- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Para Bidadari
...
TS
IlyasCool
Di Antara Para Bidadari
Assalamualaikum Wr Wb
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih

Spoiler for Rules :
Spoiler for FAQ:
Spoiler for Index:
Quote:
INDEX CHAPTER 3 & Side Stories
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 668 suara
Siapakah Pendamping Ilyas Kelak???
Nadya
5%
Vira
70%
Nabilla
3%
Tasya
2%
Nisa
6%
Tiara
4%
Seseorang Yang belum nongol di Cerita Ini
10%
Diubah oleh IlyasCool 23-10-2015 12:02
radorada dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6M
4.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#3755
Part 179 - She's Gone.. 
Pagi ini hujan turun rintik-rintik, tak biasanya pagi-pagi hujan turun, mana lagi ini belum memasuki musim hujan. Walaupun hujan, gue tetap bersemangat untuk melakukan aktivitas hari ini. Yap, sesuai apa yang dibilang vira tempo hari, kalo hari ini ada peralihan kepengurusan osis dari angkatan gue atau angkatan kelas 3 ke angkatan kelas 2. Ga terasa yah, udah 3 tahun aja gue di OSIS
.
Tepat jam setengah 8 pagi gue bersiap dengan seragam gue lalu gue ke sekolah. Sampai di sekolah rupanya hujan juga mengguyur area sekolahan, alhasil karena gue ga bawa jaket, dari parkiran gue berlari menuju ke ruang osis dan akibatnya badan gue termasuk seragam menjadi setengah basah. Di ruang osis, gue menyapa beberapa anak-anak termasuk evan.
" Oi, Van..
" Kata gue nyengir..
" Et ni bocah basah-basahan kemari
"
" Iye lupa gue bawa jaket tadi.. hehe
"
" Oohh kirain lu abis mandi ujan ama bocah-bocah kecil yas
"
" Sialan lu -_- , Eh lu rencana ngelanjutin dimana van... " Tanya gue.
" Rencana sih di Bogor sih yas.. emang kenape.."
" Weh anjir ko rencana lu sama sih kek gue
: "
" Jodoh kali ya
" Ucapnya ngeledek
Sekitar 15 menit kemudian Gue liat Vira dateng memakai sweater warna biru , yah warna kesukaannya dia. Ia tampak berlari-lari kecil dari selasar menuju ke tempat kami/ ruang osis. Dan beberapa kemudian kegiatan pun dimulai, Dibuka oleh pembina osis sekolah gue untuk menyampaikan selamat untuk apa yang telah kami ( Angkatan kelas 3 ) lewati yaitu Ujian Nasional. Lalu setelah itu beliau memberikan pengarahan, apa yang harus dilakukan pengurus osis yang baru , termasuk pemilihan ketua osis nantinya. Karena pemilihan ketua osis yang baru nanti bukan menjadi tanggung jawab angkatan kelas 3 lagi.
Setelah menandatangani Surat Peralihan Kepengurusan, Vira langsung memberikan pesan pesan kepada pengurus osis yang baru. Jujur gue speechless sama apa yang dia lakuin saat itu..
" Kakak mau, kepengurusan osis yang baru harus bisa lebih baik dibanding sama angkatan kakak
.. Kalian juga harus ketika membuat event sekolah, event tersebut harus bermanfaat bagi warga sekolah yah. Oiya.. Pemilihan Ketua Osis yang baru harus segera dilaksanain yah.., Itu aja sih pesan kakak...
" Kata vira
Njirrr itu dia ngomong begitu beda banget cuukkkk... Beda banget sifat aslinya yang.... U Know lah yaa sifat vira kaya gimana.
Kami pun mengakhiri acara dengan bersalaman antara angkatan 3 dan angkatan 2 lalu setelah itu kami semua diperbolehkan untuk pulang. Di Luar , ternyata hujan masih mengguyur di area sekolah dan kelihatannya awet banget. Suasana sekolah makin lama makin sepi, hanya ada beberapa anak yang disekitar gue, kebanyakan sih ade kelas sih yang anggota osis masih nunggu ujan sama kek gue lagi nunggu reda
.
Beberapa menit sambil menunggu hujan reda, terdengar suara pintu tertutup
ngeekkkkk cklek
Gue lihat , rupanya vira sedang menutup pintu ruangan osis lalu menguncinya dengan gembok. Gue yang sedang duduk di selasar sekolah tiba-tiba dibuat kaget oleh kehadiran vira yang duduk di sebelah gue.
" Arrghh ngapain sih pake kesini segala
" Batin gue
" Jahat banget eh lo nutup telfon gue semalem...
... "
" Biarin , ngantuk gue semalem juga.. " Jawab gue ketus..
" Huuuu nyebelin luuuuu!!!
" Kata dia
tet toototototet totet
" Bentar yah vir, ada telpon.. "
" Ya Sok atuh diangkat yas..
"
Hape gue di saku tiba tiba berbunyi. Gue mengeluarkan hape lalu melhat siapa yang nelfon. Ternyata si Nisa yang nelfon..
" Haloo... nis... "
" Yass....
yass.....
" Kata nisa dengan sedikit terisak,
" Lo kenapa kak? Ada apa? " Tanya gue yang mendengar suara nisa seperti sedang menangis..
" Yas... Tiara yass...
....
Tiaraaaa....
"
" Tiara kenapa kak... " Kata gue perasaan mulai was-was..
" Tiara...
"
" Iya kak kenapa? "
" Tiara udah gaada yaaasssss....
" Ucapnya semakin menangis 
" Kak... Lo bercanda kan.. "
" Yas... Aku serius yaass....
... Tiara udah pergii...
... "
Gue terdiam.. tangan gue tiba tiba lemes.. Bibir gue mulai kaku setelah barusan gue mendengar kabar itu...
. Entah percaya atau tidak gue hanya bisa terdiam. Gue mencoba untuk mengambil tas gue yang berada di dekat vira. Dan disitulah.. Air mata gue tak dapat terbendung lagi. Tetes demi tetes air mata keluar membasahi pipi gue.
" Yas... lo kenapa.. , Kok nangis sih... " Tanya vira ketika gue mengambil tas gue
" Tiara vir..
.. "
" Tiara kenapa yas.."
" Tiara udah gaada..
" Kata gue sambil mengusap air mata
" Innalillahi ...... Yas nanti gue nyusul yah kesana..
"
Gue pun lalu pergi ke parkiran untuk mengambil motor dan pergi ke rumah tiara. Jujur , Dengan basah-basahan gue terobos saja sampai ke rumah nya tiara. Di rumah tiara, suasana sudah cukup tampak rame. Terlihat sebuah bendera kuning berkibar di dekat pager rumah tiara. Lalu gue masuk ke area rumahnya dan melihat Nisa yang sedang terduduk menangis. Ia lalu melihat gue yang baru saja datang dan mengampiri gue.
" Tiara mana kaaakkk...
" Ucap gue tak mampu lagi menahan...
" Yaass... kamu yang tabah yaa...
.... " Kata Nisa lalu menarik tangan gue pelan ke dalem rumahnya Tiara
Gue dibawa masuk ke dalem rumah nya tiara yang sebagian sudah diisi oleh para tetangga yang datang. Di bagian ruang keluarga gue melihat tiara yang terbaring kaku dan tubuh nya telah ditutupi oleh sebuah kain. Di dekatnya berada sang mama yang terus mendampingi dia
. Gue yang mendekat ke mamanya tak mampu lagi menahan kaki gue. Kaki gue tiba-tiba lemas dan membuat gue berlutut di hadapan jenazah nya tiara 
Tak henti hentinya mamanya menangisi kepergian tiara. Hingga munculah rasa simpati gue kepada mamanya untuk menenangkan dirinya.
" Tante.. yang kuat yah...
" Kata gue bercampur tangisan..
" Tante , boleh saya buka kain penutup kepalanya.?
"
" Boleh nak..
... "
Perlahan gue membuka kain penutup bagian kepala nya tiara. Air mata pun semakin banyak menetes di wajah gue ketika gue melihat wajahnya tiara. Entah kenapa, gue melihat wajahnya tiara cantik banget saat itu..
" Ya Allah.. Cantik kamu raa..
" Kata gue lirih
" Raa.. kenapa secepat ini raa kamu harus pergi sayang?
... " Kata gue
" Kenapa kamu ninggalin aku raa....
... Aku gatau gimana nanti aku kalo gaada kamu raaa....
"
" Raaa... Aku sayang bangett sama kamu raa....
..... " Kata gue sambil mengelus rambutnya untuk terakhir kalinya
Lalu gue mencium kening tiara untuk terakhir kalinya
. Ciuman tulus dari hati gue... 
Suasana rumah tiara pun semakin rame, teman-teman tiara dari sekolah satu persatu dateng untuk ngelayat. Termasuk dari kalangan guru dari sekolah gue.
Terlihat juga Tasya dateng dan menangis sejadi-jadinya disitu melihat tiara yang sudah tiada ditemani oleh Ricky dan Keluarganya Tasya.
Mendengar kabar dari mamanya, tiara akan dimakamkan pada sore hari ini setelah solat Ashar.. Gue pun dengan setia tetep berada di deket tiara sambil terus mendoakan yang terbaik untuk dia disana.
Para pelayat pun tak henti-hentinya mengirim doa mereka untuk tiara
Rencananya Tiara akan dimakamkan di sebelah makam ayahandanya... dan gue bersyukur.. Gue diberi kesempatan untuk mengantar tiara ke tempat peristirahatan terakhirnya...
..
Setelah Tiara dimakamkan..
Gue ditemani Vira sampe malem di rumah nya Alm. Tiara.. Sampe tahlilan hari pertama selesai..
" Yaass.. kamu harus ikhlas... Tiara udah tenang disana
" Kata vira sambil mengelus punggung gue..
" Tapi kenapa secepat ini virr
.. Kenapa dia secepat ini ninggalin gue...
Ninggalin kita.. Ninggalin temen-temennya
Gue nyesel kenapa gue gak ada di saat - saat terakhirnya dia vir...
"
" Yass.. Mungkin Tuhan lebih sayang sama Tiara "
Malam itu gue pun berangsur angsur dapat menhentikan tangisan gue walaupun gue masi belum bisa menerima semua ini..
" Inti nya yah yas... Tiara udah tenang yas... Gaada penyakit lagi yang mengganggu kehidupan dia disana yas...
, Yang kita lakuin disini hanya bisa berdoa buat yang terbaik untuk dia disana..
" Kata vira...
Berlanjut..

Pagi ini hujan turun rintik-rintik, tak biasanya pagi-pagi hujan turun, mana lagi ini belum memasuki musim hujan. Walaupun hujan, gue tetap bersemangat untuk melakukan aktivitas hari ini. Yap, sesuai apa yang dibilang vira tempo hari, kalo hari ini ada peralihan kepengurusan osis dari angkatan gue atau angkatan kelas 3 ke angkatan kelas 2. Ga terasa yah, udah 3 tahun aja gue di OSIS
.Tepat jam setengah 8 pagi gue bersiap dengan seragam gue lalu gue ke sekolah. Sampai di sekolah rupanya hujan juga mengguyur area sekolahan, alhasil karena gue ga bawa jaket, dari parkiran gue berlari menuju ke ruang osis dan akibatnya badan gue termasuk seragam menjadi setengah basah. Di ruang osis, gue menyapa beberapa anak-anak termasuk evan.
" Oi, Van..
" Kata gue nyengir.." Et ni bocah basah-basahan kemari
" " Iye lupa gue bawa jaket tadi.. hehe
"" Oohh kirain lu abis mandi ujan ama bocah-bocah kecil yas
"" Sialan lu -_- , Eh lu rencana ngelanjutin dimana van... " Tanya gue.
" Rencana sih di Bogor sih yas.. emang kenape.."
" Weh anjir ko rencana lu sama sih kek gue
: "" Jodoh kali ya
" Ucapnya ngeledek Sekitar 15 menit kemudian Gue liat Vira dateng memakai sweater warna biru , yah warna kesukaannya dia. Ia tampak berlari-lari kecil dari selasar menuju ke tempat kami/ ruang osis. Dan beberapa kemudian kegiatan pun dimulai, Dibuka oleh pembina osis sekolah gue untuk menyampaikan selamat untuk apa yang telah kami ( Angkatan kelas 3 ) lewati yaitu Ujian Nasional. Lalu setelah itu beliau memberikan pengarahan, apa yang harus dilakukan pengurus osis yang baru , termasuk pemilihan ketua osis nantinya. Karena pemilihan ketua osis yang baru nanti bukan menjadi tanggung jawab angkatan kelas 3 lagi.
Setelah menandatangani Surat Peralihan Kepengurusan, Vira langsung memberikan pesan pesan kepada pengurus osis yang baru. Jujur gue speechless sama apa yang dia lakuin saat itu..
" Kakak mau, kepengurusan osis yang baru harus bisa lebih baik dibanding sama angkatan kakak
.. Kalian juga harus ketika membuat event sekolah, event tersebut harus bermanfaat bagi warga sekolah yah. Oiya.. Pemilihan Ketua Osis yang baru harus segera dilaksanain yah.., Itu aja sih pesan kakak...
" Kata viraNjirrr itu dia ngomong begitu beda banget cuukkkk... Beda banget sifat aslinya yang.... U Know lah yaa sifat vira kaya gimana.
Kami pun mengakhiri acara dengan bersalaman antara angkatan 3 dan angkatan 2 lalu setelah itu kami semua diperbolehkan untuk pulang. Di Luar , ternyata hujan masih mengguyur di area sekolah dan kelihatannya awet banget. Suasana sekolah makin lama makin sepi, hanya ada beberapa anak yang disekitar gue, kebanyakan sih ade kelas sih yang anggota osis masih nunggu ujan sama kek gue lagi nunggu reda
.Beberapa menit sambil menunggu hujan reda, terdengar suara pintu tertutup
ngeekkkkk cklek
Gue lihat , rupanya vira sedang menutup pintu ruangan osis lalu menguncinya dengan gembok. Gue yang sedang duduk di selasar sekolah tiba-tiba dibuat kaget oleh kehadiran vira yang duduk di sebelah gue.
" Arrghh ngapain sih pake kesini segala
" Batin gue" Jahat banget eh lo nutup telfon gue semalem...
... "" Biarin , ngantuk gue semalem juga.. " Jawab gue ketus..
" Huuuu nyebelin luuuuu!!!
" Kata diatet toototototet totet
" Bentar yah vir, ada telpon.. "
" Ya Sok atuh diangkat yas..
"Hape gue di saku tiba tiba berbunyi. Gue mengeluarkan hape lalu melhat siapa yang nelfon. Ternyata si Nisa yang nelfon..
" Haloo... nis... "
" Yass....
yass.....
" Kata nisa dengan sedikit terisak, " Lo kenapa kak? Ada apa? " Tanya gue yang mendengar suara nisa seperti sedang menangis..
" Yas... Tiara yass...
....
Tiaraaaa....
"" Tiara kenapa kak... " Kata gue perasaan mulai was-was..
" Tiara...
"" Iya kak kenapa? "
" Tiara udah gaada yaaasssss....
" Ucapnya semakin menangis 
" Kak... Lo bercanda kan.. "
" Yas... Aku serius yaass....
... Tiara udah pergii...
... " Gue terdiam.. tangan gue tiba tiba lemes.. Bibir gue mulai kaku setelah barusan gue mendengar kabar itu...
. Entah percaya atau tidak gue hanya bisa terdiam. Gue mencoba untuk mengambil tas gue yang berada di dekat vira. Dan disitulah.. Air mata gue tak dapat terbendung lagi. Tetes demi tetes air mata keluar membasahi pipi gue. " Yas... lo kenapa.. , Kok nangis sih... " Tanya vira ketika gue mengambil tas gue
" Tiara vir..
.. "" Tiara kenapa yas.."
" Tiara udah gaada..
" Kata gue sambil mengusap air mata" Innalillahi ...... Yas nanti gue nyusul yah kesana..
"Gue pun lalu pergi ke parkiran untuk mengambil motor dan pergi ke rumah tiara. Jujur , Dengan basah-basahan gue terobos saja sampai ke rumah nya tiara. Di rumah tiara, suasana sudah cukup tampak rame. Terlihat sebuah bendera kuning berkibar di dekat pager rumah tiara. Lalu gue masuk ke area rumahnya dan melihat Nisa yang sedang terduduk menangis. Ia lalu melihat gue yang baru saja datang dan mengampiri gue.
" Tiara mana kaaakkk...
" Ucap gue tak mampu lagi menahan..." Yaass... kamu yang tabah yaa...
.... " Kata Nisa lalu menarik tangan gue pelan ke dalem rumahnya TiaraGue dibawa masuk ke dalem rumah nya tiara yang sebagian sudah diisi oleh para tetangga yang datang. Di bagian ruang keluarga gue melihat tiara yang terbaring kaku dan tubuh nya telah ditutupi oleh sebuah kain. Di dekatnya berada sang mama yang terus mendampingi dia
. Gue yang mendekat ke mamanya tak mampu lagi menahan kaki gue. Kaki gue tiba-tiba lemas dan membuat gue berlutut di hadapan jenazah nya tiara 
Tak henti hentinya mamanya menangisi kepergian tiara. Hingga munculah rasa simpati gue kepada mamanya untuk menenangkan dirinya.
" Tante.. yang kuat yah...
" Kata gue bercampur tangisan.." Tante , boleh saya buka kain penutup kepalanya.?
" " Boleh nak..
... "Perlahan gue membuka kain penutup bagian kepala nya tiara. Air mata pun semakin banyak menetes di wajah gue ketika gue melihat wajahnya tiara. Entah kenapa, gue melihat wajahnya tiara cantik banget saat itu..
" Ya Allah.. Cantik kamu raa..
" Kata gue lirih" Raa.. kenapa secepat ini raa kamu harus pergi sayang?
... " Kata gue " Kenapa kamu ninggalin aku raa....
... Aku gatau gimana nanti aku kalo gaada kamu raaa....
"" Raaa... Aku sayang bangett sama kamu raa....
..... " Kata gue sambil mengelus rambutnya untuk terakhir kalinyaLalu gue mencium kening tiara untuk terakhir kalinya
. Ciuman tulus dari hati gue... 
Suasana rumah tiara pun semakin rame, teman-teman tiara dari sekolah satu persatu dateng untuk ngelayat. Termasuk dari kalangan guru dari sekolah gue.
Terlihat juga Tasya dateng dan menangis sejadi-jadinya disitu melihat tiara yang sudah tiada ditemani oleh Ricky dan Keluarganya Tasya.
Mendengar kabar dari mamanya, tiara akan dimakamkan pada sore hari ini setelah solat Ashar.. Gue pun dengan setia tetep berada di deket tiara sambil terus mendoakan yang terbaik untuk dia disana.
Para pelayat pun tak henti-hentinya mengirim doa mereka untuk tiara

Rencananya Tiara akan dimakamkan di sebelah makam ayahandanya... dan gue bersyukur.. Gue diberi kesempatan untuk mengantar tiara ke tempat peristirahatan terakhirnya...
..Setelah Tiara dimakamkan..
Gue ditemani Vira sampe malem di rumah nya Alm. Tiara.. Sampe tahlilan hari pertama selesai.." Yaass.. kamu harus ikhlas... Tiara udah tenang disana
" Kata vira sambil mengelus punggung gue.. " Tapi kenapa secepat ini virr
.. Kenapa dia secepat ini ninggalin gue...
Ninggalin kita.. Ninggalin temen-temennya
Gue nyesel kenapa gue gak ada di saat - saat terakhirnya dia vir...
"" Yass.. Mungkin Tuhan lebih sayang sama Tiara "
Malam itu gue pun berangsur angsur dapat menhentikan tangisan gue walaupun gue masi belum bisa menerima semua ini..
" Inti nya yah yas... Tiara udah tenang yas... Gaada penyakit lagi yang mengganggu kehidupan dia disana yas...
, Yang kita lakuin disini hanya bisa berdoa buat yang terbaik untuk dia disana..
" Kata vira... Quote:
Goodbye... My Angel.... Tiara.... 

20 April 2013
Berlanjut..
efti108 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
(biasanya kan remaja2 sekarang pas smp udah mulai pacaran tuh kecuali gw