Kaskus

Story

kepada.dirinyaAvatar border
TS
kepada.dirinya
KKN [Kuliah Kerja Nyata] Berhantu [Desa Terpencil]
KKN [Kuliah Kerja Nyata] Berhantu [Desa Terpencil]

KKN [Kuliah Kerja Nyata] Berhantu [Desa Terpencil]

Sebelum ane ke cerita, disini ane sampaikan ada cerita 17++ di beberapa part. Jadi untuk yang dibawah umur bisa mundur dulu dari thread ini, yang udah dewasa monggo dilanjutkan baca, tapi sikapi dengan bijak. Yang masih dibawah umur dan nekad baca, ane saranin ente berpikir dewasa. Ini cerita bukan untuk dicontoh, kalau bisa, ente ambil hikmah dari ini cerita.

Apakah cerita ini real story ?. ane ngak akan bilang ini real apa fiksi. Silahkan beranggapan sendiri, jika kalian menganggap ini true story, ane cuma bilang kalau tokoh, tempat, nama desa disamarkan semua. Jika kalian menganggap ini fiksi, ane cuma bilang selamat membaca. Dan mohon untuk yang tidak senang dengan cerita ini untuk diam, menghormati tulisan orang,

DI ENDING, Tidak ada yang mati dan Tidak ada yang gila dalam cerita ini, seperti film-film horor yang telah kita sering nonton

index
Prologue
Pertemuan
Hari / Malam – 1
Hari / Malam – 2
Hari / Malam – 3
Hari / Malam – 4
Hari / Malam – 5.1
Hari / Malam – 5.2
Hari / Malam – 6
Hari / Malam – 7
Hari / Malam – 8
Hari / Malam – 9
Hari / Malam – 10
Hari / Malam – 11
Hari / Malam – 12.1
Hari / Malam – 12.2
Hari / Malam – 13.1
Hari / Malam – 13.2
Hari / Malam – 14

Gan / Sis, thread ane udah dapat teguran dan dilock, untuk selanjutnya tolong jangan oot/ junk lagi ya. cerita ini masih panjang. Seperti yang ane katakan, kalau memang ngak suka dengan cerita ini bisa diam, karena memang ane cerita apa adanya.[/size][/color]

bisa add Line ane kalau mau, id : kepada.dirinya
sekalian nambah teman

Total part tidak sampai 90 hari ya gan sis
Proker pembuatan sumur dan Kamar mandi selesai, selesai juga cerita, ditambah ending 37 part

KKN itu seru, bosan, senang, sedih. tergantung orangnya
Untuk yang sedang KKN selamat melakukan tugasnya, sapa tahu nanti bisa share ceritanya di SFTH

ada baiknya nunggu selesai cerita baru dibaca
lagian ane ngak bisa tiap hari update. karena real life lebih penting

Untuk update jam 22.00 - 24.00 malam. Diluar jam tersebut ngak ada update gan sis
Diubah oleh kepada.dirinya 05-09-2015 00:53
avsel777Avatar border
64m64n9sAvatar border
wa5882934864Avatar border
wa5882934864 dan 160 lainnya memberi reputasi
135
4.7M
5.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
kepada.dirinyaAvatar border
TS
kepada.dirinya
#5661
Hari / Malam 13.2

Mendengar teriakan, kamar yang lain juga terbangun, mereka langsung berkumpul untuk melihat apa yang terjadi. Tak lama Vina pun teriak setelah melihat kamar Selvi. Akhirnya Irfan menutup kamar Selvi. Vina terus mendekap ke putra sambil menutup matanya, saat agak tenang, gw mencoba bangun dan bersender di tembok ruang tengah. Mereka semua berkumpul diruang tengah untuk membahas apa yang terjadi, saat itu Siska bercerita kalau melihat hantu berjubah merah dengan wajah berantakan, dan bau busuk yang menusuk hidung, dia bercerita kalau simerah lewat tepat depannya, dia terbangun karena bau busuk si merah, dan yang mengherankan, Selvi sama sekali ngak mencium bau dan melihat si Merah. Vina pun ikut bercerita jika melihat simerah juga sedang berdiri diatas lemari, jadi dia hanya melihat badan si merah.
Sedang dalam kondisi berkumpul, dari salah satu kamar terdengar banyak suara benda terbanting, kita semua hening saat itu dan suara benda terus berdatangan dari salah satu kamar dirumah itu. Setelah beberapa menit, suara tersebut hilang, Irfan mengajak Anton untuk mengecek arah suara. Tak lama Irfan dan Anton kembali keruang tengah dan bercerita jika kamar Anton sudah dalam keadaan berantakan. Setelah mengetahui itu, Anton, Putra, Selvi, Eni & Giska pergi kekamar Anton untuk membereskan kamar Anton. Tak berhenti disitu, Eni berlari kearah Irfan dan langsung merangkul tangan Irfan.

“Kenapa dek?” Tanya Irfan

Eni makin erat memeluk tangan Irfan dan terus mengusap air matanya sambil terisak, Melihat itu Eni langsung disuruh duduk disamping gw, tangan Eni langsung memegang baju gw karena takut, gw diam aja dan berusaha agar badan gw bisa tenang lagi. Tak lama Irfan datang lagi kearah gw dan Eni.

“Merokok didepan yuk Vin” Ajak Irfan

“Sini aja fan, diluar malah tambah ngeri” Kata gw menolak ajakan Irfan

“Udah diluar aja Vin, percaya gw” Ajak Irfan lagi

Irfan langsung menopang gw untuk pergi kearah karena badan masih agak lemas, Eni, Siska dan Vina langsung ikut keteras rumah bareng gw dan Irfan. Setelah itu Irfan membakarkan rokok untuk gw. Dan mulai bercerita

“Simerah ada didapur, takutnya kalian bisa lihat simerah dari ruang tengah” Kata Irfan sambil menghisap rokok

Mendengar hal itu, para wanita hanya diam, gw lanjutkan ngerokok sambil mencoba menenangkan diri gw. Takutnya gw bisa gila kalau terus kepikiran tentang kejadian yang baru gw alami, sebisa mungkin gw mensugesti diri gw sendiri agar bisa tenang.

“Beneran Vin, si merah bisa milih ke siapa dia pingin nunjukin diri” Kata Irfan

“Diam dulu fan, gw lagi berusaha tenang nih, lemes badan gw” Jawab gw

Keheningan terjadi lagi, Eni tetap mengusap air matanya terus, Siska hanya diam dan menyandarkan kepalanya di tembok, Vina sedang mencoba menahan diri agar tidak menangis dengan mengoyang-goyangkan badannya dan kadang terdiam dan nunduk. Tak berselang lama, gw bisa merasa tenang dan ngajak Irfan untuk tidur agar bisa tenang

“Fan ayo tidur” Ajak gw

Lagi-lagi Eni mencengkram tangan Irfan, seolah-olah berkata jangan pergi. Melihat hal itu gw pergi meninggalkan mereka, didepan pintu masuk gw terdiam karena melihat sosok simerah lagi berjalan dilorong kamar menuju ruang tengah, kepalanya tak berhenti bergerak melihat kanan kiri, bahkan kepalanya bisa berputar 360 derajat, seolah-olah sedang mencari mangsa. Dengan cepat gw kembali kearah Irfan dan terus berdiri, gw takutnya kalau gw duduk malah kaki lemes dan ngak bisa berdiri.

“Kenapa Vin ?” Tanya Irfan

“Simerah ada dilorong kamar Fan” Jawab gw dengan mata tertuju terus kepintu

Mendengar hal itu mereka merapatkan badan kearah Irfan, Tak sedetikpun gw palingan pandangan mata gw ke arah pintu, untuk mengawasi si merah saat keluar kamar, Tapi hasilnya nihil, si merah sama sekali tak terlihat keluar dari pintu rumah. Irfan pun masuk rumah untuk melihat keadaan, dan irfan berkata kalau simerah sudah ngak ada dirumah. Irfan menyuruh mereka tidur dikamar masing-masing lagi, dengan berat hati mereka yang bisa melihat si merah akhirnya mengiyakannya. Gw dan Irfan balik kekamar juga. Dan berusaha tidur

“Gimana keadaan loe vin?” Tanya Irfan

“Hampir gila” Kata gw singkat

Suasan hening pun datang, gw pun teringat kalau ini kawasan simerah

“Kok sibayangan bisa dating kesini ya fan” Tanya gw

“Mana gw tahu vin, mungkin diam-diam dia datang kesini”

“Lagian paling mereka tadi berantem dikamar Anton tadi sampai berantakan” Lanjut Irfan

“Heran gw, masa harus pake kungfu kalau jin berantem sampai berantakin kamar”

Irfan mungkin berusaha melucu, tapi ngak mempan buat gw

“Ayo fan, cepetan kita pergi dari sini, lama-lama bisa gila beneran gw” Kata gw

“makanya secepatnya selesaiin proker kita Vin” Kata Irfan

“Paling ngak laporan individu dan dokumen proker jadi, abis itu kita cabut”

“Loe bisa kan bertahan beberapa hari lagi ?” Tanya Irfan

Gw hanya mengangguk saat itu, beruntung gw bisa memiliki teman kayak Irfan, selain anaknya asik buat becanda, dia juga bisa ngerti kondisi dan kemauan kita. Malam itu merupakan malam yang cukup berat bagi selama ini, dimana malam ke 13 gw namakan “teror si merah”

“Menurut loe, gimana mereka besok setelah kejadian hari ini Fan ? Tanya gw

“Paling pada merengek minta pulang” Jawab Irfan

“Terus gimana nasib proker kita kalau ngak ada mereka? Tanya gw lagi

“Ngak tahu dah Vin, lihat aja besok, dan sono tidur”

Gw berpikir lagi kenapa gw bisa mengalami hal seperti ini, mungkin kelompok lain sedang asik-asiknya menikmati indahnya desa mereka, dan disini gw harus melihat kejadian-kejadian diluar logika manusia, selama ini setan yang gw tahu Cuma pocong dan kuntilanak, paling banter juga leak, dan ternyata setan itu banyak macamnya. Dan Pada akhirnya gw bisa tertidur dimalam itu tanpa ada munculnya si merah lagi, mungkin aja dia muncul tapi gw ngak sadar. Besoknya bapak pintar menjelaskan yang terjadi, bahkan tentang kamar yang bisa diberantakin jin-jin tersebut

Didesa ini gw sama sekali ngak pernah lihat yang namanya pocong, padahal pocong termasuk yang universal, dimana jika kita bertanya kepada orang pasti paham dan mengerti bagaimana rupa dan bentuk pocong. Dan juga kuntilanak, selama ini khas dari kuntilanak adalah ketawanya yang unik hingga ada yang menjadikan ringtone, tapi suara kuntilanak yang gw lihat bukan seperti itu, tapi melengking keras banget, selain itu juga memiliki taring, juga senang terbang-terbang, dan dialah penghuni kursi yang ditaruh sesajen dihutan, yang orang desa berkata kalau jin ini usilnya setengah mati. Jin inilah yang pernah masuk dalam cuplikan cerita gw saat gw nganter Vina dan Eni ke WC, Eni yang pertama melihat dan lari kearah rumah.
nomorelies
gwazwei
siloh
siloh dan 14 lainnya memberi reputasi
13
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.