Kaskus

Story

cRot.ExAvatar border
TS
cRot.Ex
Aku Masih Setia di Yogya
Selamat Malam, Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Petang... Hehehe.. Aku Masih Setia di Yogya

Setelah sekian lama, akhirnya tangan ini berani untuk membuat thread baru..ah, ternyata di SFTH inilah aku berani membuat thread..Yoi gan, ini thread pertama ku sejak join disini.

Sudah berapa lama perang bathin, dan akhirnya "menceritakan" kembali kisahku yang keluar sebagai pemenang.
Sempat agak sedikit sungkan sih untuk menceritakan sedikit kisahku ini, karena aku baca2 thread lain, TSnya seperti sangat hebat dalam penyampaian ceritanya.

Sebenarnya sih rencana awal nulis buat ndongkrak jumlah postku aja, kasian ID ku postnya baru seiprit...heheheh

Semoga storyku gk ada yang sama dengan story2 lainnya, ah kyknya gk bakalan deh soalnya story ku kalo dibandingkan dengan story lainnya belum ada apa2nya.

Kalo masalah true story ato gaknya, bisa dibilang sih true story. Mungkin adalah sedikit dramatisir biar greget (kata TS lainnya diforum ini..hehehhe).

Eh koq jadi banyak bacot gini yak?? Maaf maaf.

Bismillah...Inilah kisahku. Selamat membaca. Aku Masih Setia di Yogya

Spoiler for Index:


Spoiler for PDF Version:


Spoiler for FAQ:
Diubah oleh cRot.Ex 16-01-2016 14:25
anasabilaAvatar border
imamarbaiAvatar border
boby008Avatar border
boby008 dan 5 lainnya memberi reputasi
2
478.3K
2.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
cRot.ExAvatar border
TS
cRot.Ex
#45
24. Harus Terpisah
Masih di kostan marisa

Quote:


Eits...tunggu dulu, Marisa mau pulang ke Medan, artinya aku bakalan dtinggal dong ya? Ah, sial kenapa harus pulang sih, dsini aja sama sama aku.

Quote:

Ada raut kekecewaan yang terlihat jelas dimuka ku saat itu, memikirkan betapa susahnya akan melepas Marisa untuk beberapa minggu kedepan. Dan tentu saja itu tidak lepas dari tatapan Marisa.

Quote:

Doi menggengam tanganku, dengan ekspresi berusaha tegar. Tapi masih bisa dengan jelas kulihat dibalik kacamatanya bulir2 air mata. Dia seakan gk mau larut dengan keadaan seperti ini, dia pun bangkit menarik tangan ane.

Quote:


Begitulah marisa, satu lagi sifatnya yang membuatku semakin jatuh hati. Sebesar apa masalah hatinya dia tetap kelihatan tegar. Tidak ada masalah yang membuat senyum manis itu lepas dari bibirnya.

Kamipun berjalan menuju depan Mandala Krida untuk naek taksi ke arah Tugu. Saat sedang menunggu taksi.

Quote:


Dan lagi2 senyum manis itu terlihat untuk kesekian kalinya. Dan jujur gk ada bosan2nya melihat senyumnya.

Kamipun mulai menuju becak yang terparkir didekat lesehan disudut mandala krida di jalan Gondosuli. Terlihat disitu, pak becaknya lagi menyantap menu di angkringan. Melihat kami menghampiri becaknya, pak becak dengan cepat menyelesaikan makanannya.

Quote:


Karena aku udah bilang tadi berapapun bayaranya, akupun menyetujui harga dari pak becak. Kamipun melaju kearah Tugu. Berdua diatas becak seperti pertama waktu aku nganterin doi pulang kkostan.

Di sepanjang jalan, mukanya sangat ceria sambil mengomentari bangunan2 di sepanjang jalan yang dilalui becak itu.

Sesekali dia menggenggam tangan dan melirik ku yang masih kelihatan sedih akan kepergiannya selasa besok. Kembali dia menunjuk2 bangunan sekitar dan menjelaskan gimana menurut penilaiaan tentang bangunan2 itu.

Dia dengan lihainya memberi nilai satu persatu bangunan yang kami lewati. Aku cuman sesekali mengimbangi celotehnya.

Sekitar 20menitan kami sudah tiba di Tugu..
Akupun membayar becak yang kami tumpangi. Sempat kami berdiri lumayan lama di Tugu, sekedar melihat orang2 yang berfose ria untuk diabadikan kedalam lembaran foto.

Ingin sekali aku mengabadikan moment juga dengan marisa, tapi apa daya, saat itu kami gk punya camera digital ato hape yang ada kameranya.

Jadilah kami cuma sekedar melihat orang2 berfoto ria. 15 menit berlalu, kamipun menyusuri jalan dari tugu kearah selatan menuju ke maliboro. Sepanjang emperan toko, banyak sekali lesehan orang menjajakan berbagai barang dagangan.

Malam itu aku baru tau kalo itu yang namanya Pasar Klithikan. Ya sejenis pasar tumpah gitulah, pasar klithikan ini buka mulai dari magrib, sampai menjelang pagi. Disitu banyak dijual barang2 bekas, segala macam barang ada. Menurut ku komplit banget dah.
(Oiya sekarang pasar klitikan sudah pindah ke daerah Kunchen, jadi sekarang namanya Pasar Klithikan Pakuncen...hehhehe)

Tangan ku ditarik marisa menuju ke salah satu kantor travel. Lupa2 inget nama travel yang dia gunakan saat itu. Dia pun mulai tanya2 tentang travel yang akan membawanya ke Jakarta tersebut.

Tunggu tunggu, dia kan mau pulang ke Medan, koq dia ke Jakarta dulu. Ternyata, dia ke Jakarta dulu ketempat kakaknya yang sudah beristri di jakarta tersebut, nantinya mereka baru bareng2 ke Medannya.

Ternyata, tiket hari selasa sudah habis terjual.
Quote:
(pikiran jahatku tiba2 kluar gitu aja)

Dan lagi2 kenyataan terasa pahitnya. Dia ditawarin tiket terakhir buat Senin besok. Melihat jadwal yang agk lama baru tersedia tiket lagi utk ke JKT, Marisa pun membayar tiket tersebut. Jadilah dia berangkat Senin.

Nyeeeesss rasanya makin sakit. Kenapa dada ini begitu sesak rasanya mengetahui besok siang dia sudah meninggalkan yogya. Aku sempat melirik kearah cewek berkacamata itu, kuliat keceriaan disana.

Iya keceriaan karena akan segera bertemu dengan sanak keluarganya. Kubuang jauh2 rasa sedih..ku kuat2in demi wajah ceria diwajahnya.

Tiket sudah dtangan Marisa, dan dia kelihatan ceria malam itu. Aku pun mengajak dia jalan2 sepanjang emperan toko kearah malioboro. Gak banyak obrolan kami malam itu, cuman sesekali dia berhenti untuk mengistirahatkan kaki munggil dibalik sepatu ketznya.

Terlihat jelas wajahnya sudah mulai lelah, tanganya semakin erat menggengam tangan ku. Daripada dia lebih tersiksa, akupun memutuskan untuk langsung pulang kkostanya menggunakan taksi.

Diujung jalan, sudah mulai kelihatan Stasiun Tugu Yogya, dan di arah selatan meriahnya Malioboro juga kelihatan.

Rencana sih, skalian jalan2 kemalioboro, tapi melihat Marisa yang sudah penat, kuurungkan niat itu. Jadilah aku minta taksi langsung ke kostan dia deket Among Rogo.

Disepanjang jalan pulang, kelihatan Marisa ketiduran dibahuku. Gak butuh lama, kami sampai di depan gerbang kostan marisa. Dia sedikit mengucek2 matanya ketika aku membangunkannya.

Anepun membayar taksi sesuai Argo yang tertera.

Entah sejak pertama kali diyogya yang pas dari Jembatan Layang Janti ke arah kmpus, kena 50ribu oleh pak supir kurang ajar. Sekarang tiap naek taksi tetap mintanya make Argo dan jadi jelas berapa biaya yg harus dibayar. Sepadan dengan jauhnya perjalanan.

Oiya, aku pernah ceritain pengalamaan naek taksi pertama diygoya ke Mas M, bapak kost ane. Dan doi cuman ketawa, dan bilang kalo aku sudah dikadalin oleh buaya buntung bernama oknum supir taksi. Piss...gk semua supir taksi kyk gitu, cuman beberapa oknum aja..heheheh

Jam weker kecil dikamar Marisa udah menunjukkan pukul 10malam, malam itu aku nganterin marisa sampai kamarnya. Dia agak takut malam itu karena kostan sudah mulai sepi, teman2 marisa sudah pada pulang kampung minggu siangnya.

Saat masuk kamar, diapun merebahkan badannya di kasurnya. Seakan tidak perduli dengan adanya diriku dsitu.

Pikirku, dia sudah sangat lelah hari ini. Sepatu ketsnya aja sampai gak dilepas. Dan diapun kelihatan sudah lelap dengna tidurnya.

Entah pikiran apa dikepala ku waktu itu, jongkoklah aku di arah kaki cewek berkacamata itu. Ku buka tali sepatunya pelan2 takut mengganggu tidurnya.

Kulepasin sepatu serta kaos kaki putih pendek semata kakinya. Dan ku letakkan sepatu ketz yang biasa dia gunakan sehari2 saat keluar denganku di rak sepatu disudut kamar dibelakang pintu.

Akupun kembali ke arah cewek itu tertidur pulas, ane angkat badannya sehingga sekarang semua badannya sudah di atas kasur. Kutarik selimut menutupi seluruh badannya.

Saat ku kecup keningnya sebagai ucapan selamat malam. Tiba2 tangannya melingkari leherku, dia sedikit bangkit saat itu.

Aku tau, ini pertama kalinya ku beranikan diri utk mengecup keningnya, entah kenapa perasaan ku sangat dalam terhadapnya.

Diapun belum melepaskan pelukan tangannya dileherku, dan berapa lama baru ngerasa pundak kananku basah. Iya, malam itu dia sudah gk mampu menahan perasaan sedihnya. Dia menangis dibahuku.

Sekitar 20menitan baru dia melepaskan pelukannya. Diapun mulai menghapus sisa air matanya. Ku pegang kedua pipinya, aku mau menghapus kesedihan jahat itu dari wajah indahnya.

Quote:


Oops...itu juga pertama kalinya aku memanggil nya dengan kata "Sayang", bukan karena mengharap yang lain. Tapi entah kenapa, dipikiran ku saat itu, kata "Sayang" adalah satu2nya kata yang dapat menenangkan badai kesedihan dalam hatinya.

Quote:


Ah roman2nya jadi alay gini ya, dah pake sayang2nya, pake kata bobo lagi...ngakak aku nulisinnya.

Tapi beneran, malam itu aku merasa terbawa dengan kesedihan, gk ada lagi rasa iseng buat cengin marisa. Yang ada cuman rasa untuk membuatnya senang melupakan kesedihan.

Akupun kembali menarik selimut menutupi seluruh tbuhnya. Kuambil boneka bantal berbentuk Dolphin dan meletakan disampingnya. Dia pun memeluk dolphin kesayangannya. Saat ku liat senyum manis mulai terukir dibibirnya, akupun meningglkan kamar dan menarik pelan pintunya.

Dibawah, saat melewatin ruang tamu, ku liat masih ada 2 cwek teman kostan Marisa asik ngerumpi. Aku pun berpesan agar nanti saat marisa bangun utk mengunci kamarnya, karena tadi aku cuman nutupin dari luar.

Akupun meninggalkan gerbang kostan itu dan mengarah ke kostanku.

Hmmm...malam yang sangat menguras hati gumamku. Iya malam itu kuberucap "Sayang" ke Marisa dan malam itu juga aku sudah lancang mencium keningya.

Iya, itu ciuman pertamaku..dan ciuman itu di kening seorang cewek. Iya Cewek Manis Berkacamata bernama Marisa. Cwek yang memiliki Senyum Manis serta mata Cantik.

Cwek yang sangat menyukai segala macam pernak pernik berbentuk Dolphin. Semua buku catetanya serta pena yang sering dia gunakan selalu ada gambar dolphin.

Ah, sgitu perhatiannya kah aku dengan marisa?? Entahlah, yang jelas aku sangat sedih malam itu. Kyknya sempat nangis pas diperjalanan balik kkostan.

Quote:


Saat nyampe kkostan, dan hendak masuk kamar... Ternyata ada 3 orang yang dari awal masuk kostan tadi sudah memperhatikan dari lantai atas. Yoi, mas Y, mas F udah balik dari seminggu kemarin dari kebumen. Terlihat Arif juga ikut nimbrung dilantai atas bareng mas Y ma Mas F.

Akupun seperti kurang pas dengan suasana hati sekarang buat ikut nimbrung, Mana besok pagi niat mw nemenin Marisa cari oleh2 buat orang tuanya. Jadilah aku langsung masuk kkamar buat rebahan berharap bisa tidur.

Akupun nyalain tu radio rakitan mas Y. Oiya, radio ini dah dkasih (lebih tepatnya disumbangin ke ane) sama mas Yanto, karena dia udah ada tipi dikamarnya, jadi dia ngasih radio buat sebagai hiburan nek pas suntuk.

Kuputar2 cari channel yang masih bagus siarannya jam 12an malam itu. Tapi sialnya, kyk semua channel ikut sekongkol buat cengin. Hampir semua siarannya lagu2 melow.

Tapi aku milih channel Redjo Buntung malam itu, dan saat itu lagi diputar lagu didi kempot. Hampir semua lagunya didi kempot. Pas lagunya Layang Kangen mengalun pelan seakan mengiringi kesedihan ku.

Pintu kamar diketuk. Arifpun seperti biasa langsung masuk dan duduk di sdut kasur.

Quote:

Diubah oleh cRot.Ex 17-10-2015 18:49
Opiknh
khoirian
khoirian dan Opiknh memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.