- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.f
#3385
Bapak diam, tapi ekspresi biasa tanpa marah. Malah beliau tersenyum kecil dan deketin gue.. Beliau memeluk ringan dan ini hal yang sangat jarang setelah 10 Tahun lebih.. Kelakuan gue selalu menyakiti hati mereka berdua sejak mulai mengenal Hal Buruk.. Setelah sekian lama itu, gue ngerasain akibatnya. Mungkin ini hasil dari perubahan gue selama ini, walau masih hitungan bulan tapi godaan dan cobaan semua gue lalui. Alhamdulillah..
Quote:
Bapak hanya senyum dan bilang itu, lalu beliau pergi entah kemana.. Ibu lanjut nanya lagi soal perempuan.. Dan, gue jujur jadinya, Ibupun kaget dan bingung harus bilang apa,.
Quote:
Ibu malah nangis dan beliau gak komentar apapu. Gue sih bisanya cuma berbisik aja sebisanya biar gak sedih banget.. Saat ini pula masih gue lanjutin bahasan ini..
Quote:
Mendengar itu, Ibu senyum dan makin nangis memeluk. Sebenernya gue bingung kok kayak gini banget yaa. Sampai beberapa menit gue memilih diam, gak lama pula Bapak datang lagi dan mungkin beliau mendengar apa yang baru saja gue obrolkan sama Ibu..
Quote:
Gue ceritain siapa Rista dan apa perjalanannya dari dulu sampai pertemuan tanpa sengaja beberapa hari lalu.. Ibu semakin bengong apalagi Bapak, tapi itulah apa adanya. Jadi, dengan ini harapan gue itu mereka bisa menerima Rista.. Sampai hampir setengah jam gue curhat sama Bapak dan Ibu, inipun gue rasa baru pertama kali cerita soal perempuan ke mereka. Sejak dulu gue gak sedekat ini? Mungkin suasana memang sangat pas untuk mengungkapkan semua hal ini.. Dan gue berjanji gak akan mengulangi kejadian dulu soal menyakiti dan menelantarkan perempuan. Satu demi satu, Bapak Ibu (mungkin) mengerti dan mencoba menghargai gue. Dengerin apa yang jadi keluh kesah gue..
Quote:
Saling diem, walau sebenernya Bapak dan Ibu (mungkin) udah berkenan mendekati sepenuhnya.. Gue spontan memanggil Sitaa biar kesini.. Diapun langsung dateng dengan pasang muka yang bingung.. Guepun ngenalin ke Bapak Ibu kesekian kalinya soal Sitaa..
Quote:
Bapak Ibu, Sitaa, diam.. Tapi tak lama bapak berkomentar sederhana..
Quote:
Bapak senyum tapi pergi, entah apa yang beliau rasa. Begitu pula ibu yang tersenyum tapi beliaupun juga masih terlihat bingung… Dan, sekejap gue dan Sitaa melongo kaget karena dengar perkataan Ibu..
Quote:
Ibu lantas pergi, hal ini jelas bikin gue sama Sitaa cuma saling pandang memandang bingung.. Gue langsung ajak Sitaa keluar dan pergi aja.. Hmmm.. sekeluar motor aja arah motor kemana, ngebut ke Kota berdua, dan sudah lewat jam ashar, suasana ramai lancar.. Kita berdua makan, dan masih malu-malu mau ngobrol, biasa sih kalau sama Sitaa gue duluan yang ngawali obrolan.. Intinya Sitaa senang dan juga bingung. Senangnya karena dari bahasa dan gaya Ibu udah setuju gue menikah sama Sitaa.. Atau lebih luasnya Bapak dan Ibu itu udah bebeasin gue memilih siapapun, ya itu tadi alasannya “Aku yang mengawali semuanya tentang Mereka, dan aku yang akan mengakhiri pada saatnya nanti.”..
Dilain sisi, Sitaa dan gue bingung karena belum ngerti gimana minta Restu sama orangtuanya Sitaa, dan ini masih menjadi obrolan kita berdua.. Saat ini juga guepun jujur kesekian kalinya dengan Sitaa, soal menikahi 2 perempuan. Sitaa tanpa komentar, lagi-lagi dia hanya senyum simpul, bingung, dan mengalihkan topik. Yahhh, gue sih bisanya cuma mensupport dia, menjanjikan apa yang akan terjadi hari esok. Jelasnya, gue akan terus berusaha untuk dia.. Walau suatu hari nanti memang akan benar terjadi gue punya istri 2, tapi sejatinya semua menjadi satu. Hanya istilah dan status bisa dibilang istri pertama dan kedua.. Hmmm, menjelang maghrib kita pulang dan malamnya berangkat berdua ke Jogja,,

Entah apa yang membuat semua berubah dengan cepat, walau sebenernya semua ini lambat sejak dulu. Gue sadar semua ini karena Do’a dari Bapak dan Ibu, khususnya Ibu.. Dan, gue sendiri yang memang mau untuk merubah keadaan, mau berusaha berjuang lebih baik. Mau belajar dari masa lalu, dan yang masih terus diusahakan yaitu soal tanggung jawab dengan semuanya. Karena gue yakin banget, kita bisa tau seseorang dari segi manapun tapi kita belum tentu bisa tau dalam hati seseorang itu.. Bisa saja dibalik senyumnya mereka itu menyimpan sakit hati yang mendalam.. Jadi, gue hanya bisa berusaha memperbaiki, Demi Waktu . . . . . . .
Bersambung dulu ……..

0












