Kaskus

Story

kesshouAvatar border
TS
kesshou
Mr.Mars & Miss.Venus
Mr.Mars & Miss.Venus

Pernahkah kalian bermimpi indah kemudian tiba-tiba terbangung dengan perasaan hampa di pagi hari ?
Pernahkah kalian merasakan bagaimana kehangatan cinta yang ternyata tidak sejalan dengan takdirNYA ?
Pernahkah kalian merasakan ketakutan dalam menghadapi esok ?
Pernahkah kalian merasakan kalau hidup tidak pernah adil ?
Pernahkah kalian merasakan kemarahan saat seseorang yang berharga pergi meninggalkanmu ?
Pernahkah kalian merasakan pahitnya kopi tidak sebanding dengan pahitnya hidup?
Kalau kalian bertanya kepadaku apakah aku pernah mengalami semua itu
maka jawabanku adalah
IYA....!!!!!
Aku pernah mengalaminya, sampai-sampai bosan dan muak dengan semua ini.
Namun saat itu tiba-tiba engkau datang dalam kehidupanku
Seolah memberikan sesuatu yang kucari selama ini
Sebuah jawaban akan semua penderitaan yang aku lalui
Dan
Engkaulah yang berhasil membuat kopi dalam cangkirku terasa manis.
Dan
Engkaulah yang membuat mataku terbuka lebar sehingga aku bisa melihat indahnya takdir Tuhan.


Hidup ini terlalu singkat dan berharga jika digunakan hanya untuk mengeluh dan bersedih.



Spoiler for Index:


Diubah oleh kesshou 17-05-2016 19:35
yusuffajar123Avatar border
SANTO.0281Avatar border
mahrsmello5680Avatar border
mahrsmello5680 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
677.8K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kesshouAvatar border
TS
kesshou
#28


Tiba-tiba saja mata Sallahudin menatap gue dengan tajam, pandangan matanya itu membuat bulu ditubuh menjadi berdiri dan membuat naluri bereaksi lebih cepat daripada pikiran logis gue. Segera gue melepaskan tangan Sallahudin dan benar saja tiba-tiba Sallahudin menjerit dengan histeris dan kemudian tertawa dengan nada yang sangat melengking. Suara tertawanya yang aneh itu membuat kami bertiga yakin seratus persen kalau Sallahudin ini benar-benar kesurupan.

“Gimana nih? Bener-bener kesurupan kan anak orang. Kalian denger kan ketawanya aja mistis gitu.” ucap Bobby

“Pli gimana nih? Om lo kan ustad yang sering nanganin orang yang kesurupan.” Ucap gue sambil mendorong kipli kedepan.

“Yee, itu kan om gue bukan gue dodol. Mana tau gue cara nanganin orang kesurupan kayak gini.”

“Tapi kan seenggaknya lo pernah dikasih tau atau ngerti gimana caranya kan?” ucap gue

“Bentar-bentar gue inget-inget lagi. Pokoknya pegangin dulu itu si udin, ntar malah dibawa kabur lagi sama itu jin.” perintah kipli

Tanpa menunggu perintah dari kipli lagi, gue dan bobby segera memegang kedua tangan Sallahudin dengan erat. Tetapi setan yang merasuki tubuh Sallahudin memberontak ketika aku dan Bobby memeganginya, dengan tubuhnya yang besar itu berhasil membuat Bobby terhempas kebelakang.

“Dasar setan kampret. Belom pernah ngerasain kuncian dari gue nih setan. Kipli…Andre…bantuin gue buat jatuhin badannya Sallahudin, nanti biar gue kunci badannya.”perintah Bobby.

Gue, Kipli dan Bobby berusaha untuk menjatuhkan tubuh Sallahudin, bukan pekerjaan mudah menjatuhkan seorang cowo dengan tinggi 177 dan berat 100kg lebih apalagi kalau dia lagi dirasuki oleh setan, Bobby saja sudah 4 kali terhempas dan membentur tembok. Namun dengan perjuangan kami yang gigih selama 10 menit, kami berhasil menjatuhkan Sallahudin dan kemudian dengan sigap Bobby mengunci tangannya sehingga dia tidak dapat bergerak lagi meskipun begitu kakinya masih bisa menendang-nendang dengan kuat.

“Ndre, pegangin kakinya terus tindih pake badan lo. Kipli cepetan lo keluarin nih jin dari badannya udin” Perintah Bobby.

Setelah kami berhasil menahan badannya si udin, dengan segera Kipli membacakan Surat Al Fatihan, An-Nas, Al-Falaq kemudia dilanjutkan dengan ayat Kursi di telinga kanan Sallahudin, tetapi setan didalam tubuh Sallahudin masih tetap berontak dan kemudian tertawa dengan suara keras dan melengking.

“Salah..salah. Bacaannya salah.” Teriak Sallahudin tiba-tiba dengan suara parau, setelah itu kembali dia tertawa.

Gue dan Bobby sontak kaget mendengarnya, karena baru pertama kali ini kami mendengar ada jin yang mengoreksi bacaan surat-surat. Gue langsung merasa akan sangat berat usaha kami untuk mengeluarkan jin dalam tubuh Sallahudin.

“Wah, masa bacaan ayat kursi lo bisa dikoreksi sama setan sih Pli. Yang serius ah pli.” Ucap gue

“Payah nih, keponakan pak Ustad kok bisa salah baca doa. Mana di koreksi lagi sama jin. Ckckckck…” Ledek Bobby. “Makanya kalau disuruh belajar ngaji jangan kabur.”

“Berisik ah lo, bob. Tadi gue sedikit gugup aja jadinya agak sedikit salah.” ucap kipli membela diri

“Alibi ah lu pli. Yang serius dong, cape nih gue megangingnya.” Keluh Bobby

Kipli kembali membacakan doa-doa untuk membuat jin yang bersemayam di tubuh Sallahudin keluar tapi jin yang bersemayam ditubuhnya semakin keras tertawa, tetapi saat Kipli membacakan ayat kursi jin tersebut menghentikan tawanya kemudian memeloti Kipli dengan menggeram dan teriak-teriak

“Jangan bacaan itu, ganti Yasin.” Ucap jin itu sambil terus menggeram dan memelototi Kipli.

“Kalau lo keluar baru gue bacain yasin nanti.”

“Bacakan Yassin.” Geram jin itu sambil berusaha melepaskan diri dari cengkaraman gue dan Bobby.

“Eh, lo jin tengil banget ya. Merintah-merintah gue. Lo jin dari mana sih?” Jawab Kipli kesel sambil menampar mulit si udin, jin tersebut lalu memelototi Kipli sambil terus tertawa kencang.

"Eh, gila lo ya pli. Anak orang ini, main asal nabok aja lo." ucap gue yang kaget dengan reaksi kipli saat itu.

"Sorry...sorry bro, gue khilaf."

“Eh setan, kalo loo kalau nggak keluar bakalan gue bacain ayat kursi sampe pagi. Keluar nggak lo!!” bentak Kipli, tapi jin tersebut masih tertawa sambil teriak-teriak meminta untuk dibacakan surat yasin.

“Udah sih pli, lo bacain aja yasin. Siapa tau aja nih jin bakalan keluar habis dibacain yasin. ” ucap gue sambil mencoba untuk menahan kaki udin yang dari tadi menendang-nendang kesegala arah, hampir aja masa depan gue suram terenggut oleh kakinya yang besar itu.

“Bukannya gue nggak mau ngabulin permintaan ini jin ndre, tapi gue nggak hapal surat yasin.” Bisik Kipli kepada gue.

“Lah terus ini gimana dong med? Masa iya lo beneran mau bacain dia ayat kursi sampe pagi?”tanya gue.

“Ya gue nggak mau lah ndre, bisa kram bibir gue. gue cuma ngancem dia doang, sapa tau aja nih jin beneran keluar.” Bisiknya

“Kalau gitu gimana kalau kita bawa aja ke musolla, disanakan lagi ada tuh anak-anak rohis lagi pada ngumpul. Sapa tau aja ada diantara mereka yang bisa nolong ngusir ini jin.”

“Pinter juga lo bob, nggak nyangka otak lo encer juga. Gue kira otak lo udah ketimbun sama lemak.” Ledek kipli.

“Sialan lo pli, buruan bantuin kita ngangkat udin.” Perintah Bobby yang sudah mulai kelelahan mencengkram tangan dan leher Sallahudin.

Ternyata menggangkat tubuh Sallahudin bukan perkara yang mudah, berkali-kali kami mencoba untuk mengangkatnya masih gagal ditambah lagi jin yang merasukinya meronta-ronta semakin hebat setiap kali ingin mengangkatnya. Tapi yang membuat kami tambah sulit itu adalah suara tertawanya yang parau, fals, seperti suara gesekan biola yang dimainkan oleh pemula yang belum mengerti apa-apa – penghancur telinga.

“Nggak kuat ini kalau cuma tiga orang. Kipli coba lo kedepan panggil bantuan gih, biar sih udin gue sama andre yang nahannya disini.”

“Ok deh, gue pergi cari bantuan dulu ya.” ucap Kipli sambil berlari menyelusuri lorong sekolah.

“Cepetan pli.” Teriak gue

“Yo.” Teriak Kipli dari kejauhan.

Lama-kelamaan timbul juga perasaan takut dalam diri gue, apalagi gue yang kebagian untuk memegangi kakinya selalu bertatapan muka dengan jin itu yang selalu menatap gue dengan tatapan tajam dengan senyum yang misterius yang disusul dengan tawanya yang melengking.

“Tau gini coba tadi gue pegang bagian kepala sama tangannya deh. Semoga aja nih jin nggak falling in love sama gue.” Pikir gue.
Diubah oleh kesshou 08-11-2015 16:55
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.