“lu diperlakukan kaya gitu dan bisa bertahan selama 2 tahun sama dia dik?” Tanya nya diakhir cerita gua
“iya mas” jawab gua singkat
“bener2 brengs*k dah mantan lu. Cowok kaya gini nih yang bikin semua wanita menganggap kalo semua cowok itu gak bisa setia. Bisa2nya dia dengan mudah mempermainkan hati wanita yang begitu lembut. F*ck” nada bicaranya kali ini sedikit mengandung emosi yang berusaha dia tahan
“ya begitu lah mas” jawab gua lagi
“HAHA tapi yang gua heran dari lu, kenapa lu lebih memilih dilukai daripada mengakhiri luka yang dia berikan” katanya kemudian
‘glek’
Akhirnya pertanyaan itu muncul. Pertanyaan yang daridulu gua pikirkan dan sampai sekarang mungkin gak pernah gua temukan jawaban pastinya
….
“kenapa diem?” tanyanya
“emmm mungkin karena rasa sayang itu mahal harganya mas” jawab gua
“hmm mungkin? oooh mahal ya. Lebih mahal dari harga diri rupanya HAHA” katanya. Tajam . bukan hanya kata2 nya tapi juga tatapannya
Gua alihin pandangan gua darinya. Gua terdiam sejenak. Gua mulai memikirkan kata2 tajam yang baru saja dia ucapkan. Harga diri ya? Hmm jadi selama ini gua mempertaruhkan harga diri gua demi rasa sayang yang bertepuk sebelah tangan
“gua pulang dulu mas. Udah maghrib” gua pamit
Bayu diem, sama sekali gak menjawab gua. Pandangannya masih lurus kedepan. Masih memandang langit yang sudah mulai gelap.
Gua beranjak dari tempat gua dan bergegas untuk pulang. Sampai pada anak tangga pertama tiba2 bayu mengatakan “jatuh cinta itu bukan sekedar memberikan semua hal yang kita miliki untuk orang yang kita sayangi, seperti harga diri contohnya. Tapi jatuh cinta itu ketika kita bisa menerima, memaafkan, dan mengerti keadaan orang yang kita sayangi. Lu harus belajar banyak fan ketika lu jatuh cinta. Lu terlalu menerima dan memaafkan sedangkan lu gak pernah mengerti dia. Sama sekali gak ngerti kalo dia bahkan tidak sepenuhnya memberikan seluruh hatinya buat lu”
Dia belum mengalihkan pandangannya dari hamparan sawah yang luas yang ada didepannya. Gua bahkan gak tau ekspresi wajahnya ketika dia mengucapkan kata2 itu.
“iya terima kasih, gua pulang” kata gua