan seribu tanya dan rasa takut yang masih terasa kami mulai rebahan di lantai beranda ini , sejenak kami mengatur nafas yang terengah engah dan juga degupan jantung yang tak karuan.
Me : ” zul , senternya ketinggalan tadi… brani ambil ngga ? ”
Zul : ” ngga.. ngga vig , udah biarin aja ”
Tak satupun dari kami yang berani kembali ke sisi belakang Dome yang gelap gulita tadi , apa boleh buat terpaksa kami relakan senter kami tertinggal di sana… sementara kulihat layar ponselku sudah nyaris jam 1 malam dan keadaan terasa kian sunyi mencekam , aku sendiri masih ingin melanjutkan penjelajahan mistis di kampus ini tapi entah dengan Zul dan Memet… kuteguk sebotol Sprite dan kuberikan botol satunya buat mereka , aku biarkan mereka minum dulu dan memulihkan kondisi sebelum aku menanyakan kesanggupan mereka... jujur saja meskipun kejadian tadi cukup menakutkan tapi masih belum cukup untuk memupuskan rasa penasaranku yang terlalu besar.
Me : ” nyoh met , cekelen iki ! ”
(nih met , pegang ini !)
Memet :” opo iki ?!.. koyok wong cino ae ”
(apa ini ?!.. kayak orang cina aja)
Me : ” iki nggo nyeluk demit , koyok neng filem vampir kae lho ”
(ini buat manggil demit , seperti di film vampir itu lho)
Memet : " tenane ?!.. mosok tho demite iso teko vig ?!.. ra percoyo aku ”
(yang bener ??.. masak tha demitnya bisa datang ?!.. ngga percaya aku)
Zul : " udah kamu liat aja ntar met , mau nongol apa ngga setannya ”
Kami duduk terdiam dengan tangan memegangi hio dan juga senter , sampai lewat jam 12 malam tak terjadi apa apa di sini , tak ada penampakan apa apa sama sekali…. akupun benisiatif mengajak teman temanku mengitari seluruh sisi area Dome ini.
Me : ” ayo kita jalan aja keliling ! ”
Zul : " gimana met berani ngga kamu keliling ? ”
Memet : ” ayoooohh !!... siapa takutt ! ”
Kini kami bertiga mulai berjalan mengitari area sekitar Dome yang gelap gulita , dengan langkah santai kami terus berjalan dan mengarahkan senter kesana kemari , tak lama kemudian kami tiba di sisi belakang Dome yang berbataskan tebing plengsengan…. hal buruknya adalah tepat di atas tebing ini terdapat pemakaman tua yang cukup luas , konon menurut selentingan kabar di area ini sering terjadi penampakan makhluk gaib , banyak yang bilang makhluk gaib itu berwujud pocong yang turun dari pemakaman di atas tebing…. kami sungguh merasa penasaran dan tertantang , rasa takut yang menghinggapi diri coba kami tepis dengan saling bergurau satu sama lain.
Me : ” met , kowe nek wedi mulio ae ”
(met , kamu kalo takut pulang saja)
Memet : ” ora , aku ra wedi kok "
(ngga , aku ngga takut kok)
Zul : ” vig , ntar kalo hantunya nongol kita langsung kabur aja , memet kita tinggalin di sini ”
Memet : ” jangan gitu dong zul , ngga setia kawan kamu ini ”
Me : ” opo kowe gelem njaluk ilmu pelet soko pocong ?!.. cintamu karo moniq lak bertepuk sebelah tangan tho ?!.. he.. he.. ”
(apa kamu mau minta ilmu pelet sama pocong ?!.. cintamu sama moniq kan bertepuk sebelah tangan tha ?!.. he.. he..)
Memet : " mosok tho iso njaluk pelet karo pocong vig ? "
(masak sih bisa minta pelet sama pocong vig ?)
Di saat kami bertiga masih asik bergurau tiba tiba saja ” bruukkk !!!! ” terdengar nyaring suara benda jatuh menghantam tanah , seketika kami tersentak kaget dan bertanya tanya… benda apakah itu dan jatuh dimana ?!?!
Memet : " waduh vig ?!.. suoro opo kuwi ?! "
Me : " mboh ra ruh aku met "
Zul : " kaget aku vig "
Ketika kami masih bingung dan kaget dengan suara benda jatuh tadi mendadak terdengar suara berikutnya secara bertubi tubi ” bruukk !!… bruukk !!… bruukk !!… ” kali ini saking paniknya kami bertiga langsung berlari kencang sambil berteriak , bahkan hio dan senter kami sampai terjatuh... dengan nafas tersengal sengal akhirnya kami tiba di beranda Dome yang terang benderang.
Zul : ” hah !.. hah !.. tadi itu apaan vig ?! "
Me : ” aku ngga tau.. hah !.. hah !... ”
Memet : " hah !.. hah !.. jancuk ndredek tenanan aku , opo tho vig sakjane ki mau ?! ”
(hah !.. hah !.. jancuk kaget beneran aku , apa sih vig sebenernya tadi ?!)
Me : ” mbuh ra ruh.. hah !.. hah !..”
(entahlah tak tahu.. hah !.. hah !..)
Dengan seribu tanya dan rasa takut yang masih terasa kami mulai rebahan di lantai beranda ini , sejenak kami mengatur nafas yang terengah engah dan juga degupan jantung yang tak karuan.
Me : ” zul , senternya ketinggalan tadi… brani ambil ngga ? ”
Zul : ” ngga.. ngga vig , udah biarin aja ”
Tak satupun dari kami yang berani kembali ke sisi belakang Dome yang gelap gulita tadi , apa boleh buat terpaksa kami relakan senter kami tertinggal di sana… sementara kulihat layar ponselku sudah nyaris jam 1 malam dan keadaan terasa kian sunyi mencekam , aku sendiri masih ingin melanjutkan penjelajahan mistis di kampus ini tapi entah dengan Zul dan Memet… kuteguk sebotol Sprite dan kuberikan botol satunya buat mereka , aku biarkan mereka minum dulu dan memulihkan kondisi sebelum aku menanyakan kesanggupan mereka... jujur saja meskipun kejadian tadi cukup menakutkan tapi masih belum cukup untuk memupuskan rasa penasaranku yang terlalu besar.
Quote:
Seri 1 Part II Rekk
Seri 1 Part III Rekk
Extended Story 1 Alpha Rekk
Seri 2 Part I Rekk
Seri 2 Part II Rekk
Seri 2 Part III A Rekk
Seri 2 Part III B Rekk
Seri 2 Part IV A Rekk
Seri 2 Part IV B Rekk
Seri 2 Part V A Rekk
Seri 2 Part V B Rekk
Seri 2 Part VI Rekk
Seri 2 Part VII Rekk
Extended Story 2 Alpha Rekk
Extended Story 2 Bravo Rekk
Extended Story 2 Charlie Rekk
Seri 3 Part I Rekk
Seri 3 Part II Rekk
Seri 3 Part III A Rekk
Seri 3 Part III B Rekk
Seri 3 Part IV A Rekk
Seri 3 Part IV B Rekk
Seri 3 Part V A Rekk
Seri 3 Part V B Rekk
Seri 3 Part V C Rekk
Seri 3 Part V D Rekk
Seri 3 Part VI Rekk
Seri 3 Part VII A Rekk
Seri 3 Part VII B Rekk
Extended Story 3 Alpha Rekk
Extended Story 3 Bravo Rekk
Extended Story 3 Charlie Rekk
Extended Story 3 Delta Rekk
Extended Story 3 Echo Rekk
Quote:
Malang Mysterio(Trit Utama)
Quote:
Apabila anda puas bilang sama teman , saudara atau tetangga anda ….. bila timbul gejala gejala aneh segera berobat ke mantri hewan terdekat di kota anda
Diubah oleh vigovampiro 10-04-2022 06:29
ferist123 dan 13 lainnya memberi reputasi
10
657.9K
Kutip
1.1K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
vigovampiro
#744
Seri 3 Part VII B Rekk
Quote:
Waktu sudah menunjukkan jam 11 kurang seperempat ketika aku dan Memet tiba di kosan , sementara kulihat beberapa temanku telah terbangun dari tidurnya.... hanya Zul dan Pendik saja yang tampak masih terlelap.
Renggo : " eh abis darimana lu tadi vig ? "
Me : " abis beli makan , nih gw bungkusin bang , pada makan sono ! "
Renggo : " oh untung lu bungkusin makan vig , laper banget gw mau keluar males "
Segera saja kusodorkan bungkusan kresek berisi nasi campur yang kubeli tadi , tanpa bertele tele lagi Bang Renggo , Steve dan Niken langsung melahapnya sambil duduk lesehan di karpet.
Niken : " gw tidur kayak kebo vig jam segini baru bangun "
Renggo : " gw aja masih lemes ini vig "
Me : " santai aja bos , ya ngga met ? "
Memet : " oyi vig , abis ini ada barca main bang "
Renggo :" oh barca main ya ?!... wah asik nih "
Memet : " udah ada kopi sama kacang juga bang "
Renggo : " oh ?!.. gw jadi ngerepotin lu nih "
Memet : " gak pa pa bang , santai ae wes "
Renggo : " eh lu siapa namanya ?!... lupa gw "
Niken : " memet bang namanya , baru kemaren kenalan masak udah lupa "
Renggo : " he.. he.. maklum gw mahasiswa tua met , daya ingat gw agak menurun "
Niken : " ha.. ha.. ha.. "
Memet : " ha.. ha.. "
Acara makan malam kali ini diselingi dengan berbagai canda tawa , seperti biasa Bang Renggo kembali mengeluarkan banyolannya dan membuat suasana terasa kian hangat.
Renggo : " eh met , lu tau gak kalo cewe yang bibirnya manyun tu nafsunya gede ? "
Memet : " masak tha bang ? "
Renggo : " lu kalo pengen punya cewe yang jago di ranjang cari aja yang bibirnya manyun "
Memet : " ahh emoh bang "
Niken : " lagian si memet deketin cewe aja kikuk gimana mau begituan... ha.. ha.. "
Renggo : " oh lu belum punya cewe ternyata ?!?.... haduh hari gini masih ada aja cowo yang ngejomblo "
Memet : " nasib bang , tiap nembak ditolak terus aku "
Niken : " ha.. ha.. lu sih met badannya gembul makanya ditolak melulu "
Me : " he.. he.. dia teknik pedekatenya kurang sip bang "
Memet : " lha trus aku kudu piye eneh lho vig ? "
(lha trus aku harus gimana lagi lho vig ?)
Renggo : " eh memet , lu beneran pengen punya cewe ?!.... mau yang kayak gimana ? "
Niken : " dia nyari yang mukanya kayak agnes monica bang "
Renggo : " oh lu mau punya pacar yang kayak agnes ?!.... gampang met "
Memet : " gampang gimana bang ? "
Renggo : " bentar ya gw mau kasih lu sesuatu "
Entah apa yang akan dikasih Bang Renggo buat si Memet , kali ini dia menaruh makanannya di karpet sementara tangannya merogoh saku celana dan mengeluarkan bungkusan kain hitam yang ujungnya diikat tali.... ketika Bang Renggo membukanya kami langsung tertegun melihat apa isinya , tampak butiran batu mustika warna warni yang berkilauan tertempa pantulan cahaya lampu kamar.
Niken : " ya allah banyak amat bang ?!.... ini batu akik ya bang ? "
Me : " ini sih batu mustika nik "
Steve : " narik dari alam astral semua nih bang ? "
Renggo : " bener stiv , ini koleksi gw dari jaman sma "
Memet : " buat aku yang mana bang ?!... katanya mau ngasih "
Renggo : " oh iya met , nih buat lu yang warnanya jingga ini "
Memet : " yang ini bang ?!.... kalo pake ini aku bisa gampang dapat pacar ya ? "
Renggo : " gw jamin gak ada cewe yang bakalan nolak lu met "
Niken : " emang beneran bisa bang ? "
Renggo : " lah buktinya banyak cewe cewe cakep yang demen ama gw , mulai spg , model sampe pramugari gw sikat semuanya "
Steve : " dapetnya darimana bang ? "
Renggo : " itu batu gw tarik dari air terjun gunung mas di kalteng sono stiv , tapi sekarang gw hibahin buat lu met "
Memet : " trus aku pakenya gimana bang caranya ? "
Renggo : " lu masukin aja di dompet , pokoknya jangan sampe ilang ya "
Memet : " pasti tokcer ya bang ? "
Renggo : " lu gak usah banyak nanya lagi met , pokoknya gak bakalan ada cewe yang nolak lu "
Muka Memet tampak berseri seri setelah menerima batu mustika berwarna jingga itu , maklum seumur umur dia belum pernah punya pacar dan hanya bisa menelan ludah saja saat melihat teman temannya lagi pacaran.... kurasa gelar jomblo ngenes yang selama ini disandangnya akan segera berakhir tak lama lagi.
Renggo : " eh abis darimana lu tadi vig ? "
Me : " abis beli makan , nih gw bungkusin bang , pada makan sono ! "
Renggo : " oh untung lu bungkusin makan vig , laper banget gw mau keluar males "
Segera saja kusodorkan bungkusan kresek berisi nasi campur yang kubeli tadi , tanpa bertele tele lagi Bang Renggo , Steve dan Niken langsung melahapnya sambil duduk lesehan di karpet.
Niken : " gw tidur kayak kebo vig jam segini baru bangun "
Renggo : " gw aja masih lemes ini vig "
Me : " santai aja bos , ya ngga met ? "
Memet : " oyi vig , abis ini ada barca main bang "
Renggo :" oh barca main ya ?!... wah asik nih "
Memet : " udah ada kopi sama kacang juga bang "
Renggo : " oh ?!.. gw jadi ngerepotin lu nih "
Memet : " gak pa pa bang , santai ae wes "
Renggo : " eh lu siapa namanya ?!... lupa gw "
Niken : " memet bang namanya , baru kemaren kenalan masak udah lupa "
Renggo : " he.. he.. maklum gw mahasiswa tua met , daya ingat gw agak menurun "
Niken : " ha.. ha.. ha.. "
Memet : " ha.. ha.. "
Acara makan malam kali ini diselingi dengan berbagai canda tawa , seperti biasa Bang Renggo kembali mengeluarkan banyolannya dan membuat suasana terasa kian hangat.
Renggo : " eh met , lu tau gak kalo cewe yang bibirnya manyun tu nafsunya gede ? "
Memet : " masak tha bang ? "
Renggo : " lu kalo pengen punya cewe yang jago di ranjang cari aja yang bibirnya manyun "
Memet : " ahh emoh bang "
Niken : " lagian si memet deketin cewe aja kikuk gimana mau begituan... ha.. ha.. "
Renggo : " oh lu belum punya cewe ternyata ?!?.... haduh hari gini masih ada aja cowo yang ngejomblo "
Memet : " nasib bang , tiap nembak ditolak terus aku "
Niken : " ha.. ha.. lu sih met badannya gembul makanya ditolak melulu "
Me : " he.. he.. dia teknik pedekatenya kurang sip bang "
Memet : " lha trus aku kudu piye eneh lho vig ? "
(lha trus aku harus gimana lagi lho vig ?)
Renggo : " eh memet , lu beneran pengen punya cewe ?!.... mau yang kayak gimana ? "
Niken : " dia nyari yang mukanya kayak agnes monica bang "
Renggo : " oh lu mau punya pacar yang kayak agnes ?!.... gampang met "
Memet : " gampang gimana bang ? "
Renggo : " bentar ya gw mau kasih lu sesuatu "
Entah apa yang akan dikasih Bang Renggo buat si Memet , kali ini dia menaruh makanannya di karpet sementara tangannya merogoh saku celana dan mengeluarkan bungkusan kain hitam yang ujungnya diikat tali.... ketika Bang Renggo membukanya kami langsung tertegun melihat apa isinya , tampak butiran batu mustika warna warni yang berkilauan tertempa pantulan cahaya lampu kamar.
Niken : " ya allah banyak amat bang ?!.... ini batu akik ya bang ? "
Me : " ini sih batu mustika nik "
Steve : " narik dari alam astral semua nih bang ? "
Renggo : " bener stiv , ini koleksi gw dari jaman sma "
Memet : " buat aku yang mana bang ?!... katanya mau ngasih "
Renggo : " oh iya met , nih buat lu yang warnanya jingga ini "
Memet : " yang ini bang ?!.... kalo pake ini aku bisa gampang dapat pacar ya ? "
Renggo : " gw jamin gak ada cewe yang bakalan nolak lu met "
Niken : " emang beneran bisa bang ? "
Renggo : " lah buktinya banyak cewe cewe cakep yang demen ama gw , mulai spg , model sampe pramugari gw sikat semuanya "
Steve : " dapetnya darimana bang ? "
Renggo : " itu batu gw tarik dari air terjun gunung mas di kalteng sono stiv , tapi sekarang gw hibahin buat lu met "
Memet : " trus aku pakenya gimana bang caranya ? "
Renggo : " lu masukin aja di dompet , pokoknya jangan sampe ilang ya "
Memet : " pasti tokcer ya bang ? "
Renggo : " lu gak usah banyak nanya lagi met , pokoknya gak bakalan ada cewe yang nolak lu "
Muka Memet tampak berseri seri setelah menerima batu mustika berwarna jingga itu , maklum seumur umur dia belum pernah punya pacar dan hanya bisa menelan ludah saja saat melihat teman temannya lagi pacaran.... kurasa gelar jomblo ngenes yang selama ini disandangnya akan segera berakhir tak lama lagi.
Quote:
Acara makan malam baru saja kelar , kini si Niken mulai sibuk menuang kopi sachetan ke dalam gelas gelas sembari menunggu air dispenser mendidih , sementara kami para cowo masih sibuk melihat lihat koleksi batu mustikanya bang Renggo.
Me : " bang , yang merah ini buat apaan ? "
Renggo : " itu buat rejeki biar lancar vig "
Niken : " kok bisa tau fungsinya sih bang ? "
Renggo : " tiap abis dapet kan gw test dulu , pas make yang merah ini bisnis gw di kaskus jadi lancar tuh... ada hubungannya sama chakra juga sih nik "
Me : " narik dari mana bang ? "
Renggo :" gw dapetnya pas semedi di pantai temajuk kalbar sono vig "
Niken : " kok bisa sih bang batu gituan ditarik dari alam gaib ?!.... bingung gw caranya "
Me : " gw juga bingung bang , ini kan aslinya benda gaib kok bisa jadi fisik ? "
Renggo : " gw jelasin dikit nih , di alam astral tuh ada banyak benda bendanya vig , batu mustika , keris , sampe emas batangan ada semua.... tapi gak bakal bisa jadi benda fisik soalnya gak punya energi , makanya mesti ditarik pake energi tenaga dalam kita sendiri "
Steve : " materialisasi bang namanya , prosesnya sama aja kayak santet atau susuk "
Renggo : " oh bener tuh stiv , jadi bisa dibolak balik sebenernya.... yang astral jadi fisik , yang fisik jadi astral "
Steve : " perubahan molekul atom sih bang prosesnya , dari halus ke kasar "
Mendengar penjelasan dari Steve dan Bang Renggo membuatku mengerti hal hal gaib lebih jauh lagi , pengetahuan yang mereka miliki kian memperkaya pemahaman kami terhadap realitas alam astral yang tak terjangkau panca indera.
Renggo : " oh iya , gw inget vig "
Me : " inget apaan bang ? "
Renggo : " bentar ya gw ambil dulu "
Entah apa yang tiba tiba diingat Bang Renggo , kini ia langsung membuka tas ranselnya Zul dan mencari cari sesuatu di dalamnya... ketika telah mendapatkannya ia langsung memamerkannya padaku dan seketika mataku terbelalak melihatnya , tampak 3 helai sobekan kain merah yang kondisinya cukup kotor dan agak hangus terbakar.
Me : " bbang ?!.... iitu kainnya ? "
Renggo : " tadi pagi pas kita mau balik ke sini gw liat kain kain ini di lapangan basket , langsung dah gw ambilin semua vig "
Me : " ttapi bang ?!... ini kan punyanya kunti merah yang semalem ? "
Renggo : " emang , tu kunti kan udah mati kebakar , ya ini sisa kain yang dipakenya vig "
Niken : " gw masih bingung bang , kok bajunya gak ikutan ngilang ya ? "
Renggo : " ya sama aja kayak batu mustika prosesnya nik , udah jadi benda fisik kain ini "
Niken : " trus kalo pas dipake kunti kok bisa ikutan ngilang ? "
Renggo : " kalo pas dipake kunti jelas bisa ngilang atau muncul lagi kainnya "
Steve : " kain ini ngikut energinya yang make mbak , tadi shubuh kan kuntinya mati pas muncul di dimensi kita jadi sisa kainnya ini gak ikutan ngilang "
Niken : " gitu ya stiv ?!.. agak mudeng gw "
Me : " gw megang gak pa pa nih bang ? "
Renggo : " pegang aja vig , gak bakalan kenapa napa deh "
Dengan ragu kuraih sehelai sobekan kain berwarna merah ini , ketika kuraba permukaannya terasa hampir mirip dengan kain kafan.
Memet : " wedi aku vig ndelok kaine thok "
(takut aku vig lihat kainnya doang)
Me : " podo , aku yo rodok piye ngono rasane "
(sama , aku juga agak gimana gitu rasanya)
Sejujurnya aku merasa aneh sendiri dengan kain ini , apalagi semalam tanganku sempat menariknya saat kuntilanak merah itu mencakari kakiku.... sukar dipercaya bahwa kini aku kembali memegangnya.
Renggo : " eh vig , sobekan kain yang itu lu bawa aja , gw sama steve mau bawa sisanya tinggal 2 nih "
Niken : " emang beneran gak pa pa bang kalo dibawa ? "
Renggo : " gak pa pa nik , yang punya kan udah dimusnahin.... anggep aja itu kain kayak suvenir gitu "
Niken : " gw juga pengen bawa nih bang "
Renggo :" lah ini sobekan kainnya cuma ada 3 doang nik "
Niken : " trus gw gak kebagian dong ? "
Renggo : " gini deh , itu kain yang dipegang si vigo kan agak gede tuh , lu potong aja separonya buat lu bawa "
Niken : " gitu ya bang ?!... gimana vig ?!.... kita bagi berdua ya ? "
Me : " no problemo "
Sosok yang mengenakan kain merah ini telah musnah dan hanya inilah yang tersisa darinya , kurasa tak ada salahnya kubawa sobekan kain merah yang agak hangus ini sebagai suatu kenang kenangan..... akan kusimpan dengan baik agar kelak di masa mendatang aku bisa mengenang peristiwa mencekam yang semalam kualami , sekaligus bisa untuk kupamerkan kepada teman temanku di kampung walaupun belum tentu mereka percaya bahwa sobekan kain merah ini benar benar milik sesosok kuntilanak.
Me : " oke bang , gw bawa yang ini "
Niken : " ntar jangan lupa dipotong ya vig , kan gw juga pengen bawa "
Me : " gampang nik "
Renggo : " dah kita taruh meja dulu kainnya , udah mau main nih bolanya "
Niken : " eh iya , kelupaan airnya udah panas bang "
Renggo : " pas nih , udah gak sabar gw nyeruput kopi nik "
Niken : " iya bentar lagi bang , tinggal tuangin aja airnya "
Renggo : " stiv , kacangnya lu buka tuh ! "
Steve : " iya bang "
Lekas saja kami menaruh kain kain ini di atas meja karena pertandingan bola akan segera dimulai , sementara Zul dan Pendik baru saja terbangun dari tidurnya.
Pendik : " jam piro saiki vig ? "
Me : " jam rolas bengi ndik "
Memet : " iku wes onok segone ndik , ndang panganen kono ! "
Pendik : " oh oyi met , ayo zul nakam disek ! "
Zul : " tau aja kamu met kalo aku lagi laper "
Niken : " kopinya baru bikin juga tuh , masih panas zul "
Zul : " wah mantep nik "
Renggo : " eh bolanya mau main nih , udah mau kick off "
Memet : " oyi bang , guardiola jago banget bang strateginya "
Renggo : " lihat aja ntar , gw sih sebenernya suka pelatih yang dari belanda itu , sapa tuh namanya ?!... lupa gw met "
Memet : " frank rijkaard bang "
Renggo : " oh iya tuh , frank rijkaard "
Steve : " kalo ronaldinho udah dijual ya bang ? "
Renggo : " udah , kan sekarang ada messi stiv "
Memet : " dijual ke ac milan stiv "
Steve : " padahal ronaldinho mainnya asik juga bang , kan gara gara dia barcelona sering juara "
Renggo : " dia suka dugem stiv , makanya dijual daripada nyusahin "
Pertandingan telah dimulai , Barcelona tanpa kesulitan berhasil membobol gawang Valencia hanya dalam waktu kurang dari 15 menit saja , sorak sorai kegirangan terdengar begitu riuh di kamar ini.
Memet : " gguuooolll !!! "
Renggo : " gggoooll !!!... hebat tu messi "
Zul : " bakal juara la liga nih barcelona met "
Memet : " oh jelas dong zul , el barca campeon pokoke "
Malam ini kami habiskan dengan begitu menyenangkan , sorak sorai dan juga gelak canda tawa tiada henti mewarnai tiap menit yang berlalu , apalagi kelar acara nonton bola Bang Renggo malah ngajak gitaran , pokoknya nyanyi nyanyi sepuasnya sampai pagi biar suasana jadi makin hepi.
Renggo : " eh met , lu pinjem gitar temen lu deh ! "
Memet : " loh katanya mau nyeritain uji nyali kemaren bang ? "
Renggo : " gw masih males mau cerita , besok pagi aja "
Niken : " iya met , gw nginget aja masih ngeri kok "
Memet : " yo wis , aku pinjem gitar dulu "
Me : " met nyilih gitare loro pisan , aku yo pengen gitaran "
(met pinjem gitar dua sekalian yo , aku juga pengen gitaran )
Memet : " oyi vig , enteni sek "
(oyi vig , tungguin bentar)
Segera saja si Memet keluar dari kamar ini lalu kembali lagi sambil menenteng 2 buah gitar , kini kami bersiap siap buat nyanyi bareng sepuasnya.
Memet : " ini bang gitarnya ! "
Renggo : " bentar gw nyeruput kopi dulu "
Niken : " lu bisa nyanyi kan steve ? "
Steve : " ha.. ha.. aku nyanyinya di kamar mandi doang mbak "
Zul : " nyanyi doang apa sambil coli stiv ? "
Steve : " ngga pernah gituan aku mas , nyanyi doang sambil keramas... ha.. ha.. "
Pendik : " lagune opo iki vig ? "
Me : " penake opo ? "
Renggo : " gini dah , kita request aja giliran tapi ntar yang lainnya ikutan nyanyi biar rame "
Me : " oyi thok wes , sapa dulu nih yang request ? "
Niken : " gw dong yang duluan vig "
Renggo : " lu mau nyanyi lagu apaan nik ? "
Niken : " mmm... apa ya enaknya ?!... eh bang lagunya slank aja yang judulnya 'pandangan pertama' "
Renggo : " oh yang sama nirina itu ? "
Niken : " gw pengen nyanyi itu aja tapi mesti duet tuh "
Pendik : " duet sama aku ya nik , aku udah apal liriknya "
Niken : " iya deh ndik , eh bang lu apal kuncinya kan ? "
Renggo : " gampang tu kuncinya nik... eh vig , lu ngikutin gw aja main gitarnya "
Me : " oyi bos "
Niken : " bentar bang , gw rekam videonya sekalian buat kenang kenangan "
Renggo : " memori lu masih berapa tuh ? "
Niken : " masih banyak bang , 6 giga lebih "
Renggo : " yang direkam jangan cuma pas lu nyanyi aja , tapi semuanya biar komplit "
Niken : " lah emang niatnya gitu kok bang , gw kan mau upload ke youtube semuanya "
Renggo : " oke ayo dah cepetan ! "
Dengan bersemangat si Niken menaruh kameranya di atas meja tv , sebelum akhirnya ia kembali duduk di karpet dan menyuruh kami semua menghadap ke arah kameranya.
Niken : " biar pada kelihatan semua mukanya guys "
Me : " dah lu pencet record nik ? "
Niken : " udah vig , yukz bang udah siap nih ! "
Pendik : " kita duet nik "
Renggo : " hell yeah !!.. ayo vig kita genjreng bareng ! "
Me : " oke bos "
" Jreng !!.... jreng !!.... jreng !!..... " secara serempak aku dan Bang Renggo mulai menggenjreng gitar , sementara Niken dan Pendik nyanyi bareng diikuti Memet , Zul dan Steve yang turut menyumbangkan suara sebagai backing vokal abal abal " pandangan pertama awal aku berjumpa , cowok setampan dia datang menghampiriku hampir hampir aku tak sadar dibuatnya... sungguh kecantikannya dan kelembutan hatinya membuat aku berani menghadapi dunia , pandangan pertama awal aku berjumpa " begitu meriah malam ini kami habiskan dalam suasana yang penuh kebersamaan , suatu saat nanti kebersamaan seperti ini tak akan pernah bisa kami dapati lagi dan hanya bisa kami kenang dengan senyuman.
Me : " bang , yang merah ini buat apaan ? "
Renggo : " itu buat rejeki biar lancar vig "
Niken : " kok bisa tau fungsinya sih bang ? "
Renggo : " tiap abis dapet kan gw test dulu , pas make yang merah ini bisnis gw di kaskus jadi lancar tuh... ada hubungannya sama chakra juga sih nik "
Me : " narik dari mana bang ? "
Renggo :" gw dapetnya pas semedi di pantai temajuk kalbar sono vig "
Niken : " kok bisa sih bang batu gituan ditarik dari alam gaib ?!.... bingung gw caranya "
Me : " gw juga bingung bang , ini kan aslinya benda gaib kok bisa jadi fisik ? "
Renggo : " gw jelasin dikit nih , di alam astral tuh ada banyak benda bendanya vig , batu mustika , keris , sampe emas batangan ada semua.... tapi gak bakal bisa jadi benda fisik soalnya gak punya energi , makanya mesti ditarik pake energi tenaga dalam kita sendiri "
Steve : " materialisasi bang namanya , prosesnya sama aja kayak santet atau susuk "
Renggo : " oh bener tuh stiv , jadi bisa dibolak balik sebenernya.... yang astral jadi fisik , yang fisik jadi astral "
Steve : " perubahan molekul atom sih bang prosesnya , dari halus ke kasar "
Mendengar penjelasan dari Steve dan Bang Renggo membuatku mengerti hal hal gaib lebih jauh lagi , pengetahuan yang mereka miliki kian memperkaya pemahaman kami terhadap realitas alam astral yang tak terjangkau panca indera.
Renggo : " oh iya , gw inget vig "
Me : " inget apaan bang ? "
Renggo : " bentar ya gw ambil dulu "
Entah apa yang tiba tiba diingat Bang Renggo , kini ia langsung membuka tas ranselnya Zul dan mencari cari sesuatu di dalamnya... ketika telah mendapatkannya ia langsung memamerkannya padaku dan seketika mataku terbelalak melihatnya , tampak 3 helai sobekan kain merah yang kondisinya cukup kotor dan agak hangus terbakar.
Me : " bbang ?!.... iitu kainnya ? "
Renggo : " tadi pagi pas kita mau balik ke sini gw liat kain kain ini di lapangan basket , langsung dah gw ambilin semua vig "
Me : " ttapi bang ?!... ini kan punyanya kunti merah yang semalem ? "
Renggo : " emang , tu kunti kan udah mati kebakar , ya ini sisa kain yang dipakenya vig "
Niken : " gw masih bingung bang , kok bajunya gak ikutan ngilang ya ? "
Renggo : " ya sama aja kayak batu mustika prosesnya nik , udah jadi benda fisik kain ini "
Niken : " trus kalo pas dipake kunti kok bisa ikutan ngilang ? "
Renggo : " kalo pas dipake kunti jelas bisa ngilang atau muncul lagi kainnya "
Steve : " kain ini ngikut energinya yang make mbak , tadi shubuh kan kuntinya mati pas muncul di dimensi kita jadi sisa kainnya ini gak ikutan ngilang "
Niken : " gitu ya stiv ?!.. agak mudeng gw "
Me : " gw megang gak pa pa nih bang ? "
Renggo : " pegang aja vig , gak bakalan kenapa napa deh "
Dengan ragu kuraih sehelai sobekan kain berwarna merah ini , ketika kuraba permukaannya terasa hampir mirip dengan kain kafan.
Memet : " wedi aku vig ndelok kaine thok "
(takut aku vig lihat kainnya doang)
Me : " podo , aku yo rodok piye ngono rasane "
(sama , aku juga agak gimana gitu rasanya)
Sejujurnya aku merasa aneh sendiri dengan kain ini , apalagi semalam tanganku sempat menariknya saat kuntilanak merah itu mencakari kakiku.... sukar dipercaya bahwa kini aku kembali memegangnya.
Renggo : " eh vig , sobekan kain yang itu lu bawa aja , gw sama steve mau bawa sisanya tinggal 2 nih "
Niken : " emang beneran gak pa pa bang kalo dibawa ? "
Renggo : " gak pa pa nik , yang punya kan udah dimusnahin.... anggep aja itu kain kayak suvenir gitu "
Niken : " gw juga pengen bawa nih bang "
Renggo :" lah ini sobekan kainnya cuma ada 3 doang nik "
Niken : " trus gw gak kebagian dong ? "
Renggo : " gini deh , itu kain yang dipegang si vigo kan agak gede tuh , lu potong aja separonya buat lu bawa "
Niken : " gitu ya bang ?!... gimana vig ?!.... kita bagi berdua ya ? "
Me : " no problemo "
Sosok yang mengenakan kain merah ini telah musnah dan hanya inilah yang tersisa darinya , kurasa tak ada salahnya kubawa sobekan kain merah yang agak hangus ini sebagai suatu kenang kenangan..... akan kusimpan dengan baik agar kelak di masa mendatang aku bisa mengenang peristiwa mencekam yang semalam kualami , sekaligus bisa untuk kupamerkan kepada teman temanku di kampung walaupun belum tentu mereka percaya bahwa sobekan kain merah ini benar benar milik sesosok kuntilanak.
Me : " oke bang , gw bawa yang ini "
Niken : " ntar jangan lupa dipotong ya vig , kan gw juga pengen bawa "
Me : " gampang nik "
Renggo : " dah kita taruh meja dulu kainnya , udah mau main nih bolanya "
Niken : " eh iya , kelupaan airnya udah panas bang "
Renggo : " pas nih , udah gak sabar gw nyeruput kopi nik "
Niken : " iya bentar lagi bang , tinggal tuangin aja airnya "
Renggo : " stiv , kacangnya lu buka tuh ! "
Steve : " iya bang "
Lekas saja kami menaruh kain kain ini di atas meja karena pertandingan bola akan segera dimulai , sementara Zul dan Pendik baru saja terbangun dari tidurnya.
Pendik : " jam piro saiki vig ? "
Me : " jam rolas bengi ndik "
Memet : " iku wes onok segone ndik , ndang panganen kono ! "
Pendik : " oh oyi met , ayo zul nakam disek ! "
Zul : " tau aja kamu met kalo aku lagi laper "
Niken : " kopinya baru bikin juga tuh , masih panas zul "
Zul : " wah mantep nik "
Renggo : " eh bolanya mau main nih , udah mau kick off "
Memet : " oyi bang , guardiola jago banget bang strateginya "
Renggo : " lihat aja ntar , gw sih sebenernya suka pelatih yang dari belanda itu , sapa tuh namanya ?!... lupa gw met "
Memet : " frank rijkaard bang "
Renggo : " oh iya tuh , frank rijkaard "
Steve : " kalo ronaldinho udah dijual ya bang ? "
Renggo : " udah , kan sekarang ada messi stiv "
Memet : " dijual ke ac milan stiv "
Steve : " padahal ronaldinho mainnya asik juga bang , kan gara gara dia barcelona sering juara "
Renggo : " dia suka dugem stiv , makanya dijual daripada nyusahin "
Pertandingan telah dimulai , Barcelona tanpa kesulitan berhasil membobol gawang Valencia hanya dalam waktu kurang dari 15 menit saja , sorak sorai kegirangan terdengar begitu riuh di kamar ini.
Memet : " gguuooolll !!! "
Renggo : " gggoooll !!!... hebat tu messi "
Zul : " bakal juara la liga nih barcelona met "
Memet : " oh jelas dong zul , el barca campeon pokoke "
Malam ini kami habiskan dengan begitu menyenangkan , sorak sorai dan juga gelak canda tawa tiada henti mewarnai tiap menit yang berlalu , apalagi kelar acara nonton bola Bang Renggo malah ngajak gitaran , pokoknya nyanyi nyanyi sepuasnya sampai pagi biar suasana jadi makin hepi.
Renggo : " eh met , lu pinjem gitar temen lu deh ! "
Memet : " loh katanya mau nyeritain uji nyali kemaren bang ? "
Renggo : " gw masih males mau cerita , besok pagi aja "
Niken : " iya met , gw nginget aja masih ngeri kok "
Memet : " yo wis , aku pinjem gitar dulu "
Me : " met nyilih gitare loro pisan , aku yo pengen gitaran "
(met pinjem gitar dua sekalian yo , aku juga pengen gitaran )
Memet : " oyi vig , enteni sek "
(oyi vig , tungguin bentar)
Segera saja si Memet keluar dari kamar ini lalu kembali lagi sambil menenteng 2 buah gitar , kini kami bersiap siap buat nyanyi bareng sepuasnya.
Memet : " ini bang gitarnya ! "
Renggo : " bentar gw nyeruput kopi dulu "
Niken : " lu bisa nyanyi kan steve ? "
Steve : " ha.. ha.. aku nyanyinya di kamar mandi doang mbak "
Zul : " nyanyi doang apa sambil coli stiv ? "
Steve : " ngga pernah gituan aku mas , nyanyi doang sambil keramas... ha.. ha.. "
Pendik : " lagune opo iki vig ? "
Me : " penake opo ? "
Renggo : " gini dah , kita request aja giliran tapi ntar yang lainnya ikutan nyanyi biar rame "
Me : " oyi thok wes , sapa dulu nih yang request ? "
Niken : " gw dong yang duluan vig "
Renggo : " lu mau nyanyi lagu apaan nik ? "
Niken : " mmm... apa ya enaknya ?!... eh bang lagunya slank aja yang judulnya 'pandangan pertama' "
Renggo : " oh yang sama nirina itu ? "
Niken : " gw pengen nyanyi itu aja tapi mesti duet tuh "
Pendik : " duet sama aku ya nik , aku udah apal liriknya "
Niken : " iya deh ndik , eh bang lu apal kuncinya kan ? "
Renggo : " gampang tu kuncinya nik... eh vig , lu ngikutin gw aja main gitarnya "
Me : " oyi bos "
Niken : " bentar bang , gw rekam videonya sekalian buat kenang kenangan "
Renggo : " memori lu masih berapa tuh ? "
Niken : " masih banyak bang , 6 giga lebih "
Renggo : " yang direkam jangan cuma pas lu nyanyi aja , tapi semuanya biar komplit "
Niken : " lah emang niatnya gitu kok bang , gw kan mau upload ke youtube semuanya "
Renggo : " oke ayo dah cepetan ! "
Dengan bersemangat si Niken menaruh kameranya di atas meja tv , sebelum akhirnya ia kembali duduk di karpet dan menyuruh kami semua menghadap ke arah kameranya.
Niken : " biar pada kelihatan semua mukanya guys "
Me : " dah lu pencet record nik ? "
Niken : " udah vig , yukz bang udah siap nih ! "
Pendik : " kita duet nik "
Renggo : " hell yeah !!.. ayo vig kita genjreng bareng ! "
Me : " oke bos "
" Jreng !!.... jreng !!.... jreng !!..... " secara serempak aku dan Bang Renggo mulai menggenjreng gitar , sementara Niken dan Pendik nyanyi bareng diikuti Memet , Zul dan Steve yang turut menyumbangkan suara sebagai backing vokal abal abal " pandangan pertama awal aku berjumpa , cowok setampan dia datang menghampiriku hampir hampir aku tak sadar dibuatnya... sungguh kecantikannya dan kelembutan hatinya membuat aku berani menghadapi dunia , pandangan pertama awal aku berjumpa " begitu meriah malam ini kami habiskan dalam suasana yang penuh kebersamaan , suatu saat nanti kebersamaan seperti ini tak akan pernah bisa kami dapati lagi dan hanya bisa kami kenang dengan senyuman.
Apabila anda puas bilang sama teman , saudara atau tetangga anda ….. bila timbul gejala gejala aneh segera berobat ke mantri hewan terdekat di kota anda
Diubah oleh vigovampiro 07-07-2025 21:09
belajararif dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Kutip
Balas