Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#61
Hari-hari pun berlalu semenjak pertemuan pertama gue dengan cewe itu, perlahan gue mulai bisa mengubur rasa yang ada didalam hati gue dan sekarang gue lebih bisa menikmati hari-hari gue disekolah ini.

“Kalian pada bosen nggak sih, hidup kita gini-gini aja di sekolah. Belajar, ngobrol dikantin, ngeliatin cewe-cewe di sekolah, pulang, ngerjain PR, terus tidur dan paginya lagi berangkat sekolah.” Ucap kipli sambil mengamati semut yang berada di tepi gelasnya.

Perkataan yang tiba-tiba muncul dari mulut kipli itu membuat gue dan bobby memandangnya heran, Setan apa yang merasuki badan kipli siang bolong gini? itu lah yang ada di pikiran gue saat itu.

“Pli, tumben lo ngomong kayak gitu? Emang semalem mimpi apa?” tanya gue.

“Semalem mimpi gue nggak jelas ndre, pandangan gue tiba-tiba gelep terus tiba-tiba emak gue bangunin gue buat sholat subuh.” Ucapnya polos.
Ok fine, berarti otak kipli masih normal, error kayak biasa, gue dan bobby pun lega mendengar jawaban dia

“Terus kenapa lo jadi kayak bete gitu sama kehidupan lo? Jangan bilang ya lo mau coba buat minum sama ngerokok terus ngajak-ngajak kami.” Ucap bobby

Temen gue yang satu ini paling anti sama yang namanya rokok dan minuman beralkohol, karena adik perempuannya meninggal saat masih kecil akibat asap rokok yang keluar dari mulut ayahnya yang perokok berat dan akibat minuman beralkohol inilah ayahnya kerap sekali memukul ibunya setiap kali dia mabuk. Sejak saat itulah dia membenci yang namanya rokok dan minuman beralkohol, karena kedua barang inilah yang membuat rumah yang seharusnya menjadi sebuah surga bagi keluarga berubah menjadi neraka baginya.

Pernah ada kejadian sewaktu kipli dipusin sama pacarnya, saat itu kami menginjak tahun kedua di SMP. Dalam keadaan emosi yang labil itu, salah seorang teman sekelasnya membujuk dia untuk mencoba rokok agar bisa menghilangkan kegalauannya itu. Sampai pada akhirnya bobby melihat kipli dan geng barunya itu sedang bersenang-senang menghisap rokok di wc belakang sekolah, dengan geram bobby menghajar mereka semua tidak terkecuali kipli. Dia menghajar kipli sampai babak belur sambil menangis dia berkata “Gue, nggak akan berhenti pli sampai elo sadar sama perbuatan elo ini meskipun gue harus menanggung sakit di hati gue dari setiap pukulan gue ini.” dan gue segera menghentikan bobby karena pada saat itu gue merasa kalau kejadian ini nggak gue hentikan kemungkinan kipli akan meninggal ditempat itu.

Dan pada akhirnya kipli dirawat sebulan dirumah sakit, dan bobby hanya bisa meratapi kesalahannya waktu itu. Beruntung ayah kipli sangat mengerti permasalahannya saat aku menjelaskan semua kejadian pada saat itu dan menerima permintaan maaf dari bobby, meskipun kulihat ibu kipli masih belum bisa menerimanya. Beberapa hari setelah kipli sadar dirumah sakit, dia memanggil bobby dan meminta maaf kepada bobby akan kesalahannya itu dan membuat bobby tidak kuasa menahan air matanya. Suasana sore itu membuat gue juga tanpa sadar menitikkan air mata, dengan segera gue merangkul bobby dan kipli dan menangis bersama. Untuk pertama kalinya gue sangat bahagia dan bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan gue kesempatan untuk hidup didunia ini dan dipertemukan dengan orang-orang yang sangat luar biasa seperti Bobby dan Kipli.

Dan ada satu kejadian lainnya yang membuat gue semakin menghormati bobby, sewaktu gue bertanya kenapa dia sangat rajin banget latihan bela diri. Gue bertanya gitu karena waktu itu dia latihan seperti orang yang kesetanan. Latihan-latihan berat dia jalani dan menambah porsinya, seperti ada sesuatu yang dikejarnya. Gue mau jadi kuat, biar bisa melindungi ibu gue dari ayah gue dan juga melindungi kalian berdua karena kalian adalah teman pertama gue yang mengakui keberadaan gue dan membuat hidup gue terasa bermakna lagi. Sebuah kalimat yang keluar dari mulut boby itu membuat gue berkomitmen untuk menjaga dan melindungi persahabatan kami selamanya.

“Ya, nggak lah bob. Gue nggak mau lagi masuk rumah sakit, tobat gue tiap hari disiksa sama dokter dan suster disana dengan jarum suntiknya itu. Sampe sekarang aja gue masih ngerasain sakitnya ditangan gue.” ucap kipli sambil mengusap-saup lengan kirinya itu.

“Terus mau lo apa pli?” tanya gue.

“Entah lah gue juga bingung. Kalau menurut kalian gimana?”

“Ya, gue juga bingung sih. Lah kenapa lo nggak masuk ekskul aja, bukannya lo kemarin ngebet banget mau masuk OSIS?” ucap gue

“Yah, itu lagi itu lagi. udah ah ndre males gue bahasnya. Kan udah gue omongin kalau gue pengen kita bertiga ini masuk sama-sama, kalau nggak ya percuma aja. Dan lagi alasan gue kemarin pengen masuk OSIS gara-gara mbak adelia aja, itu tok.”

“Tapi emang sih gue juga ngerasa hal sama kayak kipli. Hidup gue akhir-akhir ini datar, monoton banget. Nggak ada tujuan lagi yang pengen gue capai.” Ucap bobby.

“Bener kan, kalau lo gimana ndre?” tanya kipli

“Kalau gue sih biasa-biasa aja ah, malah gue lagi excited banget latihan gitar.”

“Lo lagi les gitar ndre?”

“Nggak les sih, cuma belajar dari buku musik-musik yang dijual dipinggir jalan aja. Soalnya kemarin gue nemu gitar mbak gue pas gue coba genjrengnya gue malah jadi pengen belajar maininnya.”

“Ooh, gitar mbak putri yang warna putih itu ya?”

“Hooh, tapi…”

“Itu dia..!!” teriak kipli tiba-tiba memotong omongan gue.

“Apa sih pli, lo ini bikin gue kaget aja.”

“Gini cui, gimana kalau kita bikin band. Si bobby jadi drummer, andre jadi guitarist, gue jadi bassist. Gimana ide gue? oke kan? Siapa tau aja ntar band kita terkenal terus bisa tour keliling dunia. Dari pada kita nggak jelas gini.”

“Bagus juga sih ide lo, tapi siapa yang nanti jadi vokalisnya?” tanya gue.

“Gue lah, secara gue kan diberi kelebihan tampang dari pada kalian.” Ucap kipli sombong. Rasanya jengkel banget mendengar omongan kipli ini, tapi mau bagaimana lagi memang kenyataannya begitu itulah yang membuat gue sama bobby terdiam dan hanya bisa mendumel.

“Sorry nih ya pli, kalau misalnya omongan gue sedikit menyinggung lo. Tapi gue pikir lebih baik cari orang lain aja deh buat jadi vokalis, suara lo itu kalau dinada tinggi langsung hancur bikin telinga gue sakit. Ya nggak ndre?” Ucap bobby sambil menengok kearah gue dan gue nggak bisa berkomentar lagi karena mungkin bakalan membuat mental kipli jatuh, jadinya gue cuma bisa meringis dan mengancungkan jempol He..he..he..

“Masa sih? Kayaknya suara gue nggak sesumbang itu deh.”

“Gue sih setuju sama bobby ya pli, kalau misalnya lo nyanyi sambil main bass itu pasti ngeganggu konsentrasi lo. Ntar permainan bass lo bisa acak-acakan, kan lo juga tau kalau bass itu peranannya penting banget untuk harmonisasi. Ibaratnya sebagai pondasi dan juga pengiring bagi gue sama bobby, lo salah dikit aja musik kita bakalan hancur pli.”

“Bener juga lo ndre. Terus gimana dong kalau kayak gini berarti ide gue tadi nggak bakal teralisasi dong. Cuma jadi sampah doang .” ucap kipli sedih

“Ya nggak gitu lah pli, jujur gue sangat suka sama ide lo ini. Jadi gue bakalan dukung deh, kalau untuk urusan vokalis gampang lah kita bisa cari sambil jalan. Yang penting kita latihan aja dulu, gimana?”

“Kayaknya sih lebih baik daripada kita ngabisin waktu tanpa ada hasil kayak gini, gue ikut deh.”ucap bobby

“Kalau gitu kita juga perlu tempat buat latihan bareng nih. Nggak mungkin kan kita latihan di studio musik? Mahal cui.” Ucap kipli sambil meniupkan udara kedalam es teh melalui sedotannya.

“Iya juga sih, ya besok lah kita cari tempat sehabis pulang sekolah.” Ucap bobby

“Sip lah.” Ucap gue.

Dan bunyi bel dua kali yang menandakan bahwa jam istirahat siang sudah selesai mengakhiri obrolan siang kita dikantin itu.
Diubah oleh kesshou 06-03-2016 08:11
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.