Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
#3573
Dengan cepat Cunil pergi, melaju. Suasana memang sepi karena udah mendekati jam 12an.. Gue gak boleh diam karena situasi ini, dia pergi. Bukan karena cinta dulu atau takut kehilangan, tapi karena takut terjadi sesuatu dengan dia.. Gue balik dan bergegas ambil Motor karena Rista semakin cepat, nekad juga ni anak..
Quote:

Buru-buru gue kejar, masih kelihatan sih dan gue apal banget Mobilnya, selain itu Ristaa jelas nggak bakalan apal Jogja, paling tau jalan lewat pas kesini aja dan sebaliknya.. Sampai di daerah depan UPN Veteran diapun melaju kencang di Ring Road ke arah barat, sampai berjajar beda jalur. Bisa apa gue selain Teriak, sampai di sebuah Bangjo, berhenti dan gue deketin dia, duhhh malu sebenernya banyak orang malah gue teriak-teriak walau sesekali dia menoleh, nangis, mukanya bercampur..
Quote:

Lampu ijo, omongan gue gak dia dengerin.. Dia semakin kencang melaju, edan ini anak,, balapan sama Mobil susah buat menang kalau jalannya lurus apalagi sepi.. Rista terus melaju, gak urusan sama apa yang gue lakuin, mau teriak sekeras apapun dia gak gubris.. Tanpa sadar udah hampir 1 jam gue ikutin dia yang lincah naik Mobilnya, bangjo dia terjang, salib menyalip,, Gila dehh anak Jakarta kenceng juga, ternyata sampai di sekitaran Kota Wates, diapun berhenti di sebuah Pom Bensin. Gue masih terus berusaha deketin dia,, sampai selesai isi Bensin tetap gak dengar, malu sama orang-orang disekitar sebenernya.. Gue mulai kehabisan akal, pas dia ke WC gue jadi punya ide saat isi bensin juga karena takut mogok.

Tanpa ngelihatin gue, tapi masih nangis. Dia mulai melaju dari parkiran tapi saat keluar gue halangi Motor didepannya..
Quote:

Suasana semakin nggak enak karena Rista teriak dari dalam mobilnya dan gue kepancing Emosi..
Quote:

Datang beberapa orang yang sedikit penasaran dengan permasalahan gue, dilain sisi Rista masih teriak dan marah-marah, nggak jauh beda sama gue.. Jadinya gue malah ribut sama orang disini, tapi suasana ini malah bikin Rista semakin nekad.. Dia beneran nabrak motor gue, keras sampai terpental, padahal ditabrak bagian belakang.. Dia lanjut melaju dengan kecepatan tinggi, sialan bener ni anak, gue takut terjadi kecelakaan. Mendingan gue yang mati daripada dia yang istimewa itu, dengan cepat gue mengejar disela jalanan semakin sepi hampir Jam 2 subuh.. Entah berapa lama waktunya, sampai daerah Purworejo mobilnya masih stabil dan sesekali gue ambil kanan mendekati jendelanya..

Tapi semakin putus asa karena nggak gubris sama sekali,, entah apalagi yang ada dipikiran gue saat ini.. Gue pengen nyerempet bagian kanan mobil dengan sengaja, gue berharap dia berhenti, tapi setelah gue pikir ini bukan cara terbaik.. Akhirnya gue hanya berusaha ngebut sampai didepan dia.. Di sekitaran Ring Road Selatan Purworejo, udah sangat sepi, Rista hanya berjarak sekitar 500an meter dibelakang gue. Ini cara terakhir, gue berhenti ditengah jalan tanpa turun dari motor, berharap dia mau berhenti, dan gue rasa ini sangat beresiko, orang marah atau kecewa bisa nekad senekadnya tapi udahlah ini terakhir karena udah pasrah.. 1, 2, 3 bukannya dia berhenti nabrak motor sama persis bagian belakang, sampai gue terpental ke tepian dan ancur deh bagian belakang..

Sialan ini anak udah GILA.. cuma gara-gara Sitaa kenapa jadi seperti ini masalahnya.. Tapi, gue gak boleh nyerah, Rista semakin menghilang disaat gue beres-beres berusaha bangkit dan mengejarnya.. Sampai bisa berjalan lagi walau entah keadaannya seperti apa, masih untung karena kita berdua pada posisi Waras, nggak kena pengaruh Alkohol, gue gak ngerti apa yang terjadi missal kita Mabuk.. Beberapa saat gue rasa masih cukup mengejarnya sampai gue dapetin Mobil Rista lagi, dan tanpa sadar udah sampai dikota sendiri.. Gue kembali mengejarnya sampai mendekatinya, teriak lagi sampai capek.. Tapi kali ini gue bener-bener mulai lemah, nggak kuat, fisik gue semakin lemah, mungkin Alloh mengabulkan do’a disela gue mengejar tadi..

Setelah melewati kota dia menepi dan berhenti, tapi gue masih emosi.. Diapun keluar sambil nangis…Gue raih tangannya tapi dengan cepat dia nyurung gue sampai jatuh lagi..
Quote:

Tetap keras nih anak, jadinya adu mulut yang intinya dia marah karena Sitaa dan nyuruh gue balik ke Jogja, tapi gue gak akan balik sebelum dia sampai rumah. Hmm, jadi nggak jelas gini sih apa mau dia, gue bingung sendiri,.
Quote:

Gue berusaha tenang setidaknya emosi ini turun, mulai berpikir sejenak dan berusaha memecah suasana..
Quote:

Mau bilang apapun tentang masa lalu yang Indah, dia mungkin udah muak.. Diapun masuk mobil, tapi hanya diam tanpa gerakan setelah menutup pintunya… Gue masih berusaha sebisanya meski ini tipis..
Quote:

Rista diam, masih diam dan melirik gue sambil nangis. Mungkin usaha gue merayu enggak cerita dulu itu udah sia-sia dan percuma. Berusaha saja menyentuh tapi dia menghidar…. Sampai beberapa saat diapun ngomong sambil nangis..
Quote:

Dia perlahan menutup kaca mobilnya dan sambil melaju pelan mengusap air matanya.. Dia pulang, dan arahnya memang pulang… Sejenak gue diem memikirkan apa yang Rista bilang, sampai hampir tak terlihat, gue tanpa sadar mengikutinya disela mulai subuh berkumandang.. Melaju dan nemuin Rista lagi yang melaju pelan.. Dia nggak tau gue rada jauh dibelakangnya karena sengaja mematikan lampu padahal gue udah hampir nggak kuat.. Sampai dia pelan, dan belok masuk ke sebuah Rumah, guepun berhenti dari kejauhan dan jadi tau Rumah Rista yang sekarang. Gue rasa cukup karena dia udah dirumahnya, guepun balik arah entah kemana..

Dijalan pelan masih mikir, Sitaa juga masih terjaga sampai pulahan sms dan beberapa MisCall, guepun membalasnya dan mastiin baik-baik aja, dia lanjut pamitan tidur.. Hmm, Sitaaaaa … Sampai di alun-alun gue semakin kacau jadinya gue putusin pulang ke rumah karena ngerasa nggak memungkinkan untuk ke Jogja pagi ini, takut terjadi apa-apa, sadar aja nyali ini udah semakin berkurang tak senekad dulu.. Ngabarin Sitaa aja dan gue rasa dia ngerti kok, biarin lah gue nggak kuliah hari ini.. Sampai rumah Bapak menyambut sepulangnya dari Jama’ah Shalat Subuh di Masjid.. Tanpa menanyakan banyak hal, sekedar bersalaman sama Beliau dan tentunya Ibu..

Guepun shalat, Bintang masih tidur, berusaha menenenagkan diri dipagi ini.. Istirahat, beneran capek pagi ini.. Beberapa saat sms dari Ristaaa tanpa gue bales..
Quote:

Entah apa yang gue rasa, tanpa membalas karena bingung apa maksud dia... gue tertidur… Hmm, sialan ini anak nekad banget, susah mau bilang apa sama cewek yang satu Ini. Semua bisa berubah dengan cepat, hanya hitungan Jam semuanya berbeda.. Semoga dia baik-baik saja, Janda EDAN!!!...

Apa yang ada dipikiran dan hatinya, gue nggak ngerti. Apa iyaa, gue harus kehilangan dia setelah kehilangan Vitaa, dan Herlina..? Apa gue memang akan ditakdirkan hidup bukan dengannya.. Entahlah karena gue hanya bisa menentang Takdir..

****

Bersambung………..dan selamat beristirahat semuanya.. emoticon-Smilie
Semoga hari Esok lebih baik…
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.