- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#3534
MUMET!!!!
19 Mei 2013
Hari-hari terus berjalan, dan waktu terus berlalu.. Hampir 1 bulan gue berjalan di jalan yang benar (menurut gue) dan aktifitas keseharian masih seperti biasanya, kuliah dan lainnya. Sejak pertemuan dengan Rista malam itu, sampai hari ini gue belum ketemu langsung dengannya. Kita hanya berkomunikasi lewat HP, walau sebenernya enggak enak banget. Siang yang panas, gue masih di dalam Masjid Kampus setelah shalat dzuhur. Mikir dan ngobrol banyak hal yang perlahan terselesaikan, berdua dengan salah satu Dosen dan dia itu teman satu kelas saat semester awal dulu. Sebenernya gue malu, pertemua ini berawal saat gue masuk Pratikum di semester rendah ehhh ternyata dia nyapa gue, Ahehee lah dia awal 2010 udah Sarjana dan gabung bersama Kampus ini..
Sapaannyapun ramah, setelah praktikum dia juga ngasih kontak dan tak segan nawarin gue diskusi soal gimana nanti nasib kuliah kedepan.. Hari pertama ketemu itu gue masih belum ada keputusan, jadinya gue bahas hal ini sama Sitaa, yappp ada semangat pula darinya. Dan perlahan gue mulai akrab dengan Dosen itu, panggil saja dia Johan. Dipanggil Pak dia engga mau, Mas juga engga mau, maunya manggil namanya aja. Selain karena usianya dibawah gue 2 tahun, dia itu emang baik dan sebaliknya saat dulu.. Jadi jelasnya ada kesan kalau gue itu baik dimata dia.. Satu mata kuliah sama Johan ini gue anggap selesai di semester ini, beres karena dia banyak bantu.. Dia juga kenal dengan Cahaya, tapi emang udah jarang kontak karena Cahaya memilih berkarier di Kampus lain..
Sampai menjelang waktu Ashar, sejak tadi masih asik aja sama Johan, dia pergi karena mau ngisi mata kuliah, guepun bergegas shalat, lanjut pulang karena Sitaa udah jemput.. Makan berdua di sekitaran SWK, sedikit membahas tentang acara nanti malam. Jadi ada teman Sitaa yang mau ulang tahun tapi acaranya di salah satu Club.. Padahal Jogja masih rawan gegara Kasus bulan lalu di salah satu Club yang melibatkan Oknum Polisi dan Baret Merah TNI.. Dilain sisi, sebenernya gue udah mulai males masuk ketepat itu, oke misalnya mau mabuk mending beli bawa pulang kost atau minum ditempat lain dan sekiranya dengan orang-orang yang memang akrab. Sore kita di Kost ada Tiara dan teman lainnya. Mereka sibuk bahas soal itu, tapi Tiara yang memecah suasana..
Lagian apa enggak bosen, tahun-tahunan jadi budak Disko, Clubbing, hehehe jadinya mereka berusaha gagalin nih acara. Masih tetep mending nonton konser itu.. Sore masih bersinar, asik telponan sama Herlina yang semakin datang dikehidupa gue. Rista masih ada pula, biasanya sms kalau sama dia.. Hmm, nampak Sitaa cantik banget sehabis mandi, tattoonya nambah cantik juga, hehehehe.. Gue pengen ajak dia jalan, ini kan malam minggu, lagian ada acara band juga dan gue emang kenal sama personilnya, band cukup Up di kota ini dari beberapa tahun lalu sampai sekarang. Mungkin kalian yang anak Band atau peminat music Indie pasti tau band ini, personilnya 3, gitarisnya Feminim tapi tetep cool pake gitar Flying V, dan basssis + vokalisnya itu cewek bertattoo pula. Hehhee..
Tapi bukan itu tujuan gue, bukan nemui personilnya. Tapi sekedar refreshing lihat event music, dan bergegas kesana berdua karena Tiara enggak mau.. Hehehe, jadi inget sesuatu kalau ngelihat Tiara, dulu kenal cewek ini disalah satu Event disko, kenal dan sampai akrab, gue ajak ngamar, sering malahan.. Dan, waktu pertama kali gue ngajak Sitaa masuk Disko, hahah dia pura-pura acting jadi cewek gue, sampai sekarang Sitaa belum tau apa maksud waktu itu, dia udah lupa mestinya. Sampai datang ke acara dan beberapa ada yang gue kenal, kebanyakan sih malah ABG jadinya cuma nonton aja tanpa aktifitas lain, intinya menikmati music muda bareng Sitaa.. Malam datang, setelah event gue cuma ngajak dia main ke rumah Cahaya, gak apa-apa mumpung keluar berdua, lagian udah lama enggak ketemu.
Sambutan asik darinya, dan perut yang semakin Besar. Hehehe ada mas Hakim suaminya, dan kedua Mertuanya.. Tetap baik nyambut gue dan Sitaa meski kondisi gue yang seperti ini. Mungkin dalam benak mereka semua dilihatnya dari sisi baik.. Masih ngobrol-ngobrol biasa seputar kabar dan hari-hari.. Gue jadi dengar kabar Mbak Tarii karena selama ini emang sibuk, pantes aja susah dihubungi.. Padahal kita berdua kan mau ada rencana membuat surprise ke Bapak dan Ibu gue, hehehe, semoga aja Tarii cepat ada waktu dan ketemu.. Beberapa jam, gak enak lah main lama karena suasana jelas semakin berbeda. Bukan pergaulan yang dulu, bukan perkumpulan yang dulu bersamanya saat muda. Semua mengingatkan tentang banyak kenangan itu, di masa lalu..Terima kasih buat Cahaya….
Malam semakin larut, di Kost hanya berdua karena teman lainnya sibuk dengan kehidupan masing-masing. Ada yang masih Gila, ada yang perlahan berubah sadar dan lebih baik.. Biarlah, gue hanya bisa mendukung mereka secara pelan, bukan dengan paksaan. Sejatinya semua itu tergantung pribadi masing-masing. Curhat, berkelu kesah, menikmati malam berdua bareng Sitaa.. Sampai gue tau kalau dia itu emang Rindu sama pelukan gue, rindu ciuman dan segalanya tentang Zina, tapi gue yang terus berusaha mengalihkan semua ini, walau sangat tau ini berat, Sitaa juga berat.. Tetaplah berusaha..
Sampai berlanjut malam, obrolan masih ringan, karena kita berdua udah saling percaya dan Sitaa memang menerima apapun keadaan gue, dan sebaliknya pula gue bakalan nerima Sitaa entah dalam bentuk apapun. Dia tetaplah sosok yang terbaik buat gue saat ini, ahh pokoknya hari-hari bareng Sitaa itu enggak ada matinya, selalu menyenangkan walau kadang-kadang rebut, saling cemburu dan lainnya.. Semakin ngantuk saja nih, tidur bareng sih setiap malam tapi emang beneran tidur tanpa aktifitas lain, walau godaannya ampun, Alhamdulillah gue menjauh dari semua itu..
Gue diem dan pura-pura tuli dan bisu aja.. Ada apa ini anak tumben banget nanya soal Rista.. Apa mungkin dia lagi ingat obrolan tahun lalu saat di manado, gue bilang Rista yang bakal jadi istri pertama.. Ahh, tetep aja aneh anak ini, enggak biasanya dia mengungkit masa lalu gue. Dia itu cuek dengan masa lalu, enggak urusan, yang ada ya saat sekarang saat bersama.. Tapi, gue berusaha jelasin aja dan lagian gue sadari dia juga bakal bersanding dengan gue..
Hehehe, tapi gue malah jadi cerita sama Sitaa, gimana Rista sekarang. Dari pertemuan waktu itu pas keluar dari Penjara sampai hari ini. Jujur, gue kasih tau semua tentang dia yang selama ini tak pernah Sitaa tau.. Dia cuma bengong sih, udah terlalu kuat ngerasain gue. Sitaa udah terlalu hebat jalani hidup ini, semangat itu selalu ada padanya walau hampir orang disekitar terutama keluarganya itu masih membencinya karena ada urusan sama gue. Memang sih keluarganya masih belum tau keberadaan Sitaa tinggal dimana jadi masih aman.. Dilain sisi gue juga cerita soal Herlina, siapa dia dan segalanya. Tanpa sadar, Sitaa mengakhiri obrolan ini, dan gue juga sadar kalau diteruskan ini akan menyakitkan..
Sitaa, tetep kuat mau dikasih dengar apa juga. Obrolan perlahan mulai sepi, selamat beristirahat…
**
19 Mei 2013
Hari-hari terus berjalan, dan waktu terus berlalu.. Hampir 1 bulan gue berjalan di jalan yang benar (menurut gue) dan aktifitas keseharian masih seperti biasanya, kuliah dan lainnya. Sejak pertemuan dengan Rista malam itu, sampai hari ini gue belum ketemu langsung dengannya. Kita hanya berkomunikasi lewat HP, walau sebenernya enggak enak banget. Siang yang panas, gue masih di dalam Masjid Kampus setelah shalat dzuhur. Mikir dan ngobrol banyak hal yang perlahan terselesaikan, berdua dengan salah satu Dosen dan dia itu teman satu kelas saat semester awal dulu. Sebenernya gue malu, pertemua ini berawal saat gue masuk Pratikum di semester rendah ehhh ternyata dia nyapa gue, Ahehee lah dia awal 2010 udah Sarjana dan gabung bersama Kampus ini..
Sapaannyapun ramah, setelah praktikum dia juga ngasih kontak dan tak segan nawarin gue diskusi soal gimana nanti nasib kuliah kedepan.. Hari pertama ketemu itu gue masih belum ada keputusan, jadinya gue bahas hal ini sama Sitaa, yappp ada semangat pula darinya. Dan perlahan gue mulai akrab dengan Dosen itu, panggil saja dia Johan. Dipanggil Pak dia engga mau, Mas juga engga mau, maunya manggil namanya aja. Selain karena usianya dibawah gue 2 tahun, dia itu emang baik dan sebaliknya saat dulu.. Jadi jelasnya ada kesan kalau gue itu baik dimata dia.. Satu mata kuliah sama Johan ini gue anggap selesai di semester ini, beres karena dia banyak bantu.. Dia juga kenal dengan Cahaya, tapi emang udah jarang kontak karena Cahaya memilih berkarier di Kampus lain..
Sampai menjelang waktu Ashar, sejak tadi masih asik aja sama Johan, dia pergi karena mau ngisi mata kuliah, guepun bergegas shalat, lanjut pulang karena Sitaa udah jemput.. Makan berdua di sekitaran SWK, sedikit membahas tentang acara nanti malam. Jadi ada teman Sitaa yang mau ulang tahun tapi acaranya di salah satu Club.. Padahal Jogja masih rawan gegara Kasus bulan lalu di salah satu Club yang melibatkan Oknum Polisi dan Baret Merah TNI.. Dilain sisi, sebenernya gue udah mulai males masuk ketepat itu, oke misalnya mau mabuk mending beli bawa pulang kost atau minum ditempat lain dan sekiranya dengan orang-orang yang memang akrab. Sore kita di Kost ada Tiara dan teman lainnya. Mereka sibuk bahas soal itu, tapi Tiara yang memecah suasana..
Quote:
Lagian apa enggak bosen, tahun-tahunan jadi budak Disko, Clubbing, hehehe jadinya mereka berusaha gagalin nih acara. Masih tetep mending nonton konser itu.. Sore masih bersinar, asik telponan sama Herlina yang semakin datang dikehidupa gue. Rista masih ada pula, biasanya sms kalau sama dia.. Hmm, nampak Sitaa cantik banget sehabis mandi, tattoonya nambah cantik juga, hehehehe.. Gue pengen ajak dia jalan, ini kan malam minggu, lagian ada acara band juga dan gue emang kenal sama personilnya, band cukup Up di kota ini dari beberapa tahun lalu sampai sekarang. Mungkin kalian yang anak Band atau peminat music Indie pasti tau band ini, personilnya 3, gitarisnya Feminim tapi tetep cool pake gitar Flying V, dan basssis + vokalisnya itu cewek bertattoo pula. Hehhee..
Tapi bukan itu tujuan gue, bukan nemui personilnya. Tapi sekedar refreshing lihat event music, dan bergegas kesana berdua karena Tiara enggak mau.. Hehehe, jadi inget sesuatu kalau ngelihat Tiara, dulu kenal cewek ini disalah satu Event disko, kenal dan sampai akrab, gue ajak ngamar, sering malahan.. Dan, waktu pertama kali gue ngajak Sitaa masuk Disko, hahah dia pura-pura acting jadi cewek gue, sampai sekarang Sitaa belum tau apa maksud waktu itu, dia udah lupa mestinya. Sampai datang ke acara dan beberapa ada yang gue kenal, kebanyakan sih malah ABG jadinya cuma nonton aja tanpa aktifitas lain, intinya menikmati music muda bareng Sitaa.. Malam datang, setelah event gue cuma ngajak dia main ke rumah Cahaya, gak apa-apa mumpung keluar berdua, lagian udah lama enggak ketemu.
Sambutan asik darinya, dan perut yang semakin Besar. Hehehe ada mas Hakim suaminya, dan kedua Mertuanya.. Tetap baik nyambut gue dan Sitaa meski kondisi gue yang seperti ini. Mungkin dalam benak mereka semua dilihatnya dari sisi baik.. Masih ngobrol-ngobrol biasa seputar kabar dan hari-hari.. Gue jadi dengar kabar Mbak Tarii karena selama ini emang sibuk, pantes aja susah dihubungi.. Padahal kita berdua kan mau ada rencana membuat surprise ke Bapak dan Ibu gue, hehehe, semoga aja Tarii cepat ada waktu dan ketemu.. Beberapa jam, gak enak lah main lama karena suasana jelas semakin berbeda. Bukan pergaulan yang dulu, bukan perkumpulan yang dulu bersamanya saat muda. Semua mengingatkan tentang banyak kenangan itu, di masa lalu..Terima kasih buat Cahaya….
Malam semakin larut, di Kost hanya berdua karena teman lainnya sibuk dengan kehidupan masing-masing. Ada yang masih Gila, ada yang perlahan berubah sadar dan lebih baik.. Biarlah, gue hanya bisa mendukung mereka secara pelan, bukan dengan paksaan. Sejatinya semua itu tergantung pribadi masing-masing. Curhat, berkelu kesah, menikmati malam berdua bareng Sitaa.. Sampai gue tau kalau dia itu emang Rindu sama pelukan gue, rindu ciuman dan segalanya tentang Zina, tapi gue yang terus berusaha mengalihkan semua ini, walau sangat tau ini berat, Sitaa juga berat.. Tetaplah berusaha..
Quote:
Sampai berlanjut malam, obrolan masih ringan, karena kita berdua udah saling percaya dan Sitaa memang menerima apapun keadaan gue, dan sebaliknya pula gue bakalan nerima Sitaa entah dalam bentuk apapun. Dia tetaplah sosok yang terbaik buat gue saat ini, ahh pokoknya hari-hari bareng Sitaa itu enggak ada matinya, selalu menyenangkan walau kadang-kadang rebut, saling cemburu dan lainnya.. Semakin ngantuk saja nih, tidur bareng sih setiap malam tapi emang beneran tidur tanpa aktifitas lain, walau godaannya ampun, Alhamdulillah gue menjauh dari semua itu..
Quote:
Gue diem dan pura-pura tuli dan bisu aja.. Ada apa ini anak tumben banget nanya soal Rista.. Apa mungkin dia lagi ingat obrolan tahun lalu saat di manado, gue bilang Rista yang bakal jadi istri pertama.. Ahh, tetep aja aneh anak ini, enggak biasanya dia mengungkit masa lalu gue. Dia itu cuek dengan masa lalu, enggak urusan, yang ada ya saat sekarang saat bersama.. Tapi, gue berusaha jelasin aja dan lagian gue sadari dia juga bakal bersanding dengan gue..
Quote:
Hehehe, tapi gue malah jadi cerita sama Sitaa, gimana Rista sekarang. Dari pertemuan waktu itu pas keluar dari Penjara sampai hari ini. Jujur, gue kasih tau semua tentang dia yang selama ini tak pernah Sitaa tau.. Dia cuma bengong sih, udah terlalu kuat ngerasain gue. Sitaa udah terlalu hebat jalani hidup ini, semangat itu selalu ada padanya walau hampir orang disekitar terutama keluarganya itu masih membencinya karena ada urusan sama gue. Memang sih keluarganya masih belum tau keberadaan Sitaa tinggal dimana jadi masih aman.. Dilain sisi gue juga cerita soal Herlina, siapa dia dan segalanya. Tanpa sadar, Sitaa mengakhiri obrolan ini, dan gue juga sadar kalau diteruskan ini akan menyakitkan..
Quote:
Sitaa, tetep kuat mau dikasih dengar apa juga. Obrolan perlahan mulai sepi, selamat beristirahat…
**
0













