Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#30
“Eh, setan lo bisa diem nggak sih? Ketawa lo itu nggak enak di dengernya tau.” bentak bobi emosi.

“Sabar bob, jangan kepancing emosi.” Gue coba untuk menenangkan bobi, meskipun saat itu gue juga emosi karena dari tadi kayaknya ini setan emang lagi ngincer junior gue.

“Gimana gue nggak emosi ndre, nih setan udah belagu ditambah ngerasukin si Udin lagi. Kalau dia ngerasukin cewe cantik macam raka Helen ,Stefy sama Adelia sih enak, rela gue meganginnya 24 jam. Lah ini si Udin, udah gede, keker, mulutnya bau lagi. Gimana gue nggak emosi coba kalau setiap nih setan ketawa baunya itu langsung nyerang hidung gue.”

Dalam hati gue bersukur cuma memegang kakinya doang, meskipun selalu dipelototin sama jin itu.

“Oii..andre…bobby..” teriak kipli

“Kayaknya kipli udah bawa pasukan tuh,bob.”

“Serius lo??! Oiii KIPLI….BURUAN KESINI GUE UDAH NGGAK KUAT LAGI !!!”teriak bobby.

Tak lama kemudian kipli muncul bersama lima orang cowo yang sepertinya kakak tingkat kami mereka segera menggantikan kami untuk memegang badan si Udin.

“Untung aja lo cepet dateng pli, kalau nggak gue bakalan jadi orang yang kerasukan gara-gara serangan bau mulutnya si udin.” Ucap bobby

“Nggak apa-apalah bob, kalau itu jin ngerasukin lo. Badan lo kan kecil jadi andre bisa lah nahan lo.” Ucap kipli sambil nyengir kuda menghindari bogem mentah dari bobby.

“Ada yang punya tali nggak?” ucap cowo berambut kriting acak-acakan salah seorang dari rombongan yang dibawa kipli tadi.

“Wah nggak ada, tadi kita buru-buru kesini jadi nggak kepikiran bawa tali.” Jawab salah seorang temannya yang badannya sebesar Sallahudin

“Gimana nih, ini jinnya nggak bisa diam susah kalau mau kita bawa.” Ucap cowo kriting itu

“Pakai ini aja kak.” Jawab gue sambil menyerahkan ikat pinggang.

“Kalau cuma satu sih kurang, eh kalian lepas ikat pinggang kalian.” Perintah cowo berbadan besar itu.
setelah semua ikat pinggang terkumpul dia mulai menyambungkannya sehingga bisa untuk mengikat tangan dan kaki Sallahuddin. “Nah kalau diiket kaya gini kan enak dibawanya.”

“Apa perlu sekalian saya carikan kayu buat ngangkatnya kak?” tanya kipli polos.

“Eh, kampret. Lo kira si udin ini babi hutan? Ada-ada aja sih lo.” Potong bobby.

“Bukan gitu Bob, gue pikir bakalan lebih gampang kan kalau misalnya bawa si udin dengan cara itu.” ucap kipli

“Ah, lo kebanyakan nonton acara fauna.” Ucap gue sambil duduk bersender pada tembok.

Nggak nyangka kalau kejadian tadi benar-benar menguras tenaga dan stamina. Gue dan bobby masih duduk senderan ditembok, rasa lelah yang sangat membuat kami tidak sanggup untuk berdiri, dan kami bertiga hanya bisa melihat para kakak tingkat berjalan menjauhi kami dengan membawa Sallahudin menuju ke musola.

“Oi, ngapain kalian malah duduk disini. Ntar kesurupan kayak si udin lagi.” cerocos kipli.

“Eh, kampret. Kalau lo ngomong itu lagi gue tampol bolak balik mulu lo.” Ucap Bobby.

“Bentar lah pli, gue cape banget nih, istirahat dulu deh” ucap gue.

“Ya udah deh, gue juga istirahat dolo nemenin kalian.”ucap kipli

Semilir angin yang berhembus pada saat itu benar-benar dingin dan tidak nyaman, membuat tubuh gue menjadi menggigil. Gue lihat si Kipli sedang tertidur sambil memeluk tangan Bobby dan Bobby pun membalasnya dengan memeluk kepala kipli. Sungguh sebuah kejadian yang sangat menjijikkan, kalau saja saat itu salah satu dari mereka adalah cewe mungkin saya pemandangan itu akan terlihat sangat indah dan membuat haru. So...Sweet..

“Kalian kok duduk-duduk disini?” ucap Adelia yang muncul tiba-tiba dari arah kantin sekolah bersama Selvi.

“Oh,,ra,,raka adelia.” Ucap kipli kaget melihat idola dia muncul tiba-tiba.

“Muka kalian kok kecapean gitu? Memangnya kalian habis ngapain? Tanya Selvi

“Tadi habis megangin orang yang lagi kesurupan raka.” Jawab kipli

“Siapa yang kesurupan?” tanya Adelia

“Sallahudin raka.” Jawab Kipli dengan cepat.

“Oh, si sallahudin.” Jawab Adelia dan Selvi serempak.

Adelia berjalan kearah gue “Untung bukan buntelan kentut ini ya yang kesurupan, bisa makin susah ngangkatnya.” Ucap adelia sambil tertawa.

“DAMN..!!!!!!” umpat gue dalam hati.

“Kamu pasti cape banget, sini aku bantuin. Bahaya tau duduk-duduk di sini apalagi magrib-magrib gini.” Ucap Adelia sambil mengulurkan tangannya kepada gue. Tanpa pikir panjang lagi gue sambut tangannya dan berusaha berdiri sambil tangan kiri berpegangan pada tembok karena memang gue nggak mau lama-lama duduk di tempat itu, kemudian Adelia meraih lengan kanan gue dan mengalungkannya dibelakang lehernya. DEG..DEG….DEG..DEG… Tiba – tiba saja jantung gue berdetak cepat, dan rasanya bagian leher sampai kepala gue tiba-tiba menjadi panas.

“Dekat banget wajahnya dengan wajah gue, kulit putih yang bersih dan bibir mungil tipisnya berwarna merah muda itu membuat kepala gue menjadi pusing, ditambah dengan parfum beraroma manis bunga lily yang samar-samar tercium dari tubuhnya membuat gue berpikir yang tidak-tidak.

PLAKK!!! sebuah tamparan yang cukup keras dari Adelia mendarat di pipi sebelah kiri gue. Suara tamparannya itu sampai-sampai membuat selvi yang berada didepan kami menjadi latah.

“Kamu lagi lihat apa?” tanya Adelia saat melihat gue terpaku menatapnya dengan pandangan yang mungkin mengganggunya.

“Aw..sakit tau!! Kok tiba-tiba pipiku ditampar?” tanya gue sambil mengelus-ngelus pipi tempat dimana steffy mendaratkan tangannya. Jujur baru kali ini gue mendapatkan tamparan dari seorang wanita dan itu benar-benar sakit, panas dan juga perih banget.

“aku nggak suka sama tatapan mata kamu.”

“Nggak suka gimana sih? Kalau nggak suka ya ngomong aja, jangan asal main tampar gini dong.” Protes gue

“Tatapan mata kamu tadi itu kayak tatapan cowo-cowo mesum tau.”

“Sumpah aku nggak gitu, ya meskipun tadi sempat ada pikiran itu sih. Tapi cuma sedikit kok, cuma lewat gitu aja, sumpah…”

“Iya emang cowo mesum itu andre raka, tampar lagi aja.” Ucap kipli memotong pembicaraan gue sambil misuh-misuh kearah gue. Dari gerakan bibirnya kipli bisa gue mengerti kalau dia lagi jengkel kepada sama gue karena iri idola dia lebih memilih untuk membantu gue berjalan daripada membantu dia.

“Enak banget ya kalian berdua dibopong sama cewe cantik.” Ucap kipli iri melihat gue dan bobby dibopong oleh Adelia dan Selvi.

“Eh kipli, mending elo ngapalin dulu deh ayat kursi. Nggak malu apa bacaan lo tadi sampai dibenerin sama setan?” ledek bobby.

“Biar gitu juga kan, mending gue hapal daripada elo Al- fatihah aja masih sering salah.” Balas kipli sambil menghindari cengkraman tangan Bobby.

“Kalau mau tuh minta aja dibopong sama pacarnya mbak kunti tadi si mas poci. Tuh dia lagi loncat-loncat di pohon depan lab komputer itu.” ucap selvi sambil menunjuk kearah pohon nangka didepan lab komputer di ujung lorong.

Mendengar ucapan selvi itu kipli ketakutan lalu cepat-cepat berdiri dan mulai berjalan mendekati kami, maklum kipli ini paling takut dengan namanya hantu yang dibungkus kain kaya lemper itu karena sewaktu dia kecil dia pernah dijahilin sama itu hantu. Denger-denger dari cerita Bobby sih sewaktu kecil si kipli ini seneng banget main disawah sampai magrib, meskipun dia sering dimarahi sama ayah dan ibunya sampai-sampai ibunya kehabisan kata-kata untuk menasihatinya sehingga suatu waktu ibunya keceplosan bicara “Awas nanti kamu ketemu sama hantu kalau main disawah magrib-magrib”

Yah, namanya juga anak kecil yang bandel pasti susah diomongin, ucapan ibunya dianggap angin lalu olehnya. Dan ternyata ucapan ibunya itu menjadi nyata, sewaktu dia pulang malam-malam melewati sawah bersama temannya dia melihat ada sesuatu yang tergeletak dipinggir sawah, dengan cepat dia berjalan dan mengambil barang aneh itu. Sewaktu dia mengangkat barang yang berbentuk lonjong itu dia merasa aneh karena barang itu dibungkus oleh kain. Tapi karena jalanan saat itu sangat gelap minim dengan penerangan dan tidak ada yang membawa senter ataupun korek api sehingga tidak terlihat jelas apa yang menutupi batang pisang itu.

Sewaktu mereka berjalan jalan yang mempunyai penerangan dari lampu yang terhubung ke salah satu rumah penduduk, dia penasaran apa yang dipungut oleh dia disawah tadi. Cahaya remang-remang dari lampu jalan perlahan-lahan membantu matanya untuk melihat barang seperti apa yang berada ditangannya, betapa terkejutnya dia saat mendapati apa yang dipegangnya itu adalah sesosok badan hantu yang disebut pocong itu tetapi ukurannya agak lebih kecil. Mendengar jeritan kipli dari belakang teman-temannya pun menengok kebelakang melihat apa yang sedang terjadi kepada kipli, mereka penasaran apa yang membuat kipli berteriak sebegitu kencangnya. Dan setelah melihat apa yang terjadi, teman-temannya pun menjerit dengan kencang dan berlari dengan cepat meninggalkan kipli. Sejak saat itulah kipli menjadi phobia dengan setan yang disebut pocong itu.

“Hahaha…raka nih bisa aja deh becandanya” ucap kipli sambil mencolek tangan kiri selvi.
Tapi selvi hanya diam melihat kipli dan memasang wajah serius. Melihat wajah selvi yang serius itu, kipli berlari sekuat tenaga meninggalkan kami berempat.

“Cepet banget larinya.”ucap Selvi tersenyum.

“Kamu kebangetan deh Sel becandanya.” Ucap Adelia

“Kapan aku becanda del? Aku serius kok.” Ucap selvi lagi-lagi dengan wajah serius. Perkataan selvi itu membuat aku, adelia dan bobi terdiam tanpa kata selama beberapa detik sebelum akhirnya Selvi kembali tertawa dengan puasnya.

“Udah ah Sel, jangan becanda kayak gitu lagi. sekali lagi aku beneran nggak mau kenal sama kamu lagi.”protes adel.

“Raka kalau becanda liat-liat situasi dan kondisinya dong.”ucap bobi yang hanya dibalas dengan tawa selvi.

Dan entah apa yang memasuki pikiran gue saat itu tiba-tiba saja ada keinginan yang kuat dari rasa penasaran gue untuk melihat kembali kearah yang ditunjuk oleh Selvi tadi. Sekilas kulihat ada sebuah sosok yang dibungkus oleh kain putih yang bersembunyi dibalik pohon nangka itu yang sedang menatap kearah kami berempat dan sialnya hanya aku bertatapan dengannya “Wedus Gembel” umpat gue dalam hati.

“Muka lo kok pucet gitu ndre.” Tanya bobby saat melihat gue.

“Kamu sakit ndre?” tanya adelia

“Ng…nggak apa-apa kok cuma laper aja, yuk buruan kedepan ntar nggak kebagian makanan lagi.” ucap gue sambil tersenyum menyembunyikan perasaan takut akan tatapan mahkluk tadi.

“Kayaknya ada yang tertarik sama kamu tuh ndre.”ucap Selvi tersenyum, senyum yang penuh dengan misteri, senyum yang mengandung banyak arti dan senyum yang tersimpan jawaban yang tidak ingin gue ketahui .

“He..he..he..” hanya itu yang bisa gue jawab.

SIAL…!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Hari terakhir ospek ini ditutup dengan obrolan hangat dan games-games antara para siswa baru dengan kakak tingkat. Ada yang berkolaborasi membawakan sebuah lagu yang diiringi petikan gitar, ada yang memberanikan diri untuk menyatakan isi hatinya walaupun hasilnya adalah penolakan, ada kakak tingkat yang menceritakan pengalaman mereka sewaktu pertama kali mendapatkan hukuman dari guru-guru dan yang terakhir dan yang paling greget menurut gue sih adalah cerita tentang misteri-misteri yang terjadi disekolah ini dan juga makhluk-makhluk penunggunya, sebenarnya sih cuma ceritanya biasa aja tetapi suasana pada malam itu – suasana malam yang dingin dan kita duduk melingkari api unggun benar-benar membuat cerita menjadi semakin greget apalagi bagi gue yang baru saja mengalami kejadian-kejadian yang diceritakan itu secara NYATA !!!. Banyak dari kami yang sangat ketakutan mendengarnya apalagi para cewe-cewe, teriakan mereka lebih heboh daripada kakak tingkat yang sedang bercerita itu, dan gue herannya kenapa mereka yang ketakutan seperti itu masih saja berdiam diri sambil mendengarkan cerita sampai selesai emoticon-Cape d... (S) yah meskipun ada sebagian dari mereka ada yang pergi meninggalkan kelompok untuk bergabung dengan kelompok lainnya karena tidak tahan mendengar cerita horornya.

Sebenarnya gue juga ingin sekali pergi dari tempat itu tetapi tangan gue dipegang oleh bobi dan kipli, kedua mahkluk ini memang senang sekali mendengar cerita-cerita horor seperti itu dan juga mereka tahu bahwa gue sangat lemah mendengar cerita horor jadi kalau mendengar cerita atau film horor sambil membawa gue merupakan kebahagiaan tambahan bagi mereka “SIAL”. Tapi untuk kali ini gue turutin keinginan mereka tanpa protes seperti biasanya karena pada saat itu gue melihat seorang wanita manis yang duduk diujung – tepat didepan gue sedang mendengarkan cerita dengan serius sambil mendekap erat lengan teman disebelahnya. Wajahnya yang manis membuat gue seperti sedang berada didunia gue sendiri - hanya ada dia dan gue, gue terpana akan sosoknya itu, seolah semua panca indra gue hanya fokus kepada dia. Meskipun gue akui kalau dari segi kecantikan sangat jauh dari kecantikan Steffy, apalagi Adelia yang saat itu berpedikat cewe tercantik di sekolah atau Venus nya Ninty Niner's, tapi bagi gue dia adalah sesosok bidadari dari surga yang membuat gue ingin sekali bisa untuk bisa dekat dengannya, mengenalnya lebih jauh, melindunginya dan mengorbankan apa pun untuknya. Gue tidak peduli apa ini yang disebut dengan cinta ataukah hanya kekaguman saja? Yang jelas gue berharap saat ini adalah semoga perputaran waktu berjalan lambat atau berhenti sekalian.

Siapakah gerangan namamu wahai bidadari pencuri hati...
Diubah oleh kesshou 08-11-2015 03:48
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.