- Beranda
- Stories from the Heart
Tak Ternilai, My memories
...
![tyrex90an](https://s.kaskus.id/user/avatar/2015/09/03/avatar8191801_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
tyrex90an
Tak Ternilai, My memories
Lo, yang sekarang sedang membaca tulisan ini pasti berbeda dengan diri lo 10 tahun lalu, 1 tahun lalu, bahkan kemarin.
Dalam rentang waktu itu, lo pasti punya kenangan, baik maupun buruk.
Begitu juga gw.
~~Tak Ternilai, My Memories~~
Dalam rentang waktu itu, lo pasti punya kenangan, baik maupun buruk.
Begitu juga gw.
~~Tak Ternilai, My Memories~~
Quote:
Season 1 - Love
Quote:
Season 2 - Friends
Quote:
Season 3 - My Way
Quote:
Season 4 - soulmate
Quote:
Diubah oleh tyrex90an 13-11-2015 22:58
![anasabila](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/06/30/avatar8914126_40.gif)
anasabila memberi reputasi
1
29.5K
421
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Stories from the Heart](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-51.png)
Stories from the Heart![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
31.6KThread•43KAnggota
Tampilkan semua post
![tyrex90an](https://s.kaskus.id/user/avatar/2015/09/03/avatar8191801_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
tyrex90an
#195
Part 15
Quote:
Gw pun beranjak menuju ke kasir untuk membayar makanan dan minuman kami.
Setelah selesai membayar, gw kembali ke meja gw, Dahlan masih duduk disana memandangi sesuatu.
"Mau balik ngga lo?"
Gw menepuk bahu dahlan dari belakang
"Tunggu bentar Dik, duduk... duduk...."
Gw pun mengikuti instruksinya
"Lo liat tuh cewek yang disana"
Dahlan menunjuk salah satu meja yang berada paling sudut. Disana ada dua orang, pria dan wanita.
Si Pria kelihatannya jauh lebih tua dari si Wanita.
"Udah liat? Cantik banget kan? kayak gitu tuh tipe gw. Coba aja kalo kacamatanya dilepas, pasti lebih caannnttiikkkk"
"Itu Karin"
"Ha?"
"Itu karin yang gw ceritain tadi"
"Serius lo?"
"Serius, itu Karin"
"Gilaa men, gw ngga nyangka, pantes aja lo kelepek-kelepek, gw mungkin udah mimisan kalo jalan sama dia"
"tapi dia sama siapa ya?"
"Gw ga tau"
Gw berjalan ke meja karin. Gw berdiri didepannya.
Karin terdiam menatap gw.
"Dika?"
Karin mengarahkan jari telunjuknya ke badan gw
"Hai kar, apa kabar?"
"Gw baik, lo?"
"Gw juga baik"
"Oh iya kenalin Dik, ini mas Taufik"
Gw menyalami lelaki disebelahnya
"Dika"
"Taufik"
Gw melepaskan tangan gw
"Gw balik duluan ya Kar, udah sejak tadi gw disini"
"Ehh... iya"
Gw tersenyum ke Karin lalu melangkah pergi.
Dahlan sudah berada di pintu cafe. Gw menghampirinya.
"Gilaaa men, cantik bener"
Dahlan masih melihat ke arah karin. Karin sesekali melihat ke arah gw.
"Udah udahh.. pulang.... pulang"
Gw mendorong bahu Dahlan yang dengan serius melirik ke arah karin
Gw dan Dahlan kini berada diparkiran diatas motor kami masing-masing. Gw menyalakan mesin motor.
Dahlan menyenggol lengan gw. Gw menoleh kearahnya.
Dahlan menunjuk ke pintu cafe menggunakan dagunya.
Gw melihat ke pintu. Ada Karin disana celingak celinguk seperti mencari seseorang.
Dahlan melambaikan tangan ke arah Karin. Karin melihat ke arah kami, lalu kemudian berjalan menghampiri.
Dahlan memundurkan motornya, lalu bersiap pulang.
Dahlan memukul jok motor gw sambil berkata,
"Gw duluan ya..... semoga sukses"
Dahlan meperlihatkan jempolnya lalu pergi.
"Hai Kar"
Gw menyapa karin yang berada didepan gw
"Hai juga Dik, umm..."
Karin memainkan jari kuku tangannya, ciri khas dari wanita didepan gw yang sangat gw kenali.
Gw lihat matanya menahan gumpalan air yang hendak keluar.
"Udah Kar, gpp kok, dari awal kan memang lo udah punya cowo, gw-nya aja yang masuk ke kehidupan lo, gw minta maaf ya"
"Bukannya gitu Dika, gw tuh sayang banget ma lo, tapi.... tapi..."
Karin meneteskan air mata, perlahan membasahi pipinya
Gw turun dari motor lalu memeluk Karin
Kepalanya disandarkan ke bahu kanan gw.
Tangisannya semakin menjadi.
Karin memeluk gw sangat erat, sampe sesak nafas gw.
Gw merasakan bahu gw basah karena air mata Karin. Gw lalu melepas pelukannya.
"Udah... udah..."
Gw membuka kacamatanya, lalu gw membersihkan sisa-sisa air mata dikedua pipinya menggunakan jempol gw.
"Dik, Udah jaman modern, tapi kok masih ada ya yang namanya jodoh-jodohan"
"Orang tua lo ngelakuin itu demi kebaikan lo, mereka ngga mau anaknya yang cantik ini hidup susah".
Gw merapikan rambutnya.
Karin menatap gw, gw juga menatap karin.
Gw tersenyum.
karin juga tersenyum, disusul air matanya yang kembali menetes.
Karin kembali memeluk gw.
"Gw ga akan ngelupain lo Dik"
Karin lagi-lagi memeluk gw erat.
Gw mengelus rambutnya,
"Gw juga ga akan ngelupain lo Kar"
Pelukan terakhir ini....
Air matanya....
Kehangatan tubuhnya....
Tanpa gw sadari, air mata gw juga menetes.
Karin melepaskan pelukannya, lalu memundurkan tubuhnya.
"Goodbye Dikaa"
Karin tersenyum sambil melambaikan tangannya ke gw.
Karin melangkah mundur, lalu berbalik kemudian kembali masuk ke cafe.
"Goodbye Karin"
0