jayanagariAvatar border
TS
jayanagari
Sometimes Love Just Ain't Enough
Halo, gue kembali lagi di Forum Stories From The Heart di Kaskus ini emoticon-Smilie
Semoga masih ada yang inget sama gue ya emoticon-Malu
Kali ini gue kembali lagi dengan sebuah cerita yang bukan gue sendiri yang mengalami, melainkan sahabat gue.
Semoga cerita gue ini bisa berkenan di hati para pembaca sekalian emoticon-Smilie




*note : cerita ini sudah seizin yang bersangkutan.


Quote:


Quote:
Diubah oleh jayanagari 23-04-2016 17:40
maresad
ugalugalih
sargopip
sargopip dan 5 lainnya memberi reputasi
6
414.6K
1.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Tampilkan semua post
jayanagariAvatar border
TS
jayanagari
#388
PART 19

Gue terbangun ketika ada suara seseorang membuka bungkusan di sebelah gue. Dengan setengah sadar gue melihat ada sesosok cewek sedang duduk di tikar alas kasur gue, dan membuka bungkusan di atas meja pendek disebelah kasur. Gue bangkit dan duduk, menggosok-gosok mata agar sadar sepenuhnya. Sherly menoleh ke gue dan tersenyum kalem.

Quote:


Sama lo juga gue doyan, Sher, batin gue, yang kemudian membuat gue tertawa sendiri. Sherly menyadari kalo gue ketawa sendiri, dan dia memandangi gue dengan heran.

Quote:


Sherly memandangi gue lagi, dengan tatapan yang sama seperti tadi, dan kemudian menggeleng sambil melanjutkan membuka plastik bungkusan bakso yang dia beli. Gue menyadari bahwa Sherly cuma beli satu porsi bakso.

Quote:


Baru gue mau menjawab, tangan Sherly udah berada di jidat gue. Sambil mengukur suhu tubuh gue itu Sherly berwajah kaget.

Quote:


Gue terkejut, dan sontak memegangi leher dan jidat gue sendiri, mengukur suhu tubuh gue. Gue merasa aneh, karena gue gak kedinginan atau gak enak badan. Tapi Sherly merasa gue dingin banget. Gue mengerutkan jidat, dan bertanya.

Quote:


Gue memandangi Sherly dengan heran, kemudian gue melihat ke tangan Sherly dan tertawa cukup keras. Kali ini gantian Sherly yang memandangi gue dengan pandangan bertanya-tanya.

Quote:


Gue tertawa sambil menutupi mata gue dengan sebelah tangan, sementara Sherly pasang tampang malu.

Quote:


Kemudian gue makan bakso yang dibeliin Sherly itu perlahan, dan Sherly memandangi gue makan.

Quote:


Sherly berdiri, kemudian gue langsung memegang tangannya sambil cengengesan.

Quote:


Setelah makan itu gue dan Sherly ngobrol di kamar gue, dengan pintu yang terbuka, tentu saja. Udara dingin dan bau hujan membuat kenangan kami berdua tentang masa lalu kembali lagi. Obrolan kami pun secara lancar mengalir. Lagi-lagi gue merasakan kehangatan Sherly, dan keramahannya.

Bayangan gue tentang Sherly yang beberapa bulan lalu mengalami kecelakaan dan berdarah-darah di depan kosan gue mulai datang lagi. Gue inget tentang bagaimana gue penasaran setengah mati dengan cewek manis bernama Sherly ini. Sekarang dia di sebelah gue, dan bercerita tentang segala yang ingin dia ceritakan ke gue. Perlahan-lahan, suara Sherly mulai menghilang. Gue menoleh ke Sherly.

Ternyata dia tertidur sambil bersandar di dinding. Gue tersenyum, dan kemudian menggesernya, agar dia berbaring di kasur gue. Waktu itu benar-benar gak ada setitikpun niat gue untuk berbuat jahat terhadapnya. Bahkan untuk sekedar membelai rambutnya gue merasa gak pantas. Gue hanya bisa memandangi wajahnya yang damai. Gue kemudian melepas kacamatanya perlahan, dan meletakkannya diatas meja.

Sherly. Seorang cewek yatim piatu dari nun jauh disana. Dengan segala tekad dan keberaniannya, dia melalui segala rintangan hidupnya, agar supaya dia bisa bermimpi menata hidup yang lebih baik. Tekad dan keberaniannya itulah yang membawa dia sampai ke titik ini. Sekarang dia tertidur pulas di hadapan gue, dan gue berharap dia bermimpi indah, seindah hatinya.
Gudyl
itkgid
oktavp
oktavp dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.