- Beranda
- Stories from the Heart
berjuang sendiri itu rasanya sakit
...
TS
wafirian
berjuang sendiri itu rasanya sakit
juni 2007
pada saat itu sedang menunggu pengumuman kelulusan di kantin belakang pojok sekolah ini bersama teman-temanku.
ardi : 'coy setelah ini mau lanjut dimana?' katanya sambil memesan es sirup
wahyu : 'kalau gw sih belum kepikiran,kan pengumumannya aja belum keluar'
aku : 'eh bentar yak mau mesen mie ayam dulu nih' kataku sambil meninggalkan mereka berdua menuju kantin disebelahnya.
sekilas tentangku, aku orangya tinggi sekitar 170cm dengan mata agak sipit dan postur tubuh yang besar dan memiliki warna kulit kuning langsat, orangnya tidak terlalu banyak bicara terhadap orang yang belum akrab atau bisa dibilang pendiam, oya namaku rian anak pertama dari 3 bersaudara
dan sekilas tentang temanku yang bernama ardi, orangnya memiliki tinggi sekitar 167cm dengan tubuh tidak terlalu kurus dan mempunyai warna kulit sawo matang dan temanku wahyu kurang lebih sama dengan ardi hanya warna kulitnya bewarna agak putih.
sekembalinya aku dari kantin sebelah sambil membawa semangkok mie ayam sambil berjalan kearah mereka berdua yang sedang mengobrol tentang kelanjutan sekolah selepas lulus smp di kotaku ini
aku : 'coy maaf ni aku cuma bawa semangkok doang,soalnya belum sarapan tadi pagi' ujarku sambil mengaduk-ngaduk mie ayam tersebut dengan ditambah kecap dan sambal.
ardi : 'ah lo nih pelit amat bawa cuma semangkok doang' ujarnya sambil merebut sendok dari mangkok mie ayam yang ku bawa
wahyu : 'ah kalian ini malah rebutan sendok' ujarnya sambil tertawa melihat tingkah kami
ardi : 'tau tuh pelit amat lo ri,bagi dikit napa..' ujarnya sambil mencoba memasukan sendok yang terisi mie kedalam mulutnya
aku : 'ah lo ganggu orang makan aja..' kataku sambil menjauh darinya karena gak mau di ganggu lagi
wahyu : 'ciiee..yang makan semangkok berdua ni yee'
aku : 'setan nih bocah malah ngeledekin'
wahyu : 'hahahaha kalian romantis juga yak'
aku : 'romantis ndasmu -.- '
setelah selesai makan akhirnya kita bertiga pindah ke musholla dekat parkiran dan ruang guru, karena cuaca yang semakin panas menandakan hari sudah mulai siang,kita pun memutuskan untuk masuk kelas bersama teman-teman lainnya.
dan di kelas pun aku hanya tiduran di bangku, sedangkan teman-temanku yang lainnya sedang asik mengobrol.
skip
skip
akhirnya setelah beberapa saat kemudian ada wali kelasku yang masuk kedalam ruangan sambil mengumumkan bahwa kita semuanya lulus.
pada saat itu sedang menunggu pengumuman kelulusan di kantin belakang pojok sekolah ini bersama teman-temanku.
ardi : 'coy setelah ini mau lanjut dimana?' katanya sambil memesan es sirup
wahyu : 'kalau gw sih belum kepikiran,kan pengumumannya aja belum keluar'
aku : 'eh bentar yak mau mesen mie ayam dulu nih' kataku sambil meninggalkan mereka berdua menuju kantin disebelahnya.
sekilas tentangku, aku orangya tinggi sekitar 170cm dengan mata agak sipit dan postur tubuh yang besar dan memiliki warna kulit kuning langsat, orangnya tidak terlalu banyak bicara terhadap orang yang belum akrab atau bisa dibilang pendiam, oya namaku rian anak pertama dari 3 bersaudara
dan sekilas tentang temanku yang bernama ardi, orangnya memiliki tinggi sekitar 167cm dengan tubuh tidak terlalu kurus dan mempunyai warna kulit sawo matang dan temanku wahyu kurang lebih sama dengan ardi hanya warna kulitnya bewarna agak putih.
sekembalinya aku dari kantin sebelah sambil membawa semangkok mie ayam sambil berjalan kearah mereka berdua yang sedang mengobrol tentang kelanjutan sekolah selepas lulus smp di kotaku ini
aku : 'coy maaf ni aku cuma bawa semangkok doang,soalnya belum sarapan tadi pagi' ujarku sambil mengaduk-ngaduk mie ayam tersebut dengan ditambah kecap dan sambal.
ardi : 'ah lo nih pelit amat bawa cuma semangkok doang' ujarnya sambil merebut sendok dari mangkok mie ayam yang ku bawa
wahyu : 'ah kalian ini malah rebutan sendok' ujarnya sambil tertawa melihat tingkah kami
ardi : 'tau tuh pelit amat lo ri,bagi dikit napa..' ujarnya sambil mencoba memasukan sendok yang terisi mie kedalam mulutnya
aku : 'ah lo ganggu orang makan aja..' kataku sambil menjauh darinya karena gak mau di ganggu lagi
wahyu : 'ciiee..yang makan semangkok berdua ni yee'
aku : 'setan nih bocah malah ngeledekin'
wahyu : 'hahahaha kalian romantis juga yak'
aku : 'romantis ndasmu -.- '
setelah selesai makan akhirnya kita bertiga pindah ke musholla dekat parkiran dan ruang guru, karena cuaca yang semakin panas menandakan hari sudah mulai siang,kita pun memutuskan untuk masuk kelas bersama teman-teman lainnya.
dan di kelas pun aku hanya tiduran di bangku, sedangkan teman-temanku yang lainnya sedang asik mengobrol.
skip
skip
akhirnya setelah beberapa saat kemudian ada wali kelasku yang masuk kedalam ruangan sambil mengumumkan bahwa kita semuanya lulus.
Quote:
Diubah oleh wafirian 19-10-2015 09:48
anasabila memberi reputasi
1
13.2K
156
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
wafirian
#51
Quote:
padahal itu adalah handphone satu-satunya yang dimiliki oleh keluarga tanteku, disisi lain aku merasa sangat senang karena itu adalah handphone pertamaku, tapi disisi lainnya aku juga berpikir bagaimana nantinya tanteku akan berkomunikasi. meskipun disana di salah 1 rumah saudaraku ada telphone rumah tapi 1 telphone rumah di pakai buat bersama. terkadang juga aku memakainya saat ingin menghubungi teman-temanku, entah untuk sekedar ngobrol atau mengajak temanku untuk bermain. pernah aku dimarahi oleh pamanku gara-gara tagihan telphone rumah itu membengkak, yap karena aku memakainya untuk menelpon nomor handphone temanku. sejak saat itu aku baru tau kalo telphone rumah di pakai untuk menghubungi nomer handphone maka biaya tagihannya akan mahal dan pasti tiap bulan akan membengkak, semenjak kejadian itu aku tidak pernah lagi menggunakan telphone rumah untuk menghubungi nomer handphone.
saking senangnya, mungkin dapat rejeki kali ya. udah di belikannya nasi goreng lantas punya handphone pertamaku. aku yang waktu itu sudah tidak lagi memperhatikan jam yang ada di ruang tengah rumah tanteku langsung membangunkan saudaraku yang lain untuk meminjam motor hanya sekedar pergi ke counter untuk membeli kartu perdana. ya aku tidak mengindahkan perkataan tanteku yang menyuruhku untuk membelinya esok hari.
Quote:
setelah itu aku langsung bergegas pulang kerumah saudaraku dan memasukkan motornya kedalam rumah serta tidak lupa mengembalikan kuncinya. lagi-lagi dia udah tertidur dengan pulas jadi aku menaruh kunci motornya di meja dekat kasur. tak sengaja aku melihat jam dinding di dalam kamarnya ternyata menunjukan pukul 22.10, aku merasa yang belum mengantuk lalu memutuskan untuk bermain ke perempatan yang dekat dari rumah tante. sekaligus disana ada tempat sewa playstation yang bergabung jadi 1 dengan warung milik temanku.
yap aku kalau dirumah saudara-saudara dari ayahku selalu di bebaskan untuk pergi kemanapun yang aku mau selama itu masih 1 lingkungan dan jaraknya tidak jauh pasti di perbolehkannya. dan semuanya yang ada di sana sudah kenal dekat denganku jadi tak ada rasa khawatir yang timbul dari saudara-saudaraku meskipun aku tidak pamit atau tidak pulang kerumah saudaraku. disamping itu juga semuanya udah saling kenal dan seperti saudara sendiri. itulah alasan kenapa aku selalu pergi kerumah kakek atau rumah dari saudara ayahku ketika aku sedang ada masalah.
tidur dulu gan udah 5 watt ni mata..besok juga harus kerja lagi. .-.
0