- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Para Bidadari
...
TS
IlyasCool
Di Antara Para Bidadari
Assalamualaikum Wr Wb
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih

Spoiler for Rules :
Spoiler for FAQ:
Spoiler for Index:
Quote:
INDEX CHAPTER 3 & Side Stories
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 668 suara
Siapakah Pendamping Ilyas Kelak???
Nadya
5%
Vira
70%
Nabilla
3%
Tasya
2%
Nisa
6%
Tiara
4%
Seseorang Yang belum nongol di Cerita Ini
10%
Diubah oleh IlyasCool 23-10-2015 12:02
radorada dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6M
4.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#4261
Part 188 - Failed to Give it To Her (2)
Ketika mata gue melihatnya sedang bercengkrama dengan seorang laki-laki yang merupakan kakak angkatan dia yang kemarin mengantarnya pulang membuat gue semakin pesimis saja untuk berusaha menjelaskan tentang apa isi hati gue sekarang ini. Gue hanya terbengong melihat mereka yang terlihat cukup akrab satu sama lain membuat gue semakin merasa cemburu.
Namun seseorang tiba-tiba membuyarkan lamunan gue..
" Yas... " Panggil sebuah suara laki-laki yang cukup dewasa
" Eh om...
" Kata gue tersenyum sambil menggaruk kepala gue
" Kenapa, cemburu ya ngeliatin mereka " Kata papanya vira sambil menunjuk ke arah vira
" Hehe... Ngga ko om
"
" Ngga gimana, kelihatan kok dari muka kamu langsung lesu gitu..
" Ucap papanya tersenyum
" Ya gimana ya om.. serba salah saya sih om, mau cemburu, tapi bukan siapa-siapanya om -_- "
" Makanya cepet atuh dijadiin sama Tyas.. nya.. Om dukung kok..
"
" Rencana nya sih gitu om, tapi kayanya iyas udah kalah saing deh.. "
" Hmmm...There's Chance.. " Kata papanya vira sambil menepuk bahu gue.
" Iya sih om.. iyas akan terus berusaha.. "
" Tapi om juga pengennya kalian itu membangun sebuah hubungan dengan serius yas dan gak main-main lagi seperti dulu waktu di SMA. Om pengennya kalian bener-bener hubungan kalian itu berakhir pada satu tujuan. " Kata papanya vira berpesan kepada gue
" Apa itu om "
" Tujuan itu adalah sebuah pernikahan. dan om yakin Kamu adalah orang yang tepat untuk Vira nanti. "
" .... " Gue terhenyak mendengar perkataan beliau barusan
" Udah jangan lesu gitu, biar om panggilin ya Tyasnya... "
Hubungan gue memang selalu akrab sama beliau, sejak dari SMA gue telah mengenal baik beliau sebagai orang tua yang bijak, penyayang, ramah dll. Namun perkataan beliau barusan memang membuat gue terkejut. Secara , tanpa diminta , ternyata beliau telah memberikan sebuah lampu hijau bagi gue dan kemudian gue bisa melihat secercah cahaya harapan untuk bisa memiliki Vira.
" Tyas sini.. kok iyasnya dicuekin ini haha... " Kata papanya memanggil Vira
Seketika Vira menoleh ke arah papanya yang sedang berdiri bersama gue. Lalu pandangan mata Vira berubah ketika melihat gue. Ia langsung menghentikan sejenak obrolannya kepada cowo itu dan meninggalkannya disana. Ia kemudian langsung menghampiri kita berdua ini.
" Iyaaasssss!!!!
" Katanya memanggil gue dengan tersenyum
" Kayanya om mau kesana dulu deh ya biar ga ganggu hehe.. " kata papanya lalu meninggalkan gue dan vira berdua
" Iyassss kan kamu lagi sakitt..!! " Kata dia menatap mata gue
" Ngga kok uda rada mendingan hehe... "
" Apaaan udah mendingan , masi anget gini lho ! .. " Katanya sambil memegang kening gue
" Gapapa kok... "
" Kamu udah minum obat tadi sebelum kesini? " Tanyanya begitu perhatian kepada gue
" Udah tenang aja sihh haha... emang kenapa kalo misalnya belum? "
" Soalnya disini gaada yang mau ngangkat kamu kalo kamu pingsan hahaha...
" Ledeknya kepada gue
" -_- ngeledek lagi nih jadinya.. "
" Candaa iyasss hehe
.. Aku cuma khawatir aja sama kamu.. "
" Khawatir ko ga ngejawab telfon beberapa hari yang lalu? " Tanya gue lsambil menaikkan alis gue
" Habisnya SEBEL!!!!!! " Kata dia dengan raut wajah dimanyun2in gitu
" Hahhah Eh iya Ty aku ada sesuatu nih buat kamu.. " kata gue sambil ngerogoh kocek
Ketika gue sedang merogoh kocek untuk mengambil kado yang berupa kalung itu dari kocek gue itu, tiba-tiba temennya Vira manggil dia.
" Eh bentar ya yas.. temen-temen aku manggil, kamu cicipin aja dulu kue nya yah hehe
dahhhh... "
Huuuhhh Nasib T_T gagal deh ngasih kado ke Vira, padahal momennya udah pas banget. Wah mungkin memang belom rejekinya kali ya. Tetapi gue gak bakal patah semangat. Gue akan mencobanya nanti dilain waktu.
Lalu tak beberapa lama acara dimulai dan seperti biasanya kalo acara ultah itu bagaimana. Pasti ya tiup lilin, makan2 dan salam2an. dan Lagi-lagi setelah acara itu, sang cowo tadi kembali mendekati vira dan membuat gue hanya bengong doang kek orang bego
.
Malemnya ketika gue udah di kosan, gue lagi nyicil tugas kuliah, hape gue kemudian bunyi. Gue lihat dan yang nelpon malem-malem itu vira.
" Ya kenapa Ty? "
" Gapapa lagi pengen nelpon ajah.. " Katanya disana
" Kangen yak hahahahaah
" Kata gue
" Ngga tuh yeeeeekk
"
" Trusss... ?" Tanya gue
" Hanya Rindu
... "
" Jiaahhahahah sama aja kampret! " ucap gue
" Hihihihihi.... kamu lagi ngapain sih sekarang? "
" Ini nyicil tugas aja.. Kamu ga cape apa , tadi acaranya padet banget.. "
" Ohhh... iya nih cape banget huffttt... Ini aja lagi ngadem di kamar.. "
" Sambil tiduran dong? "
" Iya..? "
" Berarti ga pake itu dong
"
" Mesum!!!!!!! "
" Jiahahahahhahaha canda-canda... tapi emang kenyataan kan
"
" Au' ah .... "
" Hehehe...
"
" Yas.. besok bisa jemput gak ke kampus... "
" Emang jam brapa besok kamu kelar kuliah? "
" Jam 1 an sih.."
" Ok deh... ntar aku jemput.. "
" Makasih ya yass... hiihih "
" Iya tyas... "
Akhirnya gue bisa kembali berkomunikasi dengan Vira lagi. Sungguh membuat hati gue senang sekali. Namun masih ada yang mengganjal di hati gue ini. Soal waktu itu sama Teh Xena, bahkan gue belom sempet ngejelasin tentang itu. Dan gue berjanji , besok gue akan menjelaskan semuanya kepada vira.
Berlanjut
Part selanjutnya... : You're My Guardian Angel..
Ketika mata gue melihatnya sedang bercengkrama dengan seorang laki-laki yang merupakan kakak angkatan dia yang kemarin mengantarnya pulang membuat gue semakin pesimis saja untuk berusaha menjelaskan tentang apa isi hati gue sekarang ini. Gue hanya terbengong melihat mereka yang terlihat cukup akrab satu sama lain membuat gue semakin merasa cemburu.
Namun seseorang tiba-tiba membuyarkan lamunan gue..
" Yas... " Panggil sebuah suara laki-laki yang cukup dewasa
" Eh om...
" Kata gue tersenyum sambil menggaruk kepala gue" Kenapa, cemburu ya ngeliatin mereka " Kata papanya vira sambil menunjuk ke arah vira
" Hehe... Ngga ko om
"" Ngga gimana, kelihatan kok dari muka kamu langsung lesu gitu..
" Ucap papanya tersenyum" Ya gimana ya om.. serba salah saya sih om, mau cemburu, tapi bukan siapa-siapanya om -_- "
" Makanya cepet atuh dijadiin sama Tyas.. nya.. Om dukung kok..
"" Rencana nya sih gitu om, tapi kayanya iyas udah kalah saing deh.. "
" Hmmm...There's Chance.. " Kata papanya vira sambil menepuk bahu gue.
" Iya sih om.. iyas akan terus berusaha.. "
" Tapi om juga pengennya kalian itu membangun sebuah hubungan dengan serius yas dan gak main-main lagi seperti dulu waktu di SMA. Om pengennya kalian bener-bener hubungan kalian itu berakhir pada satu tujuan. " Kata papanya vira berpesan kepada gue
" Apa itu om "
" Tujuan itu adalah sebuah pernikahan. dan om yakin Kamu adalah orang yang tepat untuk Vira nanti. "
" .... " Gue terhenyak mendengar perkataan beliau barusan
" Udah jangan lesu gitu, biar om panggilin ya Tyasnya... "
Hubungan gue memang selalu akrab sama beliau, sejak dari SMA gue telah mengenal baik beliau sebagai orang tua yang bijak, penyayang, ramah dll. Namun perkataan beliau barusan memang membuat gue terkejut. Secara , tanpa diminta , ternyata beliau telah memberikan sebuah lampu hijau bagi gue dan kemudian gue bisa melihat secercah cahaya harapan untuk bisa memiliki Vira.
" Tyas sini.. kok iyasnya dicuekin ini haha... " Kata papanya memanggil Vira
Seketika Vira menoleh ke arah papanya yang sedang berdiri bersama gue. Lalu pandangan mata Vira berubah ketika melihat gue. Ia langsung menghentikan sejenak obrolannya kepada cowo itu dan meninggalkannya disana. Ia kemudian langsung menghampiri kita berdua ini.
" Iyaaasssss!!!!
" Katanya memanggil gue dengan tersenyum" Kayanya om mau kesana dulu deh ya biar ga ganggu hehe.. " kata papanya lalu meninggalkan gue dan vira berdua
" Iyassss kan kamu lagi sakitt..!! " Kata dia menatap mata gue
" Ngga kok uda rada mendingan hehe... "
" Apaaan udah mendingan , masi anget gini lho ! .. " Katanya sambil memegang kening gue
" Gapapa kok... "
" Kamu udah minum obat tadi sebelum kesini? " Tanyanya begitu perhatian kepada gue
" Udah tenang aja sihh haha... emang kenapa kalo misalnya belum? "
" Soalnya disini gaada yang mau ngangkat kamu kalo kamu pingsan hahaha...
" Ledeknya kepada gue" -_- ngeledek lagi nih jadinya.. "
" Candaa iyasss hehe
.. Aku cuma khawatir aja sama kamu.. "" Khawatir ko ga ngejawab telfon beberapa hari yang lalu? " Tanya gue lsambil menaikkan alis gue
" Habisnya SEBEL!!!!!! " Kata dia dengan raut wajah dimanyun2in gitu
" Hahhah Eh iya Ty aku ada sesuatu nih buat kamu.. " kata gue sambil ngerogoh kocek
Ketika gue sedang merogoh kocek untuk mengambil kado yang berupa kalung itu dari kocek gue itu, tiba-tiba temennya Vira manggil dia.
" Eh bentar ya yas.. temen-temen aku manggil, kamu cicipin aja dulu kue nya yah hehe
dahhhh... "Huuuhhh Nasib T_T gagal deh ngasih kado ke Vira, padahal momennya udah pas banget. Wah mungkin memang belom rejekinya kali ya. Tetapi gue gak bakal patah semangat. Gue akan mencobanya nanti dilain waktu.
Lalu tak beberapa lama acara dimulai dan seperti biasanya kalo acara ultah itu bagaimana. Pasti ya tiup lilin, makan2 dan salam2an. dan Lagi-lagi setelah acara itu, sang cowo tadi kembali mendekati vira dan membuat gue hanya bengong doang kek orang bego
. Malemnya ketika gue udah di kosan, gue lagi nyicil tugas kuliah, hape gue kemudian bunyi. Gue lihat dan yang nelpon malem-malem itu vira.
" Ya kenapa Ty? "
" Gapapa lagi pengen nelpon ajah.. " Katanya disana
" Kangen yak hahahahaah
" Kata gue " Ngga tuh yeeeeekk
"" Trusss... ?" Tanya gue
" Hanya Rindu
... "" Jiaahhahahah sama aja kampret! " ucap gue
" Hihihihihi.... kamu lagi ngapain sih sekarang? "
" Ini nyicil tugas aja.. Kamu ga cape apa , tadi acaranya padet banget.. "
" Ohhh... iya nih cape banget huffttt... Ini aja lagi ngadem di kamar.. "
" Sambil tiduran dong? "
" Iya..? "
" Berarti ga pake itu dong
"" Mesum!!!!!!! "
" Jiahahahahhahaha canda-canda... tapi emang kenyataan kan
"" Au' ah .... "
" Hehehe...
"" Yas.. besok bisa jemput gak ke kampus... "
" Emang jam brapa besok kamu kelar kuliah? "
" Jam 1 an sih.."
" Ok deh... ntar aku jemput.. "
" Makasih ya yass... hiihih "
" Iya tyas... "
Akhirnya gue bisa kembali berkomunikasi dengan Vira lagi. Sungguh membuat hati gue senang sekali. Namun masih ada yang mengganjal di hati gue ini. Soal waktu itu sama Teh Xena, bahkan gue belom sempet ngejelasin tentang itu. Dan gue berjanji , besok gue akan menjelaskan semuanya kepada vira.

Berlanjut
Part selanjutnya... : You're My Guardian Angel..
efti108 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
(biasanya kan remaja2 sekarang pas smp udah mulai pacaran tuh kecuali gw