- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Para Bidadari
...
TS
IlyasCool
Di Antara Para Bidadari
Assalamualaikum Wr Wb
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih

Spoiler for Rules :
Spoiler for FAQ:
Spoiler for Index:
Quote:
INDEX CHAPTER 3 & Side Stories
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 668 suara
Siapakah Pendamping Ilyas Kelak???
Nadya
5%
Vira
70%
Nabilla
3%
Tasya
2%
Nisa
6%
Tiara
4%
Seseorang Yang belum nongol di Cerita Ini
10%
Diubah oleh IlyasCool 23-10-2015 12:02
radorada dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6M
4.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#4039
Part 185 -
Sejak kejadian itu, 2 hari sudah gue dicuekkin sama Vira. Gue terus coba sms, tapi ga pernah dibales. Gue coba telfon, sama juga ga dibales. Ya, gue beranggapan, mungkin apa yang gue pikirkan tempo hari tentang dia itu memang benar adanya. She's Jealous.. 2 Hari sudah Kamar ini berubah menjadi sepi. Sepi dari Candanya yang tiap kali membuat diri gue tersenyum, Sepi dari Riuh suara dirinya yang biasanya selalu saja memarahi diri gue, Sepi dari tingkah manjanya yang selalu membuat gue luluh, dan bisa untuk sejenak melupakan Sosok Tiara dari bayang-bayang gue.
Malam ini, tidak ada rencana gue sebagai seorang remaja untuk berjalan sambil menikmati malam minggu ini. Entah kenapa malam ini gue terus memikirkan tentang Vira. Padahal, jarang sekali gue bisa bertingkah aneh seperti ini. Rasanya, aneh sekali Vira yang bukan siapa-siapa gue, melainkan hanya seorang teman dekat bisa membuat gue jadi begini. Otak gue serasa penuh, penuh dengan namanya dipikiran gue.
8.PM. Itu yang baru saja gue lihat ketika mata gue tertuju pada Jam di tangan kiri gue. Apakah gue harus mencoba untuk menghubungi dia lagi? Perasaan gue belum tenang ketika gue belum meminta maaf kepada dia. Serasa masih ada yang janggal di hati gue ini. Lalu, gue beranjak dari tempat tidur menuju ke meja dimana HP gue dicharge. Gue mengambilnya dan kemudian membuka Kontak dirinya untuk yang kesekian kali.
Perlahan gue mengetik sebuah nama di kolom Search pada Kontak di hape gue. Tyas.. Itu lah nama yang gue gunakan untuk dirinya di kontak hape gue. Awalnya bukan itu nama yang gue gunakan sebelumnya. Tapi, ia sendiri yang meminta gue untuk mengganti namanya di Kontak gue. Tepatnya sekitar 3 Minggu yang lalu..
" Yas Aku pinjem HP kamu bentar yah...
" Ucapnya sambil memasang senyumnya
" Mau ngapain?
"
" Ya pinjem ajaa... " Katanya lalu tiba-tiba sudah ada HP gue di tangannya
" Eh kampret, belum diizinin juga lu! " Kata gue kaget ketika melihat hape gue sudah ada di tangannya
" Bentar doang kaliiii
" Katanya kemudian menjulurkan lidahnya kepada gue
Kemudian dia mulai mengutak atik HP dan menyelesaikannya dengan waktu yang singkat. Gue bingung, apa yang ia lakukan di hape gue. Kok bisa cepet banget.
" Kamu apain sih hape aku? " Tanya gue
" Coba liat kontak kamu deh hihi... "
Gue coba cek semua kontak, tapi gue tak menemukan nama "Vira" disana. Namun ketika gue mencoba mencari dari bawah dan saat sampai di bagian huruf T. Gue melihat sebuah nama yang tak asing lagi, tapi baru ada di kontak hape gue.
"Tyas.."
Gue telusuri lagi yaitu gue menekan kontaknya dan terlihat beberapa sub kontak yang berisi seperti, Email, Office, and Description. Kemudian mata gue tertuju pada bagian description. Sebuah tulisan yang awalnya menurut gue lebay.
" Your Next Guardian Angel.. "
Gue langsung memandang Vira yang tengah senyum-senyum sendiri ketika melihat ekspresi gue membaca description yang ia tulis di dalam kontaknya.
" Lebay Lu!!! Sumpah... "
" Biarin Hueekkkkkk
, Jangan dihapus ya !!!! Awas kalo kamu hapus !!! " Suruhnya
" Iya, tapi sumpah lebay banget kamu vir... "
" Biarin , aku juga seneng kok hahah
"
Gue seketika tersenyum saat gue kembali membuka kontaknya pada malam ini. Lalu kemudian, gue menekan sebuah tombol "Call" dan gue mendekatkannya ke telinga gue.
Tut.......Sedang sibuk...
Yap, begitulah yang gue terima saat setelah beberapa saat gue menunggu. Nomornya aktif, tapi tidak diangkat oleh dia. Hufffftt... betapa ngenesnya gue malem ini. Telfon masih gak diangkat juga sama seperti kemarin.
Akhirnya daripada gue makin lama makin ngenes di dalem kamar. Gue memutuskan untuk keluar dari kamar sambil menikmati angin malam ini. Angin yang bisa menyejukkan hati para jomblo ngenes di luar sana sama seperti gue. Di Luar kamar gue melihat Evan dan Ilham yang sedang bersantai pada malam ini.
" Oy yas.. sini napa, jangan ngendok terus di kamar hahaha " Kata Evan memanggil gue
" Sialan lo van -_- "
" Roko yas? " Kata Ilham menawarkan gue sebatang rokok..
" Boleh deh ham , nuhun nya' "
" Sepp "
" Eh yas tumben lo kaya ga semangat gitu, biasanya lo kalo malem2 gini sumringah banget... " Tanya Evan
" Lagi males aja van gue " Kata gue sambil menyalakan korek yang berada di tengah meja.
" Paling si Ilyas lagi galau dia mah van... hahahaa " Ucap Ilham kepada evan sambil melirik gue
" Hahahaha pasti Galauin Vira yak yas haha
" Kata evan
" Tau ah... " Jawab gue lalu disusul dengan menghisap rokok yang ada di tangan gue
" Saran aje nih yas... kalo lo misalnya lagi marahan sama Vira, lo minta maaf deh. Lusa lo ke kampus aja, kan biasanya juga lusa lo jemput dia, lo minta maaf deh sama dia.
" Gitu ya van... "
" Iye lah bego!!! "
" Oh iya , lo inget gak yas, Kamis depan kan Ulang tahunnye si Vira .. nah kalo lo sayang sih ya sama Vira lo kasih dia kado aja terus lo tembak dah do'i... "
" Hah Tembak? " Kata gue bingung sambil baru nyadar kalo Hari kamis depan itu Vira Ulang tahun
" Gini ya, lo sayang gak sih sama Vira? " Tanya evan
" Hmmmm... Jujur yak , gue mulai sayang sama dia dari gue tinggal disini van, Soalnya dia udah ngerubah hidup gue semenjak Tiara waktu itu meninggal kan van... Gara-gara dia juga, Gue bisa sedikit demi sedikit melupakan sejenak tentang Tiara van.."
" Yaudah yas... tunggu apa lagi.... dan lo Mesti inget! Yang deketin Vira itu ga sedikit lho... Bahkan sampe kakak angkatan juga banyak yang suka sama dia yas... " Kata Evan mengingatkan gue
" Tapi gue ga yakin dah van kalo gue bakal diterima sama vira
.. "
" Yaelah ga yakin? Heh cuk, lu dulu pernah cerita kan kalo Vira itu suka sama lo dari kelas 1 SMA dan sekarang kita udah kuliah... Itu artinya 3 Taon dia nunggu lu yas... Masih ga yakin juga lo "
" ..... " Gue terdiam karena udah kikuk/kalah beradu pendapat dengan Evan
" Sebelum terlambat yas... Itu aja dari gue mah.... " Ucap Evan sambil memegang bahu gue
Apa yang barusan diucapkan oleh Evan bener-bener membuat diri gue terhenyak. Gue sadar, gue gak pernah nganggep perasaan Vira kepada gue serius. Gue salah, gue udah nyia-nyiain perempuan seperti dia. 3 Tahun merupakan waktu yang sangat panjang. 3 Tahun dia hanya bisa menunggu gue. Menunggu , menunggu dan menunggu, tanpa lampu hijau dari sisi gue. Namun , Gue rasa sekarang lah saatnya untuk membuat dia tidak menunggu lagi
And now...
I Feel that I love you so much..
Sejak kejadian itu, 2 hari sudah gue dicuekkin sama Vira. Gue terus coba sms, tapi ga pernah dibales. Gue coba telfon, sama juga ga dibales. Ya, gue beranggapan, mungkin apa yang gue pikirkan tempo hari tentang dia itu memang benar adanya. She's Jealous.. 2 Hari sudah Kamar ini berubah menjadi sepi. Sepi dari Candanya yang tiap kali membuat diri gue tersenyum, Sepi dari Riuh suara dirinya yang biasanya selalu saja memarahi diri gue, Sepi dari tingkah manjanya yang selalu membuat gue luluh, dan bisa untuk sejenak melupakan Sosok Tiara dari bayang-bayang gue.
Malam ini, tidak ada rencana gue sebagai seorang remaja untuk berjalan sambil menikmati malam minggu ini. Entah kenapa malam ini gue terus memikirkan tentang Vira. Padahal, jarang sekali gue bisa bertingkah aneh seperti ini. Rasanya, aneh sekali Vira yang bukan siapa-siapa gue, melainkan hanya seorang teman dekat bisa membuat gue jadi begini. Otak gue serasa penuh, penuh dengan namanya dipikiran gue.
8.PM. Itu yang baru saja gue lihat ketika mata gue tertuju pada Jam di tangan kiri gue. Apakah gue harus mencoba untuk menghubungi dia lagi? Perasaan gue belum tenang ketika gue belum meminta maaf kepada dia. Serasa masih ada yang janggal di hati gue ini. Lalu, gue beranjak dari tempat tidur menuju ke meja dimana HP gue dicharge. Gue mengambilnya dan kemudian membuka Kontak dirinya untuk yang kesekian kali.
Perlahan gue mengetik sebuah nama di kolom Search pada Kontak di hape gue. Tyas.. Itu lah nama yang gue gunakan untuk dirinya di kontak hape gue. Awalnya bukan itu nama yang gue gunakan sebelumnya. Tapi, ia sendiri yang meminta gue untuk mengganti namanya di Kontak gue. Tepatnya sekitar 3 Minggu yang lalu..
**
" Yas Aku pinjem HP kamu bentar yah...
" Ucapnya sambil memasang senyumnya" Mau ngapain?
"" Ya pinjem ajaa... " Katanya lalu tiba-tiba sudah ada HP gue di tangannya
" Eh kampret, belum diizinin juga lu! " Kata gue kaget ketika melihat hape gue sudah ada di tangannya
" Bentar doang kaliiii
" Katanya kemudian menjulurkan lidahnya kepada gueKemudian dia mulai mengutak atik HP dan menyelesaikannya dengan waktu yang singkat. Gue bingung, apa yang ia lakukan di hape gue. Kok bisa cepet banget.
" Kamu apain sih hape aku? " Tanya gue
" Coba liat kontak kamu deh hihi... "
Gue coba cek semua kontak, tapi gue tak menemukan nama "Vira" disana. Namun ketika gue mencoba mencari dari bawah dan saat sampai di bagian huruf T. Gue melihat sebuah nama yang tak asing lagi, tapi baru ada di kontak hape gue.
"Tyas.."
Gue telusuri lagi yaitu gue menekan kontaknya dan terlihat beberapa sub kontak yang berisi seperti, Email, Office, and Description. Kemudian mata gue tertuju pada bagian description. Sebuah tulisan yang awalnya menurut gue lebay.
" Your Next Guardian Angel.. "
Gue langsung memandang Vira yang tengah senyum-senyum sendiri ketika melihat ekspresi gue membaca description yang ia tulis di dalam kontaknya.
" Lebay Lu!!! Sumpah... "
" Biarin Hueekkkkkk
, Jangan dihapus ya !!!! Awas kalo kamu hapus !!! " Suruhnya" Iya, tapi sumpah lebay banget kamu vir... "
" Biarin , aku juga seneng kok hahah
"***
Gue seketika tersenyum saat gue kembali membuka kontaknya pada malam ini. Lalu kemudian, gue menekan sebuah tombol "Call" dan gue mendekatkannya ke telinga gue.
Tut.......Sedang sibuk...
Yap, begitulah yang gue terima saat setelah beberapa saat gue menunggu. Nomornya aktif, tapi tidak diangkat oleh dia. Hufffftt... betapa ngenesnya gue malem ini. Telfon masih gak diangkat juga sama seperti kemarin.
Akhirnya daripada gue makin lama makin ngenes di dalem kamar. Gue memutuskan untuk keluar dari kamar sambil menikmati angin malam ini. Angin yang bisa menyejukkan hati para jomblo ngenes di luar sana sama seperti gue. Di Luar kamar gue melihat Evan dan Ilham yang sedang bersantai pada malam ini.
" Oy yas.. sini napa, jangan ngendok terus di kamar hahaha " Kata Evan memanggil gue
" Sialan lo van -_- "
" Roko yas? " Kata Ilham menawarkan gue sebatang rokok..
" Boleh deh ham , nuhun nya' "
" Sepp "
" Eh yas tumben lo kaya ga semangat gitu, biasanya lo kalo malem2 gini sumringah banget... " Tanya Evan
" Lagi males aja van gue " Kata gue sambil menyalakan korek yang berada di tengah meja.
" Paling si Ilyas lagi galau dia mah van... hahahaa " Ucap Ilham kepada evan sambil melirik gue
" Hahahaha pasti Galauin Vira yak yas haha
" Kata evan" Tau ah... " Jawab gue lalu disusul dengan menghisap rokok yang ada di tangan gue
" Saran aje nih yas... kalo lo misalnya lagi marahan sama Vira, lo minta maaf deh. Lusa lo ke kampus aja, kan biasanya juga lusa lo jemput dia, lo minta maaf deh sama dia.
" Gitu ya van... "
" Iye lah bego!!! "
" Oh iya , lo inget gak yas, Kamis depan kan Ulang tahunnye si Vira .. nah kalo lo sayang sih ya sama Vira lo kasih dia kado aja terus lo tembak dah do'i... "
" Hah Tembak? " Kata gue bingung sambil baru nyadar kalo Hari kamis depan itu Vira Ulang tahun
" Gini ya, lo sayang gak sih sama Vira? " Tanya evan
" Hmmmm... Jujur yak , gue mulai sayang sama dia dari gue tinggal disini van, Soalnya dia udah ngerubah hidup gue semenjak Tiara waktu itu meninggal kan van... Gara-gara dia juga, Gue bisa sedikit demi sedikit melupakan sejenak tentang Tiara van.."
" Yaudah yas... tunggu apa lagi.... dan lo Mesti inget! Yang deketin Vira itu ga sedikit lho... Bahkan sampe kakak angkatan juga banyak yang suka sama dia yas... " Kata Evan mengingatkan gue
" Tapi gue ga yakin dah van kalo gue bakal diterima sama vira
.. "" Yaelah ga yakin? Heh cuk, lu dulu pernah cerita kan kalo Vira itu suka sama lo dari kelas 1 SMA dan sekarang kita udah kuliah... Itu artinya 3 Taon dia nunggu lu yas... Masih ga yakin juga lo "
" ..... " Gue terdiam karena udah kikuk/kalah beradu pendapat dengan Evan
" Sebelum terlambat yas... Itu aja dari gue mah.... " Ucap Evan sambil memegang bahu gue
Apa yang barusan diucapkan oleh Evan bener-bener membuat diri gue terhenyak. Gue sadar, gue gak pernah nganggep perasaan Vira kepada gue serius. Gue salah, gue udah nyia-nyiain perempuan seperti dia. 3 Tahun merupakan waktu yang sangat panjang. 3 Tahun dia hanya bisa menunggu gue. Menunggu , menunggu dan menunggu, tanpa lampu hijau dari sisi gue. Namun , Gue rasa sekarang lah saatnya untuk membuat dia tidak menunggu lagi

And now...
I Feel that I love you so much..
efti108 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
(biasanya kan remaja2 sekarang pas smp udah mulai pacaran tuh kecuali gw