Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
Tak Ternilai, My memories
Lo, yang sekarang sedang membaca tulisan ini pasti berbeda dengan diri lo 10 tahun lalu, 1 tahun lalu, bahkan kemarin.

Dalam rentang waktu itu, lo pasti punya kenangan, baik maupun buruk.

Begitu juga gw.


~~Tak Ternilai, My Memories~~


Quote:


Season 1 - Love

Quote:


Season 2 - Friends
Quote:



Season 3 - My Way
Quote:


Season 4 - soulmate

Quote:
Diubah oleh tyrex90an 13-11-2015 22:58
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
29.5K
421
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
#152
Part 7


Pagi ini gw membuka mata, cahaya matahari menyilaukan mata gw. Ternyata jendela kamar ga gw tutup malam tadi.

Gw menuju ke kamar mandi, selanjutnya melakukan rutinitas pagi seperti biasa.

1 jam kemudian gw sudah berada di kampus.

Ruang kuliah gw kali ini berada di lantai 2, dan gw satu ruangan dengan Cherly.

Meskipun gw dan cherly berbeda jurusan, Gw dan Cherly mengambil mata kuliah yang sama kali ini karena SKS kami mencukupi untuk mengambil mata kuliah pilihan.

Gw memasuki ruangan, terlihat baru 5 orang mahasiswa yang berada dikelas.

Gw mengambil tempat duduk paling kiri bagian depan. 5 menit kemudian Cherly memasuki ruangan dan langsung duduk disebelah gw.

"Apa kabar Cher?"
Gw menyapa cherly

"Gw baik Dika, lo?"
Cherly menjawab tanpa melihat gw

"Gw juga baik"

".........."

".........."


Keheningan menyelimuti kami berdua, hingga cherly kembali membuka pembicaraan.

"Dika, lo marah ma gw?"
Cherly menoleh ke gw

"Ngga, kenapa mesti marah?"
Gw menoleh ke cherly

"Gw pikir lo kecewa ma gw, gw pikir lo mau jauhin gw"
Cherly mengalihkan pandangannya ke depan

"Kenapa mikir gitu?"
Gw masih melihat kearahnya sambil memainkan pulpen ditangan kanan gw

Cherly menoleh ke gw lalu memegangi bahu kanan gw,
"Maafin gw ya Dik, gw bener-bener minta maaf"

"Dosen udah datang tuh, kapan-kapan aja dibahasnya"
gw berkata.

Cherly kemudian melepaskan tangannya dari bahu gw.

~~~~~~~~~~~

Gw sedang tiduran dikamar sambil mendengarkan musik alternatif rock.

Quote:


"Dika ntar malam lo ada acara gak? Gw Karin."

Gw membalas pesan tersebut.
"Ga ada Kar, ada apa ya?"

"Lo dateng ya ke cafe ***** , pukul 07.30, ga pake telat"


"Ada apaan? Mau traktir gw makan?"

"Kok lo tau gw mau nraktir lo?"

"Feeling aja sih hehehe"

"Hahaha ada ada aja, yaudah jangan telat ya"

"Iya"


Gw kini berada cafe yang dimaksud oleh Karin. Gw melihat jam di tangan gw, 07.35.

"Dia yang bilang jangan telat, malah dia yang telat"batin gw

Beberapa saat kemudian, seorang wanita berkacamata berjalan memasuki cafe, tangan kirinya memegang tas sedangkan tangan kanannya memegang helm.

Terlihat wanita itu celingak celinguk mencari seseorang. Gw melambai kearahnya, wanita itu melihat gw lalu mengangkat tangan kirinya. Kemudian berjalan menuju ke meja gw.

"Sorry Dik, telat"
Karin mengambil tempat duduk disebelah kanan gw

"Iya gapapa"
Gw tersenyum ke arahnya

"Udah pesen?"
Karin bertanya

"Belum"

"Kok belum?"

"Gw kan nungguin lo Kar"

"Kenapa nungguin gw?"

Karin melihat ke gw

"Lah, kan lo yang ngajakin gw makan, masa sih gw ga nunggu"

"Gw udah makan dirumah, lo pesen aja buat lo"

"Lo gimana sih, ngajakin gw makan tapi lo sendiri ngga makan"

gw mengernyitkan dahi dengan menatap wajahnya

"Gw bilang gw traktir lo, gw ga bilang makan bareng lo"

"Iya juga sih"

Gw menggaruk kepala

"lo itu ngegemesin"

Karin mencubit pipi gw

"Auuww..... lo kenapa sih? Kesambet?"

"maybe.... hehehe"


Karin melihat gw dengan memegang pipinya menggunakan telapak tangan kanannya. Siku kanannya diatas meja. Kepalanya agak miring ke kanan. Karin terus menatap gw sambil tersenyum.

"Lo kenapa sih Kar?"

"Gapapa"

Karin masih dengan pose yang sama

"Lo ngga malu liatin gw kayak gitu? Banyak noh yang liatin lo"

"Biarin, suka-suka gw dong"

Masih dengan gaya yang sama, kali ini ditambah dengan menjulurkan lidahnya ke gw.

gw hanya bisa menghela nafas. Gw kemudian melambaikan tangan ke salah satu pelayan cafe.

Pelayan itu menghampiri kami lalu memberikan daftar menu.

Gw melihat-lihat tulisan di buku menu, lalu memilih makanan dan minuman.

"Lo ga pesen Kar?"
Gw bertanya ke Karin yang sibuk memainkan hp ditangannya.

"Sini gw lihat"
Karin mengambil daftar menu dari tangan gw.

"Gw pesen yang ini"
Karin menunjuk salah satu jenis jus.

Pelayan tadi mencatat pesanan kami lalu pergi meninggalkan kami.

"Umm.. Kar... cowo lo ga marah lo berdua ma gw?"

"Kenapa mesti marah? Meskipun dia cowo gw, tapi ga harus larang gw dong mau jalan sama siapa, gw mau kemana, mau ngapain, ya terserah gw dong, gw ga suka diatur-atur"

"Santai aja kali, ga usah nyolot gitu"

"Iya iya maafin"


Menu pesanan kami telah berada diatas meja. Gw pun menyantapnya.

10 menit kemudian makanan gw sudah habis.

Gw pun menyalakan sebatang rokok.

"Lo ngerokok ya Dik?"
Karin bertanya ke gw

"Ohh ngga kok, gw ngga ngerokok"
Gw menjawa santai.

Ssssppppppp
Fuuuuuuuhhhh

"Terus itu apa kalo ngga ngerokok, Dikaaaaa?"

"Lo udah liat tapi masih nanya"

"Matiin gak?"

Karin menatap mata gw dengan tajam. Tangannya mengepal diatas meja.

"Iya iya"
Gw mematikan rokok gw lalu menyimpannya ditepi asbak, namun belum gw buang, hanya menyimpannya saja.

Karin mendorong rokok gw yang masih panjang itu hingga jatuh ke asbak.

"Kar lo kenapa sih?"

"Kenapa apanya?"

"Lo kayak udah lama kenal gw, padahal baru aja kan? Lo ga takut kalo gw sebenarnya penjahat? Ntar gw culik lo lalu gw jual muahhahhahha"

"Gw gapapa kalo lo yang nyulik"

"Stres bener lo"

"biarin, weeekkkk"


Gw geleng-geleng kepala. Baru kali ini gw bertemu orang khususnya wanita seperti ini.

"Lo tau ngga Dik? Gw nyaman kalo ada lo, lo ga mungkin nyulik gw, lo itu beda"

"Beda apanya?"

"Ya beda aja"

"Heh?....."

"Ga kayak cowo gw"

"Cowo lo?"

"Iya cowo gw"


Karin kembali menyiratkan kesedihan dari wajahnya. Entah mengapa setiap kali gw atau Karin membahas mengenai cowonya Karin, pasti dia seperti ini.
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.