Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
Tak Ternilai, My memories
Lo, yang sekarang sedang membaca tulisan ini pasti berbeda dengan diri lo 10 tahun lalu, 1 tahun lalu, bahkan kemarin.

Dalam rentang waktu itu, lo pasti punya kenangan, baik maupun buruk.

Begitu juga gw.


~~Tak Ternilai, My Memories~~


Quote:


Season 1 - Love

Quote:


Season 2 - Friends
Quote:



Season 3 - My Way
Quote:


Season 4 - soulmate

Quote:
Diubah oleh tyrex90an 13-11-2015 22:58
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
29.5K
421
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
tyrex90anAvatar border
TS
tyrex90an
#27
Kebodohan
Besoknya, sabtu malam, tepatnya setelah shalat magrib, seperti biasa gw nongkrong dipinggir jalan sama temen" gw.

Kali ini gw ga bawa gitar kesayangan gw.
Jika anak muda (jomblo dan ngenes) nongkrong di pinggir jalan, lalu ada cewek cantik lewat, apa yang terjadi? Ngegodain. Pasti itu. Karena gw pernah seperti itu.

Sedang asyik nongkrong, tertawa ga jelas, bully-bullyan, dan prilaku kocak lainnya sama temen-temen gw, seorang cewek cantik lewat mengendarai motor bebeknya.

Seketika itu pula, gw teriak ngegodain.

"Cewek, singgah dong"

disusul tawa temen-temen gw.
Cewek tersebut menghentikan laju motornya, lalu memutar arah menuju ke arah kami.

Deg. Deg. Deg. Kampr*t. Mati gw.
Pengen rasanya gw lari sembunyi dibalik pohon. Tapi apa daya, cewek tersebut sudah sampai ditempat kami, lalu memarkirkan motornya di pinggir jalan.

Masih Deg. Deg. Deg.

Saat wanita tersebut turun dari motornya, gw menatapnya.
Gw merasa ngga asing dengan wajah wanita tersebut. Yeah, itu Nisa. Anisa.
Satu hal yang gw tau dari Nisa, dia nekat mblo. Nekat.

Gw menghampirinya

"hai Nis, mau kemana?"

"Emmm....."


Nisa ga menjawab.
Mengesampingkan rasa malu dan memaksimalkan ke-GR-an gw, gw anggap Nisa datang untuk bertemu gw.


"Eh Nis, jangan di pinggir jalan gini, ntar kesambar truk bensin lho, duduk dulu yuk disana"

gw berkata sambil menunjuk ke rumah om gw, ga jauh dari tempat gw nongkrong tadi.

Nisa meng'iya'kan lalu berjalan mengikuti gw. Motornya? Gw yang dorong. Gentleman gitu mblo caranya. Yes, 1 nilai plus buat gw.

Kebetulan banget atau memang takdir baik buat gw, setibanya kami dirumah om gw ini, anaknya om gw tepatnya spupu gw yang masih SMU, kenal sama Nisa. Teman kelasnya juga.

Jadi lumayanlah biar luas pembahasan dan gw ga gugup harus memulai pembicaraan dari mana.


"Nis gw ambil motor dulu ya"

"Iya, jangan lama-lama"


Gw dan Nisa berencana pergi ke pasar malam.

Malam minggu mblo. Satnite, satnite.

30 menit berselang, kami sudah berada ditengah keramaian. Lagi-lagi ada nilai plus buat gw.

Jadi gini, namanya keramaian, pasti bising, jadi kalo mau bicara mesti mendekat ke telinga lawan bicara.
Saat gw mendekat ketelinganya untuk berbicara, terasa aroma parfumnya yang wuihhh, bukan cuma hidung, tapi hati juga dimanjain mblo.

20 menit berkeliling ga jelas dikeramaian, kami mengambil tempat duduk didepan salah satu stand.


"Haus nih Dik"

nisa berkata manja.


"Tuh ada Pop *ce"

kata gw sambil menunjuk ke stand salah satu minuman dingin yang diblender.

Dengan wajah lesu, Nisa menuju ke stand minuman tadi. Gw ga ngerti kenapa Nisa lesu, mungkin karena haus banget.

Puukkkkk

Seseorang menepuk bahu gw.

Gw berbalik


"apaan Min?"

Kata gw ke Mimin yang sedari tadi berada didekat kami, dia datang bersama teman gw yang lainnya.


"Jadi cowo kok ga peka banget"

kata Mimin ke gw sambil menggeleng


"Maksud lo?"

Gw bertanya heran


"Nisa maunya lu yang beliin, atau minimal lu anterin beli minuman, sableng"

Mimin menjelaskan sambil mempraktekkan tangannya kesana kemari


"Oh gitu ya Min?"


Tanya gw bingung.
Mimin lagi-lagi menggelengkan kepala.


"Ampun deh gw"

mimin kemudian kembali ketempat teman gw yang lain ketika Nisa kembali dengan segelas minuman ditangan kirinya.


Waktu menunjukkan pukul 21.00


"Gw anterin lo pulang ya Nis"

kata gw ke nisa


"Hmm boleh, tapi kan gw bawa motor sendiri, gimana?"

"Gampang gw suruh Mimin ikut bawa motor gw"

"Boleh deh, Kalo gitu gw ngambil motor dulu ya"

Gw mengangguk lalu mencari mimin, menjelaskan rencana kemudian gw dan mimin menuju parkiran untuk mengambil motor gw.

5 menit berikutnya gw menunggu Nisa, tapi ngga muncul-muncul juga. 10 menit, masih ngga muncul.


"Jangan-jangan sudah pulang duluan"

pikir gw.

Gw langsung tancap gas mengejar Nisa, jarak rumah Nisa kira-kira 15 menit. Gw pacu motor gw ditengah dinginnya malam, tanpa menggunakan jaket, hanya satu kaos oblong menempel badan gw.

7 menit gw sampai depan rumahnya Nisa, tapi Nisa ngga ada, motornya juga ga ada.

Gw ambil handphone. Astaga bodohnya gw, daritadi kok gw ga telepon ya.
Gw mencari kontak dengan nama Anisa, lalu menekan tombol hijau.

Tuuut tuut tuut

"Halo Dika"

"Halo Nisa kamu dimana?"

"Aku masih didepan pasar nih, nunggui kamu dari tadi, kamu kemana sih?"

"Astagfirullah, maaf ya maaf, gw didepan rumah lo nih"

"Ngapain disitu?"

"Gw kirain lo jalan duluan tadi, makanya gw susul, tunggu ya, gw kembali kesitu"

"Iya"


terdengar suara lesu dari handphone gw.

Gw ga berhenti mengutuki kebodohan gw.
8 menit gw ketemu Nisa lagi, dia berkendara dengan pelan. Gw berhenti didepannya.

"Sorry Nis, hehehe"

kata gw sambil menggaruk kepala yang ngga gatal.


"Iya gapapa, yuk, gw mau pulang"

"Oke boss"


Nisa tersenyum, terlihat wajah cantiknya, walaupun sedang manyun, tetap saja manis. ohh Tuhan, ini nih yang bikin gw susah tidur ntar malem.
Diubah oleh tyrex90an 30-10-2015 08:39
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.