Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
Tak Ternilai, My memories
Lo, yang sekarang sedang membaca tulisan ini pasti berbeda dengan diri lo 10 tahun lalu, 1 tahun lalu, bahkan kemarin.

Dalam rentang waktu itu, lo pasti punya kenangan, baik maupun buruk.

Begitu juga gw.


~~Tak Ternilai, My Memories~~


Quote:


Season 1 - Love

Quote:


Season 2 - Friends
Quote:



Season 3 - My Way
Quote:


Season 4 - soulmate

Quote:
Diubah oleh tyrex90an 13-11-2015 22:58
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
29.5K
421
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
#126
Quote:


part 4


Sore itu gw menuju ke salah satu cafe dimana teman gw mengundang gw untuk menghadiri (katanya) bazar amal. Tapi menurut gw, keuntungan yang mereka dapat dari menjual makanan/minuman yang lebih mahal dari harga sewajarnya itu, hanyalah untuk mereka gunakan secara pribadi/kelompok.

Whatever lah, gw juga niat datang hanya karena gw bosan di kosan. Sekali-kali juga kan butuh refreshing.

Gw memasuki jalan utama cafe yang gw tuju, terlihat ada tanda pengalihan arus, jadi gw mesti berputar, molor 20 menit dari hari biasa kalo ke cafe itu.

Setibanya gw di cafe yang dimaksud, gw melihat deretan mobil dan motor yang hampir menutupi ruas jalan.

Gw memperlambat laju motor gw, mencari tempat kosong untuk parkir, akhirnya ketemu tempat kosong meskipun agak jauh dari pintu masuk cafe.

gw berjalan menuju pintu masuk, lalu gw mengeluarkan hp dari saku celana gw, lalu mencari kontak Adrian,

Quote:


Gw sesekali melihat ke pintu masuk, gw bisa melihat siapapun yang keluar masuk dari cafe.

Gw berdiri dengan jarak sekitar 10 meter arah kanan dari pintu cafe. Didepan pintu masuk, ada 2 orang yang duduk dikursi dengan meja kecil didepannya sedang menulis-nulis sesuatu. Juga ada seorang pria bertubuh kekar, security.

Dari hasil pengamatan gw, setiap yang masuk harus punya tiket, tiket yang dimaksud adalah tiket/menu bazar yang sangat jauh dari harga normalnya.

Gw mengeluarkan rokok dari saku kiri celana gw, lalu membakarnya.

Sssspppppp
fuuuuuuuhhhh

Mata gw kembali melirik ke arah pintu masuk, seorang wanita berkacamata sedang mengacak-acak isi tasnya seperti mencari sesuatu.

Wanita itu lalu memutar balik tasnya sehingga semua isinya terjatuh diatas meja.

Terlihat dari raut wajahnya tersirat kekhawatiran yang mendalam.

Gw yang sedikit lagi dilanda kebosanan karena menunggu, mengeluarkan hp lalu mengecek sosial media gw.

Hmm, hanya beberapa broadcast ga jelas yang masuk.

Gw memasukkan kembali hp gw ke saku kiri celana gw.

Saat gw mengeluarkan tangan gw dari saku kiri, tangan gw rasanya menyentuh sesuatu di sebelah kiri gw.

"Auuww"

Gw menoleh ke kiri, seorang wanita memegang lengan kanannya dengan sedikit meringis karena tadi terkena siku kiri gw.

"Aduh maaf mbak, gw ga tau ada orang disamping"

"Makanya hati-hati dong mas"

"Anu... Tadi kan gw sendirian disini, mbak yang tiba-tiba muncul ga tau dari mana"


Wanita itu terdiam dengan sedikit menunduk, lalu beberapa saat kemudian ada tetesan air yang keluar dari mata hingga membasahi pipinya.

"Hiks..... hiks..."
Terdengar tangisannya tersedu-sedu.

Gw memandanginya keheranan, wanita itu masih meneteskan air mata.

Gw ga peduli, gw ga kenal juga, lagipula kan bukan gw yang salah, gw kembali menghisap rokok ditangan gw

Gw kembali melirik ke kiri, wanita itu membuka kacamatanya, lalu duduk ditrotoar dengan lutut ditekuk, kepalanya dibenamkan diantara kedua lututnya. Tangan kanannya memegang kacamatanya didepan lututnya.


"Ini kenapa sih, bisa-bisa dapat masalah nih gw" batin gw

Gw masih ga peduli, gw masih berdiri dengan menghisap rokok ditangan gw.

Beberapa orang yang melintas didepan gw selalu melirik ke gw dengan tatapan sinis. Ada juga yang berbisik-bisik sambil melihat ke gw. Gw mengabaikannya.

Kemudian 3 wanita tengah baya dengan pakaian modis yang sejak dari kejauhan suaranya sudah terdengar ketawa ketiwi khas kaum wanita bertemu sesamanya, mereka melintas didepan gw sambil berbisik, kalo menurut gw sih bukan berbisik karena suaranya masih bisa gw dengar.

Quote:


Ketiga wanita itu kemudian berlalu, gw melihat mereka memasuki cafe yang juga gw tuju.

Kaki gw terasa mulai pegal, gw memutuskan untuk sedikit berjongkok.

"Astaghfirullah"

Gw terkejut, gw secara refleks mundur ke belakang, hasilnya gw terjatuh.

Wanita tadi ternyata masih ada disamping gw, entah mengapa gw ga menyadari hal itu.

Gw membersihkan bagian bokong celana gw yang kotor akibat terjatuh.

Gw kemudian menepuk pelan bahu wanita itu.

"Mbak maaf ya kalo sy salah, tadi beneran ga sengaja, sumpah"

Wanita itu tidak menjawab. Masih dengan kepala menunduk.

"Mbak mau sy anterin pulang?"

Wanita itu masih tidak menjawab

"Mbak sy beliin coklat ya sebagai permintaan maaf"

Wanita itu masih juga tidak menjawab.

Gw memutar otak,
berpikir, berpikir, berpikir.........
kata apa yang bisa menenangkan wanita ini.
Gw kembali mengingat-ingat apa yang terjadi, gw kan hanya menyenggol lengannya dengan tidak sengaja, masa sih karena itu sampai-sampai seperti ini.

Gw melihat kesekeliling gw, gw melihat pintu masuk cafe.

Thats it. Ini wanita yang tadi yang membongkar isi tasnya.

"Umm.. mbak, mau sy temani masuk ke cafe?"

Wanita itu mengangkat kepalanya, lalu menatap gw. Matanya memerah akibat menangis.

Gw menatap matanya, wanita itu masih terdiam, gw memberikan senyum termanis gw kepadanya, wanita itu menoleh ke gw, gw masih menahan senyuman termanis gw karena gw ga mau dikira orang jahat jadi gw mencoba senyum semanis mungkin.

Wanita itu masih juga terdiam sambil terus menatap gw.

Otot dipipi kiri dan pipi kanan gw rasanya sudah mengeluh minta jatah istirahat, akhirnya gw pun hanya bisa menghela nafas sambil duduk disampingnya.

"Emang bisa?" Wanita itu mulai berbicara

"emangnya kenapa tadi mbak ga bisa masuk?

"Tiket gw hilang"

"Tiket? Bazar?"

"Iya itu"

"Ooohhh... ini pake tiket gw aja"

"Lho kenapa? Ini kan mahal, lo mau kasi gw gitu aja?"

"Mahal?"

"Iya mahal, lo ga tau?"

"Tau apa?"

"Ini kan seminar peluncuran buku terbaru dari penulis terkenal, gw suka banget bukunya, gw punya semua"

".........."
gw terdiam.

"Lo kesini tapi ga tau acara apa?"

"Gw hanya diajak, tiket ini juga gw dikasi gratis dari temen gw"

"Kok bisa sih?"

"Ya bisalah, ini buktinya"


Gw mengeluarkan tiket bazar yang dimaksud.

Gw perhatikan dengan seksama, sama saja dengan bazar pada umumnya, hanya saja daftar menu yang 5 kali dari harga biasa.

Gw lalu melihat bagian belakangnya, tertulis peluncuran buku terbaru dari ***** ********.

"Iya ya, kok gw ga perhatiin"

"Iya bener itu tiketnya"

"Nih buat lo aja"


Gw memberikan ke wanita itu. Dia masih diam.

"Lo ga mau?"

"Tapi kan....."

"Gw ga suka baca novel, gw ga kenal penulisnya, jadi buat apaan? Mending buat lo aja"

"Tapi......."

"ayolah...."


Gw memegang paksa tangan kanannya dengan tangan kiri gw, lalu gw memberikan tiket ke tangannya itu.

"Tapi.... tapi...."

"Tapi apa? Lo ga mau? Ya udah sini kembaliin"

"Ehh... tapi..."

"Apaan sih tapi-tapian"

"Ngga. Makasih banyak ya"


Wanita itu menatap gw. Matanya berbinar, bibirnya tersenyum, lalu wanita itu memakai kacamatanya kembali. Wanita itu membersihkan celana jeansnya yang agak kotor karena tadi duduk di trotoar.

"Yaudah buruan sana, acaranya sudah mulai tuh"

"Sekali lagi makasih ya" kata wanita itu.

"Iya iya"


Wanita itu melambaikan tangan ke gw, gw pun melakukan hal yang sama. Kemudian dia mulai berjalan menuju pintu masuk cafe.

3 langkah berjalan, wanita itu berbalik ke gw,

"Nama lo siapa?"

Gw mengangkat sebelah alis. Lalu gw tersenyum

"Gw Dika"

Wanita itu membalas senyum gw

"Gw Karin"
Diubah oleh tyrex90an 05-11-2015 09:55
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.