Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.fAvatar border
e.alifiandra.f
#3354
Dusk.. emoticon-Berduka (S)

2 hari ini gue dirumah, kalau jam 9 pagi sampai sorean gue selalu pergi ke Ladang sekedar bekerja. Pagi ini masih jam 7 malah gue udah di ladang setelah nganter Bintang sekolah. Masih capek sih jadi nyantai saja sambil ngopi bareng Bawor dan lainya yang baru saja dateng kesini.. Rencana malam nanti gue berangkat Jogja, karena besok ada kuliah Full jam 7 sampai sore kan padahal hari Jum’at, sialan… Jadi ya pagi ngumpul gini gak apa-apa, biar semakin akrab. Beberapa jam, mereka pulang karena mau kerja sendiri juga. Gue lanjut kerja sama anak buah, sayang nih kurang Wanto yang masih dipenjara.. Sampai menjelang siang dateng Agung sekedar nyantai saja, tapi dia gak lama.. Siang mulai berlalu diringi gerimis, gue masih di sekitaran tempat kerja memberesi pekerjaan.. Abis telponan sama Sitaa yang katanya mau kesini sore ini pula, dan nanti sekalian ikut ke Jogja.

Ya udah gak apa-apa kalau mau kesini, semoga saja sebelum maghrib udah sampai kota ntar gue jemput... Sejak tadi Bawor bilang gue suruh main ketempatnya kalau gerimis udah reda.. Sampai beberapa jam kemudian, hujan mulai reda dan gue bergegas menemui Bawor yang lagi di Pabrik Batanya sendiri nanti sekalian pulang, jaraknya lumayan cukup jauh dari sini, gak masalah deh.. Tapi belum sampai sana, udah hujan lagi jadinya gue terjang aja sampai sana.. ampai di ladang bawor yang dipinggiran swah lepas rada menjauh ini, gue disambut Bawor yang lagi asyik menenggak minuman keras bersama 3 orang temannya, 2 cowok 1 cewek. Mereka semua kenal sama gue, Doni dan Ryan, mereka teman lama yang tadinya merantau sekarang udah dirumah aja.

Doni udah menikah dan punya satu anak, Ryan belum nih.. Mereka berdua itu pernah berjasa sama gue pas Ribut sama tetangga mereka gara-gara motor gue mogok.. Satu lagi diantara teman itu gue kenal banget, cewek kece pemabuk sejak masih SMA. Hanya saja dia gak terlalu akrab dan jarang kumpul bersama. Sampai sekarang masih belum juga berhenti ini anak, tapi masih cantik dan seger saja. Karena rata-rata cewek disekitar gue itu juga suka berolahraga. Dia namanya Anita, adek kelas tingkat 2 tahun. Sekarang masih kuliah di salah satu Kampus swasta di Semarang sana, lagi nyelesaiin Skripsinya. Guepun lanjut bergabung, Hmmm masih asik aja ya dengan seperti ini, gue berusaha menahan minuman keras tapi entah kenapa gue kalah “rikuh” (gak enak) sama mereka semua terutama Nita yang selalu meledek gue.

Dia juga cewek bertattoo yang lahir dari keluarga mapan, tapi Broken Home berantakan. Kakaknya masih di Penjara karena kasus pemukulan dan pengeroyokan beberapa tahun yang lalu. Semakin sore dan semakin lupa dengan waktu, hanya berempat nongkrong di gubug yang dan hujan semakin deras selepas ashar berlalu.. Minuman masih terus berputar, ada kalanya gue dirayu mesra sama Nita, gegara gue juga meresponnya pas di goda.. Nita juga pemain, pemain malam, pemain selangkangan. Doni udah puas banget sama Nitaa karena mereka sejak dulu udah sering bersama. Kalau gue sih masih inget, baru 2 kali kencan sama Anita itupun yang pertama karena gak sengaja. Hehehe.. Menjelang maghrib, semua udah Mabuk, dan gue mulai meratap redup lampu sambil membuka HP karena Sitaa baru setengah perjalanan, soalnya hujan jadi dari Jogja dia jam 5 tadi.

Bawor pulang disela hujan, seperti biasa tempat ini memang sering buat Markas Mabuk selain buat kerja. Yang lain, Ryan asik telponan sama cewek dan masih memutar minuman berdua dengan gue. Doni dan Nita asik bermain tubuh, bersetubuh disini juga tanpa rasa malu. Dalam hati gue, dulu gue seperti itu, tapi sekarang engga, coba kalau ini dulu, udah sejak tadi Nita gue nikmati.. Entah apa yang terjadi saat minuman tinggal sisa-sisa, kita sepertinya lupa. Gue merasa bersalah karena mabuk jadinya gak shalat ashar dan maghrib. Suasana semakin ramai ngobrolin hal gak jelas, porno, sialan, nakal, maling dan lainnya.. Pokoknya obrolan Banggsat. Gak apa-apa lah, gue siap Dosa dengan semua ini, yang penting gue udah gak dan gak mau ZINA.. Disela hujan lebat, lampu remang dan redup, ada suara petir yang berkali-kali. Gue memang mulai merasa aneh sejak maghrib ini..

Perlahan semua saling terdiam, Doni bersandar dan Nita memeluknya, mereka berdua lemas dan terkulai Mabuk.. Ryan masih asik telpon tapi kali ini dia ribut dan berkali-kali mengumpat sama cewek yang dia telpon, biarin lah ribut sendiri. Gue duduk termangu memandang Hujan, tiba-tiba disaat gue mulai lemas karena ngantuk dan alkohol tinggi. Terdengar suara peras Petir yang menyambar, sekejap saja gue kaget dan berdiri melihat sekitar, Doni dan Nita masih di posisi semula, Ryan tergeletak dipinggiran, mabuk.. Gue meratap lagi, jujur rada takut.. Hujan terus berlanjut, gak lama dari itu Petir sekali lagi dan cahayanya mengkilap bersuara keras “Subhanalloh” … Mungkin, ini takdir yang udah disusun rapi Alloh untuk kita sebagai pemain hidup.

Setelah petir kedua itu, terdengar teriakan dari Ryan keras banget saat gue meratap sendiri kebingungan mencari korek.. Setelah gue menoleh, astaghfirullah….. Pohon berdiameter kurang lebih 75cm itu Roboh dan jatuh ke Tubuh Ryan, gue maksa lari tapi ternyata dia udah berdarah di bagian muka dan kepalanya.. Bagia dadanya tertindih pohon itu, dia berteriak kencang. Dengan cepat gue bangunin Doni dan Nita yang langsung kebingungan.. Lebih cepat lagi Doni ambil tindakan disela hujan lebat ini pergi nyari bantuan, sampai pemukiman jaraknya sekitar 1KM.. Gue memberesi Ryan, Nita nampak lesu dan kebingungan. Sebisanya, tapi pohon yang roboh ini sangat berat.. Entah berapa lama waktunya, Doni datang dengan 2 orang rekannya ada pula beberapa lainnya yang mengikuti dan ramai..

Gue heran, masih sempetnya Doni ngobrol ke gue dengan cara kasar, narik pundak gue keras banget....
Quote:

Doni dan gue sejenak saling diem, dia bergegas ikut menolong Ryan, guepun juga.. Sampai setengah jam berlalu berhasil menggeser pohon itu seadanya disela hujan yang perlahan Reda.. Mobilpun datang dan menolong membawa Ryan ke Puskesmas terdekat atau mana lah.. Kita semua ninggalin tempat ini dan gue boncengan sama Nita, mengikuti mereka.. Basah kuyup, bingung, pusing, mabuk, dan lainnya. Ternyata Puskesmas gak sanggup selain itu karena gak ada perawat atau mantri. Jadinya ke RS, bergegas dan sesampai di RS, Alloh berkehendak lain untuk Ryan, ternyata saat mau diturunin dari Mobil, Ryan udah gak ada.. Innalillahi Wa InnaIlaihi Roji’iun dia meninggal dijalan dan gak ada yang tau. Kepergian Ryan secepat Kilat yang menyambar pohon hingga roboh tadi.. Gue, Nita, cuma bisa bengong melihat mereka semua menangis kehilangan teman..

Disela ini mereka yang tadi masuk ke dalam memberesi Jenazah Ryan.. setelah semua beres mereka pulang. Gue mau kesana tapi nanti karena harus mengantar Nita pulang dan ganti baju, guepun juga. Semoga saja masih bisa mengejar pemakaman Ryan malam ini juga.. Saat dijalan mengantar Nita, gue langsung pulang karena dia mau bawa kendaraan sendiri. Guepun beranjak pulang, meski sampai rumah rada bermasalah sama Ibu karena tau kalau gue minum, tapi gue gerak cepat. Alhamdulillah bisa keluar lagi, tanpa sadar pas isi Bensin gue ingat HP kan di bawah Jok Motor. Ternyata Sitaa nelpon berkali-kali, Dia duah sampai Kota setengah jam yang lalu. Nada smsnya juga marah-marah karena gue gak respon.

Jemput dia saja, padahal gue laper, pusing gak jelas, beneran Sitaa udah nunggu disana sendirian, nampak digoda sama orang disitu, gue rasa mereka tukang Ojek..
Quote:

Sitaa sebenernya bingung, tanpa basa-basi langsung menuju rumah Ryan yang tak lain satu Desa dengan Doni.. Gue langsung nemui keluarga Ryan yang tak kuasa menerima semua ini. Ryan udah terbujur ke utara dan berselimut Kain Kafan. Sitaa baru tau kalau ternyata ini kejadiannya, kenapa gue telat dan terburu-buru. Tak ada yang menyangka, tak ada yang bsia disalahkan, semua bukan karena kesengajaan, atau dengan rencana, tapi semua ini diluar dugaan. Yang memaksa semuanya untuk memaklumi kejadian ini. Ada pula cewek yang dimaksud, cewek ini tang telpon sama Ryan pas kejadian tadi. Hanya bisa lemas terkurai menangis tanpa henti, itu ceweknya Ryan.. Doni sibuk, ada istri dan anaknya juga yang menyapa gue. Baru lihat kali ini sama istri dia, padahal gak kalah cantik, malah lebih cantik dari Nita.. Hmm..

Sampai Nita dateng…
Quote:

Suasana memang haru, Ryan lahir dari keluarga sederhana, bisa dikatakan dia anaknya orang Kurang Mampu. Diapun rajin sekolah saat dulu, karena biaya yang kurang diapun merantau ke Jakarta dan bekerja menjadi Karyawan sebuah Pabrik Shock Breaker sampai 5 Tahun, dan bisa mencukupi kebutuhan sampai orangtuanya, mengangkat ekonomi keluarga.. Ryan, juga tergolong cowok kalem yang gak banyak tingkah, dia gak suka main perempuan juga. Diapun gak nakal, walau dia mau kalau di ajak minum, tapi itupun juga dengan orang tertentu.. Kenapa? orang yang baik disekitar gue pada meninggal? Begitu sayangkah Alloh dengan mereka? sedangkan mereka para banggsat masih Kekal hidup di Dunia ini. Semua ini gue jadikan renuangan, semua ini ujian.. Yaa, sekarang gue bisa mikir ke arah itu emoticon-Frown

Sejam berlalu, saat liang lahat udah selesai digali. Upacara dimulai dengan seadanya, sampai kita semua jalan ke kuburuan mengantar Ryan. Perlahan, satu demi satu tanah menguburnya.. Selamat jalan Ryan, meski gue gak akrab smaa Lo, tapi kita pernah kenal sejak dulu dan menjadi teman.. Tak menyangka secepat itu kepergian seseorang, hal ini maksa gue inget kejadian bersama Aryo 10 Tahun yang lalu, Januari 2004 dia meninggal dunia, mati seketika ditempat kejadian.. Semua urusan pemakaman selesai, gue dan Doni mewakili kita semua mengucapkan bela sungkawa ke keluarga yang menerima dan tidak menyalahkan kita. Mereka tau, walau ada sedikit yang menyalahkan karena saat kejadian kita semua dalam keadaan Mabuk..

Berlanjut, gue pamitan smaa semuanya, tak lain Doni yang masih berkaca-kaca nganter gue didepan rumah Ryan.. Nita ikut bareng gue, jadinya nongkrong dulu sekedar mendinginkan pikiran. Jam 11 malam waktu Kota tercinta. Gue kenalin Sitaa ke Anitaa. Nampak ramah saja si Anita, meski mabuk dan bingung sendiri.. Gak lama sih segelas Kopi di angkringan depan Stasiun, Anita pamitan, dan kita juga pulang aja, udah malam.. Sampai rumah semuanya udah tidur, hanya Ibu yang membukakakn Pintu dan menyambut Sitaa, Alhamdulillah Ibu senyum dan asik aja sama Sitaa, ngobrol sekedarnya, sampai disilahin tidur di kamar gue.. Semakin malam, Sitaa udah tidur kayaknya, di sms gak balas, gue tergeletak di ruang makan.. Bingung mikirin kejadian yang singkat dan baru saja terjadi. Sungguh Maha Besar Kuasa-Mu ya Alloh.

Selamat Jalan… Ryan… Lo temen gue yang duluan pergi dari sekian banyak yang meninggal di usia muda, dengan bermacam sebabnya. emoticon-Berduka (S)

(14 Maret 2013)
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung ………..
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.