Quote:
Ahok Curiga Ada Main DPRD Bekasi Dengan Swasta
GAMBIR (Pos Kota) – Kasus pelanggaran perjanjian mengenai pembuangan sampah DKI ke Tempat Pembuangan Akhir Bantargebang, Kota Bekasi membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, alias Ahok dipanggil oleh anggota Komisi A DPRD Bekasi.
Namun, hal ini memicu kecurigaan Ahok bahwa ada main antara pihak DPRD dengan pihak swasta.
Menurut Ahok, kasus ancaman penyetopan pembuangan sampah ini dipicu karena Ahok melayangkan surat peringatan pertama kepada pihak swasta PT. GTJ, “Saya curiga sama oknum DPRD ini, saya kirim SP 1 kepada GTJ, bahwa anda wanprestasi. Begitu dilayangkan peringatan pertama, mulai ngancam saya gak boleh buang sampah lagi,” kata Ahok di Balaikota DKI, Jumat (23/10) pagi.
Sebelum ini terjadi, kasus sampah Bantargebang juga pernah terjadi pada masa Sutiyoso (Bang Yos) menjabat Gubernur DKI, “Kasus Bantarggebang ini udah gawat menurut saya gitu loh. Ini dulu pernah zaman Bang Yos, distop gak boleh masuk kan? Setelah kasih, GTJ boleh terima lagi, zaman Bang Yos loh,” tambah Ahok.
Ahok juga tidak mengerti kenapa dana sampah Bantargebang ini tidak masuk ke APBD Kota Bekasi, malahan masuk ke pihak swasta.
“Ya saya bukan suudzhon, coba kamu itung aja, curiga aja. Dulu sampah DKI belum nyapu dari sungai sampai ke Bantargebang 1,2 T.”
Ahok menyayangkan kenapa semua persoalan sampah ini harus melalui swasta, padahal tujuan Ahok memutuskan kontrak ini adalah agar APBD Bekasi mendapat pemasukan dari uang sampah.
(pnj-27/sir)
Sumur
hmm...