- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Para Bidadari
...
TS
IlyasCool
Di Antara Para Bidadari
Assalamualaikum Wr Wb
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih

Spoiler for Rules :
Spoiler for FAQ:
Spoiler for Index:
Quote:
INDEX CHAPTER 3 & Side Stories
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 668 suara
Siapakah Pendamping Ilyas Kelak???
Nadya
5%
Vira
70%
Nabilla
3%
Tasya
2%
Nisa
6%
Tiara
4%
Seseorang Yang belum nongol di Cerita Ini
10%
Diubah oleh IlyasCool 23-10-2015 12:02
radorada dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6M
4.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#3645
Part 177 -
Beberapa Hari lagi gue akan menghadapi Ujian Nasional, tepatnya lusa, Hanya tinggal satu langkah lagi. Gue harus lulus dengan nilai yang baik. Itulah yang terus terpikir di dalam otak gue. Semoga apa yang telah gue lakukan dalam hal pelajaran ini bisa membuat gue mencapai tujuan dengan sukses.
Ketika hari yang ditunggu tiba, perasaan gue deg-degan. Dalam hati, gue meyakinkan diri untuk mengerjakan soal dengan teliti dan baik. Sebelum pergi tadi gue meminta doa dari kedua orang tua gue. Yap, tanpa doa mereka gue gak yakin kalo gue bisa melewati ini.
" Doain iyas ya bu.. " Kata gue sambil mencium tangannya
" Pasti nak.. Ibu doakan yang terbaik untuk kamu.. " Ucapnya seraya memeluk gue
Sebuah pelukan sang Ibu kepada anaknya memberikan sebuah kekuatan ekstra dalam diri gue pada hari ini. Kekuatan tersebut yang membuat gue semakin percaya diri dan semangat untuk Ujian hari pertama ini.
Sampai di sekolah, tujuan utama gue bukanlah pergi ruangan ujian gue nanti, melainkan gue ingin bertemu Tiara. Gue lihat papan nama dan gue mendapati Nama tiara berada di ruangan xx. Gue berjalan ke arah ruangannya , lalu melihat kedalam, ternyata tiara belum dateng. Apa mungkin tiara berubah pikiran dan lebih memilih untuk menjalankan Ujian di rumah sakit?
Sesaat setelah bel berbunyi gue masuk ke ruangan gue dengan hanya membawa kartu ujian dan beberapa alat tulis gue. Perasaan gue semakin deg-degan. Jantung gue berdetak kencang layaknya seperti sedang mau menyatakan cinta saja. Kemudian, pengawas mulai membagikan lembar jawaban dan soalnya. Setelah dikiranya sudah diperbolehkan untuk mengerjakan, gue pun langsung mengerjakan Mata pelajaran yang diujiankan.
Sampai hari terakhir ujian gue dengan lancar bisa melewati setiap mapel dengan baik. Di hari terakhir saat sudah diperbolehkan pulang, perasaan gue bener-bener plong banget. Tapi plong yang gue rasakan itu hanya sesaat doang, Kenapa? Lagi lagi gue keinget tentang Tiara, Sejuta pertanyaan pun timbul di otak gue.
Tiara lagi apa ya.. ?
Gimana ya perasaan dia abis ujian..? Pasti lega banget deh..
Hmmmm kira-kira gue beliin apa yah buat dia pas gue kesana..
Kira-kira begitulah sebagian pertanyaan yang muncul di otak gue saat itu. Sayangnya kalo di tulis disini mungkin gamuat hehe...
Gue pun memilih untuk menenangkan pikiran dengan membeli sebuah minuman di sebuah cafe, tepatnya di cafe samping sekolah. Sebetulnya kafe samping sekolah gue ini udah lama , cuman gue baru beberapa kali doang kesini. Gue masuk ke kafe itu dan memesan sebuah minuman. Entah suatu kebetulan atau apa, ketika itu gue ngeliat Vira sedang ngumpul bersama temen2nya, mungkin mereka lg ngerayain setelah UN makanya rame2 gitu. Gue sengaja menghindar dari vira setelah pertemuan waktu gue itu bersama, dia dan tiara. Gue belum bisa menerima apa yang telah tiara putuskan.
Gue berpura-pura gak meliat ke arahnya vira dan gue lalu memilih tempat duduk yang menurut gue jaraknya lumayan jauh. Setelah minuman yang gue pesan dateng. Gue pun nyantai sambil memainkan hape gue. Sekedar iseng gue sms Nisa aja.
To Nisa
Lo lagi dimana?
tak lama kemudian nisa pun membales sms gue
From Nisa
Ini lagi jenguk tiara di RS, lo gak kesini?
To Nisa
Owh... ntar agak sorean deh gue baru kesananya, gimana keaadan tiara sekarang?
From Nisa
Kondisinya gak stabil yas kata dokter, semoga aja ntar malem membaik deh...
To Nisa
Seriusan? Yaudah deh setengah jam lagi gue kesana..
Perasaan gue semakin campur aduk , but, gue butuh untuk nenangin diri sebentar. Gue kembali mencoba untuk santai di kafe itu. Tapi, posisi yang lumayan jauh bukanlah suatu cara yang berhasil agar gue bisa menghindar dari vira. Dia malah melihat gue dan nyamperin gue kesini.
" Hai yas
" Sapanya sambil tersenyum seperti biasa
" Ya.. " Jawab gue singkat
" Gimana Ujiannya lancar gak hehe? " Tanyanya
" Lumayan... "
" Senyum atuh yas..
"
"
" Balas gue dengan senyum tipis
" Gitu dong
.. Gue kesini mau ngasih tau kalo lusa itu ada acara peralihan kepengurusan osis yas, lo dateng yah.."
" Iya , gue dateng kok... "
" Yas btw lo ga jenguk tiara? " Tanya vira
" Bentar lagi vir.. "
" Ishh.. lo jenguk lah yas sekarang, kasian tau ga! , dari kemarin dia nanyain kabar lo ke gue terus, dia gaberani nanya ke elo soalnya takut ngeganggu lo belajar yas.. "
" Yaudah deh , thx ya udh ngasih tau.."
" Gue balik ke temen - temen dulu yah yas..
"
" Ya "
Entah kenapa sikap gue berubah banget terhadap vira, yang biasanya dulu gue ramah terhadap dia, sekarang gue jadi cuek begini.
Gue pun berdiri dan ke meja kasir untuk membayar minuman yang telah gue pesan tadi.
" Berapa mas " Tanya gue kepada pelayan kasir
" Oooh tadi sudah dibayar mas sama mba yang duduk sama mas tadi.. "
Berlanjut
2 Part selanjutnya mungkin akan sangat menguras emosi bagi gue
Beberapa Hari lagi gue akan menghadapi Ujian Nasional, tepatnya lusa, Hanya tinggal satu langkah lagi. Gue harus lulus dengan nilai yang baik. Itulah yang terus terpikir di dalam otak gue. Semoga apa yang telah gue lakukan dalam hal pelajaran ini bisa membuat gue mencapai tujuan dengan sukses.
Ketika hari yang ditunggu tiba, perasaan gue deg-degan. Dalam hati, gue meyakinkan diri untuk mengerjakan soal dengan teliti dan baik. Sebelum pergi tadi gue meminta doa dari kedua orang tua gue. Yap, tanpa doa mereka gue gak yakin kalo gue bisa melewati ini.
" Doain iyas ya bu.. " Kata gue sambil mencium tangannya
" Pasti nak.. Ibu doakan yang terbaik untuk kamu.. " Ucapnya seraya memeluk gue
Sebuah pelukan sang Ibu kepada anaknya memberikan sebuah kekuatan ekstra dalam diri gue pada hari ini. Kekuatan tersebut yang membuat gue semakin percaya diri dan semangat untuk Ujian hari pertama ini.
Sampai di sekolah, tujuan utama gue bukanlah pergi ruangan ujian gue nanti, melainkan gue ingin bertemu Tiara. Gue lihat papan nama dan gue mendapati Nama tiara berada di ruangan xx. Gue berjalan ke arah ruangannya , lalu melihat kedalam, ternyata tiara belum dateng. Apa mungkin tiara berubah pikiran dan lebih memilih untuk menjalankan Ujian di rumah sakit?
Sesaat setelah bel berbunyi gue masuk ke ruangan gue dengan hanya membawa kartu ujian dan beberapa alat tulis gue. Perasaan gue semakin deg-degan. Jantung gue berdetak kencang layaknya seperti sedang mau menyatakan cinta saja. Kemudian, pengawas mulai membagikan lembar jawaban dan soalnya. Setelah dikiranya sudah diperbolehkan untuk mengerjakan, gue pun langsung mengerjakan Mata pelajaran yang diujiankan.
Sampai hari terakhir ujian gue dengan lancar bisa melewati setiap mapel dengan baik. Di hari terakhir saat sudah diperbolehkan pulang, perasaan gue bener-bener plong banget. Tapi plong yang gue rasakan itu hanya sesaat doang, Kenapa? Lagi lagi gue keinget tentang Tiara, Sejuta pertanyaan pun timbul di otak gue.
Tiara lagi apa ya.. ?
Gimana ya perasaan dia abis ujian..? Pasti lega banget deh..
Hmmmm kira-kira gue beliin apa yah buat dia pas gue kesana..
Kira-kira begitulah sebagian pertanyaan yang muncul di otak gue saat itu. Sayangnya kalo di tulis disini mungkin gamuat hehe...
Gue pun memilih untuk menenangkan pikiran dengan membeli sebuah minuman di sebuah cafe, tepatnya di cafe samping sekolah. Sebetulnya kafe samping sekolah gue ini udah lama , cuman gue baru beberapa kali doang kesini. Gue masuk ke kafe itu dan memesan sebuah minuman. Entah suatu kebetulan atau apa, ketika itu gue ngeliat Vira sedang ngumpul bersama temen2nya, mungkin mereka lg ngerayain setelah UN makanya rame2 gitu. Gue sengaja menghindar dari vira setelah pertemuan waktu gue itu bersama, dia dan tiara. Gue belum bisa menerima apa yang telah tiara putuskan.Gue berpura-pura gak meliat ke arahnya vira dan gue lalu memilih tempat duduk yang menurut gue jaraknya lumayan jauh. Setelah minuman yang gue pesan dateng. Gue pun nyantai sambil memainkan hape gue. Sekedar iseng gue sms Nisa aja.
To Nisa
Lo lagi dimana?
tak lama kemudian nisa pun membales sms gue
From Nisa
Ini lagi jenguk tiara di RS, lo gak kesini?
To Nisa
Owh... ntar agak sorean deh gue baru kesananya, gimana keaadan tiara sekarang?
From Nisa
Kondisinya gak stabil yas kata dokter, semoga aja ntar malem membaik deh...
To Nisa
Seriusan? Yaudah deh setengah jam lagi gue kesana..
Perasaan gue semakin campur aduk , but, gue butuh untuk nenangin diri sebentar. Gue kembali mencoba untuk santai di kafe itu. Tapi, posisi yang lumayan jauh bukanlah suatu cara yang berhasil agar gue bisa menghindar dari vira. Dia malah melihat gue dan nyamperin gue kesini.
" Hai yas
" Sapanya sambil tersenyum seperti biasa" Ya.. " Jawab gue singkat
" Gimana Ujiannya lancar gak hehe? " Tanyanya
" Lumayan... "
" Senyum atuh yas..
""
" Balas gue dengan senyum tipis" Gitu dong
.. Gue kesini mau ngasih tau kalo lusa itu ada acara peralihan kepengurusan osis yas, lo dateng yah.."" Iya , gue dateng kok... "
" Yas btw lo ga jenguk tiara? " Tanya vira
" Bentar lagi vir.. "
" Ishh.. lo jenguk lah yas sekarang, kasian tau ga! , dari kemarin dia nanyain kabar lo ke gue terus, dia gaberani nanya ke elo soalnya takut ngeganggu lo belajar yas.. "
" Yaudah deh , thx ya udh ngasih tau.."
" Gue balik ke temen - temen dulu yah yas..
"" Ya "
Entah kenapa sikap gue berubah banget terhadap vira, yang biasanya dulu gue ramah terhadap dia, sekarang gue jadi cuek begini.
Gue pun berdiri dan ke meja kasir untuk membayar minuman yang telah gue pesan tadi.
" Berapa mas " Tanya gue kepada pelayan kasir
" Oooh tadi sudah dibayar mas sama mba yang duduk sama mas tadi.. "
Berlanjut
2 Part selanjutnya mungkin akan sangat menguras emosi bagi gue
efti108 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
(biasanya kan remaja2 sekarang pas smp udah mulai pacaran tuh kecuali gw
)