- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
867 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.f
#3487
CLBK #2 (Rista)
(Cinta Lama Banggsatt Kabeh)
Minggu sore enggak ada kerjaan, bingung cuma main sama anak-anak sejak pagi tadi. Terus ke kerjaan sekedar mencetak Batu Bata dan gue makin lancar aja nih, hehehe.. Santai saja, menikmati sore dengan segelas kopi.. Salsa udah pulang sama Bella baru saja, Bintang sama Mbah Kakungnya, udahlah karena bingung ya nyantai. Sebenernya Rista ngajak jalan sejak tadi siang tapi gue emang enggak bisa, nolak rasanya sayang banget. Gue iyain sih setelah maghrib ini ketemu dia, entah apa yang ada dipikirannya mendadak dari cuek ehh gegara semalem dia jadi gimana gitu, hehehe.. Maghrib datang, suasana yang enggak biasanya sekarang menjadi biasa lagi, dimana saat gue dateng ke Masjid dan terus berusaha mensejajarkan dengan kehidupan disekitar..
Setelah itu, gue keluar sekedar ketemu sama Rista, tapi dia malah mau dateng ke rumah. Gue larang, bukan apa-apa sih karena gue belum berani aja ngenalin ke Bapak Ibu lagi, ngenalin lebih jauh tentang Rista, bukan perkara gampang karena dia pernah ada di masa lalu dan waktu itu keluarga kurang berkenan dengannya. Jadinya ketemu ditempat biasanya saat dulu masih sekolah, yaa Toko Ida, yang udah berubah jadi Modern.. Beberapa saat menunggunya, paras cantik itu datang dan kali ini beda, dia enggak pake Jilbab, Uhhhhh, serasa Rista yang dulu, dulu banget
.. Gue seneng aja sih mau pake apa enggak urusan, lagian belum jadi istri gue juga 
.. Kemana?? belum tau, bergegas kita cabut kea rah Kota.. Belum ada obrolan apapun, dia hanya ngajak makan ke tempat favorit kita dulu, RM Lestari..
Makan, dan dia mulai ngobrol, ekspresi tetap biasa sih, ceria, senang…
Enggak tau nih anak maunya apa, gue rasa dia sih emang bebas.. Selain keluarganya sedikit setau gue, terus karena berdasar keluh kesah dia kemaren soal keluarganya.. Hmm, lanjut deh jalan, kemana lagi kalau bukan ke Waduk, ini sama saja mengenang, dulu kita sering pacaran disini, entah pagi, siang, malam, subuh, halahhhhh.. Ristapun dengan senang menyambutnya, gue berasa orang kaya lagi nih nyetir mobil yang kalau ditenmpat gue udah mewah banget..
Sampai waduk, bersantai saja, dan dia ngasih hadiah yang dimaksud.. Dibungkus seperti Kado, engga lama gue buka tuh oleh-oleh. Setelah tau isinya, gue cuma nyengir, ahahaha dia malah ketawa.. Sialan nih orang ngasih hadiahnya engga kira-kira..
Hahaha, lucu lah.. Jadi Rista itu ngasih kadonya unik, hanya dia yang ngasih kayak gini, sejak dulu belum ada yang kayak gini. Kado ini isinya 3 Botol Original Johnnie Walker Platinum Label 750ML, tau sendiri lah minuman itu harganya berapa di pasar Indonesia..
Enak bener nih minuman, jujur aja gue enggak kuat kalau yang beginian.. Kalau sekedar CIU atau yang murahan bisa gue tolak, tapi minuman ini, duhhh kapan lagi bisa menikmatinya.. Rista membukakan Botolnya, dia nggak mau di cegah, udahlah guepun diem.. Terserah dia mau ngapain yang penting gue harus bisa menahan dan enggak kegoda untuk Zina dengannya, meski sangat berat.. Slokipun mulai berputar, Rista juga meminumnya, silahkan saja.. Sambil menikmati suasana Isya yang semakin berlalu, tapi ramai kok walau malam senin, kebanyakan anak-anak bujang perawan yang belum punya banyak beban soal kehidupan, cuma pesen gue sih hati-hati kalian semua, jauhi pergaulan Bebas yaa!..
Ternyata orangtuanya udah tambah Broken, keluarganya hancur.. Rista ngelanjutin curhatnya, ekspresinya beneran mulai sedih, dan mukanya mulai memerah.. Hampir 1 jam lebih kita disini, banyak yang udah dia ceritain soal keluarganya, gue ajak pindah aja karena mulai malam. Pindah ke tempat yang lebih asik dan sebenarnya enggak jauh dari sini kok.. Maklum, kota kecil enggak ada Diskotek jadinya gue ke Karaokean aja, Rista mau aja.. Sekedar nyewa tempat santai, ngelanjutin minuman dan tentu saling curhat lagi.. Gue perhatiin dia udah mulai Mabuk sebenernya, dan gue curiga kok Rista jadi lemes banget soal minuman, apa jangan-jangan dia juga peminum selama ini?. Terus ngerti merk, sampai yang dibawa ini, gue semakin penasaran dengannya, kasih umpan dulu..
Mabuk, ahh sudahlah gue nikmati aja semua ini.. Ternyata semakin asik dan kita berdua sama-sama merasa nyaman.. Hehhe, jujur gue seneng banget malam ini, meski gue sadar ini kenikmatan sesaat seperti yang telah lalu, tanpa ada hasil apapun, kecuali obrolan yang memang berarti..
Sialan gue mulai mabuk dan Rista nampak curang nih tapi biarin hahahaa, masa minuman buat gue dibanyakin, dia yang sedikit.
Dihhh, dia nangis sendiri dan sedikit menatap enggak enak sama gue.. Apa Rista kecewa yaa? atau dia merasa seorang perempuan?..
(Cinta Lama Banggsatt Kabeh)
Minggu sore enggak ada kerjaan, bingung cuma main sama anak-anak sejak pagi tadi. Terus ke kerjaan sekedar mencetak Batu Bata dan gue makin lancar aja nih, hehehe.. Santai saja, menikmati sore dengan segelas kopi.. Salsa udah pulang sama Bella baru saja, Bintang sama Mbah Kakungnya, udahlah karena bingung ya nyantai. Sebenernya Rista ngajak jalan sejak tadi siang tapi gue emang enggak bisa, nolak rasanya sayang banget. Gue iyain sih setelah maghrib ini ketemu dia, entah apa yang ada dipikirannya mendadak dari cuek ehh gegara semalem dia jadi gimana gitu, hehehe.. Maghrib datang, suasana yang enggak biasanya sekarang menjadi biasa lagi, dimana saat gue dateng ke Masjid dan terus berusaha mensejajarkan dengan kehidupan disekitar..
Setelah itu, gue keluar sekedar ketemu sama Rista, tapi dia malah mau dateng ke rumah. Gue larang, bukan apa-apa sih karena gue belum berani aja ngenalin ke Bapak Ibu lagi, ngenalin lebih jauh tentang Rista, bukan perkara gampang karena dia pernah ada di masa lalu dan waktu itu keluarga kurang berkenan dengannya. Jadinya ketemu ditempat biasanya saat dulu masih sekolah, yaa Toko Ida, yang udah berubah jadi Modern.. Beberapa saat menunggunya, paras cantik itu datang dan kali ini beda, dia enggak pake Jilbab, Uhhhhh, serasa Rista yang dulu, dulu banget
.. Gue seneng aja sih mau pake apa enggak urusan, lagian belum jadi istri gue juga .. Kemana?? belum tau, bergegas kita cabut kea rah Kota.. Belum ada obrolan apapun, dia hanya ngajak makan ke tempat favorit kita dulu, RM Lestari..Makan, dan dia mulai ngobrol, ekspresi tetap biasa sih, ceria, senang…
Quote:
Gue: “Ris, kok sendiri?”, 
Rista: “Haha, lo juga sendiri, gue tau sih kalau lo bakal sendiri”,
Gue: “Ihhh, hahaha..”,
Rista: “Val, gue ada hadiah buat Lo nih, “,
Gue: “Wahhh? hadiah apa??”,
Rista: “Entar deh, sekarang makan dulu, terus jalan kemana kek terserah Lo
”
Gue: “Huuuu,,”,
Rista: “Haha, lo juga sendiri, gue tau sih kalau lo bakal sendiri
”, Gue: “Ihhh, hahaha..”,
Rista: “Val, gue ada hadiah buat Lo nih, “,
Gue: “Wahhh? hadiah apa??”,
Rista: “Entar deh, sekarang makan dulu, terus jalan kemana kek terserah Lo
” Gue: “Huuuu,,”,
Enggak tau nih anak maunya apa, gue rasa dia sih emang bebas.. Selain keluarganya sedikit setau gue, terus karena berdasar keluh kesah dia kemaren soal keluarganya.. Hmm, lanjut deh jalan, kemana lagi kalau bukan ke Waduk, ini sama saja mengenang, dulu kita sering pacaran disini, entah pagi, siang, malam, subuh, halahhhhh.. Ristapun dengan senang menyambutnya, gue berasa orang kaya lagi nih nyetir mobil yang kalau ditenmpat gue udah mewah banget..
Quote:
Gue: “Ris, mobil siapa?”,
Rista: “Mama lah, tapi gue yang sering pake, hehehe. KEnapa?”,
Gue: “Engga apa-apa,, hehehe..”,
Rista: “Val, ke Waduk yaa? ahahaha, duh duhhhh rasanya kok gimana yaa, hehehe ehhh kalungnya masih?”,
Gue: “Masih, tuh di lemari..”,
Rista: “Ahhh tapi percuma, lo udah kotor banget, Val..”,
Gue: “Terus kalau gue kotor?”,
Rista: “Ahhh, engga apa-apa sih, sama lah kayak gue?”,
Gue: “……………”,
Rista: “Mama lah, tapi gue yang sering pake, hehehe. KEnapa?”,
Gue: “Engga apa-apa,, hehehe..”,
Rista: “Val, ke Waduk yaa? ahahaha, duh duhhhh rasanya kok gimana yaa, hehehe ehhh kalungnya masih?”,
Gue: “Masih, tuh di lemari..”,
Rista: “Ahhh tapi percuma, lo udah kotor banget, Val..”,
Gue: “Terus kalau gue kotor?”,
Rista: “Ahhh, engga apa-apa sih, sama lah kayak gue?”,
Gue: “……………”,
Sampai waduk, bersantai saja, dan dia ngasih hadiah yang dimaksud.. Dibungkus seperti Kado, engga lama gue buka tuh oleh-oleh. Setelah tau isinya, gue cuma nyengir, ahahaha dia malah ketawa.. Sialan nih orang ngasih hadiahnya engga kira-kira..
Quote:
Rista: “Heh!! apaan malah senyam-senyum..”,
Gue: “Lhaaaah, Lo ngasih hadiah apa ngapain nih??”,
Rista: “Val, bukannya itu kehidupan Lo sejak dulu? dulu kala…”,
Gue: “Ahahaa, tai!!!!..”,
Rista: “Hmmm, gue temenin deh… “,
Gue: “ENggak,, “,
Rista: “Lhoo? kenapa? sama cewek lain aja kerjaan lo pasti minum, masa sama gue enggak?”,
Gue: “Enggak boleh ahhh,”
Rista: “Emang Lo siapanya gue? ngelarang??”,
Gue: “Ehh kok gitu?”,
Rista: “Iyaa donk!!..”,
Gue: “Lhaaaah, Lo ngasih hadiah apa ngapain nih??”,
Rista: “Val, bukannya itu kehidupan Lo sejak dulu? dulu kala…”,
Gue: “Ahahaa, tai!!!!..”,
Rista: “Hmmm, gue temenin deh… “,
Gue: “ENggak,, “,
Rista: “Lhoo? kenapa? sama cewek lain aja kerjaan lo pasti minum, masa sama gue enggak?”,
Gue: “Enggak boleh ahhh,”
Rista: “Emang Lo siapanya gue? ngelarang??”,
Gue: “Ehh kok gitu?”,
Rista: “Iyaa donk!!..”,
Hahaha, lucu lah.. Jadi Rista itu ngasih kadonya unik, hanya dia yang ngasih kayak gini, sejak dulu belum ada yang kayak gini. Kado ini isinya 3 Botol Original Johnnie Walker Platinum Label 750ML, tau sendiri lah minuman itu harganya berapa di pasar Indonesia..
Quote:
Rista: “Hehehe, seneng enggak?”,
Gue: “Jujur, gue seneng sih,, tapi sebenernya gue udah ngurangi banget minum minuman keras, NiLL.. Tapi, enggak apa-apa lah karena ini dari seorang Lo..”,
Rista: “Hmm, sejak kapan berhenti?”,
Gue: “Belum bisa berhenti sih, masih proses..”,
Gue: “Jujur, gue seneng sih,, tapi sebenernya gue udah ngurangi banget minum minuman keras, NiLL.. Tapi, enggak apa-apa lah karena ini dari seorang Lo..”,
Rista: “Hmm, sejak kapan berhenti?”,
Gue: “Belum bisa berhenti sih, masih proses..”,
Enak bener nih minuman, jujur aja gue enggak kuat kalau yang beginian.. Kalau sekedar CIU atau yang murahan bisa gue tolak, tapi minuman ini, duhhh kapan lagi bisa menikmatinya.. Rista membukakan Botolnya, dia nggak mau di cegah, udahlah guepun diem.. Terserah dia mau ngapain yang penting gue harus bisa menahan dan enggak kegoda untuk Zina dengannya, meski sangat berat.. Slokipun mulai berputar, Rista juga meminumnya, silahkan saja.. Sambil menikmati suasana Isya yang semakin berlalu, tapi ramai kok walau malam senin, kebanyakan anak-anak bujang perawan yang belum punya banyak beban soal kehidupan, cuma pesen gue sih hati-hati kalian semua, jauhi pergaulan Bebas yaa!..
Quote:
Gue: “Oiyaa NiLLL, emang kalau lo keluar gini alesannya apa sama Mama?”,
Rista: “Main lah, tapi jujur Val, kali ini gue udah jujur sama Mama kalau ketemu sama Lo.. Tapi gue belum cerita siapa diri lo yang gue kenal sekarang.. Mama masih cuek, dan tanpa kata apapun ngebolehin gue pergi, mungkin Beliau juga udah sepenuhnya percaya sama gue”,
Gue: “Jangan!!!!, gue malu.. Hhehee..”,
Rista: “Val, katanya Lo berkali-kali masuk penjara yaa? belum cerita sih?”,,
Gue: “Jujur, Iyaaa, gue malu sama Lo, Riss.. Lo masih sempurna, gue???”,
Rista: “Apaa e Val, Lo juga masih khas seperti dulu, hehehe, cerita donk, janji lo kan mau cerita kalau gue cerita”,
Gue: “hehhee, ntar… Eiyaa Riss, sekarang rumah Lo dimana? Mama juga? Kakek Nenek?, dan tentunya Papa?”,
Rista: “Ya udah gue dulu jadinya yang cerita, Huuuuu, hehehe.. Hmm.. Rumah gue? Disana.. kita tinggal sekeluarga, terkecuali Papa dan Kakek..”,
Gue: “Kakek kemana?”,
Rista: “Beliau udah meninggal dunia Tahun 2011 lalu.. dan Papa di Jakarta sama Perempuan Laknat itu, berumah tangga dengannya. Maklum, jadi Papa udah Cerai sama Mama.. Mama juga udah berusaha mengikhlaskan semuanya.. “,
Gue: “Hahh?? Cerai.. Hmm..”,
Rista: “Iyaa, Val,, gue sih enggak urusan sebenernya, cuma yang paling kasihan itu si Radit adek gue..”,
Rista: “Main lah, tapi jujur Val, kali ini gue udah jujur sama Mama kalau ketemu sama Lo.. Tapi gue belum cerita siapa diri lo yang gue kenal sekarang.. Mama masih cuek, dan tanpa kata apapun ngebolehin gue pergi, mungkin Beliau juga udah sepenuhnya percaya sama gue”,
Gue: “Jangan!!!!, gue malu.. Hhehee..”,
Rista: “Val, katanya Lo berkali-kali masuk penjara yaa? belum cerita sih?”,
,Gue: “Jujur, Iyaaa, gue malu sama Lo, Riss.. Lo masih sempurna, gue???”,
Rista: “Apaa e Val, Lo juga masih khas seperti dulu, hehehe, cerita donk, janji lo kan mau cerita kalau gue cerita”,
Gue: “hehhee, ntar… Eiyaa Riss, sekarang rumah Lo dimana? Mama juga? Kakek Nenek?, dan tentunya Papa?”,
Rista: “Ya udah gue dulu jadinya yang cerita, Huuuuu, hehehe.. Hmm.. Rumah gue? Disana.. kita tinggal sekeluarga, terkecuali Papa dan Kakek..”,
Gue: “Kakek kemana?”,
Rista: “Beliau udah meninggal dunia Tahun 2011 lalu.. dan Papa di Jakarta sama Perempuan Laknat itu, berumah tangga dengannya. Maklum, jadi Papa udah Cerai sama Mama.. Mama juga udah berusaha mengikhlaskan semuanya.. “,
Gue: “Hahh?? Cerai.. Hmm..”,
Rista: “Iyaa, Val,, gue sih enggak urusan sebenernya, cuma yang paling kasihan itu si Radit adek gue..”,
Ternyata orangtuanya udah tambah Broken, keluarganya hancur.. Rista ngelanjutin curhatnya, ekspresinya beneran mulai sedih, dan mukanya mulai memerah.. Hampir 1 jam lebih kita disini, banyak yang udah dia ceritain soal keluarganya, gue ajak pindah aja karena mulai malam. Pindah ke tempat yang lebih asik dan sebenarnya enggak jauh dari sini kok.. Maklum, kota kecil enggak ada Diskotek jadinya gue ke Karaokean aja, Rista mau aja.. Sekedar nyewa tempat santai, ngelanjutin minuman dan tentu saling curhat lagi.. Gue perhatiin dia udah mulai Mabuk sebenernya, dan gue curiga kok Rista jadi lemes banget soal minuman, apa jangan-jangan dia juga peminum selama ini?. Terus ngerti merk, sampai yang dibawa ini, gue semakin penasaran dengannya, kasih umpan dulu
..Quote:
Gue: “Oiyaa, jawab pertanyaan Lo yaa, hehehe..”,
Rista: “Iyahh iyahhh, ditungguin malahhh…. huuuu!!”, sialan pinter ngerayu juga si Rista
Gue: “Kisah itu berawal dari Kota kita ini, saat lo enggak ada kabar. Dan, kemaren gue udah cerita kan soal hubungan sama Tuti.. Setelah itu semua berlalu dengan sendirinya, kisah gue masuk Penjara pertama kalinya saat gue mukulin Anak Polisi dan anak itu sekarang udah jadi Polisi, dia teman Yudha.”,
Rista: “Wahhh Yudhaaa, entah apa kabarnya, gue juga hampir lupa dengan mereka semua kecuali Reni sahabat gue sejak SMP, Val..”,
Gue: “Nah, gue masuk Sel disela Ujian Nasional, sampai ngerjain UN itu di Sel pula.. Sampai kelulusan datang, gue Alhamdulillah Lulus mendekati sempurna, entah kekuatan darimana gue bisa ngerjain semua itu dengan baik..”,
Rista: “terus katanya Lo kuliah?”,
Gue: “Iyaaa, gue ngelanjutin Study ke Bandung.. Di salah satu Universitas Islam disana, yahhh banyak pengalaman yang gue dapet disana, kehidupan semakin Gemerlap sejak tinggal disana. Soal perempuan, kehidupan malam dan segalanya tentang dunia..Ganja, Sabu, Pil Koplo udah jadi makanan sehari-hari gue Riss… Jujur, gue menyesali semua itu..!.”, 
Rista: “Menyesal? udah percuma kali,, ehh terus-teruss hehhee.. Ini nih diminum dulu..”,
Gue: “Riss, kok meluk gue??”,
Rista: “Enggak apa-apa kan?”,
Rista: “Iyahh iyahhh, ditungguin malahhh…. huuuu!!
”, sialan pinter ngerayu juga si Rista Gue: “Kisah itu berawal dari Kota kita ini, saat lo enggak ada kabar. Dan, kemaren gue udah cerita kan soal hubungan sama Tuti.. Setelah itu semua berlalu dengan sendirinya, kisah gue masuk Penjara pertama kalinya saat gue mukulin Anak Polisi dan anak itu sekarang udah jadi Polisi, dia teman Yudha.”,
Rista: “Wahhh Yudhaaa, entah apa kabarnya, gue juga hampir lupa dengan mereka semua kecuali Reni sahabat gue sejak SMP, Val..”,
Gue: “Nah, gue masuk Sel disela Ujian Nasional, sampai ngerjain UN itu di Sel pula.. Sampai kelulusan datang, gue Alhamdulillah Lulus mendekati sempurna, entah kekuatan darimana gue bisa ngerjain semua itu dengan baik..”,
Rista: “terus katanya Lo kuliah?”,
Gue: “Iyaaa, gue ngelanjutin Study ke Bandung.. Di salah satu Universitas Islam disana, yahhh banyak pengalaman yang gue dapet disana, kehidupan semakin Gemerlap sejak tinggal disana. Soal perempuan, kehidupan malam dan segalanya tentang dunia..Ganja, Sabu, Pil Koplo udah jadi makanan sehari-hari gue Riss… Jujur, gue menyesali semua itu..!.”,
Rista: “Menyesal? udah percuma kali,, ehh terus-teruss hehhee.. Ini nih diminum dulu..”,
Gue: “Riss, kok meluk gue??”,
Rista: “Enggak apa-apa kan?”,
Mabuk, ahh sudahlah gue nikmati aja semua ini.. Ternyata semakin asik dan kita berdua sama-sama merasa nyaman.. Hehhe, jujur gue seneng banget malam ini, meski gue sadar ini kenikmatan sesaat seperti yang telah lalu, tanpa ada hasil apapun, kecuali obrolan yang memang berarti..
Quote:
Gue: “Sampai disuatu masa nih, gue kenal beberapa cewek dan jadiin pacar, selingkuhan, teman tidur dan lainnya. Tapi, malapetaka itu mulai terjadi. Gue kenal Ceci, Ibu dari anak gue itu, anak SMA yang wahhh bagi gue itu keren banget, gaul, modiste, fashionable, semua yang keren ada padanya, padahal gue juga lagi pacaran sama Salsa ibunya Bella itu. Intinya kita pacaran, jatuh bangun sampai suatu ketika dia Hamil, ini perbuatan gue.. Karena belajar dari pengalaman Ina yang meninggal, Tuti dan lainnya, gue memilh nerusin..”,
Rista: “Nikah??”,
Gue: “belum, sempat bingung, dan setelah banyak rintangan, kita dapet Restu, meski dalam hati masing-masing orangtua atau keluarga enggak ada yang tau.. Tapi, semua berubah, suatu malam itu gue pulang nonton acara Jazz sama temen di Sabuga. Jujur, gue juga seorang Bandar Narkoba, dan temen gue banyak yang berduit, anak pejabar, anak pengusaha dan mereka kacung gue, mereka budak gue. Semua hal dari itu bisa buat gue hidup, fasilitas, kemewahan dan segalanya, Risss..”,
Rista: “Hmm, terusin,. kok diem??..,
Gue: “………………….”,
Rista: “Nikah??”,
Gue: “belum, sempat bingung, dan setelah banyak rintangan, kita dapet Restu, meski dalam hati masing-masing orangtua atau keluarga enggak ada yang tau.. Tapi, semua berubah, suatu malam itu gue pulang nonton acara Jazz sama temen di Sabuga. Jujur, gue juga seorang Bandar Narkoba, dan temen gue banyak yang berduit, anak pejabar, anak pengusaha dan mereka kacung gue, mereka budak gue. Semua hal dari itu bisa buat gue hidup, fasilitas, kemewahan dan segalanya, Risss..”,
Rista: “Hmm, terusin,. kok diem??..,
Gue: “………………….”,
Sialan gue mulai mabuk dan Rista nampak curang nih tapi biarin hahahaa, masa minuman buat gue dibanyakin, dia yang sedikit.
Quote:
Gue: “Malam itu gue ketangkep, intinya gue di Penjara, otomastis kuliahnya keluar, selain kasus itu ternyata gue dijeblosin sama Bapaknya Ceci yang sekarang udah Almarhum, Riss..”,
Rista: “Wahh, Ceci hamil, lo di Penjara? terus kayak apa rasa dia yaa?”,
Gue: “Entah, jelasnya dia kecewa sampai jenguk aja enggak pernah.. Dan ternyata, masalah lain datang lagi saat 3 bulanan gue di Sel, Salsa dateng ke Bandung nengokin gue, bersamaan itu diapun Hamil dan gue mengakuinya..”,
Rista: “Stop…! bersamaan?? Duhhh…..”,
Gue: “Lahhh lahhh malah Lo yang nangis???”,
Rista: “Wahh, Ceci hamil, lo di Penjara? terus kayak apa rasa dia yaa?”,
Gue: “Entah, jelasnya dia kecewa sampai jenguk aja enggak pernah.. Dan ternyata, masalah lain datang lagi saat 3 bulanan gue di Sel, Salsa dateng ke Bandung nengokin gue, bersamaan itu diapun Hamil dan gue mengakuinya..”,
Rista: “Stop…! bersamaan?? Duhhh…..”,
Gue: “Lahhh lahhh malah Lo yang nangis???”,
Dihhh, dia nangis sendiri dan sedikit menatap enggak enak sama gue.. Apa Rista kecewa yaa? atau dia merasa seorang perempuan?..
Quote:
Rista: “Bisa-bisanya lo hancur lebur gitu, Val?? Apa lo enggak MIKIR!!, apa otak lo itu enggak jalan?”,
Gue: “Enggak tau Ris, seolah semua menuntun ke hal itu, entah Rissss..”,
Rista: “Gue perempuan Val, apa sebejad ini kelakuan seseorang yang dulu pernah jadi Pangeran gue? Cinta Pertama gue, Val!!”,
Gue: “Maafin gue Riss.”,
Gue: “Enggak tau Ris, seolah semua menuntun ke hal itu, entah Rissss..”,
Rista: “Gue perempuan Val, apa sebejad ini kelakuan seseorang yang dulu pernah jadi Pangeran gue? Cinta Pertama gue, Val!!”,
Gue: “Maafin gue Riss.”,
0