Part 6

Gue menjalankan perintah dari Sang Boss untuk mengantar Sang Boss ke rumah omanya. Di dalam mobil suasana kembali hening. Terlihat Arah pandangan Xena hanya ke depan melihat lalu lalang kendaraan yang melintas di depan mobil kita.

" Non.. itu tadi beneran pacarnya Vivi ya? " Tanya gue tiba-tiba

" Hmmm? Iya.. kenapa? " Katanya menoleh kepada gue

" Ngga kok cuma nanya aja "

" Kamu suka yaa sama kak Vivi? hahaaha..!! " Ucapnya lalu tertawa

" Ngga kok non.. lagian kayanya mustahil banget sih perempuan cantik kaya kakaknya non mau sama saya , hahahah... " Balas gue

" Hahahaha..! Inget pacar di Bogor ge...! Masa kakakku mau di embat juga hahaha " Cerocosnya

" Saya jomblo non hehe "

Tak terasa obrolan kami terhenti saat kita udah sampe di rumah omanya Xena. Sebuah rumah yang gak terlalu besar tapi memiliki halaman yang cukup luas. Xena kemudian turun dari mobil dan disusul dengan gue.

" Non saya tunggu di luar ya.. " Kata gue

" Heh! Ga sopan banget sih !.. Ya Masuk lah ketemu oma dulu sekalian biar oma tau! " Semprotnya ke gue

" Saya disini aja deh ya non.. " Kata gue

" IKUT MASUK GA!! " Katanya dengan nada tinggi lalu menarik tangan gue dengan erat.

" Eh iya iya iya.. non "

Gue ditarik dari mobil hingga menuju ke depan pintu rumah omanya. Sampai di depan pintu rumah omanya, barulah pegangan erat itu terlepas dari tangan gue. Duh si non kenceng banget nariknya . Sebenernya gue ga enak juga sih disuruh masuk sama Xena. Gue kan disini cuma seorang supir atau bisa dibilang pesuruh lah, mestinya sih ga semestinya diajak masuk.

" Assalamualaikum... Omaaaaa " Kata Xena mengucap salam dan memanggil omanya

Gue pun hanya berdiri di belakang Xena dan gatau apa yang harus gue lakuin ketika nanti bertemu Omanya. Tak butuh lama kemudian seseorang membuka pintu. Terlihat seorang perempuan yang terlihat seperti omanya.

Dan itu memang omanya..

" OMAAAAAAA!!!!!!!.... " Teriak Xena dan langsung memeluk omanya

" Husss.. kebiasaan kamu mah yaa kalo ketemu oma... " Kata omanya melihat tingkah Xena yang kegirangan barusan.

" Aku kan kangen sama Omaa.... " Kata Xena yang terlihat manja di depan Omanya.

Lalu Oma melihat gue di belakangnya Xena dan gue pun hanya melontarkan senyuman kepada beliau.

" Ini teh siapa xena? " Tanya omanya

" Ceritanya di dalem aja yaa omaaa.... kaki aku pegel tadi abis jalan. "

" Eh iya ayo masuk dulu... " ajak omanya untuk masuk ke dalem rumahnya

" Iya " Kata gue tersenyum sambil menggaruk pelipis

Gue pun diajak masuk ke dalem rumahnya dan dipersilahkan duduk di sebuah sofa.

" Kenalin dulu atuh Xena ini siapa " Kata Omanya menunjuk gue

" Kenalin oma ini Gege... dia yang kerja dirumah buat nganter-nganterin aku omaa... " Kata Xena memperkenalkan gue

" Wah masih muda yaa... Kirain oma kamu lho itu pacarnya Xena... " Ucap oma

" Ga mungkin lah oma hehe.. " Kata gue

" Dih amit-amit omaaa aku pacaran sama dia hueekkkk , ngeselin gitu ih!! " Cerocos Xena " Oma sehat? " Tanyanya

" Alhamdulillah... kamu gimana kuliahnya de' ? " Tanya oma

" Bentar lagi selesai omaa.. Tinggal nunggu wisuda aja ini omaa.. ntar dateng ya oma pas wisuda aku, ntar aku kabarin lagi yaa... "

" Nah gitu dong cucu oma yang paling cantik, oma bangga sama kamu de'"

" Hehe makasih oma... , eh oma aku ke kamar mandi dulu ya.. "

Xena pun beranjak menuju ke kamar mandi. Tinggallah gue di ruang tamu sama Oma. Lalu beliau menawarkan gue untuk minum.

" Nak Ge mau minum apa? " Tanya oma

" Eh gausah repot-repot oma, tadi saya sebelum kesini udah beli minum kok di mobil. "

" Oh gitu... Nak ge ini beneran kerja ya di rumahnya Xena.., Soalnya oma masih belum percaya hehe.."

" Bener kok oma.. baru juga seminggu yang lalu lah. "

" Xena gimana kalo di rumah? Apa masih suka keluyuran, trus pulang malem dan sama kakaknya juga masih sering berantem ya? " Tanya oma

" Ya kira-kira gitu lah oma.. "

" Semenjak mamanya wafat, Xena terlihat yang paling terpukul ditinggal oleh mamanya. Karena dari mereka berdua yang paling deket sama Mamanya ya si Xena, kalo Vivi itu lebih deket sama ayahnya, nak ge. Semenjak itu juga sikap Xena berubah drastis kepada orang lain. Seperti ya sering ngomel-ngomel lah, marah-marahlah, makin bandel, sering ga mau ngedengerin kata ayahnya. "

" Iya si oma.. saya juga ngeliatnya begitu beberapa hari yang lalu. Xena sama kakanya sempet berantem lagi. "

" Ya.. oma harap sih kedepannya dengan adanya kamu disini bisa sedikit mengawasi tingkah-tingkahnya Xena, kalo misalnya salah ya kamu ingetin. "

" Iya kurang lebih sih apa yang barusan oma bilang sama seperti apa yang ayahnya Xena pesan kepada saya oma. "

" Satu lagi nak Ge.., Ngehadapin Xena harus sabar, kamu tau kan orangnya kaya gimana. "

" Iya oma " Kata gue tersenyum

Beberapa saat kemudian Xena kembali lagi ke ruang tamu dan melihati gue sedang mengobrol sama omanya. Dengan pedenya ia berkata kalo gue dan Omanya sedang ngobrolin tentang dia.

" Oma pasti lagi ngobrolin aku ya sama si Manusia jelek ini !!! " Cerocos Xena

" Mulutnya Xena ! " Kata omanya menegur dia

" Abisnya muka dia tuh Oma ngeselin banget!!! "

" -_- Sabar gege, sabar gege " Batin gue

Obrolan pun berlanjut hingga waktu semakin larut. Karena waktu sudah semakin malam. Xena memutuskan untuk mengajak gue pulang ke rumah. Tak lupa ia memeluk Omanya dengan erat seakan terlihat kalau Ia sebenernya belum ingin pulang ke rumah.

Di Mobil suasana kembali hening lagi. Sama seperti tadi. Sementara gue masih fokus menyetir agar bisa selamat sampe rumah.

" Ge.. Kamu ga malu punya kerjaan kaya gini? " Celetuk dia serius tiba-tiba