- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#554
8.3. Satu Hari, Satu Hati 2
Bayang-bayang kami berdua terlihat memanjang di jalanan diterpa sinar terik matahari. Kami berjalanan beriringan berdua, menyebrang jalan raya yang begitu ramai. Entah kenapa aku mengalami dejavu setiap menyebrang jalan raya dekat sekolah. Selalu mengingatkanku ketika mengantar Nia atau Aya pulang.
Setelah menyebrang kami mencari tempat yang teduh di trotoar. Tak banyak pilihan karena hampir semua keteduhan pohon jalan ditempati anak-anak sekolah. Akhirnya setelah pencarian tiada henti bagai Songoku mencari dragon ball kami memilih berteduh di dekat tangga jembatan penyebrangan jalan. Tepat disebelah pedagang asongan yang sedang take a rest di situ.
Quote:
Dan kembali, bising lalu lalang kendaraan menghiasi diam kami. Aku tak banyak berharap kali ini. Pikir-pikir dulu bagiku adalah bentuk halus penolakan. Tapi tak mengapa, bukankah banyak jalan menuju Roma. Banyak cara mengunduh cinta, hasyah.
Menit berlalu, bus yang ditunggu tak kunjung datang.
Quote:
Oh yang entah ke berapa, aku menelan ludah kaku. Percakapan adalah hal yang selalu masgul bagiku. Kadang kuberharap lidahku bagai radio yang bisa bercuap-cuap tiada henti.
Quote:
Aku terdiam, dia terdiam. Mata kami beradu. Dalam satu dari 59 detik yang tersisa di sebuah menit, aku berharap waktu bisa berhenti lebih lama lagi. Berharap tetap bisa memandangnya seperti ini. Andaikan yang terjadi pada diriku ini adalah sebuah bug dalam pemrograman, tentunya aku tak ingin memperbaikinya. Ah, betapa cinta adalah suatu hal yang gila. Bug..bug…bug..bug…bug.. Dan bug lagi.. Tiba-tiba aku tersadar sesuatu menyenggol bahuku berkali-kali. Bug..bug..bug.. bahuku seperti dihantam buku berkali-kali. Ternyata anak-anak sekolah yang tadi berteduh di bawah pohon berhamburan melewati kami, berlari untuk naik ke bus yang akan Wandany tumpangi seperti pasukan semut menyerbu setetes syrup di lantai.
Quote:
0
