- Beranda
- Stories from the Heart
[ Science Fiction ] CODING A LIFE
...
TS
whiteshark21
[ Science Fiction ] CODING A LIFE
![[ Science Fiction ] CODING A LIFE](https://s.kaskus.id/images/2015/03/21/6940295_20150321082520.jpg)
Quote:
Spoiler for Daftar Isi - Coding A Life:
Please Kindly Enjoy
Diubah oleh whiteshark21 25-10-2015 02:27
anasabila memberi reputasi
1
16.4K
84
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
whiteshark21
#62
[ Chapter 27 ] - Big Match has Started

{ 1 server dengan lebih dari 100 user? salah satu dari kedua orang ini pasti sangat ahli dalam kendali server.. sebernarnya punya hubungan apa mereka dengan Akbar? } gumam Ilham dalam hati.
Spoiler for Dimensi Pemrograman:
"kenapa diam saja? anak buah kalian sudah tumbang setengah dari jumlah awal kan?" ujar Ari.
"santai saja.. kau bahkan sudah mulai keringatan hanya dengan melawan 50 orang dari mereka" balas Bagas.
"bagaimana mengatakannya yah? karena masing-masing dari kami berdua bisa saja setara dengan 100x kekuatan mereka lho" tambah Galih.
{ kebiasaan memprovokasinya juga membuatku teringat dengan orang itu.. } ujar Ilham masih dalam hatinya.
"hebat.." ujar salah satu tamu lainnya.
"sial! kemampuannya bukan main,apa dia gila!?" tambah tamu di sampingnya.
"ah! gerakannya cepat sekali!" susul temannya yang juga ikut dikalahkan.
"tadi yang terakhir.." ujar Ari menantang setelah 100 orang lawannya telah tumbang semua.
"oke,stage terakhir.. 2 lawan 1" balas Bagas dengan senyum licik khas-nya.
.
.
.
"kau belum pulang?"
"sebentar lagi.. aku cuma mau menonton dia bertarung"
ternyata Andre dan Kiki masih berada di gedung yang sama dengan teman-temannya,walaupun berbeda ruangan dirinya sedang memotior kegiatan kedua temannya yang sedang malawan Ari.
"apa dia hebat?" tanya Kiki.
"apa maksudnya?" balas Andre bertanya.
"hihi.. jangan tersinggung lho,kalau gitu aku pulang duluan saja yah"
"yah,jangan lupa besok"
"aku ingat kok,tenang saja"
.
.
"Kurang ajar kau,hahaha.." ujar Bagas tertawa senang di hadapan lawannya.
"itu yang kau bilang setara dengan 100 orang? yang benar saja.." komentar Ari.
"jangan lengah.." ujar Galih tetap fokus dengan pertarungannya sementara temannya baru saja kualahan.
{ kecepatannya bukan main.. lagipula aku juga bukan tipe yang punya pertahanan bagus,gawat juga.. sebenarnya apa yang dia pelajari sampai reflek dan intuisinya bisa bekerja begitu bagus? } pikir Bagas setelah robot miliknya kehilangan sebelah lengan akibat serangan White Slayer.
Spoiler for Dimensi Pemrograman:
"pertemuannya sudah selesai kan? kami mau pulang,terima kasih undangannya" ujar Ari langsung berpamitan tanpa menghiraukan rekan lamanya yang sedang berbicara lewat speaker.
"oke oke,pintunya sudah dibuka kok.." jawab Galih mempersilahkan tamunya pulang.
"lho,aku diabaikan begitu saja?" ujar Akbar yang ditinggal pergi lawan bicaranya.
"nah,kalian semua juga boleh pulang.. pastikan langsung tidur dan jangan bergadang" ujar Galih menyuruh semua tamunya pulang.
dengan begitu hanya tinggal dua orang pemuda ini saja yang masih menghuni ruangan besar tersebut.
"hoi Akbar,ayo main satu ronde melawanku" ajak Bagas semangat namun tidak ada jawaban sama sekali dari Akbar.
"..."
"sambungannya sudah putus" komentar Galih yang tengah membereskan barang-barangnya.
"aaahh... berani-beraninya dia!"
{ ini.. panas sekali.. } pikir Galih setelah menyentuh bagian casing bawah dari notebooknya.
.
.
.
.
keesokan harinya pun tiba, di kediaman Ari terlihat sudah ramai oleh banyak orang,
suara ayam jantan sudah berkokok puluhan menit yang lalu,bangun lebih siang dari biasanya memang bukan kegiatan rutin dari 2 pemilik rumah ini.
"Kikii~ "
"hoii.. ngimpi apaan!? bangun!"
"hoo-hoo~ ...eh?"
.
.
"suara siapa di bawah?" tanya Ari yang baru saja bangun dan beranjak dari kamarnya di lantai 2.
"Egi,Angga dan Linda datang ke sini" jawab rekan serumahnya saat menuruni tangga menuju lantai satu.
"tumben bisa serentak begitu"
"karna hari ini kita punya masalah yang sama"
"masalah?"
"lihat itu,tuan rumahnya berantakan sekali.." ledek Egi sesampainya Ari di ruang tamu.
"apa tangan kirimu masih sakit?" tanya Linda menghawatirkan lengan kiri Ari yang masih terperban seperti hari sebelumnya.
"yah,sudah agak membaik.. semalam saja sudah kugunakan untuk bertarung" jawab Ari.
"kami sudah dengar ceritanya dari Ilham tadi,lawanmu 2 orang teman kakakku kan?" tambah Angga.
"benar,pertarungannya sangat singkat sih kalau dihitung-hitung.. seperti Akbar,mereka berdua juga pasti bukan orang yang payah" jawab Ari ikut duduk bersama keempat rekannya.
"oya,kakakku juga bilang dia akan pulang hari ini,mungkin akan sampai nanti malam" balas Angga.
"baguslah" kata Ari terdengar tidak terlalu semangat.
"hoi,kenapa tidak mengundangku kemari kamarin?" tanya Egi tiba-tiba.
"untuk apa? kau mau bantu memperbaiki tembok kamarku? sekarang juga bisa." jawab Ari meledek.
"Linda bilang kau bertemu perempuan yang cantik kan kemarin,aku jadi penasaran seperti apa orangnya" ujar Egi.
"perempuan biasa,aku tidak bilang dia cantik.. week~" sambar Linda.
"sudah telat.. tapi ngomong-ngomong ada keperluan apa kita hari ini?" tanya Ari langsung ke poin pentingnya.
"huh..," balas Egi menghela nafas.
"..kami diserang,jaringan koneksiku rusak total dan tidak bisa diperbaiki untuk sementara ini" tambahnya.
"jangan-jangan,Linda juga iya?" tanya Ari.
"iya,semua copy dari Sistem Operasi buatanku yang tersebar saat ini mati total dan tidak dapat digunakan,terkecuali yang ada di komputerku dan milik kalian saja" jawab Linda.
"ho.. ternyata orang itu perlu peserta tambahan rupanya," gumam Ari.
"kami sudah mendiskusikan ini sebelum kau bangun tadi,jadi bagaimana pendapatmu?" tanya Angga.
"kedua produk kalian memang aset yang sangat berharga untuk orang lain nantinya,tapi.. apa alasanmu kesini?" tanya Ari kembali pada Angga yang memang bisa dibilang tidak memiliki urusan yang bersankutan dengan Andre.
"alasanku akan sama seperti Ilham saat ini,kami tidak punya hal yang dipertaruhkan tapi kami juga ingin membantu dalam kasus ini" jawab Angga.
"dia melakukan ini bukan karena mengincar kami,tapi agar kau mau menerima tantangannya" lanjut Egi.
"apa dia juga berjanji akan memperbaiki kekacauan pada resources kalian kembali seperti sedia kala?" tanya Ari lagi.
"dari pesan singkat yang kami dapat begitulah yang dia bilang,kami tidak punya pilihan lain selain memenangkan tantangan darinya.. bagaimana denganmu?" balas Egi.
"sebenarnya dia mengancamku dengan rencana jahat milik ayahnya dulu.. tapi kupikir polisi bisa diandalkan dalam hal ini,ditambah watak orang itu tidak mungkin sama persis dengan ayahnya.. saatnya pihak hukum yang menanganinya jika memang ancamannya terjadi"
"jadi kau ingin membiarkan dia bertindak semaunya hanya karna kau takut melakukan kesalahan yang sama?"
"..."
"bukankah sebaiknya kita selesaikan saja masalah personal ini selagi belum menyangkut kepentingan banyak orang,kan? maksudku,dia hanya menantangmu beradu kemampuan,perjanjiannya jika kau menang maka dia akan berhenti mengganggumu,lalu resources kami juga kembali seperti semula" ujar Linda.
"aku sudah membunuh seorang yang berarti baginya... bagaimana kalau dia tetap berambisi dan tidak mau kalah dariku meski aku memenangkan tantangan itu?" balas Ari.
"jangan pesimis begitu dong"
"justru kupikir itu sangat mustahil.. aku mengamatinya semalam,berdasarkan pembawaannya saat duduk bersama kita dia bukan orang yang sama dengan Henri.. kuyakin dia bisa menerima hasil apapun dari pertarungan nanti.. kau hanya perlu mengalahkannya karena ini akan jadi pertarungan yang murni pertarungan biasa" komentar Ilham.
"walaupun tanpa teknik pemusnah itu kau tetap bisa bertarung dengan hebat,kan? selagi kau tidak memakai teknik itu maka tidak ada yang terluka" ujar Angga.
"hufh,"
"bukankah Kiki sudah bilang kemarin? serangan yang kedua,yang ketiga,keempat,kelima dan seterusnya akan muncul bergantian sampai kau menang darinya" ujar Linda.
"sudahlah tidak ada gunanya memikirkan hal itu lagi,kami berempat akan meladeni si tajir sialan itu untuk merebut resources kami" tambah Egi.
"...."
setelah cukup lama direnungkan,Ari pun kemudian setuju untuk menerima tantangan lawannya.
"baiklah,kita akan terima tantangannya.." balas Ari meyakinkan pilihannya.
"bagus! cepat mandi dan siap-siap,aku akan menghubunginya dan kita akan mulai begitu kau sudah siap" ujar Egi merespon senang.
"hoh" jawab Ari nampak masih terbebani oleh banyak pemikiran di kepalanya.
#Keraguan masih menghantuinya
Quote:
Diubah oleh whiteshark21 16-10-2015 23:30
0



