Gw bersama anggota BEM kampus sedang melakukan orientasi kepada calon mahasiswa baru.

Tugas gw dan satu anggota BEM lain hanya mengecek perlengkapan.

Cherly bersama ketua BEM, Mas Arif berdiri didepan memberikan arahan.

Setelah selesai diberi arahan, para peserta orientasi dibagi sesuai jurusan masing-masing menuju ke ruangan. cherly memberikan kode ke gw untuk mengikutinya.

Gw, Cherly dan 3 anggota BEM lain ditugaskan disalah satu ruangan. Cherly dan yang lain menyuruh ini itu kepada peserta orientasi, Tapi gw ngga nyuruh macem-macem, gw memilih mengambil tempat duduk dibagian belakang.

Sesekali gw tertawa kecil melihat Cherly yang galaknya minta ampun didepan peserta orientasi.

Walaupun galak, menurut gw tetap aja manis dengan wajahnya yang oval, putih, bersih, rambut lurus sebahu.

Orientasi masih dilakukan, Jika ada peserta yang tidak fokus kedepan, gw hanya mengucapkan "ehm.... ehm....."

Seketika itu juga peserta akan kembali memfokuskan dirinya. Beberapa kali gw mendapati peserta yang salah tingkah, ada juga peserta yang berkeringat di dalam ruangan ber-AC ini.

Waktu istirahat siang tiba, para senior mengambil nasi kotak satu per satu.

Para peserta orientasi disuruh membawa bekal dari rumah. Mereka makan dengan lesehan diruangan.

"Ngelamunin gw?"
Cherly berdiri didepan gw. Cherly menyodorkan tangan kanannya ke gw yang memegang satu kotak nasi. Tangan kirinya memegang satu kotak lainnya.

Gw mengambilnya.
"Makasih cher"

Gw dan cherly memakan makanan kami, hehehe

"Tadi ngelamunin apa?"
Cherly bertanya ke gw sambil mengunyah

"Gww nggw ngwlwmun"

"Telen dulu baru bicara Dika"

"........" gw menelan makanan dimulut gw

"Lo sih yang ngajakin gw bicara duluan"
gw menyenggol lutut kanan cherly menggunakan lutut kiri gw.

"Hahaha, sorry sorry, makan dulu yuk, ntar aja ngomongnya"
Cherly membalas menyenggol lutut kiri gw menggunakan lutut kanannya.

Gw menyenggol lagi lutut kanan cherly, cherly membalasnya lagi.
Beberapa kali berbalas senggol lutut.

Gw menatap Cherly
Cherly menatap gw

Gw menyenggol lagi lutut Cherly
Cherly membalasnya

Kami berdua tersenyum sambil saling menatap.

"Wooyyyy cepetan makannya, jangan pacaran mulu, ntar lagi mulai nih"

Gw dan Cherly melihat ke sumber suara, ternyata mas Arif.

Gw dan cherly menunduk.
Cherly menyenggol lutut gw.
Gw ngga membalasnya.

Gw lalu tertawa kecil, Cherly juga demikian.

Kami pun melanjutkan makan kami.

Setelah jam istirahat selesai, orientasi kembali dilanjutkan.
Kali ini gw ditugaskan diruangan yang berbeda dengan Cherly.

Gw masih duduk dibelakang, memperhatikan peserta yang kurang fokus dan sesekali berdehem.

Entah mengapa kali ini gw rasa berbeda dengan tadi saat Cherly ada disini. Semangat gw rasanya berkurang.

Hari berikutnya pun demikian, gw ga pernah ditugaskan lagi bersama Cherly.

Tak terasa 3 hari telah berlalu, masa orientasi telah usai.

Malam minggu ini rencananya adalah acara penutupan, sebagian menyebutnya malam keakraban. Gw menyebutnya membosankan.

Gw tiba dikampus pukul 20.00. Gw telat, sejujurnya gw juga ngga suka acara seperti ini, membosankan. Acara sudah dimulai. Gw menyalakan rokok gw lalu duduk dikursi dekat pintu masuk.

Ada juga beberapa teman seangkatan gw yang duduk bersama gw, dengan alasan yang sama, telat, ngga suka acaranya, dan membosankan.

Acara sudah selesai, terlihat dari gerombolan orang yang keluar dari aula kampus.



Kedua teman gw itu pun pergi meninggalkan kampus.

Gw bangkit dari duduk gw, gw juga berniat pulang.

Seseorang menarik baju gw dari belakang.

Gw berbalik, ternyata Cherly.

"Sini ikut gw"
Cherly masih menarik baju gw

"Mau kemana?"
Gw mengikutinya, kalo tidak ikut bisa-bisa sobek baju gw.

"cher.... cher.... lepasin"

Cherly masih juga menarik baju gw

"Iya iya gw ikut tapi lepasin baju gw, sobek ntar nih"

Cherly mengabaikan perkataan gw. Cherly masih berjalan sambil menarik baju gw, gw pun dengan terpaksa mengikutinya.

Cherly berhenti tepat dibawah tangga, lalu berbalik melihat gw. Cherly menatap mata gw. Dan,

Cuuuupppppp

Satu kecupan dipipi kiri gw.

"Itu yang pernah lo minta kan?"

"Eh...?"

"Waktu gw nampar lo, sakit?"
Cherly memegangi pipi kiri gw

"Gw ngga ingat lo pernah nampar gw. yang gw ingat, barusan lo nyium gw"
Gw tersenyum ke Cherly, lalu menekan hidungnya dengan telunjuk kanan gw

"Apaan sih lo, yuk balik"
Wajah cherly memerah

Gw dan Cherly pun munuju keluar kampus.

Dipintu masuk, kami berpapasan dengan mas Arif.

Mas Arif melihat gw dan Cherly bergantian, lalu memasang wajah sini ke gw.

Gw cuek aja. Gw mengambi motor lalu pulang, hehehe