Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
Tak Ternilai, My memories
Lo, yang sekarang sedang membaca tulisan ini pasti berbeda dengan diri lo 10 tahun lalu, 1 tahun lalu, bahkan kemarin.

Dalam rentang waktu itu, lo pasti punya kenangan, baik maupun buruk.

Begitu juga gw.


~~Tak Ternilai, My Memories~~


Quote:


Season 1 - Love

Quote:


Season 2 - Friends
Quote:



Season 3 - My Way
Quote:


Season 4 - soulmate

Quote:
Diubah oleh tyrex90an 13-11-2015 22:58
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
29.5K
421
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
#92
Friends 4
Uno melajukan motornya agak cepat.

Brrrrraaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkk
Brrrrrruuuuuuuuuuuuukkkkkkkkk
Ccciiiiiiiiiiittttttttttttttttt
Brrrrrrrrrrrruuuukkkkkkkkk

Quote:


Suara yang terdengar sangat jelas terdengar ditelinga gw. Suara hasil dari dua buah kendaraan berlawanan arah bertabrakan.

Gw melihat lampu berwarna merah khas lampu belakang motor dengan jarak 200 meter didepan gw, seketika cahaya merah itu lenyap.

Quote:


Uno mempercepat laju motor.

Ngeeeeeeeeennnnggggg

180 meter

150 m

100 m

80 m

50 m

30 m

10 m

5 m

Dengan keadaan lampu motor masih menyala, Uno melepas tangan kanannya dari setir, lalu kami berdua turun. Uno memarkir motor ditengah jalan.

Mulut gw terkunci, nafas gw tertahan, mata gw terus menatap seorang lelaki didepan gw, seorang lelaki yang terbaring kaku ditengah jalan.

Gw melangkah perlahan mendekati lelaki tersebut, mata gw tak bisa lagi menahan sesuatu yang hendak keluar dari dalamnya, tetesan air mata membasahi kedua pipi gw.

Gw menepuk-nepuk bahu lelaki itu.

Quote:


Quote:


Seketika gw berbalik saat mendengar teriakan dari seseorang. Gw menoleh kebelakang, Uno duduk di aspal dengan lutut ditekuk, kedua tangan menutup wajahnya yang berada diatas lutut.

Gw masih dengan pipi yang basah, kembali memandang seseorang didepan gw, seorang sahabat yang kini tengah terbaring kaku dengan cucuran darah yang tak juga berhenti mengalir dari kepala belakangnya.

Tulang hasta yang keluar dari persembunyiannya selama ini didalam daging membuat air mata gw tak berhenti mengalir.

Gw kembali melihat Uno yang memukul-mukul aspal dengan telapak tangannya.

Quote:


Tiba-tiba Uno bangkit, lalu menghampiri gw.

Quote:

Gw tersentak.
Yang lain mana ya? Seingat gw, Ilham boncengan dengan Mirsa, lalu dimotor lainnya, Mimin dan Atma.

Gw melihat sekeliling gw, gelap. Hanya disinari lampu dari motor Uno yang hanya menyinari jalan, menyinari seorang sahabat gw yang telah terbaring kaku dengan darah yang masih saja terus mengalir keluar dari tubuhnya.

Gw melihat disebelah kanan jalan, sebuah truk terbalik tepat disamping sebuah pohon Jati.
Pohon jati kulitnya terkelupas. berarti truk yang sedang terbalik, tadi dihentikan oleh pohon hati tersebut.

Quote:


Gw mengeluarkan hp gw, menyalakan fitur senter.
Gw mengarahkan cahaya senter ke sebelah kiri jalan, gw melihat motor yang tadi dikendarai ilham dan Mirsa sudah tidak berbentuk motor lagi, melainkan rongsokan.

Gw berjalan melewati motor (rongsokan) tadi, dengan ditemani cahaya senter dari hp, gw mencari ke sekitar got (parit).

Gw mendapati Mirsa yang terbaring dengan kedua tangan membentuk "X" didadanya, badannya bergerak kekiri kekanan, hidungnya mengeluarkan darah.

Gw mendekati Mirsa, menahan tubuhnya agar tidak bergerak lagi. Gw tau saat ini tubuhnya pasti sedang menahan sakit yang teramat sangat.

Beberapa kali gw menyebut namanya, namun Mirsa tak menjawab. Gw masih tetap menahan tubuh Mirsa.

Gw melihat seseorang yang terbangun di arah yang sama seberang kiri jalan, Seorang Pria dengan kepala mengeluarkan darah, seorang sahabat yang gw kenali dengan nama Mimin.

Mimin berdiri, menoleh ke kiki lalu kekanan lalu kekiri lagi, sesekali mimin memegang lehernya. Mimin kemudian berlari kearah truk yang sedang terbalik. Menaiki truk tersebut. Menendang kaca jendela disamping sopir hingga terdengar suara pecahan kaca.

Uno berlari kearah Mimin, menarik paksa tangan mimin, kemudian membawa mimin menjauh dari truk.

Mimin masih saja terus meracau.
Quote:


Gw yang kembali menoleh ke Mirsa ketika gw merasakan tekanan dari tubuhnya yang memaksa terus bergerak ke kiri ke kanan.

Gw teringat Atma. Satu lagi sahabat gw yang belum gw lihat.

Dengan berat hati, gw mengalihkan pandangan dari Mirsa, gw meninggalkannya, gw berjalan kearah Mimin bangun tadi.

Masih dengan bermodalkan senter dari hp, gw mencari Atma.

5 menit gw mencari, gw menemukannya.
Dengan jarak 20 meter dari tempat bangunnya Mimin, Atma dengan posisi baring setengah duduk. Kepalanya bersandar di gundukan tanah, dengan tetesan darah yang juga tak berhenti mengalir dari kepalanya.

Gw menepuk bahunya, pipinya, beberapa kali juga gw menyebut namanya dengan nada yang tinggi. Namun tak ada reaksi dari Atma.

Gw lalu berlari menuju ketempat Mirsa terbaring. Gw kembali menahan badannya yang masih saja terus bergerak ke kiri ke kanan, namun kali ini ditambah dengan suara "dengkur"an dari mulutnya bersamaan dengan darah dari mulutunya itu.

Oh God, gw ga bisa mengingat seberapa banyak air mata gw yang keluar malam itu.

Gw setengah berbaring disamping Mirsa, gw tak bisa percaya apa yang ada didepan mata gw ini. Gw yakin saat besok gw bangun, semua ini hanya mimpi.

Gw mengeluarkan hp gw, mencari kontak Aan.

Quote:
Diubah oleh tyrex90an 30-10-2015 09:14
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.