- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.f
#3557
(masih) MUMET!!!
Entah kenapa Ibu beranjak pergi dan berpamitan mau tidur, padahal gue mau cerita lebih jauh soal Perempaun itu.
Beliau hanya diam sedikit tersenyum. Gue hanya berusaha maklum, apa karena mengenal Rista diwaktu dulu ya? Di ajak ngobrol Herlina dan Rista kesannya seperti kurang setuju. Ditambah ngobrol beristri lebih dari satu Ibu seperti nggak suka, jadinya maklum lagi.
Semakin malam menjelang dan waktunya beristirahat. Seperti biasanya gue sibuk dengan HP bersama Sitaa, udah nggak ada yang lain. Paling kalau mau sih hubungi Rista atau Herlina tapi ini udah malam, mereka semua beda dengan Sitaa yang santai dan belum punya anak, walau dimata gue mereka emua tetaplah sama, sama gilanya, sama rusaknya, tapi sama sehatnya untuk berusaha lebih baik lagi kedepan.. 1, 2 jam masih asik menikmati music, Sitaa udah tidur gue masih terjaga. Yang jelas hanya berusaha meredam kalau punya keinginan buruk. Alhamdulillah soal Zina, Narkotika, perlahan semakin hilang dari kehidupan gue, hanya Alkohol yang masih setia dan hal ini mungkin akan bertahan lama dikehidupan gue… Hmmm..
***
Seharian cuma di rumah, lalu nengok bisnis dan ikut kerja aja.. Semakin berkembang bisnisnya, itu tandanya bakal ada kehidupan selanjutnya yang lebih baik, Insya Alloh.. Hmm, sore datang dan jam ashar tiba, entah apa gerangan saat gue santai bareng Bintang, suara bapak dari balik kamar yang udah nggak pernah gue dengar selama hampir 10 Tahun. Sekejap suara dan ajakan itu bikin gue merinding, mikir, seneng, perasaannya bercampur..
Sejenak diem, gue mulai melangkah siap-siap, Bapak ngajak gue shalat berjama’ah bareng orang rumah, dan setelah itu sedikit mendengar Tauziah dari Bapak sampai beliau sedikit berkaca-kaca karena mungkin kurang kuat nasehatin gue, jelasnya sakit hati dan laranya soal gue itu udah sangat mengendap.. Sebisa mungkin gue hanya meminta maaf yang setulusnya, gue semakin sadar siapa mereka semua. Ketulusan yang tak pernah terbatas dari waktu ke waktu, dari masa ke masa. Tidak ada orangtua yang rela meninggalkan anaknya dengan segala keadaan apapun. Ternyata mereka semua ikhlas mengawal gue sampai detik ini.. YA Alloh ampunilah dosa mereka semua, berilah mereka kesehatan, berilah mereka apapun, berikan mereka Syuhada dan Syurga yang telah Engkau janjikan..
Beberapa waktu, datang Mbak Tarii yang memang udah janjian sama gue mau ketemu sama Bapak Ibu. Karena waktu yang terbatas, besok pagi dia harus ke Jogja dan gue sekalian ikut.. Sore ini sangat tepat waktunya, kalau malam kan nggak enak, lagian gue juga pengen pergi keluar.. Sambutan yang luar biasa walau ada sorot mata yang nampak nggak enak dari bapak Ibu ke Mbak Tarii, soal hubungan gue dengannya. Orangtua seperti punya rasa bersalah sama Mbak Tarii.. Tapi mbaknya nampak santai, biasa dan banyak senyum.. Obrolan perlahan dimulai setelah ketemu Bintang yang lanjut main-main sendiri, basa-basinya cukup..
Beberapa saat hanya saling diam dan pandang memandang, tapi bapak berusaha menjawab semua itu..
Saling diam lagi, roman-roman Mbak Tarii masih aja santai sebenernya, padahal aslinya dia udah nggak sabar juga ikut bantu ngomong.. Beberapa saat mikir, selama ini gue juga mikirin hal ini, Haji tak jauh beda dengan Jihad. Haji adalah Rukun Islam yang kelima tapi ada beberapa opsi syarat yang harus dipenuhi. Dan, menurut gue ibadah itu akan mantap dan mendekati sempurna apabila dari ke 4 rukun sebelumnya juga sudah sempurna. Gue rasa Bapak udah sangat mampu, kalau alasannya diatas gue siap berusaha sampai waktunya Bapak berangkat 2017 nanti..
Entah kenapa Ibu beranjak pergi dan berpamitan mau tidur, padahal gue mau cerita lebih jauh soal Perempaun itu.
Quote:
Beliau hanya diam sedikit tersenyum. Gue hanya berusaha maklum, apa karena mengenal Rista diwaktu dulu ya? Di ajak ngobrol Herlina dan Rista kesannya seperti kurang setuju. Ditambah ngobrol beristri lebih dari satu Ibu seperti nggak suka, jadinya maklum lagi.
Semakin malam menjelang dan waktunya beristirahat. Seperti biasanya gue sibuk dengan HP bersama Sitaa, udah nggak ada yang lain. Paling kalau mau sih hubungi Rista atau Herlina tapi ini udah malam, mereka semua beda dengan Sitaa yang santai dan belum punya anak, walau dimata gue mereka emua tetaplah sama, sama gilanya, sama rusaknya, tapi sama sehatnya untuk berusaha lebih baik lagi kedepan.. 1, 2 jam masih asik menikmati music, Sitaa udah tidur gue masih terjaga. Yang jelas hanya berusaha meredam kalau punya keinginan buruk. Alhamdulillah soal Zina, Narkotika, perlahan semakin hilang dari kehidupan gue, hanya Alkohol yang masih setia dan hal ini mungkin akan bertahan lama dikehidupan gue… Hmmm..
***
Seharian cuma di rumah, lalu nengok bisnis dan ikut kerja aja.. Semakin berkembang bisnisnya, itu tandanya bakal ada kehidupan selanjutnya yang lebih baik, Insya Alloh.. Hmm, sore datang dan jam ashar tiba, entah apa gerangan saat gue santai bareng Bintang, suara bapak dari balik kamar yang udah nggak pernah gue dengar selama hampir 10 Tahun. Sekejap suara dan ajakan itu bikin gue merinding, mikir, seneng, perasaannya bercampur..
Quote:
Sejenak diem, gue mulai melangkah siap-siap, Bapak ngajak gue shalat berjama’ah bareng orang rumah, dan setelah itu sedikit mendengar Tauziah dari Bapak sampai beliau sedikit berkaca-kaca karena mungkin kurang kuat nasehatin gue, jelasnya sakit hati dan laranya soal gue itu udah sangat mengendap.. Sebisa mungkin gue hanya meminta maaf yang setulusnya, gue semakin sadar siapa mereka semua. Ketulusan yang tak pernah terbatas dari waktu ke waktu, dari masa ke masa. Tidak ada orangtua yang rela meninggalkan anaknya dengan segala keadaan apapun. Ternyata mereka semua ikhlas mengawal gue sampai detik ini.. YA Alloh ampunilah dosa mereka semua, berilah mereka kesehatan, berilah mereka apapun, berikan mereka Syuhada dan Syurga yang telah Engkau janjikan..
Beberapa waktu, datang Mbak Tarii yang memang udah janjian sama gue mau ketemu sama Bapak Ibu. Karena waktu yang terbatas, besok pagi dia harus ke Jogja dan gue sekalian ikut.. Sore ini sangat tepat waktunya, kalau malam kan nggak enak, lagian gue juga pengen pergi keluar.. Sambutan yang luar biasa walau ada sorot mata yang nampak nggak enak dari bapak Ibu ke Mbak Tarii, soal hubungan gue dengannya. Orangtua seperti punya rasa bersalah sama Mbak Tarii.. Tapi mbaknya nampak santai, biasa dan banyak senyum.. Obrolan perlahan dimulai setelah ketemu Bintang yang lanjut main-main sendiri, basa-basinya cukup..
Quote:
Beberapa saat hanya saling diam dan pandang memandang, tapi bapak berusaha menjawab semua itu..
Quote:
Saling diam lagi, roman-roman Mbak Tarii masih aja santai sebenernya, padahal aslinya dia udah nggak sabar juga ikut bantu ngomong.. Beberapa saat mikir, selama ini gue juga mikirin hal ini, Haji tak jauh beda dengan Jihad. Haji adalah Rukun Islam yang kelima tapi ada beberapa opsi syarat yang harus dipenuhi. Dan, menurut gue ibadah itu akan mantap dan mendekati sempurna apabila dari ke 4 rukun sebelumnya juga sudah sempurna. Gue rasa Bapak udah sangat mampu, kalau alasannya diatas gue siap berusaha sampai waktunya Bapak berangkat 2017 nanti..
Quote:
0












