infonitascomAvatar border
TS
infonitascom
Surat Permohonan Maaf Sekjen Jakmania Febrianto


Muhammad Halim selaku kuasa hukum Sekjen The Jakmania Febrianto (37) tersangka kasus provokasi suporter Jakmania terhadap Bobotoh jelang laga pamungkas Piala Presiden 2015 kembali mendatangi Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/10/2015) siang. Kedatangan Halim ke Polda Metro Jaya didampingi oleh Ketua Umum The Jakmania Richard Achmad.
Dalam kunjungannya itu, Halim ingin melihat kondisi fisik dan kesehatan Febrianto sekaligus mempertanyakan kepada Polda Metro perihal penangguhan penahanan terhadap kliennya tersebut.

"Saat ini Febri baik-baik saya, kami juga masih menunggu keputusan Polda soal pengajuan penangguhan bagi klien kami. Karena kan, sampai sekarang pihak Polda belum memberikan jawaban," jelas Halim kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu, (21/10/2015).

Halim juga memberitahukan bahwa Febrianto membuat surat tertulis yang di dalamnya berisi permintaan maaf bagi seluruh warga Jakarta.

Berikut petikan surat permohonan maaf Febrianto untuk seluruh masyarakat Jakarta:

Saya ingin menyampaikan perkenankanlah saya Febrianto, Sekertaris Jendral Jak Mania untuk memberikan keterangan terkait dengan insiden Piala Presiden dan proses hukum yang saya hadapi.

Saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga saya, keluarga besar Jakmania atas proses hukum yang saya hadapi yang membuat ketidaknyamanan atau hal-hal lain yang menyusahkan selama proses hukum berlangsung.

Saya juga ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada publik Jakarta, Bapak Kapolda dan jajaran Polda Metro Jaya, Gubernur DKI Jakarta dan bagi siapapun yang merasakan ketidaknyamanan dan keresahan atas tweet-tweet saya yang dianggap melakukan provokasi.

Adapun terkait dengan pernyataan saya di tweeter, saya dapat sampaikan klarifikasi sebagai berikut:

1. Pernyataan saya terkait dengan tolak Persib adalah merupakan bentuk kontribusi dan kritikan saya untuk suksesnya pelaksanaan Piala Presiden 2015. Pada saat itu, saya melihat penolakan yang besar dari elemen Jakmania terhadap pelaksanaan Piala Presiden 2015 di Jakarta, khususnya keberadaan Persib di Jakarta. Sehingga, saya berinisiatif untuk mengingatkan betapa tidak kondusifnya jika pelaksanaan Piala Presiden 2015 di Jakarta.

2. Saya mengakui bahwa beberapa penyataan saya dapat menimbulkan persepsi provokatif, hal itu merupakan kekhilafan saya karena tidak menyadari posisi saya sebagai Sekjen Jakmania dan sensitifitas isu yang saya tweetkan. Namun demikian, pernyataan saya di tweet yang dapat dipersepsikan provokatif merupakan reaksi terhadap beberapa mention yang masuk ke saya, sehingga terjadi saling balas membalasa (tweet war). Jika ada pernyataan keras, hal tersebut merupakan emosi sesaat dan bukan merupakan pernyataan sungguhan yang berasal dari dalam hati saya.

3. Merupakan hal paling penting, saya adalah Bandung dan Bandung adalah saya. Bandung adalah rumah kedua saya, selama kurang lebih 10 tahun saya hidup, belajar dan membina hubungan dengan banyak komunitas di Bandung. Banyak kawan-kawan saya adalah pendukung persib, saya tidak mungkin dan tidak ada dalam lubuk hati saya untuk mengorbankan kebencian kepada Bandung ataupun Persib.


Sumber

Saya Maafin Pak Sekjen, jangan diulangi lagi yahh emoticon-Betty (S) emoticon-Betty (S) emoticon-Betty (S)
0
2K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
nasi.berkatAvatar border
nasi.berkat
#17
cinta mati sama jak mania..
pokoknya selain jak mania, musuh...






emoticon-Matabelo
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.