PART IV (Demons...)

Demons...Ya Demons yang selalu ada di Pikiranku...Membunuh....Selalu saja membunuh...tangan ini dibuat untuk membunuh seseorang bukan untuk membantu mereka....apakah saat ini aku akan di penjara karena ulahku yang sudah keterlaluan pada manusia?...
Tiba-tiba saat siang hari seseorang menelponku lalu ku mengambil Handphone kecilku dan mengangkat Telpon dari seseorang yang bertuliskan "Mr . X".

"Kau dimana." Kata Mr.X melewati Telpon.
"Aku ada di D'Puncak Cafe..jika kau mau kesini datanglah.." kataku lalu menutup telpon dan memasukannya ke kantongku lagi sembari mengaduk-aduk kopi cappucino ku.

Tak lama kemudian seseorang dengan Jas memakai Topi seperti Topi Mafia dan membawa Tas Kotak yang besar masuk kedalam D'Puncak Cafe ya...Dia adalah Mr.X...

"Jadi..kau sudah menunggu lama?." katanya kepadaku
"Bukankah kau baru saja menelponku dasar bodoh..." kataku kepadanya.
"Kau memang tak pernah berubah Garry sejak aku bertemu denganmu di Bandara Balikpapan." katanya
"Ya terus?." kataku dingin kepadanya.
"Aku ada Misi buatmu dan berhadiahkan 500 juta Rupiah.. " katanya kepadaku sembari mengangkat tas koper bawaannya tadi dan membukanya disana terlihat uang ratusan ribu rupiah yang terkumpul menjadi satu.
"Hmm apa misiku?." kataku tersenyum tipis keara
"Bunuh Jack Delvin...Anggota Geng Motor Samarinda yang biasa berada di jalan Cendana.." katanya kepadaku.
"Kau punya senjata apa?.." kataku kepadanya
"kau mau apa? Hand weapon atau Rifle?." katanya kepadaku sambil tersenyum tipis.
"Hand Weapon saja...soalnya aku suka melihat darah yang mengalir melalui Hand Weapons." kataku kepadanya.
"Bagaimana kalau...Katana,Kunai dan Trisula?." sembari dia menunjukkan Foto-foto dari senjata itu.
"Aku ambil." kataku tersenyum kepadanya.
"Masukklah kedalam mobilku untuk mengambil peralatanmu nak." sembari dia menjinjing koper tadi keluar D'Puncak Cafe.

Kuberjalan kearah Mobil Mr.X tadi yang berparkir tepat disamping D'Puncak Cafe.
Terlihat Mr.X membuka bagasi mobilnya dan disana banyak peralatan persenjataan dan sebuah katana panjang terbuat dari emas.

"Kita berangkat.." Kataku kepadanya sembari menaikki mobilnya dan memakai Jaket Hoodie Luciferku dan penutup kepalanya

Mr.X Mengendarai mobilnya ke arah Pangkalan dimana Jack Delvin berada.

"Itu dia.." kata Mr.X
"Go Go Go Go." Kata Mr.X lagi lalu ku berlari keluar dari bagasi mobil dengan persenjataan full disana banyak anak buah dari Jack Delvin dan Jack Delvin yang sedang duduk.

ku menebas satu per satu kepala dari anak buah Jack Delvin banyak sekali kepala-kepala berjatuhkan dijalanan dan darah yang bercucuran sangat banyak hingga akhirnya Jack Delvin 1 ON 1 denganku..

"Kau gila? dasar Psychopath." kata Jack Delvin mengeluarkan Shotgunnya dari motornya lalu mengarahkan kekepalaku."
"Tembaklah kalau kau bisa..." kataku tersenyum tipis.

Dia menembakkan Peluru Shotgun kearah kepalaku tapi aku merunduk dan menebas kaki dari Jack Delvin menggunakan Katana Lalu ku berdiri dan melompat sembari menusukkan Trisula kearah kepala Jack Delvin dan menendangnya yang dalam keadaan terkapar mati tak berdaya lalu ku mengambil kunaiku dan memotong leher Jack Delvin dengan kunaiku secara hati-hati dan Rapi lalu ku menaruh semua persenjataanku balik dan ku membawa kepala Jack Delvin di dalam kantung sembari menaikki mobil dari Mr.X dan Mr.X mengemudikkan Mobilnya kearah Rumahnya.

"Bagus..Bagus..." Kata Mr.X
"Kau sudah membunuh 14 orang disini nak dan lihatlah Jack Delvin kecilku yang malang tak berdaya lagi." katanya sambil tertawa puas.
"Hmmm." ku hanya berdehem saja lalu ku ambil Trisula ku dan menusuk kepala Mr.X dengan sangat cepat dan kuat sehingga Mr.X mati dalam keadaan mengemudi.
"Aku harus keluar.." ku membuka pintu dari Bagasi Mobil Mr.X lalu melompat keluar dari mobilnya Mr.X sembari membawa Koper berisi duit dan Kepala Jack Delvin.
"Haha So..Long...Sucker..." kataku tertawa puas atas matinya Mr.X

Kuberjalan kearah jalanan sepi yang kemaren masih tak ada orang disana lalu ku taruh bungkusan kepala Jack Delvin di atas tapak tangaku sambil melihat kedalam.

"Jack Delvin..kamu akan menjadi santapanku Malam ini..." ku pergi pulang kearah kos-kossan ku dan tak ada Ibu Kos itu di depan lalu ku masuk dan mulai memasak kepala Jack Delvin lalu memakannya Sebagai makan malamku...

ENDING PART IV