- Beranda
- Stories from the Heart
Tak Ternilai, My memories
...
TS
tyrex90an
Tak Ternilai, My memories
Lo, yang sekarang sedang membaca tulisan ini pasti berbeda dengan diri lo 10 tahun lalu, 1 tahun lalu, bahkan kemarin.
Dalam rentang waktu itu, lo pasti punya kenangan, baik maupun buruk.
Begitu juga gw.
~~Tak Ternilai, My Memories~~
Dalam rentang waktu itu, lo pasti punya kenangan, baik maupun buruk.
Begitu juga gw.
~~Tak Ternilai, My Memories~~
Quote:
Perkenalkan nama gw Andika, biasa dipanggil Dika atau lebih simple lagi dipanggil Dik. Gw anak sulung, adek perempuan gw berbeda 9 tahun kelahirannya dengan kelahiran gw.
Dilihat dari segi fisik, Gw ngga ganteng, ngga jelek. Tinggi gw kurang dari 170 cm. badan gw kurus tapi ngga kayak kerupuk juga sih. Beberapa orang bilang mata gw sipit, hidung gw ngga mancung, alis gw tipis bagian dalam namun semakin keluar semakin tebal, kulit agak putih.
gw sama sekali ngga ngerti fashion, style atau apalah semacamnya. Gaya rambut? Hmm, gw ga pernah ke salon, dan memang saat itu, tahun 2008 dikampung gw belum ada salon. Jadi gw cukur rambut minta tolong ke teman gw yang bisa mencukur rambut, entah darimana temen gw belajar mencukur gw ga peduli asalkan rambut gw pendek dan yang paling penting ngga kena swiping rambut di sekolah.
Gw berpakaian apa adanya yang gw punya yang sudah dicuci, gw pake minyak rambut hanya saat berangkat ke sekolah. Itupun ngga pake parfum. Gw juga ngga pake rex**a karena gw bisa menjaga kebersihan tubuh gw.
Dari segi ekonomi gw orang yang sederhana. Ngga miskin ngga juga kaya. Sepatu dan seragam sekolah gw ganti setahun sekali saat tahun ajaran baru. Kalo mau beli baju baru, ya tunggu hari lebaran dulu.
Dari segi social, gw seperti anak muda pada umumnya, malam hari nongkrong sambil nyanyi, dan gw yang mainin gitarnya, hehehe gw gitu lho.
dari segi politik, oke lupakan.
~~~~~~~~~~~~
Gw lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-teman gw, entah melakukan ke-gila-an ataupun sekedar duduk bareng.
Pada saat yang sama diluar sana, para remaja seusia gw selalu berbicara tentang pacar, tentang cinta, tentang sakit hati, lalu mereka kembali berbicara tentang moveon, pacar baru, cinta baru. hahaha
Season 1 - Love
Quote:
1. Perkenalan
2. Jomblo
3. Tidak Berkesan
4. Namanya Anisa
5. Suka? hmm
6.She's Back
7.Kebodohan
8.I Miss You
9.First Love
10.Resiko Orang Cantik
11.Scary Begin
12.Stalking
13.Positif
14.Cincin
15.Intan, Please...
16.Kepastian
17.Epilog
Season 2 - Friends
Quote:
Season 3 - My Way
Quote:
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16 - Cherly's Story 1
Part 17 - Cherly's Story 2
Part 18 - Cherly's Story 3
Part 19 - Cherly's Story 4 - END
EPILOG
BONUS
Season 4 - soulmate
Quote:
Diubah oleh tyrex90an 13-11-2015 22:58
anasabila memberi reputasi
1
29.5K
Kutip
421
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•43.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
tyrex90an
#242
BONUS
Quote:
Ini dialog gw dengan om Indrayana a.k.a papanya Cherly.
"Dik, laptop anak gw dirumah bermasalah, lo benerin ya"
"Bermasalah gimana om?"
"Mana gw tau yang gitu-gituan, abis dari sini kita kerumah, lo ga sibuk kan?"
"Yah Om, sibuk apaan nganggur gini hahaha"
Sekitar pukul 4 sore, gw berada di mobil Om Indrayana menuju kerumahnya.
"Btw Dik, lo udah punya pacar?"
"Ehh? Maksud om?"
"Yaelah lo, gw juga pernah muda bro hahaha"
Om menunjukkan tangan kanannya ke gw, jari tengah dan jari manisnya dilipat, tersisa ibu jari, jari telunjuk dan jari kelingking yang berdiri.
"Gw ngga punya pacar om"
"Busett, lo itu cakep kali, beneran lo ngga punya?"
"Gw ga da waktu om buat pacaran ngga jelas, ngabisin waktu dan duit. kalo serius sih gw mau"
"Jarang-jarang ada anak muda kayak lo hahaha"
"Hehehe ngga kok om"
"Ntar kalo dirumah, lo jangan genit ama anak gw"
"Gw ngga genit om"
"Bukan..bukan.. Maksud om gini, siapa tau, siapa tau nih ya, dia tertarik ma lo, bilang aja lo udah punya pacar"
"Tertarik ma gw? Ahh om nih ada ada aja hahaha"
"Dikaaa.. dikaaa.. dia itu anak Om. Gw papanya. Gw tau apa yang dia suka dan tidak suka, emang sih Om ga pernah bicara dengan dia tentang pria, tapi you know lah gimana maksud Om"
"Iya Om"
"Emang lo ga niat daftar PNS atau BUMN?"
"emm.. gimana ya Om. Gw lebih suka Wirausaha. Mandiri"
"Pegawai juga kan hidup mandiri, lo bisa hidupin diri lo dan keluarga lo nantinya"
"Susah ngejelasinnya om, hehehe. Gw sukanya wirausaha."
"Iya iya om ngerti. Om juga punya temen kayak lo"
"Hehehe"
"Sebenarnya udah ada beberapa kerabat dan teman Om mau jodohin anaknya dengan anak Om, tapi ya gitulah, anaknya belum "mapan", orang tuanya doang yang mapan. Apaan coba kalo gitu?"
"Gw mau, calon suami anak gw udah mapan sekarang, supaya anak gw nyaman, enak aja mau buat anak gw susah, cape-cape gw piara dari ke kecil"
Gw tersenyum kecil. Udah biasa lah hal seperti ini hahaha
"Ada tuh temen Om, tetangga Om juga, anak perawannya. dinikahin sama anak dari CEO PT ********"
"Wah hebat tuh Om"
"Gw juga mau anak gw seperti si Karin itu, dapet suami pangeran"
"Karin siapa Om?"
"Karin itu nama anak temennya Om"
"Oohhh"
"Lo kenal?"
"Ngga om, hehehe"
"Bentar lagi nyampe nih"
Om menyalakan lampu sen kanan, mobil memasuki salah satu jalan kecil di kompleks perumahan kelas menengah.
Gw tau nih jalan, gw pernah kesini.
Tadinya gw berpikir Karin yang dimaksud om dan Karin yang gw kenal itu beda, tapi ternyata emang Karin si kacamata.
Om mengajak gw masuk kerumahnya lalu mempersilahkan gw duduk.
Seorang anak lelaki, kira-kira 12 tahun menghampiri om, mereka berbincang sedikit.
Anak itu pergi, kemudian kembali dengan sebuah laptop.
Gw mewawancarai apa keluhannya hahaha
Setelah menangkap maksud dari si Anak, gw mulai beraksi menekan tombol-tombol, klik klik klik.
Hal yang wajar terjadi, saat gw sedang berada didepan laptop, anak kecil senangnya nempel-nempel, bahkan kepala mereka sering menghalangi pandangan gw.
Namanya juga anak-anak. hahaha
Seorang wanita berambut sebahu membawakan kopi hangat, potongan rambut yang tidak asing buat gw.
Ya, she's Cherly.
"Dik, laptop anak gw dirumah bermasalah, lo benerin ya"
"Bermasalah gimana om?"
"Mana gw tau yang gitu-gituan, abis dari sini kita kerumah, lo ga sibuk kan?"
"Yah Om, sibuk apaan nganggur gini hahaha"
Sekitar pukul 4 sore, gw berada di mobil Om Indrayana menuju kerumahnya.
"Btw Dik, lo udah punya pacar?"
"Ehh? Maksud om?"
"Yaelah lo, gw juga pernah muda bro hahaha"
Om menunjukkan tangan kanannya ke gw, jari tengah dan jari manisnya dilipat, tersisa ibu jari, jari telunjuk dan jari kelingking yang berdiri.
"Gw ngga punya pacar om"
"Busett, lo itu cakep kali, beneran lo ngga punya?"
"Gw ga da waktu om buat pacaran ngga jelas, ngabisin waktu dan duit. kalo serius sih gw mau"
"Jarang-jarang ada anak muda kayak lo hahaha"
"Hehehe ngga kok om"
"Ntar kalo dirumah, lo jangan genit ama anak gw"
"Gw ngga genit om"
"Bukan..bukan.. Maksud om gini, siapa tau, siapa tau nih ya, dia tertarik ma lo, bilang aja lo udah punya pacar"
"Tertarik ma gw? Ahh om nih ada ada aja hahaha"
"Dikaaa.. dikaaa.. dia itu anak Om. Gw papanya. Gw tau apa yang dia suka dan tidak suka, emang sih Om ga pernah bicara dengan dia tentang pria, tapi you know lah gimana maksud Om"
"Iya Om"
"Emang lo ga niat daftar PNS atau BUMN?"
"emm.. gimana ya Om. Gw lebih suka Wirausaha. Mandiri"
"Pegawai juga kan hidup mandiri, lo bisa hidupin diri lo dan keluarga lo nantinya"
"Susah ngejelasinnya om, hehehe. Gw sukanya wirausaha."
"Iya iya om ngerti. Om juga punya temen kayak lo"
"Hehehe"
"Sebenarnya udah ada beberapa kerabat dan teman Om mau jodohin anaknya dengan anak Om, tapi ya gitulah, anaknya belum "mapan", orang tuanya doang yang mapan. Apaan coba kalo gitu?"
"Gw mau, calon suami anak gw udah mapan sekarang, supaya anak gw nyaman, enak aja mau buat anak gw susah, cape-cape gw piara dari ke kecil"
Gw tersenyum kecil. Udah biasa lah hal seperti ini hahaha
"Ada tuh temen Om, tetangga Om juga, anak perawannya. dinikahin sama anak dari CEO PT ********"
"Wah hebat tuh Om"
"Gw juga mau anak gw seperti si Karin itu, dapet suami pangeran"
"Karin siapa Om?"
"Karin itu nama anak temennya Om"
"Oohhh"
"Lo kenal?"
"Ngga om, hehehe"
"Bentar lagi nyampe nih"
Om menyalakan lampu sen kanan, mobil memasuki salah satu jalan kecil di kompleks perumahan kelas menengah.
Gw tau nih jalan, gw pernah kesini.
Tadinya gw berpikir Karin yang dimaksud om dan Karin yang gw kenal itu beda, tapi ternyata emang Karin si kacamata.
Om mengajak gw masuk kerumahnya lalu mempersilahkan gw duduk.
Seorang anak lelaki, kira-kira 12 tahun menghampiri om, mereka berbincang sedikit.
Anak itu pergi, kemudian kembali dengan sebuah laptop.
Gw mewawancarai apa keluhannya hahaha
Setelah menangkap maksud dari si Anak, gw mulai beraksi menekan tombol-tombol, klik klik klik.
Hal yang wajar terjadi, saat gw sedang berada didepan laptop, anak kecil senangnya nempel-nempel, bahkan kepala mereka sering menghalangi pandangan gw.
Namanya juga anak-anak. hahaha
Seorang wanita berambut sebahu membawakan kopi hangat, potongan rambut yang tidak asing buat gw.
Ya, she's Cherly.
Diubah oleh tyrex90an 09-11-2015 00:21
0
Kutip
Balas