- Beranda
- Stories from the Heart
Sometimes Love Just Ain't Enough
...
TS
jayanagari
Sometimes Love Just Ain't Enough
Halo, gue kembali lagi di Forum Stories From The Heart di Kaskus ini 
Semoga masih ada yang inget sama gue ya
Kali ini gue kembali lagi dengan sebuah cerita yang bukan gue sendiri yang mengalami, melainkan sahabat gue.
Semoga cerita gue ini bisa berkenan di hati para pembaca sekalian

Semoga masih ada yang inget sama gue ya

Kali ini gue kembali lagi dengan sebuah cerita yang bukan gue sendiri yang mengalami, melainkan sahabat gue.
Semoga cerita gue ini bisa berkenan di hati para pembaca sekalian


*note : cerita ini sudah seizin yang bersangkutan.
Quote:
Quote:
Diubah oleh jayanagari 24-04-2016 00:40
Dhekazama dan 8 lainnya memberi reputasi
9
421.2K
1.5K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
jayanagari
#289
PART 15
Gue mencari korek api di kantong, sambil menyelipkan sebatang rokok di bibir gue. Di sebelah gue ada Bas yang sedang membaca buku literatur entah apa. Siang itu kami sedang bersantai di kampus, menunggu jadwal kuliah selanjutnya yang masih satu jam lagi. Bas membaca buku sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran semen, dan menaruh kedua kakinya di meja yang terbuat dari semen juga.
Gue menyalakan rokok, dan menghisapnya beberapa kali. Kemudian gue menyandarkan tubuh ke belakang, sambil menerawang memandangi pepohonan di hadapan kami. Gue menghembuskan asap rokok, dan berkata ke Bas sambil menunduk.
Gue menoleh ke Bas, dan dia tertawa kecil tanpa mengangkat kepalanya dari buku bacaannya itu. Sejenak kemudian dia menjawab gue sambil membalik halaman buku, dan tanpa melihat ke gue.
Bas mengangkat kepalanya, kemudian memandangi gue sejenak sebelum memasang pembatas buku dan menutupnya. Kemudian dia menyilangkan jemarinya di perut sambil tertawa perlahan. Dia memainkan jemarinya dan menjawab pertanyaan gue.
Bas terlihat berpikir, dan memiringkan kepalanya sambil memandangi kerimbunan pepohonan di depan kami. Dia menghela napas dan menoleh ke gue.
Gue menghela napas. Omongan Bas barusan mendadak mengingatkan gue ke almarhumah Sari. Sepertinya Bas juga menyadari apa yang ada di pikiran gue, kemudian dia menepuk bahu gue pelan.
Bas mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja semen, kemudian menggeleng pelan ke gue.
Gue tertawa perlahan, dan menyentikkan rokok gue, menghilangkan abunya. Mendadak gue merindukan sosok Sherly.
Bas tertawa, dan semakin lama tawanya itu semakin keras. Kemudian dia menepuk punggung gue perlahan.
Gue mencari korek api di kantong, sambil menyelipkan sebatang rokok di bibir gue. Di sebelah gue ada Bas yang sedang membaca buku literatur entah apa. Siang itu kami sedang bersantai di kampus, menunggu jadwal kuliah selanjutnya yang masih satu jam lagi. Bas membaca buku sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran semen, dan menaruh kedua kakinya di meja yang terbuat dari semen juga.
Gue menyalakan rokok, dan menghisapnya beberapa kali. Kemudian gue menyandarkan tubuh ke belakang, sambil menerawang memandangi pepohonan di hadapan kami. Gue menghembuskan asap rokok, dan berkata ke Bas sambil menunduk.
Quote:
Gue menoleh ke Bas, dan dia tertawa kecil tanpa mengangkat kepalanya dari buku bacaannya itu. Sejenak kemudian dia menjawab gue sambil membalik halaman buku, dan tanpa melihat ke gue.
Quote:
Bas mengangkat kepalanya, kemudian memandangi gue sejenak sebelum memasang pembatas buku dan menutupnya. Kemudian dia menyilangkan jemarinya di perut sambil tertawa perlahan. Dia memainkan jemarinya dan menjawab pertanyaan gue.
Quote:
Bas terlihat berpikir, dan memiringkan kepalanya sambil memandangi kerimbunan pepohonan di depan kami. Dia menghela napas dan menoleh ke gue.
Quote:
Gue menghela napas. Omongan Bas barusan mendadak mengingatkan gue ke almarhumah Sari. Sepertinya Bas juga menyadari apa yang ada di pikiran gue, kemudian dia menepuk bahu gue pelan.
Quote:
Bas mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja semen, kemudian menggeleng pelan ke gue.
Quote:
Gue tertawa perlahan, dan menyentikkan rokok gue, menghilangkan abunya. Mendadak gue merindukan sosok Sherly.
Quote:
Bas tertawa, dan semakin lama tawanya itu semakin keras. Kemudian dia menepuk punggung gue perlahan.
Quote:
pulaukapok dan 2 lainnya memberi reputasi
3
: menurut lo, apa sih yang jadi tanda kalo kita lagi jatuh cinta?
: rasanya gue bangun pagi, langsung ketawa...
: yah itu konkretnya kayak gitu...
: dulu waktu lo deketin Anin, apa yang lo rasain?
: meskipun kita semua tau Anin banyak banget yang ngejar-ngejar? gimana lo bisa tenang?
: maksud lo, lo selalu siap ngelepasin Anin?
: kenapa? lo lagi jatuh cinta?
: menurut lo ada Sherly mana lagi yang gue kenal?