- Beranda
- The Lounge
Mengerikan, Desa Salinas 40 % Anak Perempuan Jadi Laki-Laki Saat Puber
...
TS
priacoklat
Mengerikan, Desa Salinas 40 % Anak Perempuan Jadi Laki-Laki Saat Puber
WELCOME PRIA COKLAT THREAD
Quote:
Haloooo kaskuser semua juga mimin momod yg lucuk - lucuk dan sista yg bikin panas dan selalu dalam lindungan Tuhan YME, Selamat datang di THREAD ane yang SEREM gan dan sedikit menambah pengetahuan agan agan , Ini sedikit mengerikan tentang Desa Salinas 40 % Anak Perempuan Jadi Laki-Laki Saat Puber
Spoiler for No Repsol:
Quote:
Desa ini begitu menakjubkan. Anak-anak yang terlahir perempuan `berubah` menjadi lelaki saat usia pubertas gan. Perkiraannya satu dari 90 gadis kecil berubah menjadi anak laki-laki ketika berusia 12 tahun karena kelainan genetika langka
Desa terpencil itu adalah Salinas, di Republik Dominika barat daya. Contohnya saja Johnny yang secara fisik dan biologis laki-laki. Tapi, penisnya (Mr P) tidak tumbuh sampai dia mengalami pubertas. Ia menjadi bagian dari 90 anak perempuan yang berubah menjadi lelaki
Meskipun kisah Johnny terlihat luar biasa, kasus gadis kecil berubah menjadi anak laki-laki begitu umum di desa itu sehingga tidak lagi dianggap abnormal. Anak-anak tersebut hanya disebut sebagai `guevedoces`, yang artinya ‘penis di 12′.
Bayi Guevedoce juga disebut “machihembras” yang berarti “pertama seorang perempuan, kemudian seorang pria.” Ini lebih kepada bayi laki-laki lahir tanpa testis sehingga terlihat seperti anak perempuan. Selama pubertas, penis dan testis mulai tumbuh. Meskipun memiliki prostat lebih kecil, pria guavadoce adalah laki-laki secara biologis dalam semua aspek.
Johnny (24) awalnya bernama Felecitia. Ia dilahirkan dibesarkan orangtuanya sebagai seorang gadis. Johnny, berubah menjadi anak laki-laki ketika berusia tujuh.
Dia berbicara kepada Dr Michael Mosley untuk BBC2 series Countdown to Life – The Extraordinary Making of You”.
“Saya ingat, dulu saya mengenakan gaun merah kecil,” katanya. “Saya lahir di rumah bukan di rumah sakit mengunakan . Mereka tidak tahu jenis kelamin saya,” lanjutnya.
“Saya pergi ke sekolah dan memakai rok. Saya tidak pernah suka berpakaian seperti seorang gadis. Ketika mereka membelikan saya mainan anak perempuan, saya tidak pernah suka bermain dengannya. Yang ingin saya lakukan adalah bermain dengan anak laki-laki,” kata Johnny seperti dilansir Telegraph.
Endokrinologi Cornell Dr. Julianne Imperato menjadi salah satu dokter pertama yang mempelajari fenomena tersebut pada 1970-an. Dia melakukan perjalanan ke desa terpencil di Republik Dominika setelah mendengar rumor. Imperato membuat terobosan medis dengan menjelaskan penyebabnya fenomena medis.
Desa terpencil itu adalah Salinas, di Republik Dominika barat daya. Contohnya saja Johnny yang secara fisik dan biologis laki-laki. Tapi, penisnya (Mr P) tidak tumbuh sampai dia mengalami pubertas. Ia menjadi bagian dari 90 anak perempuan yang berubah menjadi lelaki
Meskipun kisah Johnny terlihat luar biasa, kasus gadis kecil berubah menjadi anak laki-laki begitu umum di desa itu sehingga tidak lagi dianggap abnormal. Anak-anak tersebut hanya disebut sebagai `guevedoces`, yang artinya ‘penis di 12′.
Bayi Guevedoce juga disebut “machihembras” yang berarti “pertama seorang perempuan, kemudian seorang pria.” Ini lebih kepada bayi laki-laki lahir tanpa testis sehingga terlihat seperti anak perempuan. Selama pubertas, penis dan testis mulai tumbuh. Meskipun memiliki prostat lebih kecil, pria guavadoce adalah laki-laki secara biologis dalam semua aspek.
Johnny (24) awalnya bernama Felecitia. Ia dilahirkan dibesarkan orangtuanya sebagai seorang gadis. Johnny, berubah menjadi anak laki-laki ketika berusia tujuh.
Dia berbicara kepada Dr Michael Mosley untuk BBC2 series Countdown to Life – The Extraordinary Making of You”.
“Saya ingat, dulu saya mengenakan gaun merah kecil,” katanya. “Saya lahir di rumah bukan di rumah sakit mengunakan . Mereka tidak tahu jenis kelamin saya,” lanjutnya.
“Saya pergi ke sekolah dan memakai rok. Saya tidak pernah suka berpakaian seperti seorang gadis. Ketika mereka membelikan saya mainan anak perempuan, saya tidak pernah suka bermain dengannya. Yang ingin saya lakukan adalah bermain dengan anak laki-laki,” kata Johnny seperti dilansir Telegraph.
Endokrinologi Cornell Dr. Julianne Imperato menjadi salah satu dokter pertama yang mempelajari fenomena tersebut pada 1970-an. Dia melakukan perjalanan ke desa terpencil di Republik Dominika setelah mendengar rumor. Imperato membuat terobosan medis dengan menjelaskan penyebabnya fenomena medis.
Spoiler for Penyebabnya - Sebab Akibat:
Kelainan genetik langka ini terjadi karena enzim yang hilang yang mencegah produksi hormon seks laki-laki – dihidro-testosteron – dalam kandungan.
Semua bayi dalam kandungan, apakah laki-laki atau perempuan, memiliki kelenjar internal yang dikenal sebagai gonad dan benjolan kecil di antara kaki mereka yang disebut tuberkulum.
Pada sekitar delapan minggu, bayi laki-laki yang membawa kromosom Y mulai memproduksi dihidro-testosteron dalam jumlah besar, yang membuat tuberkulum menjadi penis. Pada perempuan, tuberkulum menjadi klitoris.
Tetapi beberapa bayi laki-laki yang hilang enzim 5-α-reductase memicu lonjakan hormon, sehingga mereka tampaknya lahir sebagai perempuan tanpa testis dan terlihat sebagai vagina.
Ketika pubertas, produksi testosteron lebih besar dan muncullah organ reproduksi laki-laki. Suara mereka membesar dan Mr. P tumbuh. Seorang gadis kecil bernama Carla (9) saat ini akan melalui transformasi yang sama. Meskipun dibesarkan sebagai seorang gadis, ibunya melihat Carla dari usia lima tahun cenderung suka mainan anak laki-laki. “Saya merasa seperti seorang pria sekarang,” katanya.
Banyak juga mereka yang berubah jadi lelaki memutuskan tidak mengubah nama perempuan mereka, sehingga beberapa pria di Salinas memiliki nama seperti Catherine.
Dr Michael Mosely mengatakan, ketika Dr Imperato menyelidiki Guavadoces ia menemukan alasan mereka tidak memiliki alat kelamin laki-laki saat lahir. Penemuannya itu kemudian digunakan perusahaan raksasa farmasi Amerika, Merck untuk membuat obat yang disebut finasteride, yang menghambat aksi dari 5-α-reductase.
“Sekarang banyak digunakan untuk mengobati pembesaran jinak pada prostat dan kebotakan pria. Yang, saya yakin, banyak laki-laki yang benar-benar bersyukur,” ungkap Mosely.
Sekitar satu dari 90 anak di Salinas merupakan guevedoces. Meskipun mereka menyerupai laki-laki yang normal secara seksual, masih ada perbedaan tipis di masa dewasa. Mereka kebanyakan mengalami penurunan jumlah rambut wajah dan kelenjar prostat lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata pria.
Kondisi tersebut diperkirakan telah berlangsung dari generasi ke generasi karena isolasi desa. Karena gangguan ini begitu luas dan telah diakui, Republik Dominika memiliki tiga kategori seksual, laki-laki, perempuan, dan pseudohermafrodit.
Semua bayi dalam kandungan, apakah laki-laki atau perempuan, memiliki kelenjar internal yang dikenal sebagai gonad dan benjolan kecil di antara kaki mereka yang disebut tuberkulum.
Pada sekitar delapan minggu, bayi laki-laki yang membawa kromosom Y mulai memproduksi dihidro-testosteron dalam jumlah besar, yang membuat tuberkulum menjadi penis. Pada perempuan, tuberkulum menjadi klitoris.
Tetapi beberapa bayi laki-laki yang hilang enzim 5-α-reductase memicu lonjakan hormon, sehingga mereka tampaknya lahir sebagai perempuan tanpa testis dan terlihat sebagai vagina.
Ketika pubertas, produksi testosteron lebih besar dan muncullah organ reproduksi laki-laki. Suara mereka membesar dan Mr. P tumbuh. Seorang gadis kecil bernama Carla (9) saat ini akan melalui transformasi yang sama. Meskipun dibesarkan sebagai seorang gadis, ibunya melihat Carla dari usia lima tahun cenderung suka mainan anak laki-laki. “Saya merasa seperti seorang pria sekarang,” katanya.
Banyak juga mereka yang berubah jadi lelaki memutuskan tidak mengubah nama perempuan mereka, sehingga beberapa pria di Salinas memiliki nama seperti Catherine.
Dr Michael Mosely mengatakan, ketika Dr Imperato menyelidiki Guavadoces ia menemukan alasan mereka tidak memiliki alat kelamin laki-laki saat lahir. Penemuannya itu kemudian digunakan perusahaan raksasa farmasi Amerika, Merck untuk membuat obat yang disebut finasteride, yang menghambat aksi dari 5-α-reductase.
“Sekarang banyak digunakan untuk mengobati pembesaran jinak pada prostat dan kebotakan pria. Yang, saya yakin, banyak laki-laki yang benar-benar bersyukur,” ungkap Mosely.
Sekitar satu dari 90 anak di Salinas merupakan guevedoces. Meskipun mereka menyerupai laki-laki yang normal secara seksual, masih ada perbedaan tipis di masa dewasa. Mereka kebanyakan mengalami penurunan jumlah rambut wajah dan kelenjar prostat lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata pria.
Kondisi tersebut diperkirakan telah berlangsung dari generasi ke generasi karena isolasi desa. Karena gangguan ini begitu luas dan telah diakui, Republik Dominika memiliki tiga kategori seksual, laki-laki, perempuan, dan pseudohermafrodit.
*Sumber
Quote:
MAMPIR Di PRIA COKLAT THREAD Lainnya
Diubah oleh Kaskus Support 03 07-10-2015 10:56
0
11.3K
Kutip
76
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.8KThread•82.3KAnggota
Tampilkan semua post
TS
priacoklat
#12
Quote:
Original Posted By arlaks►waduh.. baru tau ane gan
iya gan ane aja shock
Quote:
Original Posted By chevil►unik banget gan
ngeri gan lebih tepatnya
Quote:
Original Posted By charize►ternyata emg bneran ada ya yg kyk ginian..
kuasa Tuhan gitu lohh..
kuasa Tuhan gitu lohh..
ngeri gan apa tanda2 akhir zaman kali ya
Quote:
Original Posted By jolong2►waduh ati2 tuh kalo kesana...
nikah sama perempuan terus berubah jadi laki2 kan apes...
nikah sama perempuan terus berubah jadi laki2 kan apes...
whahaha ada pentungannya
Quote:
Original Posted By jangan.ghori►Desa transgender alami neh
Wah ngeri gan apa tanda2 akhir zaman kali ya
0
Kutip
Balas