Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
#3535

Lusa yang dinanti, masih di Kampus nih urusan sama Dosen dan kuliah satu matkul aja padahal awalnya libur, gue dikasih tau ada kelas sesuai matkul gue jadinya ikut. Sebenernya gue enggak nyaman sama sekali soalnya satupun teman sekelas enggak ada yang gue kenal, mereka angkatan baru.. Tapi, kalau enggak kayak gini kapan pula gue bakal lulus.. Pulang kost sekedar makan bareng Sitaa yang sama pula baru pulang dari Kampusnyua, gue ajak dia pulang tapi enggak mau, alasannya masih biasa sih cuma malu sama Bapak dan Ibu gue padahal sebenernya dia penasaran sama sosok Rista itu kayak apa aslinya. Ya udah jadinya gue sama Mbak Tarii, karena udah janjian sebelumnya.. Sampai sore hanya santai bareng Sitaa..

Sore menjelang, datang Mbak Tarii yang disapa ramah pula sama Sitaa. Gue salut banget sama cewek kece berjilbab yang satu ini. Dia itu sangat bertolak belakang dengan keadaan yang ada, keadaan gue, Sitaa dan sekitar, jauh berbeda. Tapi, mbak Tarii tetap biasa dan mengimbangi, iyaaa karena dia melihat dari sisi kebaikan, bukan bentuk fisik atau lainnya. Beberapa saat siap-siap hanya obrolan singkat, Guepun pulang. Sitaa udah peka banget dan jelas enggak cemburu kalau gue sama Tarii.. Dijalan seperti biasa gue jadi sopirnya, obrolan masih asik aja dan dia sama sekali enggak bahas soal hubungan, dia curhat kesehariannya yang selalu sibuk dengan banyak orang yang bermacam ragam.. Gue tetap enggak pantas buat dia, dan gue sangat yakin suatu saat pasti menemukan sosok pendampingnya.

Menjelang maghrib sampailah kota tercinta, sekedar maghriban di alun-alun dan setelah itu Makan.. Santai sih, dan asik pula..
Quote:

Ahahaa, gue seneng aja sih yang jelas karena Tarii enggak bahas apapun soal hati dan cinta.. Gue jadi biasa aja dan jauh dari perkataan atau apa lah yang bisa membuatnya sakit.. Diantar pulang, diapun langsung cabut.. Sampai rumah disambut Pangeran gue, mas Bintang.. Dia nampak senang, kangen pastinya.. Seperti biasa kalau lama enggak jumpa dia itu langsung curhat, cerita ini itu, soal Bella, Mama Salsa, dan lainnya.. Dan ternyata, Ceci juga baru dari sini, sialan dia enggak ngabarin gue sih, Bapak Ibu juga diam aja, enggak ada yang bilang.. Intinya Ceci udah mulai mandiri dijalan baik, Ibu yang jelasin semuanya.. Alhamdulillah kalau begitu, jujur gue seneng.. Hmm, setelah isya berkumpul dengan keluarga.. Bapak dan Ibu semakin biasa kembali netral dengan sikap gue..

Obrolan masih biasa lah, selain kabar tentunya soal yang selalu disorot, tapi seperti biasanya Bapak selalu menghindar, dan gue selalu enggak peka kenapa Beliau menghindar, setau gue cuma jadi ingat masa lalu dan akhirnya benci, makanya Beliau mencegah sifat Benci itu. Kalau Ibu jelas mau gimanapun Beliau selalu ada, selalu dekat dengan gue, dan sekarang dekat dengan anak-anak gue..
Quote:

Yapp, Ibu.. Entah apa yang akan diberikan Alloh kepadamu disuatu masa nanti.. Enggak ada orang sesabar dirimu, enggak ada!!.. Sampai obrolan mengenai Ceci, jelasnya semua semakin banyak perubahan, gue rasa dari roman Ibu sih Ceci ini udah semakin berubah, soalnya nyeritaiinya tuh semangt plus senyum, enggak kayak biasanya.
Quote:

Gue seneng aja dengan penjelasan ibu, percaya dan memang apa adanya.. Teh hangat ini mulai habis, rokok masih terus mengepul. Udah nggak ada perhatian lagi soal Rokok dari Ibu, nampaknya seiring waktu semua ini selalu jadi kebiasaan. Bapak perokok, tapi sekarang ini dan makin kesini terlihat banyak mengurangi.. Mungkin, karena ada Bintang jadi meredam, secara tidak langsung ngasih contoh yang nggak baik, hahaha sebenernya gue tau tapi NDABLEG!!!.. Hmm, semakin malam tapi masih asik bersandar di bahu Ibu, kadang kala gue ngajak Beliau ketawa ketiwi, cerita lucu, curhat, macam-macam soal kuliah, ahh yang penting Ibu jadi senang.. Dan tanpa sadar saling diam, terlintas dipikiran gue soal beban Ibu, hmmm jadi mikir..
Quote:

Semakin asik aja, dan kali ini gue mau cerita sesuatu dengannya, soal Perempuan.. Tapi disaat ini Ibu udah peka duluan, dia membahas Mbak Tarii..
Quote:

Biar bagaimanapun Tarii tetaplah perempuan BAIK..
Quote:

Gue jadi makin semangat cerita soal Sitaa, intinya gue bakal berjuang dapetin dia dengan cara yang baik. Udah banyak rencana yang terlintas, satu langkah pertama hanya urusan dengan Sitaa dan orangtuanya, soal Kakak dan lainnya gue gak urusan. Urusannya hanya orangtua, karena sebuah Pernikahan akan sah kalau dari Pihak perempuan ada WALI. Sampai beberapa saat gue sengaja mulai cerita tentang Herlina. Siapa dia dan sejarahnya gimana, sampai keadaan yang sekarang.. Ibu biasa aja, dan mendengarkan dengan baik sih, cuma komentarnya seolah kurang setuju..
Quote:

Mendengar itu, Ibu melirik sedikit gak enak. Gue tau Beliau kurang suka, atau apalah tapi masih diam..

###########

Bersambung dulu,, baru sempat Online.. nongkrong di Warnet nih emoticon-Big Grin
#mumet..
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.