Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
Tak Ternilai, My memories
Lo, yang sekarang sedang membaca tulisan ini pasti berbeda dengan diri lo 10 tahun lalu, 1 tahun lalu, bahkan kemarin.

Dalam rentang waktu itu, lo pasti punya kenangan, baik maupun buruk.

Begitu juga gw.


~~Tak Ternilai, My Memories~~


Quote:


Season 1 - Love

Quote:


Season 2 - Friends
Quote:



Season 3 - My Way
Quote:


Season 4 - soulmate

Quote:
Diubah oleh tyrex90an 13-11-2015 22:58
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
29.5K
421
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
#211
Part 19 - Cherly's Story 4 - END


Sejak Dika ngajakin gw ngedate, gw memberi jarak antara gw dan Dika.

Gw mau lihat gimana pengorbanan dan usahanya untuk gw.

Gw ga peduli apa yang dikatakan mas Arif, bisa aja mas Arif salah lihat.

Gw akuin, gw sayang banget ma Dika.

Seminggu

dua minggu

Ga ada satupun yang terjadi. Dika ga pernah mencoba merayu gw, deketin gw, atau apalah jenis pdkt lainnya.

Dasar cowo ga peka.

Malam ini gw tengah duduk menikmati angin malam di beranda lantai 2 rumah gw. Gw tinggal dikompleks perumahan kelas menengah di kota gw.

Beberapa saat kemudian, ada sebuah sepeda motor berhenti ditepi jalan tepat didepan rumah gw.

Gw memperhatikannya, seorang pria kurus dan wanita berkacamata. Tapi kenapa berhenti didepan rumah gw ya?

Apa karena didepan rumah gw agak gelap?
Waduh ga bener nih.

Gw memperhatikannya lebih fokus.

Deg.
Itukan motornya Dika.

gw lihat si Pria melepaskan helm dari kepalanya. Bener, itu Dika.

Cccuuupppppp
Ccccuuuuuppp

Mereka berciuman.

Gw masuk ke dalam rumah lalu mengunci pintu dan menutup jendela.

Gw membenamkan wajah gw ke bantal.
Air mata gw menetes.

"Ternyata mas Arif bener, Dika udah punya cewe"

"Lo jahat Dik, lo jahat"

"Kenapa lo deketin gw kalo lo udah punya cewe? Gw pikir lo beda. Tapi lo sama aja kayak cowo lain"


Air mata gw terus mengalir, gw ga bisa membendungnya.
Gw....
Gw....
Gw kecewa ma lo Dik.
Gw kecewa.

Bersama dengan hancurnya harapan gw,
Seiring dengan sakitnya hati gw,
Hanya air mata yang yang menemani gw malam ini,
Sampai akhirnya air mata gw ga bisa menetes lagi, gw terlelap.

Gw benci ma lo Dik.

---------------

Malam kamis, mas Arif berada dirumah gw. Mas Arif join bisnis dengan papa, gw ga tau bisnis apa.

"Mau kemana Mas?"
Gw bertanya ke mas Arif yang mengenakan helm.

"Mau ngecek sesuatu di toko *****"

"Gw ikut ya, gw mau ke kampus"

"Ngapain? Kerja tugas?"

"Ngga mas, pengen jalan aja, bt gw dirumah mulu"

"Tapi kayaknya gw agak lama, lo gapapa gw tinggal disana?"

"Iya gapapa mas, gw ikut ya"

"Yaudah buruan"


Setibanya dikampus, gw turun dari motor, gw melihat kearah kampus, sepi.

"Lo jangan kemana-mana, disini aja, kira-kira 45 menit atau paling lama sejam gw jemput lo"

"Iya mas, hati-hati ya"


Gw masuk ke kampus, sepi.
Gw bingung. Ngapain juga ya gw kesini.

Gw terus berjalan, gw melihat dika sedang duduk diteras salah satu ruangan.

Gw menghela nafas.

Gw menghampirinya,
"Udah lama?"

"Baru aja sampe kok"

"Gw duduk disini ya"

"Humm"

Gw dan Dika diem-dieman. Tak ada satupun dari kami yang mengeluarkan suara.

Pengen rasanya gw labrak ni cowo disamping gw.
Pengen gw maki.
Pengen gw tonjok mukanya.

Tapi gw ga bisa.
Gw ga sanggup nyakitin Dika.

Entah apa yang terjadi ma gw.
Ga pernah gw rasa kayak gini.

Gw lihat Dika gelisah.
Gerak-geriknya ngga nyaman.

Tatapannya kosong,
Sering menghela nafas,
Menghentakkan sepatunya,
Garuk kepala ga jelas.

"Dik..."

"....."
dika ngga menjawab

Dik..."

"....."
dika masih ngga menjawab

Waduh, jangan-jangan kesambet ni orang.

Gw menggoyangkan bahunya
"Dikaaaaaaaaa"

"Iya Cher gw suka ma lo"
Dika berkata

Ni cowo apa-apaan sih. Ga jelas banget.

Gw menatapnya.

"Eh.. maksud gw.. anu....umm....."
Dika salah tingkah.

"Lo kenapa sih Dik? Dari tadi lo tu aneh"

"Eh gapapa kok, hehehe"


Dika membelakangi gw, isshh.

"Dikaaaaaa"
Gw kembali menggoyangkan bahunya.

"Iya Cher"
Dika berbalik menatap gw,

"Lo apa kabar?"

"Gw baik kok Cher, hehehe"

"Tapi kok gw lihat kurang baik ya"


"Emm.. itu.. anu..."

"Lo ga biasanya kayak gini Dik, lo mau bilang sesuatu ke gw? Bilang aja"

"Ummmm....."

"Apa?"


Gw menunggu kejujurannya.

"Sejak gw ngajakin lo ngedate, gw rasa lo ngejauhin gw, atau hanya perasaan gw aja kayak gitu Cher?"

"Ohh soal itu ya, sebenarnya..."


Gw ga melanjutkan kalimat gw.
Gw bingung. Disatu sisi gw sangat benci ma Dika, tapi disisi lain, gw sayang sama Dika.

Tapi, wanita berkacamata itu....
Sudahlah.
Gw nyerah.

Gw akui, gw ga bisa jauhin Dika, gw harus buat Dika yang jauhin gw.

"Cher, lo tau ngga kalo gw suka ma lo?"

Tuhkan, udah punya cewe, malah ngungkapin perasaannya ke gw. Dasar cowok.

"Gw tau Dik"

"Terus?"

"Lo inget ga waktu lo ngajakin gw ngedate?"

"Gw inget"


"Malam sebelumnya itu, mas Arif nembak gw"
Gw berbohong.

"Dan lo terima?"

"Maafin gw dik"

"Ohh gitu ya"

"Maafin gw ya Dik, gw udah jadian ma mas Arif, tadi itu mas Arif yang anter gw kesini"

"Ohh tadi itu mas Arif, terus kemana? Kok ngga masuk?"

"Dia ada urusan dikit katanya, ntar kalo udah kelar, dia jemput gw disini"

"Ohh gitu ya"

"........"

"........"
kami kembali hanyut dalam keheningan.

Sebuah motor berhenti didekat pintu masuk kampus, lalu membunyikan klaksonnya beberapa kali. Itu mas Arif.

"Gw duluan ya Dik"

"Iya cher, hati-hati"

Gw berjalan meninggalkan dika menuju ke mas Arif.

"Itu siapa?"
Mas Arif bertanya sambil menunjuk ke Dika

"Dika mas"

"Oohh"


Gw melihat ke Dika, ternyata Dika melihat kearah gw dan mas Arif.

Gw mencium pipi kiri dan kanan mas Arif.

"Lo apa-apaan sih? Kesambet?"[b]
Kata mas Arif.

[B]"ntar gw jelasin mas, yuk balik"


Gw dan mas Arif pun meninggalkan Dika yang gw lihat terbengong-bengong.

Diatas motor, gw kembali meneteskan air mata gw,

maafin gw Dika.

-------------

Hari-hari gw dikampus seperti biasa.

Gw melihat perubahan sikap Dika ke gw. Kini, saat Dika melihat gw, dia bawaannya murung, namun selalu memaksa tersenyum.

Gw sedang menaiki tangga kampus menuju ke lantai 2, Dika menghampiri gw dari belakang.

"Selamat pagi Cher"

"Eh Dika, selamat pagi juga"

"Lantai 2 juga cher?"

"Iya Dik, lo juga ya?"

"Iya cher, hubungan lo dengan mas Arif gimana?"

"Udah dong dika jangan bahas itu lagi"

"Iya iya maaf"

"..........."

"..........."


Gw merasa bersalah sudah membohongi Dika.

Entah hanya feeling gw atau gimana, tapi gw rasa Dika ngga seburuk yang gw lihat.

Dika, gw kangen lo. Maafin gw.

Hari ini gw kuliah di lantai 2, mata kuliah pilihan. Hanya sedikit mahasiswa yang masuk ke kelas ini, salah satunya Dika.

Gw masuk ke ruangan, gw melihat Dika sudah duduk, gw lalu duduk disampingnya.

"Apa kabar Cher?"
Dika menyapa gw

"Gw baik Dika, lo?"

"Gw juga baik"

".........."

".........."


Ni cowo ga inisiatif banget sih, ngajakin gw ngobrol dong.
Gw kangen ma lo.

Tapi itulah Dika, si cowo ga peka.
Akhirnya gw yang memulai pembicaraan.

"Dika, lo marah ma gw?"
Gw menatapnya

"Ngga, kenapa mesti marah?"
Dika balik menatap gw

"Gw pikir lo kecewa ma gw, gw pikir lo mau jauhin gw"

"Kenapa mikir gitu?"


Dika memainkan pulpen ditangannya. Gw udah ngga tahan lagi. Gw bener-bener kangen.

"Maafin gw ya Dik, gw bener-bener minta maaf"

"Dosen udah datang tuh, kapan-kapan aja dibahasnya"

Dika berkata cuek.

Isshhh, dasar cowo ga peka. Gw dah males. Gw cape.

~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari berganti minggu,
Minggu berganti bulan,
Bulan berganti tahun.

Didepan gw, di kiri gw, di kanan gw, dibelakang gw, pria dan wanita mengenakan toga.

1... 2... 3...
Kami bersama-sama melemparkan topi ke udara.

Hanya ada dua perasaan saat ini.
Senang, karena nama gw kini bertambah 2 huruf dibelakangnya.

Sedih, karena gw harus berpisah dengan teman-teman gw, dosen gw, kampus gw, hari-hari gw selama 4,5 tahun belakangan bersama kenangan didalamnya.

Bersama kenangan didalamnya.
Kenangan yang membuat gw teringat akan satu nama, Andika.

Gw celingak celinguk mencari Dika.
Gw belum melihatnya.

Gw berlarian menembus kerumunan orang, gw belum melihat Dika.

Gw terus berlari hingga bagian terluar dari kerumunan.

Quote:


Gw berhenti berlari.

Gw melihat Dika di pintu keluar.
Dika melihat kearah kami, kerumunan pria dan wanita yang bergembira dengan mengenakan toga.

Dika menitikkan air mata, lalu menyekanya.

Dika melihat gw.
Dika lalu tersenyum sambil melambaikan tangannya ke gw, gw masih bisa melihat air mata yang kembali menetes membasahi pipinya.

Dika berbalik, membelakangi gw, lalu berjalan masuk ke dalam mobil, kemudian mobil itu melaju.

Gw berdiri mematung, entah sejak kapan pipi gw basah. Air mata gw mengalir dengan sendirinya.

Awal gw bertemu Dika, si cowo yang ga peka, sampai akhir, tetap saja menjadi cowo ga peka.

Dika hanya meninggalkan senyuman perpisahan untuk gw.

Gw mengutukinya. Benar-benar mengutukinya.

Gw memakinya. Benar-benar memakinya.

Dan gw...
Menangisinya.


Quote:

~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~
3 bulan kemudian
~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~

Quote:


Malam ini gw tengah berbelanja dilantai 2 disalah satu mall, ditemani cowo gw.

Sejak tadi telinga gw risih, cowo gw ngomel-ngomel ga jelas.

Quote:


"Lo bisa diam ngga sih? Dari tadi ngomel mulu"

"Gw ngga ngomel kalo lo ngga ribet"

"Berarti lo ngga bisa ngertiin gw"

"Gw ngertiin lo, tapi ngga gini caranya"

"Serah lo, gw cape, anterin gw balik"

"Tapi kan kita belum makan"

"Makan tuh ati"

"Kok lo gitu sih, pokoknya kita makan dulu, baru gw anterin lo balik"

"Gw udah ngga nafsu makan, anterin gw balik aja sekarang"

"Makan dulu baru gw anterin lo"

"Yaudah, gw balik sendiri aja, bye"


Gw melangkahkah kaki meninggalkannya, cowo gw mengejar gw memohon maaf.

Bukan pertama kali ini sikapnya seperti itu. Gw mengabaikannya dan terus berjalan.

Kini gw berada di eskalator untuk turun ke lantai 1. Gw masih manyun, cowo gw masih ngemis-ngemis mohon maaf ke gw.

Gw membelakanginya, gw mengalihkan pandangan ke sisi kanan.

Mata gw melihat seseorang yang juga sedang berada dieskalator untuk naik ke lantai 2.

Seseorang yang sangat gw kenali.
Seorang pria kurus, mengenakan celana jeans kebiruan, baju kaos hitam, serta jam tangan ditangan kirinya, Andika.

Gw terus menatapnya, sampai kepala gw kembali melihat ke atas.

Gw pun buru-buru turun, lalu kembali ke eskalator untuk naik ke lantai 2.

Setibanya dilantai 2, gw melihat ke sekeliling gw. Gw ngga melihat Andika, hanya ada deretan stand sepatu dan sendal yang terbagi kedalam banyak blok.

Gw harus mencari kemana?

"Lo kenapa sih?"
Cowo gw bertanya ke gw

"Gpp"

"Gpp apanya, tadi lo tuh ngejar seseorang, siapa?"

"Udahlah lupain, orangnya juga ga ada, gw salah lihat kali, gw mau balik, ngga usah ngejar gw"

"Maafin dong, gw anter lo balik ya, kita pulang sekarang"


~~~~~~~~~~~~~~~
1 tahun kemudian
~~~~~~~~~~~~~~~

Sabtu sore ini gw tengah bersantai di beranda lantai 2 rumah gw sambil menikmati cemilan. Sebuah mobil berhenti didepan rumah lalu membunyikan klaksonnya beberapa kali.

Adik gw, Septian Indrayana, keluar membuka pagar.

Gw lalu bergegas masuk ke kamar, papa sering marah kalo liat gw ngemil, hehehe

Beberapa saat kemudian
"Cher, buatin kopi susu 2 ya, buruan"
Suara papa menggema didalam rumah

"Iya pa, bentar"
Gw pun bergegas turun lalu ke dapur menyeduh 2 gelas kopi susu.

Gw berjalan perlahan dengan membawa 2 gelas kopi.

Di ruang tamu, papa sedang duduk sambil membaca koran sambil menyilangkan kaki.

Adek gw sedang menempel-nempel bersama seorang pria gondrong yang membelakangi gw.

Semakin dekat, gw melihat si Pria sedang mengutak-atik laptop milik adek gw. Pantesan aja adek gw nempel-nempel.

Gw menaruh 1 gelas kopi ke meja didepan papa.

Lalu gw menaruh gelas lainnya didekat laptop adek gw yang sedang di utak-atik oleh si pria gondrong.

Gw melihat tangan si Pria, ada sebuah jam tangan terpasang di tangan kirinya.

Gw lalu memberanikan diri menatapnya.

Dia juga sedang menatap gw.

Gw terhanyut, mulut gw terbuka.

"Dika.......?"

Quote:


Quote:
Diubah oleh tyrex90an 08-11-2015 06:27
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.