- Beranda
- Stories from the Heart
Mr.Mars & Miss.Venus
...
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.
Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.
Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.
Spoiler for Index:
Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
kesshou
#58
“Bajigur, kenapa buto ijo sih yang muncul.” Sungut bobby
Gue dan kipli tertawa terpingkal-pingkal sewaktu yang muncul itu adalah Sallahudin, cowo berbadan tinggi besar yang pernah kami bantu selamatkan dari kerasukan oleh setan penunggu sekolah.
“Gila, kayaknya gue mulai percaya deh sama keajaiban lorong ini..hahaha….” ucap gue sambil tertawa terpingkal-pingkal sampai akhrinya gue berhenti karena perut tiba-tiba menjadi kram.
“Bob, mending lo tentuin sekarang aja siapa yang jadi suami sama yang jadi istrinya, tapi menurut gue mending si udin aja deh yang jadi istrinya. Liat aja tuh waktu dia jalan, feminim abis tinggal lo poles dikit bob. Hahaha….” Ucap kipli yang membuat gue jadi ikut-ikutan tertawa lagi.
“Puas…puas…puas…” ucap bobby dengan nada suara yang meninggi.
“Sabar bob sabar, gitu aja emosi. Aduh..duh..perut gue sakit. Tapi yang penting ya bob, nanti waktu malam pertama jangan lupa lo beliin dia obat mulut. Haahaha..Aduh,,duh, perut gue sakit.” Ucap kipli sambil memegangi perutnya.
“Udah..udah pli, sakit perut gue.”
“Sama ndre, perut gue juga sakit.”
“Rasain, kena karma tuh kalian berdua mendzolimi orang lemah.”
“Iya…iya bob, sorry.” Ucap gue
“Dah sekarang giliran lo ndre.” Ucap kipli
“Ok…ok..sekarang gilirang gue ya.” ucap gue mulai menutup mata.
Gue mulai membayangkan cewe yang dulu pernah gue temuin sewaktu MOS terakhir kemarin, perlahan-lahan tergambar wajahnya didalam pikiran gue. Tiba-tiba bayangan wajah adelia sewaktu dia menghukum gue membersihkan WC muncul dan membuat gue kaget sampai akhirnya kelopak mata terbuka.
“Oi ndre, jangan ngedip.” Ucap bobby tiba-tiba
“Yo, masih bisa gue tahan bob.” Ucap gue sambil memelototi lorong didepan.
20 detik…30 detik..atau sudah 2 menit? Entahlah gue nggak tau udah berapa lama gue menahan mata ini agar tidak berkedip, meskipun perih sekali rasanya.
“Udah berapa menit nih ?” tanya gue kepada mereka
“Ah, belom juga ada semenit. Tahan lah dulu.” ucap bobby
Tiba-tiba saja muncul dua cewe dari arah lab fisika dan kelas IPS 3. Salah satunya adalah cewe yang sangat kukenal yaitu Adelia dan satunya adalah cewe berbando putih yang wajahnya tadi tergambar jelas diotak gue. Senang, terkejut dan juga takut semua bercampur menjadi satu.
“Seriusan nih.” Ucap gue dalam hati.
“Anjir, pli sini pli. Liat deh siapa yang muncul di lorong itu.” ucap bobby sambil memukul kepala kipli yang sedang asik menyantap mie rebus. Akibat pukulan bobby itu hidung kipli masuk kedalam mangkok cap ayam yang penuh dengan mie rebus yang panas.
“Kampret ah bob, sakit dodol.” Ucap kipli sambil berusaha mengeluarkan sesuatu dari dalam lubang hidungnya. “Emang ada apaan sih? Kok lo jadi girang gitu bob?”
“Cepet itu liat yang ada disana.” Ucap bobbu sambil memutar kepala kipli.
“Ahh~ mbak adelia.” Ucap kipli penuh perasaan.
Adelia melambaikan tangan kearah kami, dan mempercepat langkah kakinya.
“Eh, ada dua pentol korek sama donat lagi ngumpul. Lagi pada ngapaian disini? Nggak masuk kelas?” tanya adelia pada kami
“Lagi sarapan mbak adel, mbak adel juga mau sarapan bareng.” Ucap kipli sambil memberikan tempat duduk kepada adelia
“Nggak deh, masih kenyang. Memangnya kalian nggak ada guru di kelas?” tanya adelia.
“Bu eva lagi izin nungguin anaknya yang kena DBD di rumah sakit.” Jawab kipli
“Kalau kelas saya dari jam pertama tadi gurunya nggak ada mbak.” Jawab bobby.
“Ooh …gitu. Hati-hati lho jajan di kantin pas pelajaran gini kalau ketahuan sama pak Wayan bisa-bisa hukumannya berat lho.”
“Iya mbak. O iya ngomong-ngomong mbak adel mau kemana?”
“Mau ke perpus, ada tugas kelompok nih.” Ucap adelia. “eh, kalian udah ngerencanain mau daftar ekskul apa?
“Nggak tau, masih belum kepikiran nih.” Ucap kipli
“oh gitu, masuk OSIS aja yuk. Enak lho kalau masuk OSIS, bisa minta dispensasi kalau lagi bosen di kelas.” Ucap adelia sambil tertawa kecil.
“Nanti kami pikir-pikir dulu deh mbak.” Jawab bobby
“Ngapain sih bob pakai dipikir dulu.” potong kipli. “Kita mau kok mbak masuk OSIS.”
“Ok. Kalau gitu nanti datang aja ke sekret OSIS, nanti aku kasih formulir pendaftarannya deh.” Ucap adelia. “Kalau gitu aku duluan ya,
kelompokku udah nunggu di perpus.”
“Iya mbak, hati-hati ya.” jawab kipli sambil melambaikan tangan disusul dengan bobby.
“Ah~ ngobrol sama mbak adelia bener-bener beda ya bob. Suaranya itu lho lembut banget, beda sewaktu pas MOS kemarin ya.”
“Iya pli, gue juga nggak nyangka kalau mbak adelia ternyata enak diajak ngobrol. Nggak sombong lagi, gue juga jadi semakin suka nih.” Ucap bobby
“WOooooii..!!!” ucap gue dengan meninggikan suara.
“Eh, ada andre toh. Kirain lo udah balik kekelas.”
“Tai kucing bau kalian ini emang, ada cewe bening aja gue didiemin.”
“Sorry ndre, sumpah tadi gue lupa kalau ada lo. Lah elo ngapain dari tadi diem aja ?”
“Bodo ah.” Ucap gue sambil berjalan ke meja mengambil es jeruk yang dari tadi belum sempat gue minum.
“Dah ah, jangan ngambekan gitu. Cepet tua nanti terus nggak ada cewe yang mau nempel sama lo ndre.” Ucap kipli menghampiri gue sambil menepuk bahu gue.
“O..iya gimana nih soal tadi.”
“Soal apa?”
“Ekskul itu lho yang tadi dikasih tau sama mbak adelia. Jadikan kita daftar OSIS ?”
“Ah, males gue. Lo orang berdua aja yang daftar.” Ucap gue
“Nggak bisa gitu dong ndre, kita harus kompak kalau ada satu yang masuk yang lain harus pada masuk juga.”
“Kan elo tadi yang seenaknya ngomong mau masuk OSIS bukan gue.”
“Jangan gitu dong ndre. Ayolah.”
“Tau ah, gue mau balik kekelas dolo.” Ucap gue sambil ngeloyor pergi.
Ah, gue jadi lupa tanyain uang yang ada di ampop itu.
Gue dan kipli tertawa terpingkal-pingkal sewaktu yang muncul itu adalah Sallahudin, cowo berbadan tinggi besar yang pernah kami bantu selamatkan dari kerasukan oleh setan penunggu sekolah.
“Gila, kayaknya gue mulai percaya deh sama keajaiban lorong ini..hahaha….” ucap gue sambil tertawa terpingkal-pingkal sampai akhrinya gue berhenti karena perut tiba-tiba menjadi kram.
“Bob, mending lo tentuin sekarang aja siapa yang jadi suami sama yang jadi istrinya, tapi menurut gue mending si udin aja deh yang jadi istrinya. Liat aja tuh waktu dia jalan, feminim abis tinggal lo poles dikit bob. Hahaha….” Ucap kipli yang membuat gue jadi ikut-ikutan tertawa lagi.
“Puas…puas…puas…” ucap bobby dengan nada suara yang meninggi.
“Sabar bob sabar, gitu aja emosi. Aduh..duh..perut gue sakit. Tapi yang penting ya bob, nanti waktu malam pertama jangan lupa lo beliin dia obat mulut. Haahaha..Aduh,,duh, perut gue sakit.” Ucap kipli sambil memegangi perutnya.
“Udah..udah pli, sakit perut gue.”
“Sama ndre, perut gue juga sakit.”
“Rasain, kena karma tuh kalian berdua mendzolimi orang lemah.”
“Iya…iya bob, sorry.” Ucap gue
“Dah sekarang giliran lo ndre.” Ucap kipli
“Ok…ok..sekarang gilirang gue ya.” ucap gue mulai menutup mata.
Gue mulai membayangkan cewe yang dulu pernah gue temuin sewaktu MOS terakhir kemarin, perlahan-lahan tergambar wajahnya didalam pikiran gue. Tiba-tiba bayangan wajah adelia sewaktu dia menghukum gue membersihkan WC muncul dan membuat gue kaget sampai akhirnya kelopak mata terbuka.
“Oi ndre, jangan ngedip.” Ucap bobby tiba-tiba
“Yo, masih bisa gue tahan bob.” Ucap gue sambil memelototi lorong didepan.
20 detik…30 detik..atau sudah 2 menit? Entahlah gue nggak tau udah berapa lama gue menahan mata ini agar tidak berkedip, meskipun perih sekali rasanya.
“Udah berapa menit nih ?” tanya gue kepada mereka
“Ah, belom juga ada semenit. Tahan lah dulu.” ucap bobby
Tiba-tiba saja muncul dua cewe dari arah lab fisika dan kelas IPS 3. Salah satunya adalah cewe yang sangat kukenal yaitu Adelia dan satunya adalah cewe berbando putih yang wajahnya tadi tergambar jelas diotak gue. Senang, terkejut dan juga takut semua bercampur menjadi satu.
“Seriusan nih.” Ucap gue dalam hati.
“Anjir, pli sini pli. Liat deh siapa yang muncul di lorong itu.” ucap bobby sambil memukul kepala kipli yang sedang asik menyantap mie rebus. Akibat pukulan bobby itu hidung kipli masuk kedalam mangkok cap ayam yang penuh dengan mie rebus yang panas.
“Kampret ah bob, sakit dodol.” Ucap kipli sambil berusaha mengeluarkan sesuatu dari dalam lubang hidungnya. “Emang ada apaan sih? Kok lo jadi girang gitu bob?”
“Cepet itu liat yang ada disana.” Ucap bobbu sambil memutar kepala kipli.
“Ahh~ mbak adelia.” Ucap kipli penuh perasaan.
Adelia melambaikan tangan kearah kami, dan mempercepat langkah kakinya.
“Eh, ada dua pentol korek sama donat lagi ngumpul. Lagi pada ngapaian disini? Nggak masuk kelas?” tanya adelia pada kami
“Lagi sarapan mbak adel, mbak adel juga mau sarapan bareng.” Ucap kipli sambil memberikan tempat duduk kepada adelia
“Nggak deh, masih kenyang. Memangnya kalian nggak ada guru di kelas?” tanya adelia.
“Bu eva lagi izin nungguin anaknya yang kena DBD di rumah sakit.” Jawab kipli
“Kalau kelas saya dari jam pertama tadi gurunya nggak ada mbak.” Jawab bobby.
“Ooh …gitu. Hati-hati lho jajan di kantin pas pelajaran gini kalau ketahuan sama pak Wayan bisa-bisa hukumannya berat lho.”
“Iya mbak. O iya ngomong-ngomong mbak adel mau kemana?”
“Mau ke perpus, ada tugas kelompok nih.” Ucap adelia. “eh, kalian udah ngerencanain mau daftar ekskul apa?
“Nggak tau, masih belum kepikiran nih.” Ucap kipli
“oh gitu, masuk OSIS aja yuk. Enak lho kalau masuk OSIS, bisa minta dispensasi kalau lagi bosen di kelas.” Ucap adelia sambil tertawa kecil.
“Nanti kami pikir-pikir dulu deh mbak.” Jawab bobby
“Ngapain sih bob pakai dipikir dulu.” potong kipli. “Kita mau kok mbak masuk OSIS.”
“Ok. Kalau gitu nanti datang aja ke sekret OSIS, nanti aku kasih formulir pendaftarannya deh.” Ucap adelia. “Kalau gitu aku duluan ya,
kelompokku udah nunggu di perpus.”
“Iya mbak, hati-hati ya.” jawab kipli sambil melambaikan tangan disusul dengan bobby.
“Ah~ ngobrol sama mbak adelia bener-bener beda ya bob. Suaranya itu lho lembut banget, beda sewaktu pas MOS kemarin ya.”
“Iya pli, gue juga nggak nyangka kalau mbak adelia ternyata enak diajak ngobrol. Nggak sombong lagi, gue juga jadi semakin suka nih.” Ucap bobby
“WOooooii..!!!” ucap gue dengan meninggikan suara.
“Eh, ada andre toh. Kirain lo udah balik kekelas.”
“Tai kucing bau kalian ini emang, ada cewe bening aja gue didiemin.”
“Sorry ndre, sumpah tadi gue lupa kalau ada lo. Lah elo ngapain dari tadi diem aja ?”
“Bodo ah.” Ucap gue sambil berjalan ke meja mengambil es jeruk yang dari tadi belum sempat gue minum.
“Dah ah, jangan ngambekan gitu. Cepet tua nanti terus nggak ada cewe yang mau nempel sama lo ndre.” Ucap kipli menghampiri gue sambil menepuk bahu gue.
“O..iya gimana nih soal tadi.”
“Soal apa?”
“Ekskul itu lho yang tadi dikasih tau sama mbak adelia. Jadikan kita daftar OSIS ?”
“Ah, males gue. Lo orang berdua aja yang daftar.” Ucap gue
“Nggak bisa gitu dong ndre, kita harus kompak kalau ada satu yang masuk yang lain harus pada masuk juga.”
“Kan elo tadi yang seenaknya ngomong mau masuk OSIS bukan gue.”
“Jangan gitu dong ndre. Ayolah.”
“Tau ah, gue mau balik kekelas dolo.” Ucap gue sambil ngeloyor pergi.
Ah, gue jadi lupa tanyain uang yang ada di ampop itu.
khodzimzz dan ansari07 memberi reputasi
2