- Beranda
- Stories from the Heart
The " X " Boss
...
TS
IlyasCool
The " X " Boss
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh IlyasCool 06-02-2016 19:45
khodzimzz dan 7 lainnya memberi reputasi
6
720.8K
2.2K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#286
Part 8
Sebulan telah berlalu, pekerjaan gue masih seperti biasanya, hari-hari gue nganterin Bos gue kemana aja. Namun sekarang Bos gue ini agak lebih sedikit kalem sih. Maksud gue disini dia udah jarang marah-marah kalo di rumah, tapi ya kalo misalnya gue emang ngebuat kesalahan sama dia pasti ya kena semprot juga.
Hari ini rencananya gue akan absen dulu, dari pekerjaan karena hari ini gue akan membeli kado untuk ibu gue yang berulang tahun beberapa hari lagi dengan memakai uang gaji gue yang baru saja gue terima kemarin. Betapa senengnya gue bisa memberikan sesuatu kepada orang tua gue dari hasil jerih payah gue sendiri selama satu bulan.
Rencananya abis dzuhur gue baru jalan minjem motornya pak ahmed. Gak enak juga kalo mau bawa mobilnya pak ahmed untuk kepentingan pribadi.
Paginya gue terbangun gara-gara menghirup aroma masakan dari dapur. Gak salah lagi pasti ini Bi Yanti yang lagi masak. Gue bangun dan langsung cuci muka lalu menuju dapur setelah itu. Di dapur bukan Bi Yanti yang terlihat sedang berada di dekat kompor. Dia adalah Vivi, gue melihat dia sedang memasak sesuatu, sementara Bi yanti berada di dekat tempat pencucian piring.
" Bi... masak apa bi... " Tanya gue kepada bibi...
" Pagi ini bukan bibi yang masak... " Kata bibi ketika sedang mencuci piring
Kemudian bibi lalu menata piring yang sudah di cuci di tempat piring.
" Eh ge kamu udah bangun
" Sapanya
" Eh vivi.. tumben disini... "
" Sini deh liatin aku masak
" Ajak dia
" Hmm masak apa sih... "
" Makanya sini atuh hihi... "
Gue pun mendekati VIvi yang sedang memegang spatula dan terlihat ia sedang menggoreng beberapa daging ayam. Aroma yang dihasilkan sungguh menggugah selera.
" Kayanya enak nih " Kata gue
" Heheh sabar yaa ge... bentar lagi mateng ko
Setelah mateng Vivi dan bibi menyiapkan semuanya untuk sarapan di meja makan, sementara gue sarapan di belakang seperti biasa sambil menikmati sejuknya suasana pagi ini. Gue mengambil beberapa daging ayam yang tadi di goreng oleh vivi dan memakannya bersama nasi. Ditemani dengan teh hangat manis yang membuat badan menjadi semakin segar.
" Ge.. bareng yah makannya disini
" Katanya memanggil gue
" Eh Vivi.. kok ga makan di meja makan bareng ayah sama Xena? " Tanya gue
" Ya emangnya ga boleh ya makan bareng kamu disini? " Kata dia manyun
" Ehh yaudah sini aja gapapa kok hehe... "
" Hiihii
"
Vivi kemudian duduk di sebelah gue sambil menyantap makanan yang baru dimasak oleh dia..
" Gimana enak kan gee haha...
"
" Enak kok , apalagi kalo tiap hari gini terus hahah... "
" Yeee ngarep
"
" Kan siapa tau
"
" Haha bisa aja kamu geee.. , Ohiya ge... aku liat kamu kayanya makin deket aja deh sama adekku.." Tanya dia ke lain topik
" Heh deket? :kagets perasaan vivi doang itu kali.. Deket mah deket kek biasa aja vi, ya mungkin karena memang kerjaan saya yang bikin saya keliat deket sama non Xena. " Kata gue tiba-tiba kek keselek biji nangka
" Owh... pantesan aja semenjak kamu disini, sering banget aku ngeliat adekku senyum - senyum sendiri tau ga... "
" Hahahah mungkin itu emang otaknya Non Xena aja yang lagi geser kali hahahah " Kata gue tak sengaja..
Gue tersadar kalo barusan gue kelepasan ngomong seperti itu. Semoga saja hanya gue dan vivi saja yang tau, kalo " Sang Boss " tau bisa berabe nih.
" hahhaaha... kamu bisa aja deh ge, awas ya ntar aku bilangin loh ke orangnya "
" Eh jangan vi jangan... bisa panjang tar urusannya " Kata gue sambil tersenyum menggaruk rambut gue.
" Haha iya tenang aja gee
"
Gue kembali ngelanjutin makan gue yang sempat terhenti saat gue ngobrol sama vivi tadi.
" Ge aku suapin yah
... "
" Eh gausah vi... saya bisa sendiri kok
" Kata gue tersenyum
" Hmmm... sekali ajaa yahhhh... "
" Gapapa kok makasih
"
" Ishhhh kamu mah gitu gee... sekali doanggg.."
" Iya deh vi , boleh
"
Ia pun lalu menyendoki nasi dan lauk yang ada di piringnya dan menyuapkan nya kepada gue. Gue pun baru ngerasain kembali disuapin oleh seorang cewe setelah yang pertama waktu dulu oleh mantan gue saat kuliah.
" Nah gitu dongg
" Kata dia kelihatan seneng
Selesai makan gue pun kembali ke kamar buat beres-beres kamar lalu mandi. Siangnya setelah solat zuhur gue, bersiap untuk pergi ke salah satu mall di pusat perbelanjaan di ibukota. Tapi sebelum itu, gue izin dulu sama pak ahmed.
" Pak, saya mau izin buat pergi nyari kado buat ibu saya di Bandung
Kalo boleh saya mau minjem motor bapak."
" Ohh tentu saja boleh - boleh, kunci nya ada di meja TV ya. "
" Iya pak terima kasih atas izinnya..
"
" Wahhh habis gajian langsung dipake buat ngasih sesuatu ke ibu ya... " Ucap pak Ahmed
" Iya nih pak, mumpung ini gaji pertama saya , jadinya saya sekali-kali ngasih sesuatu buat ibu saya dari hasil pekerjaan saya sendiri, kebetulan sebentar lagi beliau ulang tahun..
" Kata gue
" Kamu memang anak yang baik ge...
Saya kagum sama sikap kamu terhadap orang tua kamu..."
" Ya ini hanya sebagai bagian kecil dari rasa terima kasih saya kepada ibu saya pak berkat dukungan dan doa beliau selama ini kepada saya
"
Pak ahmed tersenyum melihat gue, lalu ia kemudian mengambil sesuatu dari sakunya dan memberikannya kepada gue
" Ini buat uang jajan kamu...
Anggep aja itu bonus dari saya
" Katanya sambil memberikan dua lembar uang 50 ribuan
" Wah terima. kasih sekali pak, terima kasih sudah banyak membantu saya ketika disini.. "
" Sama-sama ge, sudah sepantasnya kita sesama manusia untuk saling memberi
"
" Sekali lagi terima kasih pak, saya permisi dulu
" Kata gue lalu berjalan menuju garasi untuk ngeluarin motor dari sana dan setelah itu balik kamar buat siap-siap
Gue bersiap dan berpakaian ya seperti anak muda seperti biasanya lah kalo mau jalan gimana. Biar gak jelek-jelek amat ntar pas disana, siapa tau aja ketemu temen kan.
Gue pun keluar dari rumah dan tiba tiba melihat bahwa dia sedang duduk di atas motor yang tadi gue keluarin dengan style pakaian seperti orang mau jalan/hangout.. Mau ngapain ?
Sebulan telah berlalu, pekerjaan gue masih seperti biasanya, hari-hari gue nganterin Bos gue kemana aja. Namun sekarang Bos gue ini agak lebih sedikit kalem sih. Maksud gue disini dia udah jarang marah-marah kalo di rumah, tapi ya kalo misalnya gue emang ngebuat kesalahan sama dia pasti ya kena semprot juga.
Hari ini rencananya gue akan absen dulu, dari pekerjaan karena hari ini gue akan membeli kado untuk ibu gue yang berulang tahun beberapa hari lagi dengan memakai uang gaji gue yang baru saja gue terima kemarin. Betapa senengnya gue bisa memberikan sesuatu kepada orang tua gue dari hasil jerih payah gue sendiri selama satu bulan.
Rencananya abis dzuhur gue baru jalan minjem motornya pak ahmed. Gak enak juga kalo mau bawa mobilnya pak ahmed untuk kepentingan pribadi.
Paginya gue terbangun gara-gara menghirup aroma masakan dari dapur. Gak salah lagi pasti ini Bi Yanti yang lagi masak. Gue bangun dan langsung cuci muka lalu menuju dapur setelah itu. Di dapur bukan Bi Yanti yang terlihat sedang berada di dekat kompor. Dia adalah Vivi, gue melihat dia sedang memasak sesuatu, sementara Bi yanti berada di dekat tempat pencucian piring.
" Bi... masak apa bi... " Tanya gue kepada bibi...
" Pagi ini bukan bibi yang masak... " Kata bibi ketika sedang mencuci piring
Kemudian bibi lalu menata piring yang sudah di cuci di tempat piring.
" Eh ge kamu udah bangun
" Sapanya" Eh vivi.. tumben disini... "
" Sini deh liatin aku masak
" Ajak dia" Hmm masak apa sih... "
" Makanya sini atuh hihi... "
Gue pun mendekati VIvi yang sedang memegang spatula dan terlihat ia sedang menggoreng beberapa daging ayam. Aroma yang dihasilkan sungguh menggugah selera.
" Kayanya enak nih " Kata gue
" Heheh sabar yaa ge... bentar lagi mateng ko
Setelah mateng Vivi dan bibi menyiapkan semuanya untuk sarapan di meja makan, sementara gue sarapan di belakang seperti biasa sambil menikmati sejuknya suasana pagi ini. Gue mengambil beberapa daging ayam yang tadi di goreng oleh vivi dan memakannya bersama nasi. Ditemani dengan teh hangat manis yang membuat badan menjadi semakin segar.
" Ge.. bareng yah makannya disini
" Katanya memanggil gue" Eh Vivi.. kok ga makan di meja makan bareng ayah sama Xena? " Tanya gue
" Ya emangnya ga boleh ya makan bareng kamu disini? " Kata dia manyun
" Ehh yaudah sini aja gapapa kok hehe... "
" Hiihii
"Vivi kemudian duduk di sebelah gue sambil menyantap makanan yang baru dimasak oleh dia..
" Gimana enak kan gee haha...
"" Enak kok , apalagi kalo tiap hari gini terus hahah... "
" Yeee ngarep
" " Kan siapa tau
" " Haha bisa aja kamu geee.. , Ohiya ge... aku liat kamu kayanya makin deket aja deh sama adekku.." Tanya dia ke lain topik
" Heh deket? :kagets perasaan vivi doang itu kali.. Deket mah deket kek biasa aja vi, ya mungkin karena memang kerjaan saya yang bikin saya keliat deket sama non Xena. " Kata gue tiba-tiba kek keselek biji nangka

" Owh... pantesan aja semenjak kamu disini, sering banget aku ngeliat adekku senyum - senyum sendiri tau ga... "
" Hahahah mungkin itu emang otaknya Non Xena aja yang lagi geser kali hahahah " Kata gue tak sengaja..
Gue tersadar kalo barusan gue kelepasan ngomong seperti itu. Semoga saja hanya gue dan vivi saja yang tau, kalo " Sang Boss " tau bisa berabe nih.
" hahhaaha... kamu bisa aja deh ge, awas ya ntar aku bilangin loh ke orangnya "
" Eh jangan vi jangan... bisa panjang tar urusannya " Kata gue sambil tersenyum menggaruk rambut gue.
" Haha iya tenang aja gee
" Gue kembali ngelanjutin makan gue yang sempat terhenti saat gue ngobrol sama vivi tadi.
" Ge aku suapin yah
... "" Eh gausah vi... saya bisa sendiri kok
" Kata gue tersenyum" Hmmm... sekali ajaa yahhhh... "
" Gapapa kok makasih
"" Ishhhh kamu mah gitu gee... sekali doanggg.."
" Iya deh vi , boleh
"Ia pun lalu menyendoki nasi dan lauk yang ada di piringnya dan menyuapkan nya kepada gue. Gue pun baru ngerasain kembali disuapin oleh seorang cewe setelah yang pertama waktu dulu oleh mantan gue saat kuliah.
" Nah gitu dongg
" Kata dia kelihatan senengSelesai makan gue pun kembali ke kamar buat beres-beres kamar lalu mandi. Siangnya setelah solat zuhur gue, bersiap untuk pergi ke salah satu mall di pusat perbelanjaan di ibukota. Tapi sebelum itu, gue izin dulu sama pak ahmed.
" Pak, saya mau izin buat pergi nyari kado buat ibu saya di Bandung
Kalo boleh saya mau minjem motor bapak."" Ohh tentu saja boleh - boleh, kunci nya ada di meja TV ya. "
" Iya pak terima kasih atas izinnya..
"" Wahhh habis gajian langsung dipake buat ngasih sesuatu ke ibu ya... " Ucap pak Ahmed
" Iya nih pak, mumpung ini gaji pertama saya , jadinya saya sekali-kali ngasih sesuatu buat ibu saya dari hasil pekerjaan saya sendiri, kebetulan sebentar lagi beliau ulang tahun..
" Kata gue" Kamu memang anak yang baik ge...
Saya kagum sama sikap kamu terhadap orang tua kamu..."" Ya ini hanya sebagai bagian kecil dari rasa terima kasih saya kepada ibu saya pak berkat dukungan dan doa beliau selama ini kepada saya
"Pak ahmed tersenyum melihat gue, lalu ia kemudian mengambil sesuatu dari sakunya dan memberikannya kepada gue
" Ini buat uang jajan kamu...
Anggep aja itu bonus dari saya
" Katanya sambil memberikan dua lembar uang 50 ribuan" Wah terima. kasih sekali pak, terima kasih sudah banyak membantu saya ketika disini.. "
" Sama-sama ge, sudah sepantasnya kita sesama manusia untuk saling memberi
"" Sekali lagi terima kasih pak, saya permisi dulu
" Kata gue lalu berjalan menuju garasi untuk ngeluarin motor dari sana dan setelah itu balik kamar buat siap-siapGue bersiap dan berpakaian ya seperti anak muda seperti biasanya lah kalo mau jalan gimana. Biar gak jelek-jelek amat ntar pas disana, siapa tau aja ketemu temen kan.
Gue pun keluar dari rumah dan tiba tiba melihat bahwa dia sedang duduk di atas motor yang tadi gue keluarin dengan style pakaian seperti orang mau jalan/hangout.. Mau ngapain ?
junti27 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
