Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
Tak Ternilai, My memories
Lo, yang sekarang sedang membaca tulisan ini pasti berbeda dengan diri lo 10 tahun lalu, 1 tahun lalu, bahkan kemarin.

Dalam rentang waktu itu, lo pasti punya kenangan, baik maupun buruk.

Begitu juga gw.


~~Tak Ternilai, My Memories~~


Quote:


Season 1 - Love

Quote:


Season 2 - Friends
Quote:



Season 3 - My Way
Quote:


Season 4 - soulmate

Quote:
Diubah oleh tyrex90an 13-11-2015 22:58
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
29.5K
421
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
#199
Part 17 - Cherly's Story 2


Gw berhenti berlari saat gw tiba dipintu kampus, gw melihat motor Dika. Muncul niat jahat gw untuk ngempesin ban motornya.

Gw mendekati motornya.
Tapi gw ga tega mau ngempesin, kasian kan kalo Dika dorong motor, badannya ngga ada ototnya gitu, bisa pingsan ditengah jalan nanti hahaha.

Gw mendengar langkah kaki menuju ke pintu kampus, pasti itu Dika.

Gw melirik kiri kanan, gw melihat mobil yang terparkir di tepi jalan tak jauh dari gw. Gw sembunyi dibalik mobil itu. Gw ngintipin si Dika.

Dika melewati pintu kampus, lalu berjalan menuju ke motornya.

Dika mengenakan helmnya,

gw menuju ke arahnya,

Plaaaaaaaakkkkkk

Gw memukul helmnya dari belakang sekuat tenaga gw, tapi malah tangan gw yang sakit.

Dika tidak bergerak sedikitpun, sepertinya gw memukulnya terlalu keras, gw sedikit takut sih kalo sampe dia kenapa-kenapa karena pukulan gw.

Tak lama kemudian, dika menoleh ke gw.

"Apa lo? Nakut-nakutin gw tadi"
Gw membalas tatapannya dengan mata melotot

"Hahahahaha, lo Cher"
Dika terbahak-bahak, bahkan sesekali memukul bagian setir motornya.

Gw kesal, kesal, kesal......

"Udah puas ketawanya?"
Gw bertanya ke Dika setelah dia berhenti tertawa

"Hehehe maafin, becanda tadi"

"Becandanya berlebihan, kalo gw kena serangan jantung gimana?"

"Ya gw bawa kerumah sakit dong"

"Kalo ngga sempat tertolong gimana?"

"Emang lo mau kayak gitu?"

"Ngga deh, amit amit"

"Makanya maafin gw, maafin ya Cher, ya.. ya.. ya.."

"Gw ga maafin sebelum....."

"Sebelum?"

"Ngga jadi deh"

"Kok ngga jadi"

"Anggap aja lo berutang ma gw"

"Heh? Utang apaan?"

"Utang permintaan maaf"

"Lah kan gw udah minta maaf?"

"Emang gw udah maafin?"

"Ya belom sih"

"Berarti lo punya utang ma gw"

"Emang bisa kayak gitu?"

"Bisalah, nih buktinya... sekarang lo punya utang ma gw"

"Gw ga ngerasa punya utang ma lo"

"Yang jelas lo berutang ma gw. Titik"

"Terserah. minggir.. minggir.... gw mau balik, laper gw ngomong ma lo"


Dika memundurkan motornya, bagian belakang motornya hampir mengenai gw. Gw makin kesel ma nih manusia.

"Ishh lo tuh yang rese"
Gw mengepalkan tangan lalu mengarahkan ke Dika, taunya dia sudah melaju, padahal gw pengen mukul sekali lagi.

------------------------

Gw sebagai anggota BEM, bertugas membimbing calon mahasiswa dalam rangka pra-kuliah.

Pagi ini gw tiba dikampus, gw langsung mengecek jadwal pra-kuliah, gw mencari nama gw, ruangan, serta materi yang akan disampaikan ke calon mahasiswa.

Setelah melihat jadwalnya, gw sedikit bingung, materinya "pengenalan jaringan internet kampus". Materi ini gw ga tau, tapi entah mengapa gw yang ditugaskan. Hadew pusing gw.

Setelah beberapa saat merenung, gw teringat si Dika, dia pernah benerin laptop gw yang ga bisa tersambung ke wifi kampus, Dika juga anak IT, pasti tau dong materi ini.

Tapi gimana cara gw menghubunginya ya, gw ga punya nomernya. Hmm.....

Gw berpikir.......
Tik tok tik tok tik tok

Dika menerima beasiswa seperti gw, beasiswa kami berurusan dengan administrasi.
berarti bagian administrasi kampus pasti punya nomer hpnya Dika. Thats it.

Gw menuju ke bagian administrasi kampus, dan bingo! gw dapat nomer hpnya Dika.

gw niat telepon suruh ke kampus untuk bantuin gw bawain materi pra-kuliah, tapi ngga deh, gengsi gw.

Kalo gw singgung soal utang maafnya ke gw, dia pasti ngga mau datang karena hanya gw yang menganggapnya utang, dianya ngga.

Beasiswa.
Ya, beasiswa.
Kalo gw singgung soal beasiswa, Dika pasti datang.

Gw sms
"Dika, ntar siang lo ke kampus ya, ada yang harus diurus perihal beasiswa"

"Siapa ya?"

Balas Dika.

Nah, kalo udah gini Dika pasti dateng. Hehehe

Siang ini, gw tengah berdiri didepan 30-an calon mahasiswa, gw hanya membahas hal umum tentang kampus yang tidak ada kaitannya dengan materi seharusnya.

Gw bisa melihat beberapa calon mahasiswa sudah mulai menatap gw dengan pandangan tidak nyaman, ada juga yang berbisik-bisik mengatakan "ngga nyambung ya".

15 menit telah berlalu, si Dika belum datang. Atau jangan-jangan dia ngga datang?

Gw menghembuskan nafas, gw pasrah. Gw harus akui ke calon mahasiswa kalo gw ngga tau materinya.

Kreeeeeeekkkkkkkkk

Pintu terbuka, wajah Dika muncul dari balik pintu.

Senangnya gw. Yeeeeeyyy

Gw senyam senyum sendiri, sedangkan si Dika gw bisa lihat wajahnya bengong. Hahaha

"Ini namanya kak Andika, dia yang akan menjelaskan kepada kalian perihal jaringan internet khususnya di kampus kita"
Gw berbicara.

Dika masih bengong di pintu.

"Kepada saudara Andika, saya persilahkan"

Dika menangkap maksud gw. Dika masuk ke ruangan lalu berdiri didepan dan menyapa para calon mahasiswa.

Gw sedikit kagum dengan pria disamping gw ini, dia bisa ber-improvisasi dengan baik.

Gw menulis sesuatu diselembar kertas lalu meninggalkan ruangan ini.

40 menit kemudian gw kembali ke ruangan, masih tersisa 5 menit sebelum waktu istirahat.

Gw tiba didepan pintu, samar-samar gw dengar suara Dika masih berbicara dengan semangat. Sesekali gw dengar tawa dari para calon mahasiswa.

Gw melihat jam ditangan kiri gw, 12.25.
Sudah waktu makan siang nih.

Gw menuju ke warung makan yang tak jauh dari kampus gw.

Gw memesan 2 nasi kotak, satu untuk gw, dan satunya untuk Dika.

Sambil menunggu pesanan, gw harap-harap cemas, kalo sampe si Dika sudah pulang, sia-sia deh.

Setelah pesanan gw jadi, gw membayar lalu menuju ke kampus dengan tergesa-gesa, semoga aja Dika belum pulang.

Saat gw memasuki pintu masuk kampus, gw bertemu Dika.

Dia menyilangkan kedua tangan didadanya. Mulai sombong nih orang.

"Darimana lo? Ngapain tadi lo nyuruh gw gitu? Untung aja materinya diluar kepala gw, kalo ngga, mampus gw tadi"dika berkata

Tuhkan, angkuh.
Gw paling males ma orang kayak gini.

Gw ga jadi ngasi makanan yang gw beli untuk dia.
Gw berjalan mengabaikannya.

"Oiii cher, lo budeg ya?"

What? Budeg?
Gw berbalik.

Gw menatap matanya.
Duhhh, kok gw malah deg-degan ya.

Gw berbalik lagi sambil menggigit bibir bawah gw dan sedikit menyipitkan mata.
"Gw tunggu diruang belakang"
Gw menutupi grogi gw.

Gw masuk ke salah satu ruangan, gw duduk tak jauh dari pintu.

Beberapa saat kemudian, dika juga masuk.

"Dika, sini duduk"
Gw menunjuk kursi disamping gw.

Dika pun mengikuti arahan gw.

Gw mengambil dua buah nasi kotak dari dalam plastik dan memberikan satu ke Dika.

"Udah... ga usah bengong gitu, lo belum makan kan?"

"Iya bener gw belum makan"

"Yaudah makan, kapan lagi coba lo bisa makan bareng gw hahaha"

"Isshhh GR"


Kurang lebih 10 menit untuk menghabiskan makanan ini.

Gw rasa nyaman ada Dika didekat gw.

secepat itukah? Ga mungkin.
Gw menolak, logika gw menolak perasaan ini.

Tapi gw ga bisa bohong. Gw memang merasa nyaman.

Apakah ini hanya sebatas kagum? Perasaan sesaat? Atau memang gw suka sama Dika?

Caranya, gw harus uji lebih lanjut.

"Dik, pekan depan lo sibuk ngga?"

"Gw ga sibuk, kenapa?"

"Lo ikut ya orientasi anak-anak baru"

"Gw kan bukan anggota BEM kayak lo"

"Gapapa, kalo lo mau ikut ntar gw yang bilang ke ketua BEM, mas Arif"

"Emang harus ya gw ikut?"

"Ngga juga sih, gw risih aja ma teman-teman BEM yang lain yang suka sok ngatur gw. kalo ada lo, kan gw ada temennya"

Gw nyari alesan

"Dan lo bisa ngatur gw, gitu?"

"Ishh kok lo gitu sih, yaudah kalo ga mau, gw gpp"

Gw memajukan bibir, gw manyun

"Gw sih mau aja, asalkan..."

"Asalkan apa?"

Gw melihatnya dengan penuh harap

Dika menunjuk pipi kirinya dengan telunjuk kanan.

Plaaaaaakkkkk

Gw menampar pipi kirinya. Dasar cowo, semua sama aja.
Tapi gw..... sepertinya suka sama cowo yang satu ini.

"Tuh udah gw kasi, jadi lo ikut kan?"

"Ikut apaan kalo gini, aduhhh...."


"Makanya jangan gatel, yaudah ntar gw kabarin, gw balik duluan ya, bye bye"

Hari ini pertama kalinya gw merasa sesenang ini dikampus sejak setahun lalu gw berada disini. Hehehe
Diubah oleh tyrex90an 08-11-2015 02:20
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.