Kaskus

Story

IlyasCoolAvatar border
TS
IlyasCool
The " X " Boss
Quote:




Quote:


Quote:



Quote:



Diubah oleh IlyasCool 06-02-2016 19:45
JabLai cOYAvatar border
junti27Avatar border
khodzimzzAvatar border
khodzimzz dan 7 lainnya memberi reputasi
6
720.8K
2.2K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
IlyasCoolAvatar border
TS
IlyasCool
#47
Part 1

Pagi ini tak seperti biasanya gue bangun awal, Sebelum-sebelumnya selama menikmati libur gue selalu bangun siang. Namun kini gue bangun lebih awal. Sebenernya bukan karena kemauan gue sih untuk bangun lebih awal, tapi semalem gue dapet telfon dari pihak perusahaan untuk menerima hasil dari seleksi tersebut, kalaupun gue lulus, tahap selanjutnya yang akan gue lewati adalah tahap Interview.

Secepat mungkin gue mandi dan berpakaian yang rapi untuk pergi kesana. Tepatnya di Ibukota. Gue pergi dengan mengendarai mobil pemberian bokap yang diberikan saat setelah gue wisuda. Di Mobil, perasaan gue deg-degan. Gue bingung apa nanti gue keterima atau tidak. Tapi gue berdoa semoga hal baik akan terjadi pada diri gue disana.

Ketika tiba disana, gue keluar mobil sambil merapikan pakaian gue agar terlihat rapi dan bersih di mata Calon atasan gue. Gue berjalan sambil melihat - lihat bangunan Kantor yang lumayan bagus. Padahal ini adalah perusahaan Swasta. Ketika sampai di Lobby gue bertemu dengan seorang pegawai yang kebetulan sedang berada di bagian Lobby.

" Maaf pak, ada yang bisa saya bantu ? " Sapanya dengan ramah

" Iya saya dipanggil kesini untuk menerima hasil seleksi untuk pegawai baru disini emoticon-Smilie" Ucap gue lalu tersenyum

" Bapak atas nama siapa? " Tanyanya

" Saya Gerry... " Kata gue menyebutkan nama lengkap gue

" Tunggu sebentar ya pak. "

Kemudian pegawai lobby tersebut mengecek daftar nama gue sebagai peserta seleksi tes, gue pun ikut menunggu sambil berdiri disana. Sekitar 5 menit gue menunggu dan akhirnya pegawai tersebut menyuruh gue untuk menemui langsung kepala perusahaan disini.

" Hasil nya sudah keluar pak, tapi hasil tersebut masih di pegang oleh pak kepala perusahaan, mungkin belum selesai di cek oleh beliau. Kalau bapak ingin tau, silahkan saja bapak ke ruangannya pak Kepala di lantai 2. "

" Ohh gitu ya, terima kasih ya, saya langsung ke atas saja " Kata gue berterima kasih

Gue pun menuju lift dan memencet tombol ke angka 2 yang berarti lantai 2. Di lantai 2 terdapat banyak sekali ruangan-ruangan, gue pun harus mencari sendiri ruangannya. Tapi akhirnya gue melihat sebuah ruangan dengan papan nama yang bertuliskan

Ahmed Al Hasad
----------------------
Direktur Utama

Batin gue bilang, kalo dilihat-lihat namanya bukan seperti nama orang indonesia biasanya. Apakah mungkin pak Ahmed ini orang luar? Waduh kalo beliau ga bisa bahasa indonesia gimana dong? emoticon-Cape d... (S)

Akhirnya gue pun mengumpulkan keberanian untuk mengetuk pintu ruangannya. Lalu terdengar suara untuk menyuruh gue masuk dari dalam ruangan.

" Ya, masuk " Kata beliau dari dalem ruangan

Gue sempat berpikiran kalo tebakan yang tadi itu salah, dan pak ahmed merupakan orang indonesia asli. Gue pun membuka pintu ruangannya dan terlihatlah seorang laki-laki paruh baya sedang duduk mengetik pada laptopnya. Gue melihatnya membuat tebakan kedua gue menjadi salah. Saat gue lihat wajah pak ahmed, terlihat sekali bahwa beliau adalah orang dari luar negeri. Lalu kok beliau sudah fasih ya berbahasa indonesia?

Gue pun menyapanya dengan ramah dan disusul dengan senyuman. Tak disangka ia juga menyambut gue dengan senyuman. Gue kemudian menjabat tangannya sebagai salam pembuka atas pertemuan gue dengan beliau

" Ayo, silahkan duduk emoticon-Smilie "

" B..b..b..baik pak.. " Jawab gue agak grogi

" Kamu gerry....? " Tanyanya menyebutkan nama lengkap gue

" Iya pak emoticon-Smilie , maksud kedatangan saya kesini, untuk mengambil hasil seleksi dari perusahaan ini "

" Oiya.. semalam saya lupa untuk memberikannya ke bagian HRD. Maaf ya.. "

" Gapapa kok pak.. emoticon-Smilie " Kata gue tersenyum

" Jadi mau saya yang bacakan saja hasilnya atau kamu baca sendiri ? "

" Sepertinya saya memilih untuk bapak saja yang menjelaskannya emoticon-Smilie "

" Baik. Gerry.. Mohon maaf, kamu tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya karena masalah domisili. Walaupun di berkas kamu syarat-syarat nya telah memenuhi requirement dari pihak kami tapi ada satu masalah yaitu masalah domisili kamu..."

Mendengar kata-kata itu mental gue langsung down, Gue tidak bisa melanjutkan ke tahap interview atau dengan kata lain gue tidak diterima di perusahaan ini.

" Tapi kenapa hanya masalah domisili saja pak? "

" Baik, saya tanya , domisili kamu sekarang di Bogor kan ? " Tanya nya

" Iya pak "

" Perusahaan kami memprioritaskan kepada para pegawai untuk bertempat tinggal Jakarta. Kami tidak ingin membebani mereka semua untuk pulang pergi ke kantor dengan jarak yang cukup jauh. Makanya kami membuat peraturan seperti itu."

" Tapi saya mampu kok pak. Bahkan nanti saya akan mencoba untuk cari kontrakan di daerah jakarta.. "

" Maaf, itu sudah peraturan dari perusahaan, tetap saja kamu tidak bisa masuk ke perusahaan ini "

" Tolong pak, saya bener-bener butuh pekerjaan, apa tidak ada cara lain supaya saya bisa diterima pak, saya rela ditempatkan di posisi mana saja, seperti OB atau yang lainnya. Saya hanya butuh kerjaan pak, tolong saya" kata gue meminta tolong kepada Beliau

Beliau pun terdiam dan terlihat seperti sedang berpikir. Tak lama kemudian ia memberikan penawaran pekerjaan yang lain kepada gue.

" Hmmm... baiklah, saya punya penawaran pekerjaan untuk kamu, tapi ini tidak ada hubungannya dengan perusahaan ini ya " Kata beliau

" Baik pak, saya siap kerja apapun, yang penting saya bisa bekerja dan menghidupi diri saya sendiri pak.. " Ucap gue memohon

" Kebetulan saya sedang mencari seorang Supir untuk anak saya, karena supir yang lama memutuskan untuk pensiun, Kamu mau menjadi pengganti supir untuk anak saya? "

" Baik pak saya siap jadi supir anak bapak, yang penting saya bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan sendiri pak.. "

" Hmmm... Kamu sepertinya memang anak yang baik, Kamu gak membeda2kan pekerjaan, dan yang terpenting kamu mau diposisikan sebagai apapun dalam bidang pekerjaan manapun.

" Ya , pak , saya ingin supaya saya itu tidak membani orang tua saya lagi, saya ingin hidup mandiri dan mendapat penghasilan sendiri walaupun menjadi supir pun saya mau pak, Yang penting pekerjaan itu halal pak emoticon-Smilie "

" emoticon-Smilie , ngomong-ngomong usia kamu 23 ya? " Tanyanya

" Iya , memang kenapa pak? "

" Usia kamu ternyata gak jauh beda sama anak saya.. emoticon-Smilie " katanya sambil tersenyum

Akhirnya gue menerima tawaran pekerjaan dari pak Ahmed untuk menjadi supir anaknya. Walaupun menjadi seorang supir, gue tetep senang, karena sekarang gue memiliki penghasilan sendiri dan tidak membebani kedua orang tua gue lagi.
itkgid
khodzimzz
junti27
junti27 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.